“ SOCIAL LEARNING “
DOSEN PENGAMPU
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT. atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
Mata Kuliah Pendidikan Orang Dewasa yang berjudul “ Social Learning ”.
Sebuah kebanggaan bagi penulis dapat menyelesaikan paper ini yang mudah-
mudah dapat bermanfaat dan memperkaya ilmu pengetahuan khususnya dibidang
pertanian.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Tak luput penulis
ucapakan terima kasih atas bantuan semua pihak sehingga paper ini dapat
tersusun. Semoga segala bantuan yang penulis terima ridho dan balasan dari Allah
SWT.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................. i
Daftar isi........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
5.1 Kesimpulan............................................................................................ 8
5.2 Saran....................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Menurut Bandura (1994), individu yang memiliki efikasi diri yang tinggi
akan sangat mudah dalam menghadapi tantangan. Individu tidak merasa ragu
karena ia memiliki kepercayaan yang penuh dengan kemampuan dirinya. Individu
ini menurut Bandura (1994) akan cepat menghadapi masalah dan mampu bangkit
dari kegagalan yang ia alami. Permasalahan sosial anak, bahkan seluruh kalangan
mungkin dapat diatasi dengan menerapkan teori Bandura ini. Oleh karena itu,
makalah ini menjelaskan dengan lebih terperinci tentang teori pembelajaran sosial
ini. Teori ini juga dapat dijadikan salah satu pedoman untuk meningkatkan
kualitas perkembangan anak, khususnya para pendidik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
penjelasan – penjelasan reinforcement eksternal dan penjelasan – penjelasan
kognitif internal untuk memahami bagaimana belajar dari orang lain. Dalam
pandangan belajar social “ manusia “ itu tidak didorong oleh kekuatan – kekuatan
dari dalam dan juga tidak dipengaruhi oleh stimulus – stimulus lingkungan.
Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran social (Social
Learning Teory) salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan
pada komponen kognitif dari fikiran, pemahaman dan evaluasi. Ia seorang
psikologi yang terkenal dengan teori belajar social atau kognitif social serta
efikasi diri. Eksperimen yang sangat terkenal adalah eksperimen Bobo Doll yang
menunjukkan anak – anak meniru seperti perilaku agresif dari orang dewasa
disekitarnya..
Menurut Bandura, seseorang belajar melalui pengalaman langsung atau
pengamatan (mencontoh madel). Orang belajar dari apa yang ia baca, dengar, dan
lihat di media, dari orang lain dan lingkungannya
4
Dalam observational learning terdapat empat tahap belajar dari proses
pengamatan atau modeling. Proses yang terjadi dalam observational learning
tersebut antara lain:
1) Atensi, dalam tahapan ini seseorang harus memberikan perhatian terhadap
model dengan cermat.
2) Retensi, tahapan ini adalah tahapan mengingat kembali perilaku yang
ditampilkan oleh model yang diamati, maka seseorang perlu memiliki ingatan
yang bagus terhadap perilaku model.
3) Reproduksi, dalam tahapan ini seseorang yang telah memberikan perhatian
untuk mengamati dengan cermat dan mengingat kembali perilaku yang telah
ditampilkan oleh modelnya, maka berikutnya adalah mencoba menirukan atau
mempraktekkan perilaku yang dilakukan oleh model.
4) Motivational, pada tahapan ini seseorang harus memiliki motivasi untuk
belajar dari model.
Teori belajar sosial menekankan, bahwa lingkungan-lingkungan yang
dihadapkan pada individu tidak terjadi secara kebetulan. Lingkungan-lingkungan
itu kerap kali dipilih dan diubah oleh orang itu melalui perilakunya sendiri.
Menurut Albert Bandura, sebagaimana yang dikutip oleh (Kardi, S., 1997:14),
bahwa “sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan secara selektif dan
mengingat tingkah laku orang lain”. Inti dari teori pembelajaran sosial adalah
pemodelan (modelling), dan pemodelan ini merupakan salah satu langkah paling
penting dalam pembelajaran terpadu.
Ada dua jenis pembelajaran melalui pengamatan (observational learning),
yaitu:
1) Pembelajaran melalui pengamatan dapat terjadi melalui kondidsi yang dialami
orang lain atau vicarious conditioning. Misalnya seorang siswa melihat
temannya dipuji atau ditegur oleh gurunya karena perbuatannya, maka ia
kemudian meniru melakukan perbuatan lain yang tujuannya sama yaitu ingin
dipuji oleh gurunya.
2) Pembelajaran melalui pengamatan meniru perilaku suatu model meskipun
model itu tidak mendapatkan penguatan atau pelemahan pada saat pengamat
itu sedang memperhatikan model itu mendemonstrasikan sesuatu yang ingin
5
dipelajari oleh pengamat tersebut dan mengharapkan mendapat pujian dan
penguatan apabila menguasai secara tuntas apa yang dipelajari itu. Model
tidak harus visualisasi tiruan sebagai model (Nur, M. 1998:4).
Ciri – ciri teori Pemodelan Bandura :
1) Unsur pembelajaran utama ialah pemerhatian dan peniruan,
2) Tingkah laku model boleh dipelajari melalui bahasa, teladan, nilai dan lain-
lain,
3) Pelajar meniru suatu kemampuan dari kecakapan yang didemonstrasikan guru
sebagai model,
4) Pelajar memperoleh kemampuan jika memperoleh kepuasan dan penguatan
yang positif,
5) Proses pembelajaran meliputi perhatian, mengingat, peniruan, dengan tingkah
laku atau timbal balik yang sesuai, diakhiri dengan penguatan yang positif
6
klien membayangkan hal yang menakutkannya secara bertahap. Misalnya, ular,
dibayangkan melihat ular mainan di etalase toko. Kalau klien dapat
membayangkan kejadian itu tanpa rasa takut, mereka diminta membayangkan
bermain-main dengan ular mainan, kemudian melihat ular dikandang kebun
binatang, kemudian menyentuh ular, sampai akhirnya menggendong ular. Ini
adalah model desensitisasi sistemik yang pada paradigma behaviorisme dilakukan
dengan memanfaatkan variasi penguatan. Bandura memakai desesitisasi
sistematik itu dalam fikiran (karena itu teknik ini terkadang disebut; modeling
kognitif) tanpa memakai penguatan yang nyata.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori pembelajaran sosial (Social Learning Theory) merupakan sebuah
perluasan dari teori perilaku yang tradisional. Pada awalnya teori pembelajaran
sosial ini, dinamakan sebagai “teori sosial kognitif” oleh Albert Bandura.
Kemudian dikembangkan lagi menjadi “teori pembelajaran sosial”. Teori ini
menerima sebagian besar dari prinsip-prinsip teori-teori belajar berperilaku.
Tetapi lebih memberikan penekanan pada efek-efek dan isyarat-isyarat pada
perilaku serta proses-proses mental internal.
Inti dari teori pembelajaran sosial (social learning theory) adalah
pemodelan (modeling) dan peniruan (immitation). Antara individu , lingkungan ,
serta perilaku saling berinteraksi dan mempengaruhi proses pembelajaran social .
dimana perilaku seseorang tercapai dari hasil interaksi antara faktor yang ada
dalam diri individu tersebut dengan kondisi lingkungan tempat tinggal individu .
proses pembelajaran social ini menekankan pada komponen kognitif dari fikiran
individu terhadap suatu hal yang akhirnya menghasilkan sebuah pemahaman dan
evaluasi mengenai hal tersebut .
3.2 Saran
Teori pembelajaran social learning yang di kemukakan oleh Albert
Bandura merupakan teori pembalajaran yang cukup berkembang . dalam model
pembelajaran bandura , faktor person ( kognitif) memainkan peran penting .
artinya bahwa keyakinan dan kemampuan diri harus di tingkatkan untuk
menghadapi dan memecahkan masalah dengan efektif .
8
DAFTAR PUSTAKA
Website Pendidikan. 2020. “Konsep, Prinsip, dan Implikasi Teori Belajar Sosial
Albert Bandura” https://www.websitependidikan.com/2017/12/konsep-
prinsip-dan-implikasi-teori-belajar-sosial-bandura.html Diakses pada 28
Oktober 2021