Anda di halaman 1dari 12

AKUNTANSI INTERNASIONAL

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I
AMERIKA SERIKAT (USA)

Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh badan sector khusus Dewan Standar Akuntansi
Keuangan (Financial Accounting Standard Board – FASB), akan tetapi yang menjadi penyokong
kewenangan terhadap standardisasi mereka adalah agensi kepemerintahan Komisi Keamanan
dan Kurs (Securities and Exchange Commission –SEC). Sistem akuntansi di Amerika Serika
sangat mirip dengan di Inggris, mungkin ini sebagai dampak dari sejarah dan hubungan investasi
diantara kedua negara tersebut. Sama halnya dengan bahasa dan sistem hukum dari Amerika
Serikat yang berasal dari Inggris, jadi sebagai bapak pendiri sistem akuntansi Amerika Serikat,
termasuk pelopor seperti Arthur Young (lulusan universitas Glasgow tahun 1880-an). Meskipun
demikian Amerika Serikat lebih banyak mengadaptasikan dibandingkan dengan menerima tradisi
akuntansi Inggris.
Dalam akuntansi terapan di Indonesia kita mengenal yang namanya SAK (Standar Akuntansi
Keuangan), di Amerika lebih dikenal dengan nama GAAP (General Accepted Accounting
Principal).
GAAP berasal dari pernyataan serangkaian entitas akuntansi yang disponsori pemerintah, di
mana Financial Accounting Standards Board (FASB) adalah yang terbaru. Securities and
Exchange Commission juga mengeluarkan pernyataan akuntansi melalui Buletin Staf Akuntansi
dan pengumuman lainnya yang hanya berlaku untuk perusahaan publik, dan yang dianggap
sebagai bagian dari GAAP. GAAP dikodifikasikan ke dalam Accounting Standards Codification
(ASC), yang tersedia online dan dalam bentuk cetak. Salah satu alasan untuk menggunakan
GAAP adalah agar siapa pun yang membaca laporan keuangan beberapa perusahaan memiliki
dasar yang masuk akal untuk perbandingan, karena semua perusahaan yang menggunakan
GAAP telah membuat laporan keuangan mereka menggunakan seperangkat aturan yang sama.
GAAP mencakup beragam topik, termasuk:
1. Financial statement presentation
2. Assets, Revenue, Equity, Liabilities, Expenses dan Business combinations
3. Fair value
4. Foreign currency
5. Pinjaman
6. Transaksi Nonmoneter
7. Subsequent events
8. Akuntansi khusus industri
Penggabungan Laporan Keuangan juga dibutuhkan, dan laporan keuangan AS yang
dipublikasikan biasanya tidak berisi laporan parent-company-only (induk perusahaan saja).
Peraturan penggabungan tersebut membutuhkan penggabungan seluruh anak perusahaan yang
telah tekontrol (sebagai contoh, kepemilikan bagian saham lebih dari 50%), termasuk yang
beroperasional non-homogenik. Laporan triwulan dibutuhkan untuk perusahaan yang terdaftar
pada bursa saham utama. Laporan semacam ini biasanya hanya berisi laporan singkat saja,
laporan keuangan yang belum diaudit serta ringkasan laporan manajemen.
Berikut unsur-unsur apa saja yang terkandung dalam laporan keuangan. FASB menjelaskan
unsur-unsur tersebut sebagai berikut:
1. Assets, adalah nilai manfaat suatu fasilitas ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan yang
mungkin diperoleh dari transaksi atau kejadian masa lalu.
2. Liabilities, adalah pengorbanan ekonomi yang dapat terjadi dimasa depan, yang timbul
dari kewajiban berjalan sebuah perusahaan karena transaksi atau kejadian masa lalu.
3. Equity, adalah modal yang dimiliki dalam aktiva sebuah perusahaan setelah dikurangi
dengan kewajiban.
4. Investment by owners, adalah nilai suatu aktiva bersih yang meningkat karena adanya
transaksi dan kejadian yang dilakukan oleh pemilik perusahaan.
5. Distribution to owners, adalah nilai suatu aktiva bersih yang menurun karena adanya
transaksi atau kejadian yang mengurangi nilai aktiva. Dapat terjadi akibat pemindahan
aktiva, penyediaan jasa, atau penciptaan kewajiban.
6. Comprehensive income, adalah perubahan aktiva bersih sebuah perusahaan yang terjadi
akibat transaksi dan kejadian yang tidak bersumber dari pemilik perusahaan.
7. Revenue, adalah arus masuk atau peningkatan aktiva sebuah perusahaan karena adanya
pelunasan kewajiban selama periode tertentu. Peningkatan ini terutama dikarenakan
adanya aktivitas operasi perusahaan.
8. Expenses, adalah arus keluar atau penurunan aktiva sebuah perusahaan. Penurunan ini
dapat dikarenakan adanya aktivitas operasi perusahaan yang harus memenuhi sebuah
kebutuhan tertentu.
9. Gains, adalah kenaikan ekuitas sebuah perusahaan yang timbul karena transaksi atau
kejadian secara keseluruhan dalam suatu periode. Berasal dari aktivitas operasi, tetapi
tidak dari aktivitas investasi pemilik.
10. Losses, adalah penurunan ekuitas sebuah perusahaan yang timbul karena transakti atau
kejadian secara keseluruhan dalam suatu periode. Berasal dari aktivitas operasi, namun
tidak dari aktivitas investasi pemilik yang dapat menimbulkan beban.
Standar akuntansi di Amerika Serikat memperbolehkan goodwill dikapitalisasi dan dijadikan
beban hanya jika goodwill tersebut mengalami penurunan nilai, sedangkan di beberapa negara
lain goodwill dapat diamortisasi dengan periode yang berbeda-beda.

INDONESIA

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI, 2015), laporan keuangan merupakan suatu
penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja suatu entitas. Dengan kata lain, laporan
keuangan adalah catatan tertulis yang menyampaikan kegiatan bisnis dan kinerja keuangan suatu
perusahaan. Laporan keuangan sebuah perusahaan sering diaudit lembaga tertentu untuk
memastikan keakuratan laporan, terutama urusan pajak, pembiayaan atau investasi.
Dengan begitu pentingnya laporan keuangan, maka dibuat aturan laporan keuangan
secara umum dengan dikeluarkannya aturan PSAK 1. Aturan PSAK 1 juga dibuat agar setiap
penyajian laporan keuangan dapat selalu dibandingkan dari satu periode ke periode lain ataupun
dari suatu perusahaan ke perusahaan lain.
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi
keuangan adalah aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Sedang unsur yang berkaitan
dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan
perubahan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan
perubahan dalam berbagai unsur neraca. Dalam kerangka dasar ini tidak mengidentifikasi unsur
laporan perubahan posisi keuangan secara khusus.
Penyajian berbagai unsur ini dalam neraca dan laporan laba rugi memerlukan proses sub-
klasifikasi. Misalnya, aktiva dan kewajiban dapat diklasifikasikan menurut hakekat atau
fungsinya dalam bisnis perusahaan dengan maksud untuk menyajikan informasi dengan cara
yang paling berguna bagi pemakai untuk tujuan pengambilan keputusan ekonomi.
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva,
kewajiban dan ekuitas. Pos-pos ini didefinisikan sebagai berikut:
1. Aktiva, adalah sumberdaya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh
perusahaan.
2. Kewajiban, merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa
lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya
perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.
3. Ekuitas, adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.
4. Sedangkan untuk mengukur kinerja perusahaan dapat digunakan penghasilan bersih
(laba) atau penghasilan per saham (earnings per share). Unsur penghasilan dan beban
didefinisikan sebagai berikut:
5. Penghasilan (Income), adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban
yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
6. Beban (Expense), adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi
dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam
modal.

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva,
kewajiban dan ekuitas. Pos-pos ini didefinisikan sebagai berikut:
1. Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh
perusahaan.
2. Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan
yang mengandung manfaat ekonomi.
3. Ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.
Definisi aktiva dan kewajiban mengidentifikasikan ciri esensialnya tetapi tidak mencoba
untuk menspesifikasikan kriteria yang perlu dipenuhi sebelum diakui di dalam neraca. Jadi,
definisi tersebut mencakup pos-pos yang tidak diakui sebagai aktiva atau kewajiban di dalam
neraca karena tidak memenuhi kriteria untuk diakui. Khususnya, harapan bahwa manfaat
ekonomi di masa depan akan mengalir dari atau ke dalam perusahaan harus cukup pasti untuk
memenuhi kriteria probabilitas sebelum suatu aktiva atau kewajiban diakui.
Dalam penilaian apakah suatu pos memenuhi definisi aktiva, kewajiban atau ekuitas,
perhatian perlu ditujukan pada substansi yang mendasari serta realitas ekonomi dan bukan hanya
bentuk hukumnya. Jadi, misalnya, dalam kasus sewa guna usaha keuangan (finance leases),
substansi dan realitas ekonomi tersebut adalah bahwa sewa guna usaha memperoleh manfaat
ekonomi dari penggunaan aktiva yang disewagunausahakan selama sebagian besar masa
manfaatnya sebagai imbalan dari terlibatnya kewajiban untuk membayar hak tersebut dalam
jumlah yang mendekati nilai wajar dari aktiva dan beban keuangan yang bersangkutan. Jadi,
sewa guna usaha keuangan menimbulkan pos yang memenuhi definisi aktiva dan kewajiban dan
diakui seperti itu dalam neraca penyewa guna usaha (lessee). Neraca yang disusun menurut
standar akuntansi keuangan yang berlaku dapat meliputi pos yang tidak memenuhi definisi aktiva
atau kewajiban dan tidak disajikan sebagai bagian dari ekuitas.

Anda mungkin juga menyukai