ABSTRAK ABSTRACT
351
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 351-360 (Juli 2015) ISSN 0852 -2626
352
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 351-360 (Juli 2015) ISSN 0852 -2626
rendah sehingga mudah dicerna dan padat Peternakan Fakultas Pertanian Universitas
energi. Panas tubuh ternak ruminansia Lampung selama delapan minggu.
yang dihasilkan dari proses pencernaan
pakan berserat kasar tinggi dapat Materi Penelitian
dikurangi dengan cara meningkatkan Penelitian ini menggunakan tiga
proporsi konsentrat dalam ransum. ekor kambing Peranakan Ettawa jantan
Informasi peningkatan konsentrat dengan bobot badan awal 23,9±3,1 kg.
ransum untuk memanipulasi cekaman Ransum yang digunakan berupa rumput
panas saat ini lebih banyak dilakukan lapang dan konsentrat. Konsentrat
pada ternak sapi dan dilakukan pada tersusun dari bahan dedak padi, onggok,
ruangan iklim terkontrol (chamber). bungkil kelapa, kulit kopi, dan tetes, serta
Sedangkan, peningkatan proporsi premik.
konsentrat dalam ransum kambing untuk Peralatan yang digunakan yaitu
mengatasi cekaman panas belum banyak kandang panggung individual yang
tersedia, khususnya yang dilakukan pada dilengkapi dengan tempat pakan, tempat
sistem pemeliharaan di lingkungan panas minum; atap kandang terbuat dari asbes;
alami. Oleh karena itu kajian ini timbangan dengan kapasitas 50 kg dan
dilakukan untuk mempelajari pengaruh kepekaan 0,01 kg untuk menimbang
peningkatan proporsi konsentrat dalam kambing, timbangan kapasitas 10 kg
ransum terhadap konsumsi ransum, dengan tingkat ketelitian 0,01 kg untuk
respons fisiologis, dan pertumbuhan menimbang rumput; termometer rektal,
kambing Peranakan Ettawa yang stetoskop, higrometer, termometer ruang,
dipelihara di lingkungan panas alami. dan stopwatch.
353
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 351-360 (Juli 2015) ISSN 0852 -2626
354
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 351-360 (Juli 2015) ISSN 0852 -2626
355
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 351-360 (Juli 2015) ISSN 0852 -2626
Tabel 2. Rataan frekuensi pernafasan (RR), frekuensi denyut jantung (HR), dan
suhu rektal (TR) kambing penelitian
Peubah
Perlakuan
RR (kali/menit) HR (kali/menit) TR (oC)
R1 81,8±2,9 a 101,8±8,7 a 38,3±0,24 a
R2 81,0±3,0 a 96,0±11,0 b 38,2±0,4 a
R3 81,5±2,3 a 96,7±9,7 b 38,3±0,2 a
Keterangan: Huruf berbeda pada kolom yang sama menunjukkan berbeda (P<0,05); huruf
sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda (P>0,05)
356
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 351-360 (Juli 2015) ISSN 0852 -2626
2002) atau 10-20 kali per menit (Smith Rataan frekuensi denyut jantung
dan Mangkuwidjoyo,1988). Respons ini kambing-kambing percobaan berkisar
menunjukkan bahwa kambing telah antara 96,0 dan 101,8 kali per menit
mengaktifkan sistem termoregulasi (Tabel 2). Frekuensi denyut jantung
tubuhnya untuk menjaga suhu tubuh tetap kambing semua perlakuan melebihi
konstan, dengan jalan membuang panas normal, yaitu 70-80 kali per menit
melalui pernafasan. Meningkatnya (Dukes, 1985). Hasil ini
proporsi konsentrat hingga 33% belum mengindikasikan bahwa pada semua
mampu menurunkan frekuensi perlakuan terjadi proses pelepasan beban
pernafasan. panas tubuh ke lingkungan. Menurut
Peningkatan frekuensi pernafasan Sarwono (2002), meningkatnya denyut
diduga disebabkan oleh peningkatan suhu jantung bertujuan untuk mengatur
tubuh yang disebabkan oleh kombinasi tekanan darah dan membantu
faktor suhu lingkungan yang mulai panas mengedarkan panas dari organ tubuh
dan proporsi hijauan ransum yang lebih bagian dalam ke permukaan tubuh.
tinggi pada semua perlakuan. Proporsi Frekuensi denyut jantung pada
hijauan yang besar menyebabkan perlakuan R2 (96,0 kali/menit) dan R3
produksi panas tubuh/heat increament (96,7 kali/menit) lebih rendah (P<0,05)
kambing meningkat sehingga menambah dibandingkan dengan R1 (101,8
beban panas tubuh dan harus dilepaskan. kali/menit). Hasil ini menunjukkan bahwa
Pelepasan panas tubuh ke luar tubuh meningkatnya proporsi konsentrat dari
dengan cara memindahkan panas dari 11% menjadi 21% atau 33% dapat
organ-organ bagian dalam tubuh ke menurunkan cekaman panas ternak.
bagian-bagian terluar dari organ tubuh Peningkatan proporsi konsentrat
terutama adalah kelenjar keringat di kulit diharapkan dapat menurunkan heat
dan kelenjar mukosa di sepanjang saluran increament yang dihasilkan oleh selama
pernafasan (Ganong, 1983). pencernaan pakan sehingga berdampak
pada penurunan beban panas tubuh.
b. Frekuensi denyut jantung Konsentrat adalah ransum yang
357
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 351-360 (Juli 2015) ISSN 0852 -2626
358
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 351-360 (Juli 2015) ISSN 0852 -2626
359
Jurnal Zootek (“Zootrek” Journal ) Vol. 35 No. 2 : 351-360 (Juli 2015) ISSN 0852 -2626
360