KELAS : VIII-E
ABSEN : 18
Pencernaan Mekanis adalah proses penguraian makanan menjadi bagian yang lebih
kecil lagi menggunakan proses fisik, seperti gigi, lambung, dsb.
Pencernaan mekanik terjadi dengan bantuan gigi dan gerak memeras lambung,
letaknya di mulut dan lambung. Sedangkan pencernaan kimiawi terjadi dengan
bantuan enzim pencernaan, letaknya di mulut, lambung, usus halus, dan pankreas.
Pencernaan mekanis hanya menjadikan makanan yang dicerna berubah secara
fisik, sedangkan Pencernaan kimiawi menjadikan makanan yang dicerna berubah
secara kimiawi.
Pencernaan mekanis memecah makanan yang besar menjadi bagian yang kecil,
sedangkan pencernaan kimiawi memecah partikel makanan yang besar menjadi
molekul yang kecil.
Pencernaan mekanis banyak terjadi di mulut, sedangkan Pencernaan kimiawi
banyak terjadi di dalam perut manusia.
Gigi sangat berperan penting dalam pencernaan mekanis, sedangkan enzim sangat
berperan penting dalam pencernaan kimiawi.
lemak nabati
- alpukat
-minyak sayur
- kacang kenari
-dll
5. Urutkan proses pencernaan sejak makanan berada di dalam mulut hingga proses
pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan dengan benar!
Jawab ; Proses pencernaan makanan meliputi hal-hal berikut yaitu:
1. Mulut
Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi untuk menghaluskan makanan dan lidah untuk
mengatur letak makanan di rongga mulut agar mudah di proses.
Pada rongga mulut terdapat kelenjar air liur/ludah. Kelenjar ludah menghasilkan ludah
atau air liur (saliva).
2. Kerongkongan
Terjadi gerak peristaltik yaitu gerak mendorong makanan menuju lambung.
3. Lambung
Pencernaan mekanik dilakukan oleh otot-otot lambung yang mengolah makanan menjadi
bubur makanan (kim).
Dinding lambung terdiri dari sel-sel kelenjar yang bertujuan sebagai kelenjar pencernaan
menghasilkan getah lambung. Getah lambung teridiri dari air, lendir (musin), asam
lambung, enzim renin, dan enzim pepsinogen. Getah lambung memiliki sifat asam karena
banyak mengandung asam lambung (HCl). Asam lambung bertujuan membunuh kuman
penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan dan juga berfungsi untuk
mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin bertujuan memecah protein menjadi
pepton dan proteosa. Enzim renin bertujuan menggumpalkan protein susu (kasein) yang
terdapat dalam susu. Adanya enzim renin dan enzim pepsin membuktikan bahwa di
dalam lambung terjadi proses pencernaan kimiawi.
4. Pankreas
Pankreas mensekresikan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut:
Amilopsin (amilase pankreas) yaitu enzim yang bertujuan mengubah zat tepung (amilum)
menjadi gula yang lebih sederhana (maltosa).
Steapsin (lipase pankreas) yaitu enzim yang bertujuan mengubah lemak menjadi asam
lemak dan gliserol.
Tripsinogen merupakan enzim yang belum aktif, maka harus diaktifkan menjadi tripsin
oleh enterokinase. Tripsin adalah enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi
dipeptida dan asam amino yang mudah diserap oleh usus halus.
5. Usus halus
Pada usus dua belas jari terdapat saluran getah pankreas dan saluran empedu.
Dinding usus halus mensekresikan getah usus halus yang mengandung enzim-enzim
sebagai berikut :
Maltase, bertujuan mengubah maltosa menjadi glukosa.
Laktase, bertujuan mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
Sukrase, bertujuan mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
Enterokinase, bertujuan mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
6. Usus besar
Di bagian usu besar terjadi gerak peristaltik yaitu mendorong faeces keluar melalui anus.
Usus besar berfungsi membusukkan sisa makanan oleh bakteri Eschericia coli agar
mudah dikeluarkan. Selain itu usus besar berfungsi sebagai tempat pembentukan vitamin
K dan penyerapan air.
7. Hati
Empedu dihasilkan oleh hati dan disimpan di dalam kantung empedu. Selanjutnya, getah
empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu berupa garam
empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu bertujuan untuk
mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan diperoleh dengan
cara merombak sel darah merah yang telah mati di hati. Zat warna empedu memberikan
ciri warna cokelat pada feses atau tinja.