Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pada saat ini setiap perusahaan menghadapi berbagai persoalan dan

tantangan yang sangat besar, khususnya dalam hal manajemen sumber daya

manusia yang dimiliki oleh setiap perusahaan. Perkembangan lingkungan

yang sangat pesat merupakan salah satu faktor yang dapat memberikan suatu

perubahan sikap dan gaya hidup seseorang, serta budaya bangsa dan Negara

serta individu sesuai dengan keinginan dan kondisi yang sangat mendukung.

Mengelola sumber daya manusia dalam suatu perusahaan dan dalam kondisi

yang demikian penuh dengan persoalan serta tantangan yang mungkin cukup

besar, sangatlah tidak mudah, melainkan perlu pemikiran dan pengalaman

yang cukup untuk dapat membina pegawai dengan baik.

Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan

sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien

untuk mencapai tujuan tertentu.

Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang

diinginkan. Adapun manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya

tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Dengan manajemen, daya

guna dan hasil guna unsur-unsur manajemen akan dapat ditingkatkan.

Adapun unsur-unsur manajemen itu sendiri dari : man, money,

method, machines,materials, dan market, disingkat 6 M.

1
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu

ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya

(tenaga kerja) yang dimiliki oleh individual secara efisien dan efektif serta

dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama

perusahaan, karyawan, dan masyarakat menjadi maksimal. Manajemen

sumber daya manusia (MSDM) didasari pada suatu konsep bahwa setiap

karyawan adalah manusia bukan mesin dan bukan semata menjadi sumber

daya bisnis.

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan seni dalam

mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk

melaksanakan berbagai tugas yang diperlukan

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah-satunya sumber daya

yang memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan, keterampilan,

pengetahuan, dorongan, daya dan karya. Satu-satunya sumber daya yang

memiliki ratio, rasa dan karsa. Semua potensi sumber daya manusia tersebut

berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam pencapaian tujuan.

Kondisi perusahaan yang dapat menyediakan tempat yang memadai

didukung dengan fasilitas kerja yang lengkap, hingga para pegawai dapat

bekerja dengan suasana yang tenang sehingga dapat berkonsentrasi dalam

menyelesaikan pekerjaannya. Disiplin kerja para pegawai juga termasuk

persoalan yang dihadapi suatu perusahaan, setiap perusahaan selalu

menginginkan untuk dapat memiliki pegawai yang mempunyai tingkat

kedisiplinan yang tinggi, cerdas menghadapi persoalan dan professional

sehingga dapat memberikan kontribusi kemajuan perusahaan.


2
Keberhasilan perusahaan dalam mempertahankan pegawai terbaik

yang dimiliki dicapai dengan cara yang mudah. Hal tersebut hanya dapat

terjadi berkat kepiawaian perusahaan dalam memahami kebutuhan pegawai

dan kemampuan mereka untuk menciptakan kedisiplinan dan lingkungan

kerja yang kondusif yang dapat membuat para pegawainya merasa termotivasi

secara internal. Tidak sedikit yang gagal membina kedisiplinan dan

lingkungan kerja namun tidak sedikit juga perusahaan yang telah berhasil

melakukannya. Ternyata banyak faktor yang mungkin berbeda dari masing-

masing perusahaan terhadap proses pembinaan kedisiplinan dan lingkungan

kerja. Cara yang dilakukan tentunya disesuaikan dengan situasi dan kondisi

sesungguhnya yang ada diperusahaan.

Kedisiplinan kerja pegawai seringkali memberikan dampak atau

pengaruh yang sangat besar pada perkembangan hidup perusahaan. Penerapan

disiplin dalam kehidupan perusahaan ditunjukan agar semua pegawai yang

ada dalam perusahaan bersedia dengan sukarela mematuhi serta menaati

segala tata tertib dan peraturan yang ada tanpa paksaan. Namun disisi lain,

menciptakan disiplin kerja pegawai sesungguhnya sesuatu yang harus

diciptakan walaupun melalui suatu proses yang secara bertahap akan tercipta

suatu kondisi disiplin kerja pegawai yang kondusif yang mampu memberikan

konstribusi positif bagi kemajuan dan perkembangan perusahaan.

Maenurut Hasibuan (2017:193) “kedisiplinan adalah kesadaran dan

kesedian seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma

social yang berlaku. Kedisiplinan merupakan fungsi operatif MSDM yang

terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi

kerja yang dapat dicapai.”


3
Berikut ini adalah data absensi karyawan PT. Sinar Harapan Bersama

disajikan pada tabel berikut :

Tabel 1.1

Data Absensi Periode PT. Sinar Harapan Bersama


Bogor

Tahun Jumlah Jumlah Absensi Jumlah


Presentase
Karyawan Hari Absensi (%)
Sakit Izin/Cuti Alpa
Kerja ( tahun )
2016 113 288 15 12 28 55 19,09 %

2017 113 288 14 15 32 61 21,18 %

2018 113 288 18 15 33 66 22,91 %

2019 113 288 21 16 30 67 23,26%

2020 113 288 22 17 33 72 25,00%

Sumber : Data Absensi PT. Sinar Harapan Bersama (2020)

Berdasarkan tabel 1.1 Menunjukan bahwa pada PT. Sinar Harapan

Bersama Di Bogor selama lima tahun terjadi penurunan pada absensi

karyawan, dimana pada tahun 2016 karyawan yang absen adalah sebanyak 55

orang, ditahun 2017 terjadi kenaikan tingkat absensi dan jumlah karyawan

yang absen sebanyak 61, pada tahun 2018 kembali terjadi peningkatan jumlah

karyawan yang absen mencapai 66 orang, Tingkat absensi karyawan semakin

hari semakin meningkat hingga pada tahun 2020 mencapai 72 orang.

Dapat kita lihat setiap tahun tingkat absensi setiap tahunnya terbesar

disebabkan karena adanya pegawai yang sakit dan membutuhkan waktu

penyembuhan yang cukup lama, hal ini akan mengakibatkan, hal ini dapat
4
berpengaruh terhadap produktifitas perusahaan, kedisiplinan dibutuhkan

dalam sebuah organisasi, karena jika para pegawai sangat disiplin dalam

bekerja maka organisasi akan cepat berkembang.

Peningkatan tingkat absensi setiap tahunnya pada perusahaan

mengakibatkan tingkat kinerja yang berkurang, dikarenakan tingkat absensi

yang terus meningkat, maka pekerjaan yang seharusnya dapat selesai tepat

waktu dengan kualitas yang baik, akan terhambat akibat rendah nya tingkat

kehadiran yang seering waktu justru meningkat.

Menurut Umi farida dan Sri Hartanto (2016:10) “lingkungan kerja

adalah keadaan dimana tempat kerja yang baik meliputi fisik dan non fisik

yang dapat memberikan kesan menyenangkan, aman, tentram, perasaan betah

atau kerasan, dan lain sebagainya.”

Lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap karyawan

didalam menyelesaikan pekerjaan yang pada akhirnya akan meningkatkan

kinerja organisasi. Suatu kondisi lingkungan kerjadikatakan baik apabila

karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman, dan

nyaman.

Lingkungan kerja harus dapat atau mampu mempengaruhi,

memberikan motivasi serta memberikan dorongan bagi seseorang untuk

bekerja secara optimal sesuai dengan profesinya sehingga tercapai kepuasan

dalam bekerja. Ada beberapa kebutuhan manusia yang harus terpenuhi dalam

menciptakan kualitas kehidupan mereka untuk menjadi nyaman yaitu

kebutuhan fisiologis, kebutuhan sosial, kebutuhan rasa aman, kebutuhan

penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri, maka dari itu mereka bergulat

untuk meraih prestasi pribadi dan bukan merupakan gambaran sukses semata.
5
Jika lingkungan kerja sudah kondusif maka akan dengan sendirinya

mempengaruhi kinerja pegawai ke arah yang lebih baik yang pada akhirnya

dapat mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

Tabel 1.2

Tabel Yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja PT. Sinar Harapan Bersama

Bogor

Lingkungan Kerja Fasilitas Jumlah


Kapasitas
No
Lokasi Luas AC Komputer
Bangunan
1 Ruang Kerja 100 M2 2 Unit 10 Unit 50 Orang

Ruang
2 150M2 2 Unit 5 unit 15 Orang
Commercial

3 Ruang Rapat 55 M2 6 Unit 2 Unit 20 Orang

Sumber: Data observasi (2020)

Berdasarkan tabel 1.2 tersebut tampak bahwa lingkungan kerja pada

PT. Sinar Harapan Bersama Bogor sangat minim akan luas tempat di setiap

ruangan. Hal tersebut terlihat pada perbandingan luas ruang dan jumlah

kapasitas pegawai yang dapat menempati ruangan, kondisi diatas

menimbulkan permasalahan dalam mencapai kinerja yang belum optimal.

PT. Sinar Harapan Bersama memproduksi bahan-bahan bangunan

seperti batako dan paving blok, produksi sendiri dilakukan dilingkungan

kantor, sehingga debu dari kegiatan produksi dapat masuk keruangan kerja

karyawan, sehingga mengakibatkan kurang nyaman saat melakukan kegiatan

didalam kantor, dan ruangan kerja yang kurang sejuk kapasitas yang besar

dengan pendingin yang jumlah nya kurang mengakibatkan ruangan kurang


6
sejuk, sehingga akan mengakibatkan kurangnya fokus dan konsentrasi dari

para karyawan dalam menjalankan tugasnya dan akan berpengaruh pada

tingkat kinerja karyawan pada PT. Sinar Harapan Bersama.

Berdadarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

48 Tahun 2016 tentang standar keselamatan dan Kesehatan kerja perkantoran

untuk memenuhi syarat Kesehatan dan kenyamanan suhu ruang perkantoran

berkisar 23oC sampai 26oC agar suhu nyaman.

Mangkunegara (2017:67) mengemukakan bahwa “kinerja merupakan

hasil kerja secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya.”

Kinerja didefinisikan sebagai suatu bentuk yang hasil kerja itu sendiri

(outcomes of work), karena hasil kerja memberikan keterkaitan yang kuat

terhadap tujuan-tujuan strategic organisasi, kepuasan pelanggan, dan

kontribusi ekonomi, dan bagaimana kinerja menjadi tolak ukur bagaimana

hasil dari proses proses kerja para pegawai didalam perusahaan maka kinerja

perlu diperhatikan dan dicari faktor faktor apa yang munking mempengaruhi

tingkat kinerja baik itu mengalami kenaikan ataupun penurunan..

Kinerja pegawai ada kalanya mengalami peningkatan dan penurunan.

Jika kinerja meningkat maka keberhasilan mencapai tujuan perusahaan

semakin terbuka lebar, tetapi apabila kinerja menurun maka bisa

mengakibatkan hilangnya pamor di mata masyarakat serta kemunduran bagi

perusahaan. Bahkan penurunan kerja dapat mencapai titik dimana perusahaan

tidak dapat mempertahankan usahanya, maka dari itu hambatan dalam

terciptanya nikerja yang baik harus dilihat dan diperhatikan untuk melihat
7
hambatan hambatan apa saja yang mungkin menjadi penyebebab kinerja

mengalami kenaikan ataupun penurunan didalam perusahaan..

Tabel 1.3

Target dan Pencapaian Produk PT. Sinar Harapan Bersama Bogor


Periode 2016-2020 Keterangan
No Tahun
Target Produksi (Pcs) Aktual Produksi (Pcs)
1 2016 864.000 731.520 Tidak Tercapai
2 2017 1.152.000 1.114.848 Tidak Tercapai
3 2018 1.440.000 1.372.320 Tidak Tercapai
4 2019 1.728.000 1.670.000 Tidak Tercapai
5 2020 2.016.000 1.872.000 Tidak Tercapai
Sumber : Data PT. Sinar Harapan Bersama (2020)

Dapat dilihat pada tabel 1.3 bahwa pencapaian target produksi yang

ditargetkan perusahaan tidak ada yang mencapai target dalam lima tahun

terakhir, melihat tabel diatas kita dapat dilihat bahwa kinerja karyawan belum

maksimal dikarenakan tingkat absensi yang masih kurang baik sehingga

produksi tidak pernah mencapai target di lima tahun terakhir, dan juga

lingkungan kerja yang kurang nyaman dapat mempengaruhi tingkat produksi

yang sudah ditentukan perusahaan, yang mengakibatkan tingkat produksi

tidak mencapai target yang seharusnya.

Melihat persoalan banyak karyawan yang tidak masuk kerja atau

kurang disiplin dan lingkungan yang kurang nyaman bagi karyawan

merupakan suatu tidak baik untuk kelangsungan perusahaan, dan dari itulah

penulis tertarik ingin melakukan penelitian lebih lanjut melalui suatu

penelitian dalam bentuk karya ilmiah skripsi. Maka dari itu penulis mencoba

melakukan penelitian ini dengan judul “Pengaruh Kedisiplinan dan

Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai PT. Sinar Harapan

8
Bersama Bogor”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan maka

rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Apakah terdapat pengaruh kedisiplinan terhadap kinerja karyawan pada

PT. Sinar Harapan Bersama Bogor secara parsial?

2. Apakah terdapat pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan

pada PT. Sinar Harapan Bersama Bogor secara parsial?

3. Apakah terdapat pengaruh kedisiplinan dan lingkungan kerja terhadap

kinerja karyawan pada PT. Sinar Harapan Bersama Bogor secara

simultan?

1.3 Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui terdapat pengaruh kedisiplinan terhadap kinerja

karyawan pada PT. Sinar Harapan Bersama Bogor secara parsial.

2. Untuk mengetahui terdapat pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja

karyawan pada PT. Sinar Harapan Bersama Bogor secara parsial.

3. Untuk mengetahui terdapat pengaruh kedisiplinan dan lingkungan kerja

terhadap kinerja karyawan pada PT. Sinar Harapan Bersama Bogor

secara simultan.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

a. Bagi Penulis

Dapat menambah pemahaman mengenai hal-hal yang

berhubungan dengan kedisiplinan dan lingkungan kerja terhadap


9
kinerja karyawan, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dan

penerapannya.

b. Bagi Universitas Pamulang

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan kajian ilmu

dan menambah referensi dalam dunia ilmu pengetahuan yang

berhubungan dengan manajemen sumber daya manusia khususnya

mengenai kedisiplinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja

karyawan.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Perusahaan

Agar dapat mengetahui seberapa pengaruh lingkungan kerja

terhadap kinerja pegawai dan bagaimana lingkungan kerja

berpengaruh kepada pegawai.

b. Bagi Penelitian Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

dasar penelitian lanjutan dan sebagai dalama pemikiran bagi

penegembangan pembelajaran untuk menlanjutkan penelitian dalam

pengaruh kedisiplinan dan lingkungan kerja terhadap produktifitas

kerja karyawan.

10

Anda mungkin juga menyukai