Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENDIDIKAN ORANG DEWASA

"SOSIAL LEARNING"

Dosen Pengampu: Aprollita.S.P.M.Si

Oleh :

Kelompok 6

Agustina Lawrencia Br Sihaloho D1B019131

Ismayanti D1B019187

Reagen Salasa D1B019170

Alfandi Gunawan D1B019164

Herry Saputra D1B019112

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2021
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...............................................................................................

Daftar Isi ........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan .........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Silosial Learning .......................................................................4

2.2 Asumsi dasar Sosial Learning ...................................................................4

2.3 Konsep Sosial Learning ..............................................................................5

2.4 Ciri-Ciri Sosial Learning ...............................................................................7

2.5 faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Sosial Learning.................7

2.6 Kelebihan dan kekurangan Sosial Learning ......................................... ....8

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ........................................................................................................9

Saran ...................................................................................................................9

Daftar Pustaka ..................................................................................................10


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa,atas limpahan Rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Sosial Learning" telat pada
waktunya,yang diajukan untuk memenuhi tugas Mata kuliah Pendidikan Orang
Dewasa.Terimakasihbkami ucapkan kepada ibu Aprollita.S.P.M.Si yang telah mempercayakan
tugas ini kepada kami.

Kamipun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,oleh sebab itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna perbaikan makalah yang akan
dibuat dimasa yang akan datang.

Akhir kata kami sampaikan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah berperan
dalam penyusunan makalah ini mulai dari awal hingga akhir.semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Jambi,28 Oktober 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan anak dilandasi oleh beberapa teori perkembangan dari para tokoh pencetus
serta pelopor dalam dunia pendidikan.teori-teori tersebut bermunculan seiring dengan
perkembangan dan permasalahan yang dialami anak. satu persatu teori perkembangan
diperkenalkan kepada dunia dengan tujuan dapat membantu menyelesaikan problematika
proses perkembangan anak.selain itu teori-teori tersebut juga merupakan sederet inovasi yang
difungsikan sebagai katrol pengangkat kualitas anak.Membahas mengenai teori Sosial Learning
tifaldak akan pernah lepas dari teori observation learning milik Albert Bandura.disana sudah
jelas dikatakan bahwa teori belajar learning menekankan pada kognisi lingkungan dapat
memberikan dan memelihara respon-respon tertentu pada diri seseorang.asumsi dasar teori ini
adalah sebagian besar tingkah laku individu diperoleh dari hasil belajar melalui pengamatan
atas tingkah laku individu yang diperlihatkan oleh individu lain yang dijadikan model.proses
modeling ini lebih dari sekedar peniruan atau mengulangi perilaku modeling melibatkan
penambahan atau pengurangan tingkah laku yang diamati,dan proses ini akan melibatkan
proses kognitif.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Sosial Learning?

2. Bagaimana Asumsi dasar Sosial Learning?

3. Bagaimana konsep Sosial Learning?

4. Bagaimana Ciri Sosial Learning?

5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Sosial Learning?

6. Apa kelebihan dan kekurangan dari Sosial Learning?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian dari Sosial Learning


2. Memahami asumsi dasar Sosial Learning

3. Mengetahui konsep Sosial Learning

4. Mengetahui Ciri-ciri Sosial Learning

5. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Sosial Learning

6. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Sosial Learning

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teori belajar social

Teoti belajar social (social learning theory) menurut albert bandura adalah teori belajar social
atau kognitif sosialnserta efikasi diri yang menunjukan penting nya proses mengamati dan
meniru prilaku, sikap, dan emosi orang lain. Teori ini menjlas kan prilaku manusia dalam
konteks interaksi tingkah laku timbal balik yang berkesinambungan antara kognitine prilaku dan
pengaruh lingkungan. Contoh, orang tua adalah model bagi anak-anaknya, pengajar model bagi
peserta didik, pemimpin adalah panutan bagi bawahannya, dan tokoh masyarakat atau agama
adalah panutan bagi masyarakatnya. Hal ini berarti bahwa prilaku yang terbentuk dalah diri
anak anak, peserta didik, dan masyarakat selalu identic dengan prilaku yang ditampilkan oleh
para tokoh tersebut.

Tujuan

Teori pembelajaran sosial dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana seseorang mengalami


pembelajaran dalam lingkungan sekitarnya. Bandura berpendapat bahwa tingkah laku
lingkungan dan kejadian-kejadian internal pada pembelajaran yang mempengaruhi persepsi
dan aksi adalah merupakan hubungan yang saling berpengaruh. 

2.2 Asumsi Dasar Sosial Learning

Tingkah laku manusia merupakan interaksi diantara 3 variabel yang juga mempunyai
peranan penting dalam proses pembelajaran sosial, yaitu lingkungan (environment), individu
(personal/cognitive), dan perilaku (behavior).

Person

Karakteristik seseorang dan faktor-faktor kognitif (ingatan, perencanaan, penilaian).


Dalam perannya sebagai individu, manusia berperan sebagai subjek atau pelaku dalam proses
pembelajaran sosial. Setiap individu itu unik karena berbagai perbedaan yang ada di dalam diri
mereka antara satu dengan yang lain. Dalam proses pembelajaran sosial faktor-faktor personal
yang berasal dari diri individu tersebut memiliki pengaruh yang sangat penting, faktor tersebut
adalah:

Pengetahuan

Pengetahuan antara satu individu dengan individu lain berbeda, baik pengetahuan yang bersifat
sosial yang berasal dari pengalaman, maupun pengetahuan yang bersifat edukatif atau
didapatkan melalui pendidikan formal.
Sikap

Sikap seseorang dalam memandang suatu hal atau permasalahan yang ada untuk masing-
masing individu juga berbeda. Ada yang menyikapi suatu permasalahan secara serius, ada pula
yang menyikapinya secara santai.

Pengharapan

Setiap individu senantiasa memiliki harapan maupun sesuatu yang mereka citacitakan dalam
kehidupan mereka. Hal ini yang membuat pandangan mereka mengenai suatu hal juga
berbeda-beda sesuai pengharapan atau ekspetasi mereka.

Environment

Lingkungan : segala bentuk, susunan, komponen, fungsi interaktif yang berada di bumi
baik biotik maupun abiotik. Dalam proses pembelajaran sosial, lingkungan tersebut meliputi
lingkungan sosial budaya atau lingkungan antar manusia dimana terdapat:

Pola-pola hubungan sosial serta kaidah pendukungnya

Berlaku dalam suatu lingkungan spasial (ruang)

Ruang lingkupnya ditentukan oleh keberlakuan pola-pola hubungan sosial (termasuk perilaku
manusia di dalamnya)

Dipengaruhi oleh tingkat rasa integrasi mereka yang berada di dalamnya

Lingkungan ini berubah mengikuti mengikuti keberadaan manusia di muka bumi.


Artinya, lingkungan sosial budaya mengalami perubahan sejalan dengan peningkatan
kemampuan adaptasi kultural manusia terhadap lingkungannya, dan begitu pula sebaliknya.

Faktor yang berasal dari lingkungan yang dapat menjadi proses pembelajaran
sosial antara lain:

norma-norma sosial yang berlaku

akses masyarakat (pola interaksi)

pengaruh satu sama lain (kemampuan untuk mengubah lingkungan sendiri)

Behavior
Perilaku : tindakan atau aksi yang dapat mengubah hubungan individu dan
lingkungannya. Faktor perilaku atau behavior yang mempengaruhi proses pembelajaran sosial
yaitu:

Keterampilan/kemampuan (skills)

Latihan

Efektivitas diri

Bandura menyatakan bahwa perilaku, lingkungan dan faktor manusia/kognitif


semua penting dalam memahami kepribadian. Ketiga variable tidak harus memiliki kekuatan
atau memberikan kontribusi yang sama. Biasanya yang paling berpengaruh adalah aspek
kognitif

2.3 Konsep Dasar Social Learning Theory (Teori Pembelajaran Sosial)

Teori Belajar Sosial (Social Learing Theory) dari Bandura didasarkan pada tiga konsep:

Konsep saling menentukan (Reciprocal Determinism)

Pendekatan yang menjelaskan perilaku manusia dalam bentuk interaksi timbal balik yang terus
menerus antara determinan kognitif, behavioral dan lingkungan.

Orang menentukan/mempengaruhi tingkah lakunya dengan mengontrol lingkungan, tetapi


orang itu juga dikontrol oleh kekuatan lingkungan itu.

Tanpa Penguatan (Beyond reinforcement),

Orang dapat belajar melakukan sesuatu hanya dengan mengamati dan kemudian mengulang
apa yang dilihatnya.

Belajar melalui observasi tanpa ada reinforcement yang terlibat, perilaku ditentukan oleh
antisipasi konsekuensi, itu merupakan pokok teori belajar sosial.

Pengaturan diri/berfikir (Self regulation Cognition)

Menempatkan manusia sebagai pribadi yang dapat mengatur diri sendiri (self- regulation),
mempengaruhi tingkah laku dengan cara mengatur lingkungan, menciptakan dukungan
kognitif, mengadakan konsekuensi bagi perilakunya sendiri.
2.4 Ciri-Ciri Social Learning Theory

Unsur pembelajaran utama ialah pemerhatian dan peniruan

Tingkah laku model boleh dipelajari melalui bahasa, teladan, nilai dan lain-lain

Pelajar meniru suatu kemampuan dari kecakapan yang didemonstrasikan guru sebagai model

Pelajar memperoleh kemampuan jika memperoleh kepuasan dan penguatan yang positif

Proses pembelajaran meliputi perhatian, mengingat, peniruan dengan tingkah laku atau timbal
balik yang sesuai, diakhiri dengan penguatan yang positif.

2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Social Learning

Harapan

Harapan adalah konsep pertama dalam social learning atau ekspetasi, berarti pengetahuan
seseorang harus mampu mewujudkan apa yang ia inginkan dari lingkungan dan
kepercayaannya terhadap sesuatu harus sesuai dengan kepercayaan lingkungannya.

Pengalaman Belajar Di Masa Lalu

Pengalaman belajar di masa lalu dibagi menjadi dua tipe yaitu pengalaman belajar asosiasi yang
mana individu mengamati keterkaitan antara kejadian dan mampu untuk memprediksi segala
kemungkinan. Pengalaman belajar secara aplikasi, individu mampu mengaplikasikan di
lingkungan secara langsung dengan hasil yang dapat di observasi.

Belajar Observasional

Belajar observasional berarti seorang individu mendasari pengetahuannya dengan


mengobservasi orang lain di dalam lingkungan. Seorang individu akan mengenali perilaku orang
lain, menyesuaikan dengan dirinya, lalu menirukan perilaku tersebut di masyarakat.

Kapabilitas behavioral

Kapasitas behavioral merujuk pada fakta bahwa pengetahuan seseorang diperlukan untuk
mempengaruhi perilakunya. Peran orang lain mungkin dapat mempengaruhi perilaku seseorang
guna mengubah perilaku agar agar dapat diterima oleh masyarakat sekitar.

Self-Efficacy (Efikasi Diri)

Efikasi diri adalah keyakinan seseorang terhadap dirinya sendiri. Jika seseorang yakin terhadap
pengetahuannya, ia akan bertindak berdasarkan pengetahuannya tersebut. Misalnya seseorang
mengerti larangan di suatu daerah maka dengan pengetahuannya ia sebisa mungkin untuk
tidak melakukan larangan tersebut.

Determinisme Resiprokal

Determinisme resiprokal adalah orang yang saling meniru perilaku saat mereka berinteraksi.
Ketika seseorang berada di satu lingkungan, dia akan beradaptasi dengan lingkungan tersebut.
Misalnya berbicara dengan orang yang lebih dewasa menggunakan bahasa yang formal dan
nada rendah mungkin dengan teman sebaya sebaliknya.

Reinforcement

Reinforcement adalah respon dari orang lain yang dapat memperkuat atau melemahkan suatu
perilaku. Misalnya jika kita memuji seseorang sangat baik dalam bermain musik maka ia akan
meneruskan kegiatannya tersebut lain halnya jika kita meledek bahwa ia tidak baik dalam
memainkan musik maka ia pasti akan berhenti memainkannya.

2.6 Kelemahan dan Kelebihan Teori Belajar Sosial Albert Bandura

a. Kelemahan Teori Belajar Sosial Albert Bandura

Teori pembelajaran Sosial Bandura sangat sesuai jika diklasifikasikan dalam teori behavioristik.
Ini karena, teknik pemodelan Albert Bandura adalah mengenai peniruan tingkah laku dan
adakalanya cara peniruan tersebut memerlukan pengulangan dalam mendalami sesuatu yang
ditiru. Selain itu juga, jika manusia belajar atau membentuk tingkah lakunya dengan hanya
melalui peniruan ( modeling ), sudah pasti terdapat sebagian individu yang menggunakan teknik
peniruan ini juga akan meniru tingkah laku yang negative , termasuk perlakuan yang tidak
diterima dalam masyarakat.

b.   Kelebihan Teori Belajar Sosial Albert Bandura

Teori Albert Bandura lebih lengkap dibandingkan teori belajar sebelumnya , karena itu
menekankan bahwa lingkungan dan perilaku seseorang dihubungkan melalui system kognitif
orang tersebut. Bandura memandang tingkah laku manusia bukan semata – mata reflex atas
stimulus ( S-R bond), melainkan juga akibat reaksi yang timbul akibat interaksi antara
lingkungan dengan kognitif manusia itu sendiri.

Pendekatan teori belajar social lebih ditekankan pada perlunya conditioning ( pembiasan
merespon ) dan imitation ( peniruan ). Selain itu pendekatan belajar social menekankan
pentingnya penelitian empiris dalam mempelajari perkembangan anak – anak. Penelitian ini
berfokus pada proses yang menjelaskan perkembangan anak – anak, faktor social dan kognitif.
BAB III

KESIMPULAN

Kesimpulan

Pada teori ini menyimpulkan bahwa teori sosial learning membangun suatu pembelajaran
pembelajaran tradisonal dan kepribadian seorang yang bisa berkembang dan lebih berada
tearah kesuatu prinsip dan teori prilaku yang dapat memberikan kesan dan pesan terhadap
perubahan dan prilaku. Teori ini menjelaskan tentang prilaku manusia yang berupaya
menciptakan suatu keputusan dan menggunakan suatu proses pengembangan yang ada demi
melakukan suatu komunikasi dengan orang lain individu dan lingkungannya maka akan terjadi
pula suatu komunikasi individu terhadap faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu dengan
faktor-faktor lingkungannya serta tempat tinggalnya tersebut.

Saran

berhubung dengan adanya penelitian ini, penulis dapat menyampaikan implikasi penelitian
tentang penerapan konsep modeling dan sosial learning theory dalam pembelajaran fikih
diharapkan bagi guru untuk menerapkan prinsip atau konsep modeling dan sosial learning
theory yang terdiri dari asepk perhatian, mengingat, produksi dan motivasi. selain itu juga
diharapkan bagi peserta didik juga saling berinteraksi bersama teman sebaya dan aktif belajar
bersama atau berdiskusi juga memperhatikan guru dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

http://syilgagemily.blogspot.com/2012/06/social-learning-theory.html?m=1

http://mylifeiscounselor.blogspot.com/2015/04/bk-karir-social-learning-theory.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai