"SOSIAL LEARNING"
Oleh :
Kelompok 6
Ismayanti D1B019187
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan ........................................................................................................9
Saran ...................................................................................................................9
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa,atas limpahan Rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Sosial Learning" telat pada
waktunya,yang diajukan untuk memenuhi tugas Mata kuliah Pendidikan Orang
Dewasa.Terimakasihbkami ucapkan kepada ibu Aprollita.S.P.M.Si yang telah mempercayakan
tugas ini kepada kami.
Kamipun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,oleh sebab itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna perbaikan makalah yang akan
dibuat dimasa yang akan datang.
Akhir kata kami sampaikan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah berperan
dalam penyusunan makalah ini mulai dari awal hingga akhir.semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan anak dilandasi oleh beberapa teori perkembangan dari para tokoh pencetus
serta pelopor dalam dunia pendidikan.teori-teori tersebut bermunculan seiring dengan
perkembangan dan permasalahan yang dialami anak. satu persatu teori perkembangan
diperkenalkan kepada dunia dengan tujuan dapat membantu menyelesaikan problematika
proses perkembangan anak.selain itu teori-teori tersebut juga merupakan sederet inovasi yang
difungsikan sebagai katrol pengangkat kualitas anak.Membahas mengenai teori Sosial Learning
tifaldak akan pernah lepas dari teori observation learning milik Albert Bandura.disana sudah
jelas dikatakan bahwa teori belajar learning menekankan pada kognisi lingkungan dapat
memberikan dan memelihara respon-respon tertentu pada diri seseorang.asumsi dasar teori ini
adalah sebagian besar tingkah laku individu diperoleh dari hasil belajar melalui pengamatan
atas tingkah laku individu yang diperlihatkan oleh individu lain yang dijadikan model.proses
modeling ini lebih dari sekedar peniruan atau mengulangi perilaku modeling melibatkan
penambahan atau pengurangan tingkah laku yang diamati,dan proses ini akan melibatkan
proses kognitif.
BAB II
PEMBAHASAN
Teoti belajar social (social learning theory) menurut albert bandura adalah teori belajar social
atau kognitif sosialnserta efikasi diri yang menunjukan penting nya proses mengamati dan
meniru prilaku, sikap, dan emosi orang lain. Teori ini menjlas kan prilaku manusia dalam
konteks interaksi tingkah laku timbal balik yang berkesinambungan antara kognitine prilaku dan
pengaruh lingkungan. Contoh, orang tua adalah model bagi anak-anaknya, pengajar model bagi
peserta didik, pemimpin adalah panutan bagi bawahannya, dan tokoh masyarakat atau agama
adalah panutan bagi masyarakatnya. Hal ini berarti bahwa prilaku yang terbentuk dalah diri
anak anak, peserta didik, dan masyarakat selalu identic dengan prilaku yang ditampilkan oleh
para tokoh tersebut.
Tujuan
Tingkah laku manusia merupakan interaksi diantara 3 variabel yang juga mempunyai
peranan penting dalam proses pembelajaran sosial, yaitu lingkungan (environment), individu
(personal/cognitive), dan perilaku (behavior).
Person
Pengetahuan
Pengetahuan antara satu individu dengan individu lain berbeda, baik pengetahuan yang bersifat
sosial yang berasal dari pengalaman, maupun pengetahuan yang bersifat edukatif atau
didapatkan melalui pendidikan formal.
Sikap
Sikap seseorang dalam memandang suatu hal atau permasalahan yang ada untuk masing-
masing individu juga berbeda. Ada yang menyikapi suatu permasalahan secara serius, ada pula
yang menyikapinya secara santai.
Pengharapan
Setiap individu senantiasa memiliki harapan maupun sesuatu yang mereka citacitakan dalam
kehidupan mereka. Hal ini yang membuat pandangan mereka mengenai suatu hal juga
berbeda-beda sesuai pengharapan atau ekspetasi mereka.
Environment
Lingkungan : segala bentuk, susunan, komponen, fungsi interaktif yang berada di bumi
baik biotik maupun abiotik. Dalam proses pembelajaran sosial, lingkungan tersebut meliputi
lingkungan sosial budaya atau lingkungan antar manusia dimana terdapat:
Ruang lingkupnya ditentukan oleh keberlakuan pola-pola hubungan sosial (termasuk perilaku
manusia di dalamnya)
Faktor yang berasal dari lingkungan yang dapat menjadi proses pembelajaran
sosial antara lain:
Behavior
Perilaku : tindakan atau aksi yang dapat mengubah hubungan individu dan
lingkungannya. Faktor perilaku atau behavior yang mempengaruhi proses pembelajaran sosial
yaitu:
Keterampilan/kemampuan (skills)
Latihan
Efektivitas diri
Teori Belajar Sosial (Social Learing Theory) dari Bandura didasarkan pada tiga konsep:
Pendekatan yang menjelaskan perilaku manusia dalam bentuk interaksi timbal balik yang terus
menerus antara determinan kognitif, behavioral dan lingkungan.
Orang dapat belajar melakukan sesuatu hanya dengan mengamati dan kemudian mengulang
apa yang dilihatnya.
Belajar melalui observasi tanpa ada reinforcement yang terlibat, perilaku ditentukan oleh
antisipasi konsekuensi, itu merupakan pokok teori belajar sosial.
Menempatkan manusia sebagai pribadi yang dapat mengatur diri sendiri (self- regulation),
mempengaruhi tingkah laku dengan cara mengatur lingkungan, menciptakan dukungan
kognitif, mengadakan konsekuensi bagi perilakunya sendiri.
2.4 Ciri-Ciri Social Learning Theory
Tingkah laku model boleh dipelajari melalui bahasa, teladan, nilai dan lain-lain
Pelajar meniru suatu kemampuan dari kecakapan yang didemonstrasikan guru sebagai model
Pelajar memperoleh kemampuan jika memperoleh kepuasan dan penguatan yang positif
Proses pembelajaran meliputi perhatian, mengingat, peniruan dengan tingkah laku atau timbal
balik yang sesuai, diakhiri dengan penguatan yang positif.
Harapan
Harapan adalah konsep pertama dalam social learning atau ekspetasi, berarti pengetahuan
seseorang harus mampu mewujudkan apa yang ia inginkan dari lingkungan dan
kepercayaannya terhadap sesuatu harus sesuai dengan kepercayaan lingkungannya.
Pengalaman belajar di masa lalu dibagi menjadi dua tipe yaitu pengalaman belajar asosiasi yang
mana individu mengamati keterkaitan antara kejadian dan mampu untuk memprediksi segala
kemungkinan. Pengalaman belajar secara aplikasi, individu mampu mengaplikasikan di
lingkungan secara langsung dengan hasil yang dapat di observasi.
Belajar Observasional
Kapabilitas behavioral
Kapasitas behavioral merujuk pada fakta bahwa pengetahuan seseorang diperlukan untuk
mempengaruhi perilakunya. Peran orang lain mungkin dapat mempengaruhi perilaku seseorang
guna mengubah perilaku agar agar dapat diterima oleh masyarakat sekitar.
Efikasi diri adalah keyakinan seseorang terhadap dirinya sendiri. Jika seseorang yakin terhadap
pengetahuannya, ia akan bertindak berdasarkan pengetahuannya tersebut. Misalnya seseorang
mengerti larangan di suatu daerah maka dengan pengetahuannya ia sebisa mungkin untuk
tidak melakukan larangan tersebut.
Determinisme Resiprokal
Determinisme resiprokal adalah orang yang saling meniru perilaku saat mereka berinteraksi.
Ketika seseorang berada di satu lingkungan, dia akan beradaptasi dengan lingkungan tersebut.
Misalnya berbicara dengan orang yang lebih dewasa menggunakan bahasa yang formal dan
nada rendah mungkin dengan teman sebaya sebaliknya.
Reinforcement
Reinforcement adalah respon dari orang lain yang dapat memperkuat atau melemahkan suatu
perilaku. Misalnya jika kita memuji seseorang sangat baik dalam bermain musik maka ia akan
meneruskan kegiatannya tersebut lain halnya jika kita meledek bahwa ia tidak baik dalam
memainkan musik maka ia pasti akan berhenti memainkannya.
Teori pembelajaran Sosial Bandura sangat sesuai jika diklasifikasikan dalam teori behavioristik.
Ini karena, teknik pemodelan Albert Bandura adalah mengenai peniruan tingkah laku dan
adakalanya cara peniruan tersebut memerlukan pengulangan dalam mendalami sesuatu yang
ditiru. Selain itu juga, jika manusia belajar atau membentuk tingkah lakunya dengan hanya
melalui peniruan ( modeling ), sudah pasti terdapat sebagian individu yang menggunakan teknik
peniruan ini juga akan meniru tingkah laku yang negative , termasuk perlakuan yang tidak
diterima dalam masyarakat.
Teori Albert Bandura lebih lengkap dibandingkan teori belajar sebelumnya , karena itu
menekankan bahwa lingkungan dan perilaku seseorang dihubungkan melalui system kognitif
orang tersebut. Bandura memandang tingkah laku manusia bukan semata – mata reflex atas
stimulus ( S-R bond), melainkan juga akibat reaksi yang timbul akibat interaksi antara
lingkungan dengan kognitif manusia itu sendiri.
Pendekatan teori belajar social lebih ditekankan pada perlunya conditioning ( pembiasan
merespon ) dan imitation ( peniruan ). Selain itu pendekatan belajar social menekankan
pentingnya penelitian empiris dalam mempelajari perkembangan anak – anak. Penelitian ini
berfokus pada proses yang menjelaskan perkembangan anak – anak, faktor social dan kognitif.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Pada teori ini menyimpulkan bahwa teori sosial learning membangun suatu pembelajaran
pembelajaran tradisonal dan kepribadian seorang yang bisa berkembang dan lebih berada
tearah kesuatu prinsip dan teori prilaku yang dapat memberikan kesan dan pesan terhadap
perubahan dan prilaku. Teori ini menjelaskan tentang prilaku manusia yang berupaya
menciptakan suatu keputusan dan menggunakan suatu proses pengembangan yang ada demi
melakukan suatu komunikasi dengan orang lain individu dan lingkungannya maka akan terjadi
pula suatu komunikasi individu terhadap faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu dengan
faktor-faktor lingkungannya serta tempat tinggalnya tersebut.
Saran
berhubung dengan adanya penelitian ini, penulis dapat menyampaikan implikasi penelitian
tentang penerapan konsep modeling dan sosial learning theory dalam pembelajaran fikih
diharapkan bagi guru untuk menerapkan prinsip atau konsep modeling dan sosial learning
theory yang terdiri dari asepk perhatian, mengingat, produksi dan motivasi. selain itu juga
diharapkan bagi peserta didik juga saling berinteraksi bersama teman sebaya dan aktif belajar
bersama atau berdiskusi juga memperhatikan guru dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
http://syilgagemily.blogspot.com/2012/06/social-learning-theory.html?m=1
http://mylifeiscounselor.blogspot.com/2015/04/bk-karir-social-learning-theory.html?m=1