Anda di halaman 1dari 61

MORFOLOGI

AKAR/RADIX
WINA SAFUTRI., S.Si., M.Biomed

PROGRAM STRUDI S1 FARMASI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU
❖ Memperkokoh tegaknya tanaman
❖ Untuk melekatkan tumbuhan pada media (tanah)
karena akar memiliki kemampuan untuk menerobos
lapisan tanah.
❖ Menyerap garam, mineral, dan air, melalui bulu2 akar,
air masuk ke dalam tubuh tumbuhan
❖ Alat respirasi, misalnya tumbuhan bakau
❖ Pada beberapa tanaman, akar digunakan sebagai
tempat penyimpanan cadangan makanan, contohnya
pada ubi, kentang, wortel
❖ Alat perkembangbiakan vegetatif
❖ Tempat tumbuhnya tunas Pada tumbuhan sukun, dari
bagian akar dapat tumbuh tunas yang akan tumbuh
menjadi individu baru.

Fungsi Akar
• Bagian tumbuhan yang umumnya
terdapat di dalam tanah.
• Arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop)
atau menuju air (hidrotop)
• Tidak berbuku maupun beruas sehingga
tidak mendukung tumbuhnya daun.
• Bentuknya seringkali meruncing, hingga
lebih mudah untuk menembus tanah.
• Warna tidak hijau tetapi kekuningan atau
keputih-putihan

SIFAT-SIFAT AKAR
 Pangkal akar atau leher akar (collum) ➔
Sambungan pangkal batang dengan bagian akar.

 Ujung akar (apex radicis) ➔ Bagian termuda


dari akar, dan terdiri dari jaringan-jaringan yang
masih dapat mengadakan pertumbuhan.

 Batang akar (corpus radicis) ➔ Bagian


akar, di antara leher akar dengan ujung akar.

 Cabang-cabang akar (radix lateralis) ➔


Bagian-bagian akar yang keluar dari akar pokok
dan masing-masing dapat bercabang lagi.

Bagian-Bagian Akar
 Serabut akar (fibrilla radicalis) ➔ Cabang-cabang
akar yang halus dan bentuknya serabut.

 Bulu-bulu akar atau rambut-rambut akar


(pilus radicalis) ➔ Bagian akar yang merupakan
penonjolan sel-sel kulit luar akar yang panjang.
Bentuknya seperti bulu atau rambut. Rambut
akar ini dapat berfungsi untuk memperluas bidang
penyerapan sehingga lebih banyak air dan zat-zat
makanan yang dapat dihisap.

 Tudung akar (calyptra) ➔ Bagian akar paling


ujung dan terdiri dari jaringan yang bermanfaat
melindungi ujung akar yang masih muda serta lemah.

Bagian-Bagian Akar
 Tudung akar
 Daerah pembelahan sel
 Daerah pembentangan/pemanjangan
 Daerah diferensiasi atau pemasakan sel
➔ daerah pertumbuhan ini strukturnya
bervariasi tergantung jenis tumbuhan
dan lingkungannya yaitu tanah dan
iklim.

Daerah Pertumbuhan Pada Ujung Akar


Bagian-Bagian Akar
 1). Epidermis
 2). Korteks
 3). Stele.

Jaring-jaringan Penyusun
 Lapisan terluar akar
 Sel-selnya tersusun rapat
tanpa ruang antar sel
 Berdinding tipis.
 Rambut-rambut akar
berkembang dan sel-sel
epidermis yang khusus, dan sel
tesebut mempunyai ukuran
yang berbeda dengan sel
epidermis ➔ dinamakan
trikoblas.
 Trikoblas berasal dari
pembelahan protoderm.
 Epidermis akar ➔ berfungsi
untuk penyerapan serta bulu-
bulu akar mempunyai kutikula
yang tipis.
Epidermis
 Terdiri atas sel-sel parenkimatis
 Selama perkembangannya ➔ ukuran sel-sel
korteks yang mengalami diferensiasi bertambah
➔ sebelum terjadi vakuolisasi dalam sel
tersebut.
 Pada beberapa akar beberapa tumbuhan air ➔
sel-sel korteks tersusun teratur.
 Banyak dijumpai ruang-ruang udara, dan
parenkim ini ➔ disebut aerenkim.
 Sel-sel korteks sering mengandung tepung,
kadang-kadang kristal.
 Dibawah epidermis sering terdapat selapis/dua
lapis sel berdinding tebal disebut hipodermis atau
eksodermis.

Korteks
Korteks
 Lapisan terdalam dari korteks akar terdiferensiasi
menjadi endodermis.
 Endodermis terdiri dari selapis sel.
 Pada sel endodermis yang muda dijumpai
adanya penebalan dinding suberin yang
berbentuk pita, mengelilingi dinding sel, disebut
pita Caspary.

Korteks
 Silinder Berkas Pengangkut
 Bagian ini dipisahkan dari koteks oleh
endodermis.
 Lapisan terluar yang berbatasan dengan
korteks adalah perisikel.
 Perisikel ➔ berfungsi untuk
menghasilkan primordia akar lateral,
dan sebagian dan kambium pembuluh
(yang menghasilkan floem dan xilem
sekunder).

Stele
Struktur Anatomi Akar Dikotil Dan Monokotil
 Sistem perakaran pada tumbuhan dapat
dibedakan berdasarkan perkembangan dari
akar lembaga (radicula).

 Penentuan sistem perakaran pada


tumbuhan sulit diidentifikasi bila
dikembangbiakkan melalui cara vegetative,
misal dengan cara dicangkok atau distek.

 Sistem perakaran yang dapat ditemukan


pada tumbuhan umumnya ada dua yaitu
sistem akar tunggang dan sistem akar
serabut.

SISTEM PERAKARAN
SISTEM PERAKARAN
 Pada waktu perkecambahan ➔ radikula terus
tumbuh menjadi akar primer, dan akar primer
ini terus tumbuh dan bercabang-cabang.

 Fungsi utamanya ➔ untuk menyimpan makanan.

 Sistem akar ini biasa terdapat pada


tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) dan
tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae).

 Sistem akar tunggang hanya di temukan


pada tanaman yang berkembang biak secara
generatif (melalui biji).

Sistem akar tunggang (Radix primaria)


 Akar tunggang ini tumbuh kurus ke bawah,
bercabang banyak, dan cabangnya dapat
bercabang lagi ➔ sehingga daerah perakaran
menjadi luas.

 Bentuk perakaran seperti ini dapat


memberi kekuatan yang lebih besar
kepada batang, dan juga daerah perakaran
menjadi amat luas, hingga dapat diserap air
dan zat-zat makanan yang lebih banyak.

 Susunan akar ini terdapat pada pohon-


pohon yang ditanam dari biji.

1. Akar tunggang yang bercabang (ramosus)


 Sekalipun ada sedikit cabang ➔ namun
biasanya cabang ini hanya berbentuk
serabut-serabut yang halus.

 Akar tunggang ini seringkali berhubungan


dengan fungsinya sebagai tempat
penimbunan cadangan makanan.

2. Akar tunggang yang tidak bercabang


 Berbentuk tombak (fusiformis)
◦ Jika bagian pangkal besar, meruncing ke ujung
dengan percabangan dari serabut-serabut akar.
◦ Fungsinya sebagai tempat menimbun makanan.
◦ Oleh karena bentuknya demikian maka disebut akar
tombak atau akar pena.
◦ Contohnya : wortel (Daucus carota L.) dan lobak
(Raphanus sativus L.)

2. Akar tunggang yang tidak bercabang


 Berbentuk gasing (napiformis)
◦ Jika bagian pangkal besar dan membulat, akar-akar
serabut sebagai cabang hanya pada ujung yang sempit
kemudian meruncing.
◦ Berdasarkan bentuknya maka disebut akar gasing.
◦ Contoh: biet (Beta vulgaris L.), bengkuang
(Pachyrrhizus erosus Urb.)

2. Akar tunggang yang tidak bercabang


 Berbentuk benang (filifomis)
◦ Jika akar tunggang kecil, panjang seperti akar serabut
dan percabangannya sedikit sekali.
◦ Berdasarkan bentuknya disebut akar benang.
◦ Contoh: kratok (Phaseolus lunatus L.)

2. Akar tunggang yang tidak bercabang


 Akar utama pada saat perkecambahan (akar
primer) berhenti tumbuh, dan digantikan dengan
akar-akar lain yang sama ukurannya dan tumbuh
hampir bersamaan.

 Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan


monokotil ➔ Walaupun kadang-kadang, tumbuhan
dikotil juga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan
dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan cara
cangkok, atau stek).

 Fungsi utamanya ➔ untuk memperkokoh berdirinya


tumbuhan.

 Sistem perakaran serabut juga memiliki bentuk-


bentuk yang khas.

Sistem akar serabut (Radix adventicia)


 Berdasarkan bentuk dan ukuran akar, maka:
◦ Perakaran disusun oleh akar serabut-serabut kecil
berbentuk benang. Contohnya pada padi (Oryza sativa).
◦ Perakaran disusun oleh akar serabut yang kaku keras
dan cukup besar seperti tambang. Contohnya pada
pohon kelapa (Cocos nucifera).
◦ Perakaran disusun oleh akar serabut yang besar-
besar seukuran lengan manusia. Contohnya pada
pandan (Pandanus tectorius).

Sistem akar serabut (Radix adventicia)


 Beberapa tumbuhan mengembangkan
sistem perakaran yang unik karena
menyesuaikan dengan kebutuhan dan
lingkungan.

 Perakaran ini diberi nama berdasarkan


fungsinya bagi tumbuhan.

Perakaran Khusus
 Akar ini keluar dari bagian-bagian tanaman yang
terdapat di atas tanah ➔ bergantung di udara.

 Selama menggantung, ➔ menyerap air dan gas


yang penting untuk metabolisme tumbuhan.

 Memiliki jaringan penyimpan gas yang dinamakan


velamen seperti pada tumbuhan anggrek
kalajengking (Arahnis flosaeris).

 Akan tetapi jika akar ini telah mencapai dan


masuk ke dalam tanah ➔ bagian yang masuk
tanah lalu berkelakuan seperti akar biasa (menyerap
air dari dalam tanah) ➔ bagian yang di atas tanah
seringkali berubah menjadi batang seperti yang
terdapat pada pohon beringin (Ficus benjamina L.)

Akar udara atau akar gantung (radix aereus)


Akar udara atau akar gantung (radix aereus)
 Akar hisap dimiliki oleh tumbuhan parasit.
 Akar hisap berfungsi menembus bagian
kayu pada tumbuhan inang untuk mengambil
nutrisi.
 Contohnya pada benalu (Loranthus sp.).

Akar hisap atau akar penggerek (haustorium)


 Akar yang keluar dari buku-buku
tumbuhan memanjat dan berguna
untuk menempel pada penunjangnya
saja.
 Contohnya pada lada (Piper nigrum L.),
dan sirih (Piper betle L.)

Akar pelekat (radix adligans)


 Akar pembelit tumbuh dari buku-buku batang
dan berfungsi sebagai penunjang.
 Ukuran akar lebih panjang dari akar lekat
pada sirih, sehingga mampu memeluk batang.
 Contohnya pada tumbuhan vanili (Vanilla
planifolia).

Akar pembelit (cirrhus radicalis)


 Cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus ke
atas sehingga muncul dari permukaan tanah atau
air tempat tumbuhnya tumbuhan.
 Terdapat banyak lubang atau celah (pneumathoda)
untuk jalan masuknya udara yang diperlukan
dalam pernafasan karena tumbuhan ini biasanya
hidup di tempat yang di dalam tanah sangat
kekurangan oksigen
 Misalnya di hutan bakau (mangroove) pada
tanaman bogem (Sonneratia sp.) dan kayu api
(Avicennia sp.).

Akar nafas (pneumatophora)


 Akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke
segala arah dan seolah-olah menunjang
batang ini jangan sampai rebah.
 Sama seperti akar nafas, bagian akar yang
terdapat di atas permukaan tanah pada akar ini
banyak di temukan lubang atau celah untuk
kepentingan pernafasan.
 Misalnya pada pohon bakau (Rhizophora
conjugata L.) dan pohon pandan (Pandanus
tectorius Sol.).

Akar Tunjang
 Bagian akar yang tumbuh ke atas lalu
membengkok lagi masuk ke dalam tanah.
 Akar ini berfungsi seperti halnya dengan
akar nafas yang terdapat pada tumbuhan di
tepi pantai yang rendah berlumpur.
 Misal pada pohon tanjang (Bruguiera
parivolia W. Et A.).

Akar Lutut
 Perkembangan pangkal akar lateral yang
berfungsi untuk menegakkan berdirinya tajuk
(batang) tumbuhan.
 Metamorfosis akar ini terjadi pada pohon
penyusun hutan hujan tropis (basah) karena
tajuk lebih besar dibandingkan akar.
 Contoh: kenari (Canarium commune;
Burseriaceae) dan randu alas (Salmalia
malabarica; Bombacaceae)

Akar banir atau akar papan (butrees)


MORFOLOGI BATANG
(CAULIS)
WINA SAFUTRI., S.Si., M.Biomed

PROGRAM STRUDI S1 FARMASI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU
 Berbentuk silinder (panjang bulat)
 Mempunyai ruas-ruas yang masing-masing dibatasi
oleh buku-buku ➔terdapat daun-daunnya.
 Tumbuhnya menuju matahari atau cahaya ➔ bersifat
heliotrop atau fototrop.
 Selalu bertambah panjang pada bagian ujungnya
sehingga mempunyai pertumbuhan yang tidak
terbatas.
 Mengadakan percabangan ➔ yang tidak pernah
digugurkan kecuali kadang-kadang cabang yang kecil
atau ranting.
 Warnanya tidak hijau ➔ kecuali tumbuhan yang
berumur pendek atau pada waktu batang masih muda.

SIFAT-SIFAT BATANG
 1) Mendukung bagian tanaman yang ada
dipermukaan tanah seperti daun, bunga, buah,
biji, dan daun
 2) Memperluas bidang asimilasi melalui
percabangan
 3) Sebagai wadah transportasi air dan unsur
hara serta hasil asimilasi
 4) Tempat penimbunan zat makanan dan
 5)Kadang-kadang bisa sebagai alat perkembang
biakan.

FUNGSI BATANG
 Tumbuhan yang tidak jelas batangnya
(planta acaulis)
◦ Jika batangnya sangat pendek sehingga daunnya
seolah-olah keluar dari bagian atas akarnya.
◦ Susunan daunnya rapat satu sama lain dan
merupakan suatu roset (rosula).
◦ Batang tumbuhan semacam ini akan tampak
batangnya apabila sedang berbunga.
◦ Batangnya tumbuh dengan cepat dari tengah-tengah
roset daun, sedangkan daun-daunnya jarang,
bercabang-cabang dan mendukung bunga-bunganya.
◦ Contoh: lobak (Raphanus sativus L.)

Jelas Tidaknya Batang


 Tumbuhan yang jelas batangnya, ada 4
macam, yaitu sebagai berikut.
◦ Batang basah (herbaceus) ➔ Jika batangnya lunak
dan berair. Contoh: bayam (Amaranthus spinosus L.) dan
krokot (Portulaca oleracea L.)
◦ Batang berkayu (lignosus) ➔ Jika batangnya keras
serta kuat, disebabkan sebagian besar terdiri dari kayu.
Batang semacam ini terdapat pada pohon-pohon
(arbores) dan semak-semak (frutices). Contoh: pohon
durian (Durio zibethinus L.) dan semak kembang lampu
(Hibiscus schizopetalus Hook.f.)

Jelas Tidaknya Batang


 Tumbuhan yang jelas batangnya, ada 4
macam, yaitu sebagai berikut.
◦ Berbatang rumput (calmus) ➔ Jika batangnya tidak
keras, ruas-ruasnya nyata dan biasanya mempunyai
rongga. Contoh: rumput-rumputan (Poaceae/Graminae)
dan pada padi (Oryza sativa L.)
◦ Berbatang mendong (calamus) ➔ Jika seperti
batang rumput, tetapi ruas-ruasnya lebih panjang.
Contoh: mendong (Fimbristylis globulosa Kunth.) dan
pada tumbuhan sebangsa teki (Cyperaceae).

Jelas Tidaknya Batang


 Bulat (teres) ➔ Contoh: Kelapa (Cocos
nucifera L.) dan Bambu (Bambusa sp.)

Bentuk Batang : Irisan Melintang


 Bersegi (angularis)
◦ Bangun segi tiga (triangularis) ➔ Contoh: batang teki
(Cyperus rotundus)
◦ Bangun segi empat (quadrangularis) ➔ Contoh: batang
iler (Coleus scutellarioides Benth.) dan batang markisah
(Passiflora quadrangularis L.)

Bentuk Batang : Irisan Melintang


 Pipih, melebar ➔ Menyerupai daun dan
juga mengambil alih tugas daun antara
lain dapat mengadakan asimilasi, resorbsi,
respirasi, dan transpirasi. Batang yang demikian
ini dinamakan:
◦ Filokladia (phylocladium) ➔ Jika sangat pipih serta
mempunyai pertumbuhan yang terbatas. Contoh: jakang
(Muehlenbeckia platycklada Meissn.)
◦ Kladodia (cladodium) ➔ Jika tetap tumbuh terus
serta selalu bercabang. Contoh: sebangsa kaktus
(Opuntia vulgaris Mill.)

Bentuk Batang : Irisan Melintang


 Berambut (pilosus) ➔ Contoh: tembakau
(Nicotiana tabacum L.)
 Berduri (spinosus) ➔ Contoh: mawar (Rosa
sp.)
 Licin (leavis) ➔ Contoh : Krokot (Portulaca
oleracea)
 Berusuk (costatus) ➔ Permukaan ada rigi-rigi
yang membujur. Contoh : Iler (Coleus
scutellarioides Benth.)
 Beralur (sulcatus) ➔ Terdapat alur-alur.
Contoh : Cereus peruvianus

PERMUKAAN BATANG
 Bersayap (alutus) ➔ Pada batang yang bersegi,
sudut-sudut terdapat pelebaran yang tipis. Contoh :
Markisa (Passiflora edulis)
 Memperlihatkan bekas-bekas daun ➔ Contoh:
kelapa (Cocos nucifera L.) dan pepaya (Carica papaya
L.)
 Memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu ➔
Contoh: keluwih (Artocarpus communis Forst.) dan
nangka (Artocarpus integra Merr.)
 Memperlihatkan banyak lenti sel ➔ Contoh:
sengon (Albizzia stipulata Bav.)
 Keadaan-keadaan lain, yaitu lepasnya kerak
(bagian kulit batang yang mati) ➔ Contoh:
kayu putih (Melaleuca leucadendron L.) dan jambu
biji (Psidium guajava)

PERMUKAAN BATANG
PERMUKAAN BATANG
 Tegak lurus (erectus) ➔ Jika arahnya lurus keatas.
Misalnya pada Pepaya (Carica papaya)
 Mengantung (dependens) ➔ Jenis-jenis tumbuhan
epifit. Misalnya pada Anggrek (Dendrobium sp.) dan
Zebrina pendula
 Berbaring (humifusus) ➔ Terletak dipermukaan
tanah ujung saja yang ke atas. Misalnya pada
Semangka
 Menjalar/merayap (respens) ➔ Batang diatas
permukaan tanah , setiap buku keluar akar Misalnya
pada Ubi jalar (Ipomoea batatas); Kacang tanah
(Arachis hypogea)
 Mengangguk (nutans) ➔ Batang tumbuh tegak
lurus keatas tetapi ujungnya membekok lagi
kebawah. Misalnya pada Bunga matahari (Helianthus
annuus)

ARAH TUMBUH BATANG


 Memanjat (scandens) ➔ Batang tumbuh
keatas dengan menggunakan penunjang.

 Pelekatan batang dibantu oleh:


◦ Akar lekat ➔ Misalnya pada Sirih (Piper betle)
◦ Akar pembeli ➔ Misalnya pada Vanili
◦ Cabang pembelit ➔ Misalnya pada Anggur
◦ Daun pembelit ➔ Misalnya pada Kembang sungsang
◦ Tangkai pembelit ➔ Misalnya pada Kapri (Pisum
sativum)
◦ Duri daun ➔ Misalnya pada Rotan (Calamus sp.)
◦ Kait ➔ Misalnya pada Gambir (Uncaria gambir)

ARAH TUMBUH BATANG


 Membelit (volubillis) ➔ Batang sendiri naik
dengan melilit tiang panjat dan tidak
menggunakan alat-alat khusus.

 Arah lilitan dibedakan menjadi :


◦ Membelit kekiri, berlawanan dengan arah jarum jam.
Misalnya pada Kembang telang
◦ Membelit kekanan searah dengan jarum jam.
Misalnya pada Gadung (Dioscorea hispida)

ARAH TUMBUH BATANG


ARAH TUMBUH BATANG
 Monopodial ➔ Batang pokok selalu tampak
jelas, lebih besar dan panjang dari cabang-
cabangnya. Misalnya pada Cemara (Casuarina
sp.)
 Simpodial ➔ Batang pokok sulit ditentukan,
dalam pertumbuhan dan perkembangan
kadang-kadang lebih cepat dan lamabat dari
cabangnya. Misalnya pada Sawo manila
 Menggarpu/dichotom ➔ Pada batang yang
setiap batangnya tumbuh cabang menjadi dua
yang sama besar Misalnya pada Cabai
(Capsicum annuum), paku andam

PERCABANGAN BATANG
PERCABANGAN BATANG
 Dahan (ramus) ➔ Cabang yang
besar keluar langsung dari batang
utama

 Ranting
(ramulus) ➔ Cabang
cabang kecil.
 Geragih (flagelum, stolon) ➔ Cabang-
cabang kecil yang tumbuh merayap, dari
buku-bukunya ke atas keluar tunas baru dan ke
bawah tumbuh akar.
 Ada 2 golongan :
◦ Merayap di atas tanah ➔ Misalnya pada Kaki kuda
(Centella asiatica)
◦ Merayap dalam tanah ➔ Misalnya pada Kentang
(Solanum tuberosum)

 Wiwilan/tunas air ➔ Cabang tumbuh cepat


dengan ruas-ruas pajang dan sering berasal
dari tunas-tunas dormance. Misalnya pada Kopi
(Coffee sp.) dan Kakao (Theobroma cacao)

SIFAT – SIFAT CABANG


SIFAT – SIFAT CABANG
 Annual ➔ merupakan tumbuhan yang
umurnya kurang dari satu tahun. Palawija
sebagian besar merupakan tumbuhan annual.
Sebagai contoh Jagung (Zea mays), kedele
(Glycine max), padi (Oryza sativa).

 Bienial ➔ merupakan tumbuhan mulai


tumbuh sampai menghasilkan biji/keturunan
memerlukan waktu 2 tahun. Sebagai contoh
Biet (Beta vulgaris).

 Tahunan ➔ merupakan tumbuhan yang hidup


bertahun-tahun sebelum mati. Contohnya Durian
(Durio zibethinus)

UMUR TUMBUHAN
 Umbi (tuber)
◦ Ujung batang yang berada di bawah permukaan tanah
yang membesar.
◦ Pada umbi seperti ini biasanya ditemukan mata
tunas yang merupakan tunas aksiler yang ditutup
dengan sisik daun.
◦ Seperti terdapat pada tanaman Potato, Helianthus
tuberosus

MODIFIKASI BATANG
 Rhizome
◦ Batang berdaging dan tumbuhnya horizontal dibawah
permukaan tanah.
◦ Nodus kecil dan internodus ditemukan yang ditutup
dengan sisik-sisik daun.
◦ Ditemukan seperti pada Zingiberaceae, Jahe/Ginger
(Zingiber officinale), kunyit/Turmeric (Curcuma
domestica), gayong/Canna (Canna hybrida),
Teratai/Water lily, pisang/Banana (Musa paradisiaca).

MODIFIKASI BATANG
 Corm
◦ Batang yang terkondensasi yang tumbuhnya vertikal di
bawah permukaan tanah.
◦ Batang seperti ini memiliki nodus dan internodus sperikal
◦ Seperti terdapat pada: Colocasia, Alocasia,
Zaminkand, Saffron, Gladiolus, Colchicum

MODIFIKASI BATANG
 Umbi lapis (bulb)
◦ Batang yang teresuksi dan memiliki lempeng dan
dikelilingi oleh sisik-sisik daun.
◦ Baberapa akar terkadang muncul dari batang-batang
seperti ini.
◦ Cadangan makanan disimpan dalam daun yang
berdagingseperti terdapat pada Onion, Garlic.

MODIFIKASI BATANG
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai