Anda di halaman 1dari 4

RESENSI FILM NIL BATTEY SANNATA

NAMA : TORIQ AL MAJID


KELAS : XII MULTIMEDIA
TUGAS B. INDONESIA
SMK AL- IJTIHAD TANGERANG
Perjuangan Seorang Ibu Mendidik Putrinya
Judul : Nil Battey Sannata
Produser : Aanand L. Rai, Ajay G.
Rai dan Alam Mcalex
Sutradara : Ashwini Iyer Tiwari
Skenario : Ashwini Iyer Tiwari,
Neeraj Singh, Pranjal Choudary, Nitesh Tiwari
Pemeran : Swara Bhaskar, Ria Shukla, Ratna Pathak
Durasi : 104 menit
Produksi : 2016
Jenis Produksi : Drama Komedi

Resensi
Nil Battey Sannata/The New Classmate adalah sebuah film drama
komedi Bollywood yang mengharumkan di tahun 2016. Film asal
India ini di sutradai oleh Ashwini Iyer Tiwari di film debutnya. Film
ini di produseri Aannad L. Rai, G. Rai dan Alam Mcalex.
Untuk naskah skenarionya di tulis oleh Ashwini Iyer Tiwari, Neeraj
Singh, Pranjal Choudary, Nitesh Tiwari. Pemeran utama di perankan
oleh Swara Bhaskar sebagai Chanda Sahay. Ia adalah seseorang
pembantu rumah tangga yang di drop out dari sebuah sekolah tinggi.
Ia menjadi seorang ibu dan putri tunggalnya yang bernama Apeksha
dan di mainkan oleh Ria Shukla. Film ini menyampaikan pesan
bahwa setiap orang memiliki hak untuk bermimpi dan mengubah
hidup mereka, terlepas dari status sosial mereka.
Film Nil Battey Sannata ini di produksi oleh Rumah Produksi Film
Colour Yellow Productions, Jar Pictures dan Options. Film ini juga di
distributori oleh Distributor Film Eros Internasional.
Film ini di rilis di India pada tanggal 22 April 2016 dengan panjang
durasi 1 jam 40 menit. Film ini menerima pujian kritis dan juga positif
yang diterima banyak kalayak. Banyak orang yang memuji sebagian
besar aspek produksi pada narasi, realisme, dan juga akting dari para
pemainnya. Terutama Bhaskar, ia menuai pujian besar untuk
aktingnya di film ini. Apalagi film ini dinyatakan sebagai film
terfavorit kedua di India.
Film drama Nil Battey Sannata menceritakan tentang sebuah
perjuangan seorang Ibu untuk membuat anaknya menjadi yang lebih
baik. Ia tidak ingin nasib-nasib anaknya berakhir menyedihkan seperti
dirinya.
Tema utama film ini adalah perjuangan seorang ibu dalam
membesarkan putri semata wayangnya. Sebagai ibu yang hanya
berprofesi sebagai seorang pembantu, ia begitu memiliki harapan
yang besar pada sang putri tercinta untuk menuntut ilmu setinggi-
tingginya.
Sayangnya, harapan sang ibu tak sanggup dipenuhi sang buah hati.
Pasalnya sang anak yang bernama Appu ini adalah seorang putri
berperawakan nakal dan pemalas. Appu begitu membenci kegiatan
belajar, apalagi belajar matematika. Akibatnya ia pun gagal di ujian
matematika dan tidak naik kelas.
Melihat anaknya tinggal kelas, sang ibu tidak ingin berputus asa, sang
ibu pun mencoba membujuk sang anak untuk kembali bersekolah.
Namun Appu justru menyatakan bahwa jika ia naik ke kelas tidak
akan berarti apa-apa.
Appu menggangap percuma ia naik kelas toh ibunya jika tidak
sanggup membiayai sekolahnya. Tetapi sang ibu tidak menyerah
begitu saja, sang ibupun lantas meminta nasihat dari kepada
kerabatnya. Namun saran yang ia terima justru membuat ia terpukul,
kerabatnya menyarankan agar ia kembali bersekolah agar bisa
menjadi panutan bagi putrinya.
Tapi ibunya tidak patah arang, ia berusaha keras untuk mendaftarkan
Appu kursus matematika. Namun Appu mengatakan bahwa percuma
ia kursus matematika, ia tidak akan bisa menjadi dokter atau pun
insinyur seperti orang kaya. Nasib seseorang yang terlahir miskin juga
akan tetap miskin setinggi apapun pendidikannya.
Ibunya sangat sedih mendengar alasan anaknya, haruskah anak
pembantu juga berakhir menjadi pembantu? Salahkah ia yang tidak
berpendidikan menginginkan anaknya, Appu mendapatkan
pendidikan yang layak?
Namun perjuangan sang ibu tidak berhenti sampai di situ, segala cara
akan ia lakukan agar sang putri terketuk hatinya. Ia ingin anaknya
melanjutkan pendidikannya di SMA agar bisa mengenyam pendidikan
yang lebih tinggi lagi.
Ia ingin menyadarkan bahwa anak pembantu tidak harus menjadi
pembantu. Lalu apa saja yang akan dilakukan sang Ibu demi membuat
anaknya kembali melanjutkan sekolahnya?
Mampukah sang Ibu ini meluluhkan hati sang anak agar mau berjuang
kembali demi melanjutkan sekolahnya. Berjuang untuk membawa
nasib yang lebih baik dari sang ibunya?
Film yang begitu menggugah hati dan membawa banyak pesan moral
ini sangat disarankan untuk ditonton bersama keluarga. Banyak kisah
inspiratif yang terkandung dalam film ini, betapa pendidikan itu
sangat dibutuhkan tidak memandang apa yang menjadi status sosial.

Anda mungkin juga menyukai