Anda di halaman 1dari 13

CORPORATE PUBLIC RELATIONS (CPR)

Jabatan PR sering diremehkan oleh perusahaan. Sebuah tim CPR harus bekerjasama
dalam menyediakan sumber daya bagi perusahaan tersebut. CPR sangatlah penting untuk
menangani perhatian publik. Sebuah tim CPR harus menyediakan para ahli pada bidang
tertentu, alat yang diperlukan, sumber daya, informasi, dan hubungan dengan media. Merek
harus mampu untuk memberikan informasi yang banyak tentang perusahaan bagi publiknya.
CPR bertanggung jawab untuk menemukan investor potensial yang akan
menginvestasikan uang di perusahaan tersebut. Kebanyakan para investor mencari
perusahaan yang berbeda untuk dalam berinvestasi dan tentu saja perusahaan yang
menjanjikan. Oleh karena itu, CPR harus meningkatan kesadaran publik terhadap perusahaan
tersebut, layanan perusahaan, atau produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan agar para
investor lebih yakin untuk berinvestasi. Kesadaran tim CPR dalam meningkatkan kualitas
perusahaan maka akan tercipta reputasi yang baik pula. Perusahaan pun harus bisa
mempromosikan nama baik perusahaan dalam rangka membangun reputasi dan identitas
perusahaan di pasar yang akan menghasilkan peningkatan dalam penjualan dan pendapatan
bagi perusahaan.
Semakin besar suatu perusahaan, semakin besar pula tim CPR di perusahaan tersebut.
Sebuah tim CPR harus menciptakan kampanye PR yang efektif dan menerapkannya dalam
organisasi. Sebuah kampanye PR yang efektif membutuhkan waktu. Beberapa perusahaan
tidak menciptakan kampanye PR karena mereka tidak mau rumit dan mengeluarkan biaya
hanya untuk kampanye PR. Padahal, fungsi dari kampanye PR itu sendiri adalah untuk
membangkitkan minat publik tentang perusahaan yang bersangkutan. Sebuah tim CPR harus
dilatih dengan sangat baik dalam hal keterampilan komunikasi, baik lisan maupun tertulis
karena mereka sendiri bertanggung jawab atas reputasi perusahaan.
CPR membutuhkan masukan atau saran-saran dari publiknya. Oleh karena itu,
pertemuan brainstorming penting dilakukan untuk mendiskusikan pendapat dari publiknya.
Orang yang bekerja menjadi CPR perusahaan harus mampu menyusun strategi dan menjadi
kreatif.
Ada beberapa cara untuk mempromosikan bisnis dalam strategi CPR. Karena CPR
bertanggung jawab membangun dan mempertahankan reputasi sebuah perusahaan, penting
bagi mereka untuk menghadiri pertemuan sosial di mana mereka dapat menjalin jaringan
perusahaan dengan orang lain. Tujuannya adalah untuk membangun kredibilitas di bidang
tertentu dan membangun citra perusahaan. Beberapa perusahaan telah mulai menulis blog
mingguan atau harian yang memungkinkan mereka untuk membahas keahlian mereka dalam
bidang mereka.
Sebuah situs web adalah bagian yang sangat penting bagi hubungan masyarakat
perusahaan. Investor yang tertarik dan pihak lain dapat mengakses ke situs web dan berharap
untuk menemukan konten rinci tentang produk dan layanan dari perusahaan. Sebuah situs
web harus menyertakan informasi tentang struktur perusahaan dari perusahaan termasuk
pejabat, direktur, dan perencana strategis. Informasi lain tentang perusahaan yang harus
disertakan adalah sebagai berikut: sejarah perusahaan, bagaimana mulai dan bagaimana hal
itu tumbuh menjadi perusahaan seperti sekarang ini, informasi yang membuat perusahaan
terpisah dari pesaing, dan informasi tambahan yang menetapkan perusahaan tersebut ahli di
bidang mereka.
Tim CPR juga bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan acara
perusahaan. Peristiwa yang paling korporasi disebut di "meet and greet" karena saling
bertemu dan menyapa adalah cara yang efektif untuk membangun jaringan kontak dan
meningkatkan eksposur perusahaan. Sebuah tim PR perusahaan bertanggung jawab untuk
berbagai tugas, yang paling penting adalah untuk menjaga reputasi perusahaan yang positif.
Jika media perhatian tertarik pada aspek negatif dari perusahaan, itu adalah tugas tim CPR
perusahaan untuk memperbaikinya dan menunjukkan perusahaan dalam cara yang positif.
Dalam CPR terdapat program-program sebagai berikut :
1. Hubungan dengan pemerintah (government relations): lobi, mempercepat proses
prosedur perijinan, memperoleh dukungan-dukungan moral, dan ijin-ijin legal
lainnya.
2. Hubungan dengan komunitas (community relations): masalah polusi,
3. masalah keamanan, masalah fasilitas-fasilitas sosial, keterlibatan komunitas,
4. dan menjadi warga kota/negara yang baik.
5. Hubungan dengan media (press relations): press release, press conference, media
tour,interview; dan jurnalisme foto.
6. Hubungan dengan karyawan: moral kerja, citra karyawan, budaya perusahaan,
filosofi perusahaan, media internal; dukungan karyawan atas produk-produk
perusahaan, dan kegiatan-kegiatan karyawan
7. Hubungan dengan pemegang saham
8. Hubungan dengan Bank.
9. Hubungan dengan opinion leaders.
10. Hubungan dengan akademisi.
11. Hubungan dengan konsumen
12. Mengatasi krisis:ketika perusahaan menurun; dan krisis yang meluas.
Dalam implementasi program corporate public relations ini, publik yang menjadi sasaran
program dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya (Kasali,1994:11) sebagai berikut:
a. Publik Internal dan Publik Eksternal.
Publik Internal adalah publik yang ada di dalam organisasi. Misalnya karyawan, satpam,
supervisor, sekretaris, manajer, pemegang saham dan sebagainya.
o Hubungan dengan karyawan:
- Kegiatan rutin guna mempererat hubungan antara manajemen dan karyawan.Dalam
pertemuan ini dapat dibahas problem-problem sekaligus di musyawarahkan untuk
mencari pemecahannya.
- Membuat buku pegangan karyawan. Buku itu berisi jobdesk dari masing-masing
karyawan, peraturan perusahaan, serta hak dan kewajiban karyawan.
- Menyediakan kotak suara karyawan. Hal ini perlu agar manajemen mengetahui
keinginan serta keluh kesah karyawan.
- Hiburan,darmawisata dan olahraga. Kegiatan ini perlu untuk menyenagkan hati
karyawan dan menyalurkan bakat karyawan dibidang olahraga. Dengan kegiatan ini
loyalitas karyawan dengan sendirinya akan terbentuk.
- Menyediakan saran prasarana yang memadai dilingkungan kantor.Seperti tempat
ibadah, klinik kesehatan, kantin, dll
- Memberikan award kepada karyawan berprestasi.
o Hubungan dengan keluarga karyawan:
- Mengadakan family gathering guna mempererat tali silahturahmi antara
karyawan dan keluarga karyawan lainnya.
- Menyediakan beasiswa pendidikan untuk anak karyawan yang berprestasi
o Hubungan dengan investor
- Laporan kepada pemegang saham, pertemuan antara pimpinan perusahaan dan
pemegang saham untuk pertanggungjawaban dalam bidang keuangan. Sehingga
para pemegang saham tetap menaruh kepercayaan karena merasa ikut serta
membina perusahaan dan mengetahui kegunaan uangnya.
Adapun publik eksternal adalah publik yang berkepentingan terhadap organisasi
namun berada di luar organisasi. Sebagai contoh adalah penyalur, pemasok, bank,
pemerintah, pers, masyarakat sekitar dan sebagainya. Misalnya :
o Hubungan dengan komunitas yaitu dengan mengadakan progam-program kegiatan
guna mengatasi masalah lingkungan tempat perusahaan dan komunitas berada.
Progam ini sering disebut Corporate Social Responsibility (CSR). Misalnya kegiatan
progam air bersih untuk warga sekitar, progam keamanan, fasilitas sosial/umum.
Jika hubungan dengan komunitas baik maka lingkungan kerja pun menjadi nyaman.
Masyarakat tidak merasa hanya dimanfaatkan oleh perusahaan, tetapi
kepentingannya pun ternyata diperhatikan oleh perusahaan.
o Hubungan dengan media sering disebut dengan media relations. Hubungan ini
penting karena salah satu Jobdesk PR adalah Publisitas, maka media lah alat untuk
mendukung kegiatan tsb. Misalnya agar press conference yang kita buat diterbitkan
oleh media maka selain isinya menarik kita juga harus memiliki hubungan yang baik
dengan media tsb.Kita dapat mengadakan media gathering untuk mewujudkan hal
tsb. Lebih jauhnya hubungan dengan media ini menjadi penting jika kita ingin
mengontrol, mencegah, dan meminimalisir berita-berita negatif tentang perusahaan
kita.
o Hubungan dengan Opinion leader dengan mengadakan opinion leader
gathering,memberikan bahan berita kepada mereka terkait dengan issue yang
menyangkut organisasi.Kegiatan itu diperlukan agar opinion leader memiliki
pendapat/opini yang sama dengan organisasi guna mempersuasi pendapat
publik.Opinion leader adalah orang2 yang memiliki kapasitas sebagai orang ke-3
yang dapat menginspirasi masyarakat.Yang termasuk opinion leader antara lain
tokoh masyarakat,pemuka agama,pejabat negara,dan selebritis.
o Hubungan dengan pemerintah.Masih ingat 2 fungsi PR yaitu Lobying dan press
agentry?yah inilah yang saya maksud.Hubungan pemerintah bertujuan agar kita
dapat menyesuaikan kebijakan sesuai dengan kebiajakan yang akan pemerintah
terapkan terkait dengan kegiatan perusahaan.

Dua kegiatan diatas yaitu Internal PR & Eksternal PR bertujuan membangun dan
menjaga hubungan yang baik antara publik dan organisasi guna mendukung tujuan
organisasi.
b. Publik Primer, Sekunder, dan Marjinal
Tidak semua elemen dalam ‘stakeholders’ perlu diperhatikan organisasi. Organisasi dapat
menyusun daftar prioritas terkait dengan ‘stakeholders’ tersebut. Yang paling penting
disebut PublikPrimer, yang kurang penting disebut Publik Sekunder, dan yang tidak penting
disebut Publik Marjinal. Daftar prioritas ini dapat berubah setiap saat sesuai dengan
kepentingannya.
c. Publik Tradisional dan Publik Masa Depan
Karyawan dan konsumen adalah publik tradisional sedangkan mahasiswa, peneliti,
konsumen potensial, pejabat pemerintah adalah publik masa depan.
d. Proponents, Opponents, dan Uncommitted
Di antara publik terdapat kelompok yang memihak organisasi (proponents),kelompok yang
menentang organisasi (opponents), dan yang tidak peduli (uncommitted). Organisasi perlu
secara jernih melihat kelompok-kelompok ini.
e. Silent Majority and Vocal Minority
Apabila dilihat dari kegiatan publik dalam menyampaikan dukungan dan keluhan terhadap
organisasi, maka ada kelompok yang vokal yang biasanya jumlahnya sedikit (vocal
minority) dan ada kelompok yang jumlahnya besar tetapi pasif dalam menyampaikan
dukungan dan keluhan (silent majority)

Contoh aktivitas CPR


Hotel Santika Bandung merupakan perusahan yang bergerak di bidang jasa, dimana sebagian
pengguna jasa berasal dari kalangan bisnis. Dalam melaksanakan kegiatan CPR haruslah
mengacu pada tujuan yang jelas. Begitu pula yang dilakukan oleh Hotel Santika Bandung
yang memiliki tujuan yang ingin dicapai, antara lain :
1. Membina hubungan baik antara konsumen, karyawan, pemerintah, dan masyarakat.
2. Menjaga citra perusahaan dimata konsumen, masyarakat, dan pemerintah
3. Mempromosikan dan menjual jasa di perusahaan dengan cara mempertahankan
pelanggan yang pernah atau telah menggunakan jasa hotel.
4. Melawan berita bohong yang dapat merugikan perusahaan
Jenis kegiatan CPR
 Internal
Tujuannya adalah untuk mempererat rasa persaudaraan diantara karyawan dengan
atasannya atau antar karyawan sendiri sehingga akan tercipta image yang baik di mata
masyarakat karena pihak perusahaan telah menunjukkan rasa perhatian terhadap
karyawannya. Kegiatan tersebut meliputi :
o Diskusi/ Rapat
Bila terjadi suatu masalah maka masalah tersebut dapat dicari jalan keluarnya
melalui forum diskusi. Sehingga mau tidak mau antara atasan dan bawahan atau
sesama karyawan akan berkomunikasi satu dengan yang lainnya, dan hubungan
mereka akan terpelihara.
o Kegiatan bersama-sama
Merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seluruh karyawan secara bersama-sama
diluar aktivitas sehari-hari, misalnya kegiatan darma wisata, olahraga, atau kegiatan
buka bersama. Hotel Santika melakukan kegiatan bersama para karyawan dan tamu
juga turut diundang seperti jalan-jalan ke Punclut, Pangalengan, dll yang dilakukan
dalam tiga bulan sekali.

 Eksternal
Tujuannya adalah untuk menyampaikan pesan mengenai keadaan perusahaan kepada para
tamu dan masyarakat. Pelaksanaan kegiatan eksternal di Hotel Santika Bandung adalah :
o Press Releas
Press Releas yang dilakukan Hotel Santika Bandung adalah berupa berita yang
dimuat melalui media massa yang berisi tentang perubahan, perkembangan,
peristiwa, kejadian tertentu di perusahaan yang layak dimuat di media untuk
meningkatkan citra hotel.
o News Letter
News Letter pada Hotel Santika Bandung adalah “Info Kita” yaitu media khusus
yang berguna untuk menyampaikan segala informasi dan peristiwa yang terjadi di
Hotel Santika Bandung kepada pihak manajer, karyawan, dan mitra kerja
perusahaan.
o Lobbying
Hotel Santika mengadakan acara Festifal Makanan yang diadakan pada acara
Tahun Baru, mengadakan pasar nelayan dan kegiatan ini melibatkan pehak
pemerintah dan tamu
o Berita (news)
Hotel Santika memberikan informasi terbaru bagi para tamunya seperti
terangkum dalam Metro Indonesia, koran Pikiran Rakyat pada tahun 2004 Hotel
Santika Bandung memberikan ucapan selamat ulang tahun Kota Bandung
MARKETING PUBLIC RELATIONS (MPR)
Secara umum Marketing Public Relations merupakan suatu proses perencanaan,
pelaksanaan dan pengevaluasian program-program yang dapat merangsang pembelian dan
kepuasan konsumen melalui pengkomunikasian informasi yang dapat dipercaya dan melalui
kesan-kesan positif yang ditimbulkan dan berkaitan dengan identitas perusahaan atau
produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan bagi para
konsumennya.
Philip Kotler yang pertama kali memunculkan konsep Mega Marketing yang
merupakan perpaduan antara kekuatan Public Relations dan Maketing Mix. Kemudian
muncul lagi istilah Marketing Public Relations (MPR), sebagai pengembangan tahap
berikutnya dari konsep sebelumnya (Mega Marketing) yang dipopulerkan oleh Thomas L
Harris sebagai berikut : “Marketing Public Relations adalah sebuah proses perencanaan dan
pengevaluasian program yang merangsang penjualan dan pelanggan. Hal tersebut dilakukan
melalui pengkomunikasian informasi yang kredibel dan kesan-kesan yang dapat
menghubungkan perusahaan, produknya dengan kebutuhan serta perhatian pelanggan.”
Marketing adalah salah satu fungsi utama dari kegiatan bisnis, sedangkan bidang
Public Relations memiliki hubungan kuat dengan fungsi-fungsi finansial dan produksi. Disini
aktivitas Public Relations lebih dititikberatkan pada hubungan yang berkesinambungan
antara organisasi dengan publik, sedangkan Marketing lebih mengutamakan pada upaya
pencapaian keuntungan finansial bagi perusahaan. Keberadaan Marketing Public Relations
bermanfaat untuk mendukung secara langsung kegiatan promosi perusahaan atau untuk
produknya dan untuk membangun citra (image). Menurut Widodo Muktiyo, menyebutkan
bahwa dalam membangun citra (image) diperlukan strategi dasar :
a) Menentukan kelompok sasaran (memilih segmen sasaran dengan sarana riset pasar)
b) Keberhasilan membangun citra dipengaruhi oleh beberapa faktor :
- Citra dibangun berdasarkan orientasi terhadap manfaat yang dibutuhkan dan diinginkan
kelompok sasaran
- Manfaat yang ditonjolkan cukup realistis
- Citra yang ditonjolkan sesuai dengan kemampuan perusahaan
- Citra mudah dimengerti kelompok sasaran
- Citra merupakan sarana bukan merupakan tujuan usaha
c) Koordinasi di dalam

d) Merger dan Franchising sebagai sarana penunjang membangun citra Marketing Public
Relations penekanannya bukan pada penjualan, namun berperan sebagai pemberi
informasi yang bersifat mendidik dan upaya untuk meningkatkan pengertian lewat
penambahan pengetahuan mengenai suatu produk atau jasa perusahaan, yang akan lebih
kuat dampaknya dan agar lebih lama diingat oleh konsumen.
Peranan Marketing Public Relations dalam upaya mencapai tujuan utama
organisasi perusahaan dalam berkompetisi yaitu :
1. Menumbuhkembangkan kesadaran konsumennya terhadap produk yang tengah
diluncurkan
2. Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau manfaat atas produk
yang ditawarkan atau digunakan
3. Mendorong antusiasme melalui suatu artikel sponsor tentang kegunaan dan manfaat suatu
produk
4. Menekan biaya promosi iklan komersial, baik di media elektronik maupun media cetak dan
sebagainya demi tercapainya efisiensi biaya
5. Komitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen, termasuk upaya mengatasi
keluhan-keluhan dan lain sebagainya demi tercapainya kepuasan pihak pelanggannya
6. Membantu dalam mengkampanyekan peluncuran produk-produk baru dan sekaligus
merencanakan perubahan posisi produk yang lama
7. Mengkomunikasikan terus-menerus melalui media Public Relations tentang aktivitas dan
program kerja yang berkaitan dengan kepedulian sosial dan lingkungan hidup, supaya
tercapai publikasi yang positif di mata masyarakat atau publik
8. Membina dan mempertahankan citra perusahaan atau produk barang dan jasa, baik segi
kuantitas maupun kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumennya
9. Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu kejadian negatif yang mungkin akan
muncul di masa mendatang.

Contoh aktivitas MPR


Kegiatan MPR dalam Mensosialisasikan Tarif Terbaru IM3 Rp 0,0000000000...1/detik (Tarif
Sejuta Nol) Dalam kegiatan promosi industri telekomunikasi yang terjadi saat ini, terlihat
jelas bahwa persaingan terjadi begitu ketatnya. Setiap perusahaan telekomunikasi
menawarkan berbagai produk dengan berbagai keunggulan masing-masing. Untuk itu sangat
diperlukan beberapa strategi yang harus diterapkan untuk memenangkan persaingan tersebut
dan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada pelanggan.
Demikian halnya yang dilakukan oleh PT Indosat, Tbk Surabaya. Dalam rangka
memenangkan persaingan di bidang industri telekomunikasi, perusahaan ini menawarkan
promosi kepada pelanggannya dengan menerapkan tarif pembicaraan yang sangat kompetitif,
yaitu dengan pemberlakuan tarif
Rp 0,000000000...1/detik (Sejuta Nol). Tarif ini dinilai sangat memberikan kemudahan bagi
para pelanggannya karena pelanggan dapat menghemat pemakaian pulsa dalam melakukan
pembicaraan via telepon.
Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh divisi MPR dalam mensosialisasikan tarif
terbaru IM3 Rp 0,0000000000...1/detik (Sejuta Nol) adalah sebagai berikut,
1. Melakukan Kegiatan Promosi ATL dan BTL
a. Kegiatan ATL (Above The Line)
 Talk Show di beberapa radio lokal di Surabaya misal di radio EBS FM, Colors
Radio dan Istara FM mengenai tarif Sejuta Nol
 Pelaksanaan Quiz Interactive di beberapa radio di Surabaya misal di radio EBS
FM, Colors Radio dan Istara FM mengenai tarif Sejuta Nol
 Penayangan iklan di media cetak lokal seperti di surat kabar (Surabaya Pos, Harian
Surya dan Jawa Pos), tabloid, majalah, dll mengenai tarif sejuta nol
 Penayangan iklan di media televisi lokal (JTV) mengenai tarif sejuta nol
 Penerbitan booklet bulanan Indosat yang dibagikan secara gratis untuk customer
Indosat
b. Kegiatan BTL (Below The Line)
 Pemasangan Umbul-umbul di beberapa ruas jalan yang strategis di Surabaya,
seperti di Jalan Pemuda, Jalan Kenjeran, Jalan Urip Sumoharjo, dll
 Pemasangan Baliho dengan tematik tarif Sejuta Nol di beberapa lokasi yang
strategis di Surabaya seperti di Jalan Demak, Jalan Kertajaya, Jalan Raya Darmo
dan Jalan Urip Sumoharjo
 Pemasangan Billboard dengan tematik tarif Sejuta Nol di beberapa lokasi yang
strategis di Surabaya seperti di Jalan Pemuda, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Urip
Sumoharjo, dll
 Penyebaran Flyer di beberapa tempat yang mempunyai konsentrasi massa yang
banyak, misalnya di sekolah-sekolah (SMA 11, SMA 17, SMA Komplek, dll),
tempat makan (kantin kampus, dll), mall (Tunjungan Plaza, Galaxy, Delta, dll) dan
supermarket (Hypermart, Carrefour, dll)
 Pemasangan Banner in Store, contohnya Neonbox, X-Banner, Vinnyl, Poster, dll di
counter-counter penjualan handphone atau voucher isi ulang
 Dll

2. Melakukan Kegiatan Event


Berbagai bentuk kegiatan event dilakukan oleh PT Indosat, Tbk Surabaya untuk lebih
memfamiliarkan program-program yang ditawarkan dan untuk lebih menancapkan brand
image di benak konsumen.
a. Event Musik
Berbagai event musik dilaksanakan sesuai dengan target segmentasi IM3 yaitu lebih
diutamakan ke anak-anak muda. Seperti contohnya,
 IM3 Goes To School di SMA 11 Surabaya bersama artis Shaggydog, 23 Februari
2008
 IM3 Goes To School di SMA 17 Surabaya bersama band-band lokal Surabaya, 23
Februari 2008
 IM3 Goes To School di SMA Komplek Surabaya bersama band-band lokal
Surabaya
 IM3 Musical Roadshow di Balaikota Surabaya bersama artis internasional
Ozomatli, 29 Maret 2008
b. Event Happening Art
Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk motion dan pengumuman secara langsung kepada
konsumen tentang sebuah program yang sedang diadakan atau diluncurkan dengan
memberikaan informasi di beberapa perempatan jalan protokol yang strategis dengan
menggunakan pengeras suara. Kegiatan ini dilakukan pada saat kondisi traffic di jalan
lebih padat dari biasanya (jam berangkat kerja dan sekolah serta jam pulang kerja dan
pulang sekolah).
Contoh kegiatan happening art ini adalah sebagai berikut,
 Happening Art ”Gong Xi Fat Chai”, 6 Februari 2008
 Happening Art ”Valentine’s Day”, 14 Februari 2008
 Happening Art ”Tarif IM3 Rp 0,0000000000...1/detik”
c. Event Kompetisi
Berbagai event yang bersifat kompetisi pun digelar oleh Indosat untuk lebih
menanamkan brand image dan memperluas market segment IM3 di berbagai kalangan.
Contoh kegiatan kompetisi yang pernah diselenggarakan adalah,
 ”Indosat Bowling Cup II” di Kahong Bowling Centre, 11-13 April 2008
 ”ESWC (Electronic Sport World Championship)” di Royal Plaza Surabaya, 18-20
April 2008

Sumber :
http://wicaksonodjatmiko.wordpress.com/2011/06/06/marketing-public-relations/
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/konsep-marketing-public-relations-mpr.html
http://female.store.co.id/images/media/KOMUNIKASI%20TERAPAN%20-
%20marketing.pdf
http://dspace.widyatama.ac.id/bitstream/handle/10364/667/content%202.pdf?sequence=2

Tugas Kapita Selekta PR

“Aktivitas Corporate Public Relations (CPR) dan


Marketing Public
Relations (MPR)”

Oleh :

Mochamad Tegar Pamula NPM. 10080009328

Kelas : D
Fakultas Ilmu Komunikasi

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

2011

Anda mungkin juga menyukai