Anda di halaman 1dari 3

EFEKTIVITAS REHABILITASI SOSIAL BAGI PECANDU NARKOTIKA

BERDASARKAN UU NO. 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA DITINJAU


DARI HUKUM ISLAM
(Studi pada Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung)
PROPOSAL

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh


Gelar Sarjana S1 Dalam Ilmu Syariah

Oleh

Yulia Anggraini
NPM. 1821030067

Program Studi : Hukum Tata Negara

FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN 2021 M / 1443 H
EFEKTIVITAS REHABILITASI SOSIAL BAGI PECANDU NARKOTIKA
BERDASARKAN UU NO. 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA DITINJAU
DARI HUKUM ISLAM
(Studi pada Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung)

Oleh:

ABSTRAK

Badan Narkotika Nasional adalah sebuah Lembaga Pemerintah Non Kementerian


Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pencegahan,
pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika, prekursor dan
bahan adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol. Dasar hukum Badan
Narkotika Nasional adalah Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
Sebelumnya, BNN merupakan lembaga nonstruktural yang dibentuk berdasarkan Keputusan
Presiden Nomor 17 Tahun 2002, yang kemudian diganti dengan Peraturan Presiden Nomor 83
Tahun 2007.Narkotika merupakan bagian dari narkoba, yaitu segolongan obat, bahan atau zat
yang apabila masuk ke dalam tubuh akan berpengaruh terutama pada jalannya fungsi otak
(susunan syaraf pusat) dan sering menimbulkan ketergantungan, terjadi perubahan dalam
kesadaran, pikiran, perasaan, dan perilaku pemakainya.Mendengar kata narkotika di ucapkan,
seringkali memberi bayangan tentang dampak yang tidak inginkan, hal ini dikarenakan
narkotika identik sekali dengan perbuatan jahat, terlarang dan melanggar peraturan.
Penyalahgunaan narkotika adalah penggunaan narkotika yang dilakukan tidakuntuk maksud
pengobatan, tetapi karena ingin menikmati pengaruhnya, dalam jumlahberlebih yang secara
kurang teratur, dan berlangsung cukup lama sehinggamenyebabkan gangguan kesehatan fisik,
mental, dan kehidupan sosialnya.
Penyalahgunaan narkotika yang semakin tak terkendali dan bertambahnya rehabilitas
pecandu narkotika membuat Badan Narkotika Nasional membentuk Badan Narkotika Nasional
Provinsi, termasuk Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung. Badan Narkotika Nasional
Provinsi Lampung mempunyai tugas, fungsi, dan wewenang yang sama dengan Badan
Narkotika Nasional. Adapun permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini untuk
mengetahui peranan Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung dalam menanggulangi
rehabilitas pecandu narkotika dan apa sajayang menjadi faktor-faktor penghambat peran Badan
Narkotika Nasional Provinsi Lampung berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009.
Adapun rumusan masalah yang diangkat oleh peneliti sebagai berikut:
1. Bagaimana tinjauan Hukum Islam terhadap Badan Narkotika Nasional Provinsi
Lampung dalam mengatasi penyalahgunaan narkotika dan rehabilitas pecandu
narkotika?
2. Apa saja faktor penghambat Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung dalam
melakukan rehabilitas pada penyalahguna narkotika berdasarkan Undang-Undang
Nomor 35 Tahun 2009?

Peneliti menggunakan metode penelitian lapangan (field research) di mana peniliti


melalukan penelitian di Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung dengan menggunakan
penelitian deskriptif dengan menggunakan gambaran umum tentang latar penelitian dan
sebagai bahan pembahasan hasil penelitian, bertujuan sebanagai landasan teori untuk pemandu
agar fokus penelitian sesuai fakta di lapangan. Metode yang di gunakan oleh peneliti yaitu
menggunakan metode deskriptif yang di mana peneliti mendeskripsikan hasil penelitian yang
telah di lakukan oleh peneliti.

Anda mungkin juga menyukai