Anda di halaman 1dari 3

Nama: M.

Fikri Raka Samanta NIM: 702020073

Jawaban Analisis Masalah


1. d. Bagaimana patofisiologi nyeri pada kasus ?
Jawab:

Nyeri
Inflamasi atau tekanan  → sintesa prostaglandin → reseptor nosiseptif →
tranduksi dari perifer ke kornu posterior medulla spinalis → terjadi interaksi analgesic
endogen → menekan impuls nyeri pada kornu posterior medulla spinalis →
impuls disalurkan ke thalamus dan somatosensoris di cortex cerebri → persepsi nyeri
(Sherwood, 2011).

Sumber: Sherwood, L. 2011. Fisiologi Manusia: Dari Sel Ke Sistem, Edisi 6. Jakarta:
EGC.

l. Apa kemungkinan jaringan/organ yang rusak pada kasus ?


Jawab:

Jaringan lunak dan periosteum pada tulang

2. g. Apa saja jenis - jenis trauma dan interpretasinya pada kasus?


Jawab:

TRAUMA MUSKULOSKELETAL
Cedera dari trauma muskuloskeletal biasanya memberikan disfungsi struktur di
sekitarnya dan struktur pada bagian yang dilindungi atau disangganya. Gangguan
muskuloskeletal yang paling sering terjadi akibat suatu trauma muskuloskeletal adalah
kontusi, strain, sprain, dislokasi dan subluksasi, serta fraktur.
Kontusi.
Kontusi merupakan suatu istilah dari cedera pada jaringan lunak yang diakibatkan oleh
kekerasan atau trauma tumpul langsung mengenai jaringan, seperti pukulan, tendangan,
atau jatuh. Terputusnya beberapa pembuluh darah kecil mengakibatkan perdarahan pada
jaringan lunak dengan manifestasi adanya ekimosis dan memar. Hematom dapat terjadi
apabila perdarahan cukup banyak sampai terjadi penimbunan darah. Gejala lokal seperti
nyeri, bengkak, dan perubahan warna biasanya dapat mudah dikontrol dengan pemberian
kompres dingin dan akan hilang setelah 1 sampai 2 minggu.
Strain.
Strain merupakan tarikan otot akibat penggunaan yang berlebihan, peregangan
berlebihan, atau stres lokal yang berlebihan. Strain adalah sobekan mikroskopis tidak
komplet dengan perdarahan ke dalam jaringan. Pasien biasanya mengeluh nyeri
mendadak dengan adanya nyeri tekan lokal pada pemakaian otot.
Nama: M. Fikri Raka Samanta NIM: 702020073

Sprain.
Sprain adalah cedera struktur ligamen di sekitar sendi, akibat gerakan menjepit atau
memutar. Fungsi ligamen adalah menjaga stabilitas, namun masih mampu melakukan
mobilitas. Ligamen yang sobek akan kehilangan kemampuan stabilitasnya. Pembuluh
darah akan terputus dan terjadilah edema, sendi terasa nyeri tekan dan gerakan sendi
terasa sangat nyeri.
Dislokasi.
Dislokasi merupakan suatu kondisi di mana terjadi kehilangan hubungan yang normal
antara kedua permukaan sendi secara komplet/lengkap.
Subluksasi.
Subluksasi adalah disloksasi parsial permukaan persendian.
Fraktur.
Fraktur merupakan istilah dari hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan, baik yang
bersifat total maupun sebagian.
Ruptur.
Ruptur atau putus merupakan istilah dari hilangnya kontinuitas tendon baik yang bersifat
total maupun sebagian.
Pada kasus termasuk ke dalam trauma muskuloskeletal, yaitu kontusi.
Sumber: Noor, Z. 2020. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Ed. 2. Hal. 420. Jakarta:
Salemba Medika.
6. a. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan penungjang ?
Jawab:

Hb 9,5 gr%  Anemia (Normal: 11-13 g%)


Leukosit 16.000  Leukositosis (Normal: 4.500-13.500)

7. Bagaimana cara mendiagnosis?


Jawab:

• Anamnesa  FR : trauma dan luka  di urut-urut dan diberi daun dan diikat + tidak
ditatalaksana. Pasien mengeluh nyeri, bengkak, tidak dapat menggerakkan kaki dan ada
luka yang mengeluarkan nanah.
• Pem Fisik  VAS 6, temperature 38,0 C.
Look  asimetris, bengkak, deformitas (+), fistula 1 buah dan mengeluarkan pus
Feel  nyeri tekan (+), teraba tegang
Move  nyeri saat kaki digerakkan
ROM  Pergerakan sendi sulit dinilai karena sakit.
Nama: M. Fikri Raka Samanta NIM: 702020073

• Pemeriksaan Penunjang  Hb 9,5 gr%  anemia, Leukosit 16.000  leukositosis


Perlu dilakukan rontgen AP/Lateral. Dapat dilakukan pemeriksaan kultur untuk
memberikan antibiotic yang rasional

13. Bagaimana prognosis pada kasus?


Jawab:

Quo ad Vitam: Dubia ad Bonam


Quo ad Fungsionam: Dubia ad Bonam
Quo ad Sanationam: Dubia ad Bonam

15. Bagaimana NNI pada kasus?


- An-nahl 43

/ِ‫ ر‬/‫ ْك‬/‫ ِّذ‬/‫ل‬/‫ ا‬/‫ َل‬/‫ ْه‬/َ‫ أ‬/‫ا‬/‫و‬/ُ‫ل‬/َ‫ أ‬/‫س‬ َ /‫ر‬/ْ /َ‫ أ‬/‫ ا‬/‫ َم‬/‫َو‬
ْ /‫ ا‬/َ‫ ف‬/ۚ /‫ ْم‬/‫ ِه‬/‫ ْي‬/َ‫ل‬/ِ‫ إ‬/‫ ي‬/‫ح‬/ِ /‫و‬/ُ‫اًل ن‬/‫ ا‬/‫ج‬/َ /‫ اَّل ِر‬/ِ‫ إ‬/‫ َك‬/ِ‫ ل‬/‫ ْب‬/َ‫ ق‬/‫ن‬/ْ /‫ ِم‬/‫ ا‬/َ‫ ن‬/‫ ْل‬/‫س‬
/‫ن‬/َ /‫ و‬/‫ ُم‬/َ‫ ل‬/‫ ْع‬/َ‫ اَل ت‬/‫ ْم‬/ُ‫ ت‬/‫ ْن‬/‫ ُك‬/‫ن‬/ْ /ِ‫إ‬

Terjemahan:
“Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri
wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai
pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.” (Q.S. An-Nahl : 43)

Kandungan:
Agar kita selalu bertanya pada ahli dalam kasus ini yaitu tim medis mengenai hal
yang tidak ketahui.

Anda mungkin juga menyukai