Anda di halaman 1dari 3

RESUME KIMIA ANALITIK DASAR

02 NOVEMBER 2021
AZZAHRA NABILAH SYAHADA (2003851)
PENDIDIKAN KIMIA B 2020
TITRASI REDOKSIMETERI

 Reaksi redoks melibatkan penangkapan dan pelepasan electron.


Reduksi → penangkapan electron
Oksidasi → pelepasan electron
 Ada syarat yang harus dipenuhi reaksi redoks dalam titrasi, antara lain:
1. Dalam keadaan tertentu harus hanya satu reaksi yang terjadi.
2. Pada titik ekibalensi reaksi harus berkesudahan.

m
er as
3. Harus ada indikator (penunjuk titik akhir titrasi)

co
 Ada 3 jenis titrasi redoksimetri, antara lain:

eH w
1. Titrasi dengan larutan baku oksidator kuat: digunakan untuk larutan yang

o.
mudah dioksidasi. Contoh: MnO4-, Cr2O72-, Ce4+ dalam larutan asam.
rs e
ou urc
2. Titrasi dengan reduktor: digunakan untuk larutan yang bersifat oksidator kuat.
Contoh: Fe2+ dan HAsO2 (H3AsO3).
3. Titrasi tidak langsung: digunakan untuk larutan yang bersifat oksidator.
o
aC s

Contoh: pada titrasi iodometri.


vi y re

 Prinsip titrasi redoksimetri


Dasar dari titrasi redoks adalah perpindahan electron
Reduksi : Red1 + e ⇄ Oks1
ed d

Oksidasi : Oks2 ⇄ Red2 + e


ar stu

Redoks : Red1 + Oks2 ⇄ Oks1 + Red2


Ekivalen zat oksidator/reduktor = 1 mol e-
is

Oksidator baku primer : K2Cr2O7, KIO3, dan Ce4+


Th

Reduktor baku primer : As2O3 dan Na2C2O4


Selama titrasi terjadi perubahan konsentrasi analit yang diukur melalui potensial
elektroda dan dihitung menggunakan persamaan Nernst. Untuk kurva titrasi
sh

diperoleh mengalurkan E terhadap volume titran. Pada titik ekivalen terdapat


perubahan potensial yang besar.
 Daftar potensial redoks standar E0
Menurut IUPAC:

This study source was downloaded by 100000836768316 from CourseHero.com on 11-11-2021 16:22:45 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/115221973/2003851-Azzahra-Nabilah-Syahada-Resume-Titrasi-Redoksimetripdf/
1. Semakin positif nilai E0, semakin kuat bentuk Oks sistem sebagai oksidator
dan semakin lemah betuk Red sebagai reduktor.
2. Kekuatan oksidator dari bentuk Oks semakin berkurang dari atas ke bawah.
Sementara bentuk Red akan semakin bertambah dari atas ke bawah.
3. Oksidator (oks) dari sistem redoks yang letaknya dalam daftar “lebih tinggi”
akan mengoksidasi reduktor (red) dari sistem redoks yang letaknya lebih
rendah.
4. Oksidator dengan E0 lebih positif akan mengoksidasi reduktor dari sistem
redoks yang E0 nya lebih negatif.
 Titrasi redoks secara langsung dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Larutan reduktor (sistem redoks 1) dengan larutan baku oksidator (sistem
redoks 2).

m
er as
2. Larutan oksidator (sistem redoks 1) dengan larutan baku reduktor (sistem

co
redoks 2).

eH w
Dari hal tersebut akan terjadi pertukaran electron secara langsung.

o.
 rs e
Penentuan titik akhir titrasi redoks
ou urc
1. Indikator redoks: zat warna yang dapat berubah warnanya bila
direduksi/dioksidasi. Yang mempunyai perubahan potensial paling dekat
o

dengan potensial titik ekivalen titrasi. Contoh: indikikator ferroin berubah


aC s

dari biru menjadi merah.


vi y re

2. Mengikuti titrasi secara potensiometri: terjadi perubahan potensial saat titrasi


dan perubahan ini terjadi pada titik ekivalen.
ed d

3. Zat penitrasi sebagai auto indikator: zat penitrasi yang berwarna, setelah titik
ar stu

ekivalen dicapai dengan kelebihan satu tetes zat penitrasi menimbulkan


warna pada larutan. Contoh: KMnO4 (ungu).
4. Penggunaan indikator internal yang bukan indikator redoks. Contoh: kanji
is

sebagai indikator titrasi iodium.


Th

 Kurva titrasi redoksimetri


Memperlihatkan harga dari konsentrasi H3O+ sebagai pH dan Mn+ sebagai pM
(fungsi dari volume titran). Titrasi ini sesuai dengan harga potensial electron.
sh

Ared + Toks ⇄ Tred ++ Aoks


Maka,
𝐸𝑟𝑥𝑛 = 𝐸𝑇𝑜𝑘𝑠/𝑇𝑟𝑒𝑑 − 𝐸𝐴𝑜𝑘𝑠/𝐴𝑟𝑒𝑑
𝐸𝑇𝑜𝑘𝑠/𝑇𝑟𝑒𝑑 = 𝐸𝐴𝑜𝑘𝑠/𝐴𝑟𝑒𝑑

This study source was downloaded by 100000836768316 from CourseHero.com on 11-11-2021 16:22:45 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/115221973/2003851-Azzahra-Nabilah-Syahada-Resume-Titrasi-Redoksimetripdf/
Menggunakan persamaan Nerst, diperoleh:
𝑅𝑅 𝐴𝑟𝑒𝑑
𝐸𝐴𝑜𝑘𝑠⁄𝐴𝑟𝑒𝑑 = 𝐸𝐴𝑜𝑘𝑠⁄𝐴𝑟𝑒𝑑 − ln
𝑛𝑛 𝐴𝑜𝑘𝑠
𝑅𝑅 𝑇𝑟𝑒𝑑
𝐸𝑇𝑜𝑘𝑠⁄𝑇𝑟𝑒𝑑 = 𝐸𝑇𝑜𝑘𝑠⁄𝑇𝑟𝑒𝑑 − ln
𝑛𝑛 𝑇𝑜𝑘𝑠
Pada suhu 25℃ (suhu standar)
0,0592 𝑜𝑘𝑠
𝐸𝑠𝑒𝑙(25℃) = 𝐸𝑠𝑒𝑙 − log
𝑛 𝑟𝑒𝑑
Pada kesetimbangan
0,0592
𝐸𝑠𝑒𝑙 = log 𝐾
𝑛

m
er as
co
eH w
o.
rs e
ou urc
o
aC s
vi y re
ed d
ar stu
is
Th
sh

This study source was downloaded by 100000836768316 from CourseHero.com on 11-11-2021 16:22:45 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/115221973/2003851-Azzahra-Nabilah-Syahada-Resume-Titrasi-Redoksimetripdf/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai