Anda di halaman 1dari 4

Rekomendasi Langkah Mitigasi Risiko Utama Proyek EPC

Gas Engine Power Plant (PLTMG)

Risiko utama pada proyek EPC gas engine power plant telah teridentifikasi sebelumnya.
Walaupun permasalahan teknis dan non-teknis telah dapat diatasi dan keseluruhan
engine telah dapat dikirim ke site, dampak atas risiko tersebut masih terasa cukup
besar. Agar tidak terulang, diusulkan serangkaian rekomendasi langkah mitigasi agar
risiko-risiko utama pada proyek ini tidak terjadi lagi.

Bahwa risiko terbesar atas ke-7 risiko utama pada proyek EPC adalah risiko kegagalan
pengiriman mesin (gas engine) ke site. Risiko engine terguling dalam perjalanan;.
Terdapat begitu banyak permasalahan baik teknis maupun non teknis dalam
pengiriman mesin tersebut. Sehingga mitigasi terbaik yang direkomendasikan adalah:

 Mempercepat segala proses terkait dengan pengadaan mesin seperti percepatan


proses procurement gas engine dengan pihak manufacturer, percepatan proses
fabrikasi, percepatan proses procurement vendor forwarder engine, dan
percepatan proses pembuatan temporary infrastructure yang dibutuhkan
termasuk segala perijinannya;
 Melakukan survey beserta analisis yang lebih detil atas kondisi infrastruktur yang
akan dilewati dan kondisi cuaca. Hal ini karena pengiriman gas engine ke site
sangat rentan dengan kondisi alam;
 Melibatkan konsultan khusus bidang teknik sipil dalam mengkaji segala kondisi
keteknik-sipilan yang terkait dengan pengiriman gas engine;
 Koordinasi dengan penduduk dengan melibatkan pihak yang dianggap mampu
menjadi mediator;
 Menyiapkan tempat lay down pada satu atau lebih lokasi sebagai antisipasi jika
terjadi masalah di tengah jalan dalam proses pengiriman;
 Mengalihkan risiko dengan asuransi marine cargo;
 Memasukkan cost contigency khusus dalam biaya proyek atas risiko ini.

Kejadian currency risk memiliki potensi yang besar terjadi saat ada tekanan ekonomi di
Indonesia dimana dampaknya adalah terdepresiasinya kurs rupiah. Dapat dibayangkan
apabila nilai pembelian engine termasuk auxiliary mencapai 70% dari keseluruhan nilai
kontrak, lalu terjadi depresiasi rupiah hampir 11% terhadap kurs Euro yang menjadi

SN001
kurs pembelian. Akan terjadi penyimpangan biaya sekitar 7,5%. Beruntung, kerugian ini
dapat ditekan.
Berikut adalah rekomendasi langkah mitigasi terbaiknya:

 Melakukan riset atas fluktuasi currency pairing rupiah terhadap mata uang
asing pembelian yang ditetapkan. Riset harus dalam periode hingga jatuh tempo
masa L/C. Tujuan riset ini adalah untuk mengetahui momentum terbaik untuk
melakukan nilai lindung (hedging);
 Melakukan langkah-langkah agar masa jatuh tempo pembayaran dengan L/C
dapat lebih cepat karena semakin lama masa jatuh tempo, maka ketidakpastian
akan semakin besar. Langkah-langkah dapat berupa memperpendek masa jatuh
tempo L/C, serta mempercepat proses procurement dan fabrikasi.
 Melakukan tindakan nilai lindung (hedging) yang dilakukan pada saat nilai kurs
rupiah yang terbaik berdasarkan hasil riset.
 Mengusulkan penggunaan mata uang asing saat tender kepada pemilik proyek.
 Take over sebanyak mungkin item pekerjaan manufacturer yang dianggap dapat
dikerjakan dan disupply dari dalam negeri dengan pembayaran menggunakan
mata uang rupiah.
 Memasukkan cost contigency khusus dalam biaya proyek atas risiko ini.

Risiko denda atas tidak tercapainya output pada proyek EPC power plant juga
merupakan risiko yang besar. Adapun langkah mitigasinya adalah:
 Transfer risiko kepada manufacturer sebanyak mungkin. Hal ini logis mengingat
faktor dominan atas tidak tercapainya output plant berada pada pihak
manufacturer. Transfer risiko dilakukan saat CDA (Contract Discussion
Agreement).
 Menggaransi output di bawah nilai garansi output dari pihak manufacturer
dalam range tertentu. Ini harus dilakukan saat penawaran tender. Langkah ini
harus mempertimbangkan turunnya peluang untuk memenangkan tender,
sehingga harus dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
 Design pembangkit dengan berusaha agar losses yang terjadi serendah mungkin.
 Melakukan upaya-upaya agar parameter yang mempengaruhi output pembangkit
dapat lebih baik seperti ambient temperature, humidity, dan methane number
atas gas composition.
 Memasukkan cost contigency atas tidak tercapainya output berdasarkan
probabilitas risikonya.

SN001
Risiko teknis atas kesalahan design juga merupakan risiko yang berdampak besar,
terutama pada terhambat cukup signifikannya proses commissioning. Untuk mengatasi
dampak risiko ini, berikut rekomendasi langkah-langkahnya:
 Tim proyek harus menguasai aspek teknis pada masing-masing disiplin ilmu
yang diperlukan. Penguasaan tim proyek atas aspek teknis haruslah cukup tinggi.
 Menggunakan konsultan khusus yang telah berpengalaman mendesign proyek
serupa.
 Benchmarking design pada proyek sejenis.
 Validasi design dengan meminta evaluasi dari pihak manufacturer yang tentu
sangat menguasai segala design terkait dengan jenis pembangkit ini.
 Aplikasi safety factor sedemikian diyakini kehandalan design pada kondisi biaya
yang dianggap optimum.
 Memasukkan cost contigency khusus dalam biaya proyek atas risiko ini.

Pelaksanaan proyek EPC sebesar ini akan melibatkan vendor subkontraktor dalam
jumlah signifikan dari sisi nilainya. Sangat sedikit item pekerjaan yang dikerjakan
sendiri. Keahlian dan kecakapan vendor sangat menentukan keberhasilan proyek.
Pemilihan vendor yang berkelas “ecek-ecek” akan sangat berisiko, sehingga perlu
langkah-langkah mitigasi sebagai berikut:

 Seleksi vendor mengutamakan aspek kemampuan teknis dan pengalaman


mengerjakan pekerjaan sejenis selain aspek komersial.
 Menguji performance kandidat vendor dengan melakukan kunjungan proyek
yang pernah dikerjakan.
 Meminta pengalaman tim ahli atau tim proyek yang akan terlibat dalam proyek
nantinya untuk dievaluasi tingkat keahlian dan pengalamannya.
 Distribusi dampak risiko yang signifikan. Mengingat kegagalan satu vendor akan
berdampak secara sistemik terhadap keseluruhan pekerjaan. Distribusi dampak
risiko dilakukan dengan menetapkan pasal denda keterlambatan dan denda
performance / kualitas pekerjaan.
 Memasukkan cost contigency khusus dalam biaya proyek atas risiko ini. 

Tingginya peluang terjadi keterlambatan proyek, mengakibatkan tinggi pula peluang


terjadinya claim dari vendor yang terhambat pekerjaannya akibat penyebab yang bukan
dari pihak vendor tersebut. Adapun langkah-langkah mitigasinya adalah:

SN001
 Menetapkan lingkup paket pekerjaan yang memiliki interface yang tinggi ke
dalam satu paket pekerjaan. Misalnya, pekerjaan instalasi pipa gas dengan
pekerjaan beton pipe sleeper, Pengadaan dan pemasangan transformator, bus
duct, dan sistem proteksi dijadikan satu paket pekerjaan elektrikal.
 Merencanakan master schedule pekerjaan dengan detail dan akurat. Lalu kontrol
dengan baik dan komunikasikan tiap potensi keterlambatan kepada vendor untuk
dilakukan langkah-langkah penting untuk menghindari claim. Seperti pengalihan
pekerjaan dan tenaga kerja, pending memulai pekerjaan, mengembalikan
personil proyek vendor yang tertunda pekerjaannya, dan tindakan lainnya.
 Kontrol persiapan vendor yang lebih baik dengan kunjungan berkala ke work
shop dan tindakan lainnya.
 Memasukkan cost contigency khusus dalam biaya proyek atas risiko ini.

Problem lingkungan sebenarnya adalah masalah biasa. Tapi menjadi luar biasa pada
jenis proyek ini lantaran aktifitas pengiriman gas engine yang berukuran raksasa. Belum
ada langkah yang benar-benar jitu, tapi direkomendasikan beberapa langkah mitigasi
sebagai berikut:
 Memilih route yang meminimalisir persinggungan dengan penduduk.
 Memilih metode pekerjaan yang seminimal mungkin berdampak pada kerusakan
property lingkungan seperti jalan, rumah, jembatan, dll.
 Melakukan survey awal secara bersama-sama untuk mengidentifikasi kondisi
property sebelum pekerjaan dimulai. Ini adalah langkah wajib untuk menekan
dampak claim.
 Membuat kesepakatan khusus dengan penduduk dimana diharapkan penduduk
mendukung pelaksanaan pekerjaan dimana penduduk desa dibantu dengan
membuatkan suatu sarana infrastuktur khusus yang vital namun tidak terlalu
mahal dengan menggunakan dana CSR perusahaan.
 Melibatkan aparat keamanan dalam tiap proses pengiriman mesin.
 Memasukkan cost contigency khusus dalam biaya proyek atas risiko ini.

 Demikianlah sejumlah rekomendasi langkah-langkah mitigasi risiko utama pada


proyek ini untuk menjadi pertimbangan dalam mengerjakan proyek yang sejenis.
Semoga bermanfaat.

SN001

Anda mungkin juga menyukai