PENDAHULUAN
Potensi ternak di KalBar mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Meski bukan
potensi utama bagi masyarakat kabupaten Pontianak, peternakan ayam termasuk salah satu lahan
ekonomi yang memberi andil bagi masyarakat di beberapa lokasi dalam menggerakkan roda
perekonomian mereka. Ditengah mulai menggeliatnya usaha bidang peternakan ayam, muncul isu
yang mengganggu kegiatan usaha peternakan.
Isu yang mulai banyak berkembang dibanyak tempat adalah mengenai pencemaran
lingkungan yang disebabkan oleh kotoran ayam pada peternakan. Beberapa lokasi yang telah kami
survey (terlampir) menunjukkan bahwa para pemilik usaha ternak banyak menerima keluhan dari
warga akibat bau yang ditimbulkan oleh kotoran ayam. Pada kotoran ayam terdapat banyak senyawa
amonia dan hidrogen sulfida (setiawan, 1996). Dari kedua senyawa tersebut, ammonia-lah yang
memiliki pengaruh terhadap bau yang ditimbulkan. Gas amonia yang dihasilkan berdampak langsung
terhadap binatang ternak karena mengurangi tingkat produktifitasnya, dan juga dalam kadar tertentu
dapat berpengaruh terhadap kesehatan orang yang menghirupnya (charles dan hariono, 1991). Selain
berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan, hal ini juga memunculkan permasalahan lain, yaitu
banyak berkembangnya lalat yang disebabkan oleh bau dan tumpukan kotoran ayam. Hingga detik ini
para peternak belum menemukan solusi terbaik atas permasalahan ini.
Adapun beberapa produk yang ditawarkan dipasaran belum mampu mengatasi masalah ini
dengan optimal bahkan justru menimbulkan permasalahan lain karena sebagian besar produk tersebut
berasal dari bahan kimia. Ditengah peliknya permasalahan tersebut, terdapat setitik harapan yang bisa
dirubah menjadi solusi bagi para peternak ayam. Kami telah mampu menghasilkan sebuah produk
organik yang mampu menjawab masalah tersebut dan tentunya ramah lingkungan. Produk tersebut
adalah asap cair (liquid smoke) yang berasal dari asap tempurung kelapa yang telah di destilasi.
Setelah beberapa kali melakukan uji lapangan, produk tersebut ternyata mampu
menghilangkan bau kotoran ayam secara efektif dan tidak berdampak buruk terhadap lingkungan
lantaran produk tersebut berasal dari bahan alami. Kendala utama yang dihadapi produk tersebut
adalah karena produk tersebut merupakan produk baru yang belum banyak dikenal oleh para peternak
ayam secara luas di kabupaten Pontianak. Adanya sosialisasi pada produk asap cair diharapkan
mampu memperluas jangkauan produk tersebut agar dapat digunakan oleh para peternak ayam
khususnya wilayah Pontianak sehingga dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan yang
disebabkan oleh kotoran ayam dan juga akan membuka lahan pekerjaan baru bagi beberapa pihak
yang terlibat didalamnya.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka harapan kami terhadap permasalah pencemaran
lingkungan hidup dan kesehatan ini ditanggapi serius oleh semua pihak yang terlibat didalamnya,
khususnya Badan pemerintahan yang berwenang terhadap masalah peternakan. Salah satunya adalah
dengan mengadakan kegiatan sosialisasi penggunaan asap cair sebagai pengganti bahan kimia.
Selain itu, dengan penanganan permasalahan yang dihadapi oleh para peternak ayam tersebut, secara
langsung akan meningkatkan produkstifitas ternak kabupaten Pontianak, dan tentunya meningkatkan
perekonomian para peternak ayam dan seluruh pihak yang terlibat dalam usaha peternakan ayam.
1.3 Manfaat
BAB II
TINJAUAN PRODUK ASAP CAIR
2. Penyuluhan lapangan:
a. Pemberian asap cair kepada + 30 pemilik usaha ternak di Kabupaten Pontianak.
b. Penyuluhan penggunaan sampel asap cair pada kandang ternak ayam di
Kabupaten Pontianak.
3.5 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN
Waktu dan tempat pelaksanakan akan segera disusun setelah ada penindak
lanjutan dari BLH kabupaten Pontianak.
1. Kegiatan seminar:
Permasalahan yang dihadapi oleh para peternak di kabupaten Pontianak telah menjadi dilema
bagi para peternak sendiri. Mereka harus mempertahankan usaha ternak mereka namun disisi lain ada
harga yang harus dibayar mahal dari upaya tersebut yaitu lingkungan yang menjadi korban
pencemaran bahan kimia. Permasalahan tersebut bukan hanya menjadi tanggung jawab para pelaku
usaha tersebut namun juga kita semua yang mau peduli terhadap lingkungan hidup, kita semua yang
mau peduli terhadap keberlangsungan usaha peternakan.
Tanpa mencari kambing hitam dari permasalahan ini kita semua dapat membantu
mengupayakan sebuah perbaikan. Dengan penanganan yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak
khususnya pemegang otoritas kepemerintahan dalam Bidang Lingkungan Hidup, maka permasalahn
ini akan menemui jalan keluarnya. Dan sebagai fasilitator kami siap memberikan pendampingan
pelaksanaan kegiatan tersebut diatas.