Anda di halaman 1dari 8

Jurnal UNIERA Volume 8, Nomor 2; ISSN 2086-0404 Agustus

2019

PERSEMBAHAN PERSEPULUHAN
Suatu Kajian Teologis –Alkitabiah tentang Persembahan Persepuluhan dan Relevansinya
bagi Gereja Masa Kini

Arkipus Djurubasa1, Gloria Miagina Palako Djurubassa2


1
Dosen Fakultas Teologi, Universitas Halmahera
arkdju@gmail.com
2
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Humaiora, Universitas Halmahera
ipalakoka@gmail.com

Abstract

Pokok tulisan ini tentang persembahan persepuluhan sesuai kesaksian Kitab Suci.
Bagaimanapun persembahan persepuluhan itu sangat penting dalam kehidupan umat Allah.
Namun ia sangat terkait dengan kehidupan masyarakat dengan sistem teokrasi. Oleh karena itu
persembahan persepuluhan tak terpisahkan dengan sistem perpajakan masyarakat teokrasi
dimaksud. Dengan begitu apabila dalam kehidupan menggereja masa kini menerapkan sistem
tersebut, maka harus disadari bahwa ada perbedaan konteks, sehingga memungkin terjadi
penyesuaian tertentu dalam praxis hidup menggereja. Sebab seperti ditekankan oleh Yesus, kita
tidak dapat melakukan aturan hukum Taurat tertentu dan mengabaikan yang lain. Dalam
kehidupan peribadahan, termasuk pemberian persembahan persepuluhan, kita tetap mengacu
bahwa segala sesuatu yang kita lakukan sebagai tanda ketaatan kita pada Tuhan Allah dan demi
kesejahteraan bagi sesama.

Keywords : persembahan, persepuluhan, teokrasi, keadilan, belas kasihan, kesetiaan, praxis,


penatalayanan

PENGANTAR sistem masyarakat teokrasi dengan sistem


Lewat tulisan ini akan dikaji dari masyarakat di mana warga gereja hidup dan
perspektif teologis–alkitabiah tentang melaksanakan panggilannya.
persembahan persepuluhan. Sebagai salah
satu bagian yang tak terpisahkan dalam PERSEMBAHAN PERSEPULUHAN
peribadahan umat Allah, maka persembahan DITINJAU DARI PERSPEKTIF
persepuluhan berperan sangat penting dalam TEOLOGIS-ALKITABIAH
pertumbuhan dan perkembangan umat Allah Kalau kita memperhatikan bagian-
dalam Perjanjian Lama. Karena sebagai umat bagian Alkitab yang membicarakan tentang
Allah kepatuhan pada hukum Taurat sangat persembahan persepuluhan, maka kita
menentukan keberadaan umat Allah mendapat kesan bahwa aturannya sangat
dimaksud. beraneka-ragam. Ia mengalami
Dalam kajian selanjutnya, dibahas perkembangan dan perubahan sesuai
tentang persembahan persepuluhan secara zamaannya, sehingga ada perbedaan-perbedan
teologis-alkitabiah. Kemudian dilanjutkan dalam penerapannya. Akan tetapi
dengan upaya merelevansikan kesaksian persembahan persepuluhan itu telah menjadi
kitab suci tentang persembahan persepuluhan bagian dalam kahidupan umat Israel sejak
bagi kehidupan menggereja masa kini. Kami lama. Sehubungan dengan itu, Cairns
menyadari bahwa gereja masa kini tidak mengutarakan : “Persemhanan persepuluhan
boleh secara serta merta menerapkan aturan merupakan kebiasaan kuno, khususnya di
hukum Taurat tentang persembahan Israel, tetapi juga dalam kebudayaan-
persepuluhan itu, sebab ada perbedaan antara kebudayaan lain, baik yang Semit maupun
umat Israel Perjanjian Lama yang menganut yang bukan Semit (Kej.14 :20;28 : 22).

Arkipus Djurubasa & Gloria Miagina Palako : Persembahan Persepuluhan 76


Jurnal UNIERA Volume 8, Nomor 2; ISSN 2086-0404 Agustus
2019

Rupanya kebiasaan itu mula-mula memasuki dididik untuk mengenal siapa sumber
Israel melalui kerajaan Utara (Kej. 28 : 22; kehidupan dan keselamatannya. Sementara itu
Am.4 : 4). Mungkin persepuluhan dari hasil mereka dididik untuk bersukaria atas
ladang dan kebun, mula-mula diserahkan kehidupan dan keselamatan dari Tuhan
kepada raja (1 Sam. 8 :15,17), sebagai bersama-sama dengan orang lain” (Roeroe,
sumbangan untuk pemeliharaan bait-bait 2003 : 4-5).
kerajaan, baru kemudian hari timbul Dalam Ul. 12 : 1 – 19, persembahan
kebiasaan menyerahkan langsung kepada persepuluhan disinggung dalam kaitan dengan
pejabat Bait Suci itu” (Cairns, 1986 : 177). membawa korban bakaran dan korban
Hal itu dikemukakan juga oleh G. von Rad sembelihan. Rupanya persembahan
yang menyatakan bahwa mempersembahkan persepuluhan itu merupakan suatu
persepuluhan dari hasil pertanian sudah persembahan khusus yang dinazarkan kepada
merupakan suatu kebiasaan yang sangat tua Tuhan dari hasil pertanian dan peternakan
(Kej. 28 :22; Im. 27 : 30 dst. Am. 4 : 4). (ayat 6,17). Persembahan itu dikumpulkan di
Hasil pertanian itu kemudian dipersembahkan tempat yang dipilih Tuhan (ayat 5, 18) dan
di Bait Suci (Rad, 1966 : 102). Dengan diberikan dengan suka rela (ayat 6, 17).
demikian, mempersembahkan persepuluhan Semua itu dinikmati penuh suka cita oleh
merupakan tradisi kuno dan dipraktekkan seisi rumah dan orang lain, sebab Tuhan
bukan saja di Israel tetapi juga oleh bangsa- Allah telah memberkati mereka ( ayat 7, 12,
bangsa sekitar. 18, 19). Dengan demikian kita dapat
Rupanya yang dipersembahkan mula- mengatakan bahwa pemberian persepuluhan
mula adalah “hasil pertama” atau “buah itu dimaksudkan, agar umat Tuhan bersuka-
sulung” dari hasil pertanian mereka (Ul. 26 : cita di hadapan-Nya, sebab Ia telah
1 – 11). Persembahan itu baik diberikan memberkati mereka dalam usaha dan
melalui imam (ayat 4) ataupun yang kerjanya.
bersangkutan sendiri (ayat 11) sebagai tanda Sementara itu dalam Ul. 14 : 22 – 29,
bahwa tanah yang mereka olah itu adalah pemberian persembahan persepuluhan itu
pemberian Tuhan (ayat 2, 10). Pemberian diatur lebih rinci. Umat Tuhan diharapkan
persembahan tersebut juga dihubungkan memberikan persepuluhan setiap tahun dari
dengan pengakuan iman (ayat 5-9). Di hasil pertanian dan peternakannya (ayat 22-
samping itu pemberian buah sulung itu tidak 23). Kemudian diberikan di hadapan Tuhan
saja membuat sukacita seisi rumah di hadapan Allah, di tempat yang dipilih-Nya dan
Tuhan, tetapi mempunyai dampak bagi orang dimakan oleh seisi rumah dan orang Lewi
lain, yakni orang Lewi dan orang asing (ayat (ayat 23, 26). Apabila terlalu jauh jarak dari
11). Dengan kata lain berkat yang diterima tempat yang ditentukan Tuhan, sehingga
oleh seseorang harus mempunyai dampak sulit mengangkutnya, maka bahan-bahan
diakonis kepada orang-orang yang persepuluhan itu dapat diuangkan. Lalu dapat
membutuhkannya. membeli makanan sesuka hatinya di tempat
Dalam rangka persembahan buah berkumpul untuk dimakan bersama dengan
sulung seperti disinggung di atas, Roeroe seisi rumahnya dan orang Lewi (ayat 24-26).
mengaris-bawahi : “Maksud dari pembawaan Jadi persembahan persepuluhan dari hasil
dan pemberian sebegini ialah untuk selalu pertanian dan peternakan atau yang sudah
memperingatkan umat Tuhan bahwa tanah diuangkan, semula dinikmati oleh seisi rumah
tempat mereka itu hidup yang berhubungan dan orang Lewi di tempat yang dipilih Tuhan.
dengan keselamatan mereka, adalah dari Semua itu merupakan tanda rasa takut pada
Tuhan Allah asalnya (ayat 1-3). Demikian Tuhan yang telah memberi berkat tersebut
juga dengan hasil tanah yang mereka olah itu (ayat 23).
untuk kehidupan keselamatannya adalah Tetapi dalam ayat 28-29, terjadi suatu
pemberian atau anugerah Tuhan Allah jua perubahan, yakni pemberian persembahan
adanya (ayat 9,10). Oleh sebab itu dalam hal persepuluhan itu untuk orang-orang Lewi,
mereka mengembalikan segala hasil sulung orang-orang asing, anak yatim dan janda.
itu kepada Tuhan Allah, pemberinya, umat itu Menurut Crussemann : “Hal ini merupakan

Arkipus Djurubasa & Gloria Miagina Palako : Persembahan Persepuluhan 77


Jurnal UNIERA Volume 8, Nomor 2; ISSN 2086-0404 Agustus
2019

pajak sosial yang pertama kali dikenal” umat setia pada Tuhan, maka Ia akan
(dikutip oleh Duchrow, 1998 : 175). Atau melimpahi mereka dengan berkat-Nya, tetapi
menurut Mac Arthur, “sejenis pajak dalam jika tidak, kutuk akan menimpa mereka (bdk.
suatu Negara teokrasi” (Mac Arthur, 1989 : Ul. 28).
53 bdk. Browning, 2007 : 354). Itu berarti ada Pada perkembangan lebih lanjut,
perluasan sasaran peemberian persembahan nampaknya aturan mengenai persembahan
persepuluhan tersebut. Selain itu persepuluhan mengalami perubahan lagi.
persembahan persepuluhan tidak lagi Dalam Bil. 18 : 21 -32, disinggung sekitar
dikumpulkan di pusat peribadahan, tetapi di latar belakang orang Lewi memperoleh
dalam kotamu (= di pintu gerbang kotamu). persembahan persepuluhan dan persembahan
Dan persembahan tersebut menjadi sarana persepuluhan mereka sendiri. Persembahan
kesejahteraan, khususnya bagi mereka yang persepuluhan yang diterima orang Lewi itu
berkekurangan (ayat 29). Perbuatan sebagai upah atas pekerjaan mereka di Kemah
sedemikian akan mengakibatkan Tuhan Allah Pertemuan dan itu merupakan pemberian
melimpahi mereka dengan berkat dalam Tuhan kepada mereka. Dan juga sebagai
usaha dan kerja mereka. Lebih lanjut, Cairns pengganti milik pusaka yang tidak mereka
mengutarakan : “Umat dianjurkan supaya terima (ayat 18-24). Tetapi orang Lewi pun
meneruskan berkat-berkat itu kepada harus menyerahkan persembahan
sesamanya yang mengalami kepicikan. Itu persepuluhan dari persembahan persepuluhan
berarti sikap Tuhan terhadap mereka, umat yang mereka terima untuk para imam
menentukan sikap mereka terhadap (ayat 25-32).
sesamanya. Jika umat terima, maka Tuhan Kalau kita perhatikan di sini nampak
akan melanjutkan kemurahan-Nya kepada terjadi penyempitan maksud persembahan
mereka”(Cairns,1986 : 49). Cairns hendak persepuluhan tersebut. Dalam arti kalau
mengungkapkan bahwa umat itu diberkati sebelumnya persembahan persepuluhan dari
oleh Tuhan Allah, agar mereka dapat menjadi hasil pertanian dan peternakan sebagai
saluran berkat-Nya bagi mereka yang tak ungkapan syukur kepada Tuhan Allah (belajar
berdaya. Sejalan dengan itu, R. Davidson takut kepada Tuhan) atas berkaat-Nya,
menyatakaan : “Umat dipanggil untuk sehingga mereka dan orang Lewi serta orang-
memantulkan dalam sikap mereka, satu sama orang lemah boleh bersuka cita, maka kini
lain sikap Allah terhadap manusia” seolah-olah persembahan persepuluhan itu
(Davidson, 1986 : 83). Dalam arti apa yang hanya untuk upah orang Lewi dan para imam.
dilakukan oleh umat-Nya, seharusnya Jadi persembahan persepuluhan itu hanya
mencerminkan tindakan Tuhan Allah pada diuntukkan bagi para pekerja di rumah Allah.
orang-orang lemah. Penyempitan maksud persembahan
Apa yang diutarakan dalam Ul. 14 : persepuluhan seperti di atas juga kita temukan
22-29, dijabarkan lebih lanjut dalam Ul. 26 : dalam 2 Taw.31 :2-12; Neh.10 : 37-39; 12 :
12-15, yakni bahwa persembahan 44-47; 13 : 1-12 (bdk. Roeroe, 2003 : 23-27;
persepuluhan, tiap tiga tahun dari hasil tanah Hartono, 1986 : 134-135). Cukup
patut diberikan kepada orang Lewi, orang mengherankan bagi kita, sebab bagian-bagian
asing, anak yatim dan para janda (ayat 12-13). Alkitab tersebut tidak lagi menyinggung
Semua itu harus dilakukan dengan tulus dan aspek pelayanan dari persembahan
jujur sesuai perintah Tuhan, agar Tuhan Allah persepuluhan tersebut. Sebaliknya, biarpun
memberkati mereka. Roeroe menjelaskan hasil yang diterima itu berlimpah-limpah
lebih lanjut : “Jadi sebenarnya tanpa (bdk. 2 Taw. 31 : 7 -10) tetap hanya dinikmati
kejujuran, maka tidak ada alasan atau tidak oleh orang Lewi dan para imam.
layaklah umat memohon berkat daripada Berkaitan dengan apa yang disinggung
Tuhan“ (Roeroe,2003 :15).Lewat kejujuran sebelumnya, menarik kita memperhatikan apa
dan ketulusan seperti itu, umat Tuhan dapat yang diungkapkan oleh Roeroe berikut ini :
menjadi berkat bukan hanya bagi dirinya “Pada mulanya dimaksudkan supaya semua
sendiri, tetapi juga bagi seluruh umat dan membawa persembahan persepuluhan demi
tanahnya (ayat 15).Dengan kata lain, jika suka cita, kekenyangan dan syukur bersama

Arkipus Djurubasa & Gloria Miagina Palako : Persembahan Persepuluhan 78


Jurnal UNIERA Volume 8, Nomor 2; ISSN 2086-0404 Agustus
2019

segenap umat Tuhan dan sesamanya. Tetapi (bdk. Luk. 11 : 42). Tuhan Yesus mencela
dalam perkembangan kemudian, dan juteru di ahli Taurat dan orang Farisi yang menuntut
tengah-tengah zaman kepicikan karena banyak hal yang berhubungan dengan aturan
pembuangan, kaum imam sudah ibadah, akan tetapi mengabaikan hal-hal
menyempitkan maksud mengumpul penting dalam kehidupan sehari-hari.
persembahan persepuluhan itu hanya untuk Rupanya ahli Taurat dan orang-orang Farisi
mereka konsumsikan (=habiskan) sendiri saja, itu telah memperluas aturan tentang
bersama kaum Lewi. Jadi hanya bagi kaum persembahan persepuluhan tersebut.
pekerja tetap di sekitar rumah Allah saja. Sehubungan dengan hal itu, Thomson menulis
Sedih juga memperhatikan perkembangan ini : “Dalam Matius 23 : 23 dan Lukas 11 : 42
( Roeroe, 2003 : 27). Dengan demikian, disinggung pembayaran persembahan
persembahan persepuluhan yang semula persepuluhan dari selasih, adas manis dan
sebagai sarana menyejahterakan banyak jintan, yang melukiskan bagimana Taurat
orang, khususnya yang lemah dan Musa sudah diperluas oleh Talmud, dengan
berkekurangan, kini berubah hanya untuk memerintahkan bahwa segala sesuatu yang
dikonsumsi oleh orang Lewi dan para imam. dimakan…dan dari segala sesuatu yang
Dalam Maleakhi 3 : 6 -12, kembali tumbuh dari tanah harus dibayar persepuluhan
persembahan persepuluhan dibicarakan. “ (Thomson, 1996: 252). Itu berarti ahli
Sesuai ayat 7, Tuhan Allah mengajak umat- Taurat dan orang Farisi telah memperluas
Nya untuk kembali kepada-Nya. Sebab hukum Taurat hingga pada hal-hal kecil. Atau
mereka telah menyimpang dari ketetapan dan seperti dikemukakan oleh B.J. Boland :
tidak memeliharanya. Mereka pun telah “Peraturan-peraturan itu diperluas oleh ahli
menipu Tuhan, karena itu mereka kena kutuk Taurat dan orang Farisi sampai kepada
(ayat 8-9).Untuk itu umat dihimbau tumbuh-tumbuhan yang hampir tidak ada
mempersembahkan persepuluhan seperti artinya”. (Boland,1978 : 53). Dengan kata
semula, “supaya ada persediaan makanan di lain, segala yang dimakan dan tumbuh harus
rumahKu”(ayat 10). Dengan begitu orang- dibayar persepuluhannya.
orang yang membutuhkannya (orang Lewi, Karena itu, kita bisa mengatakan para
orang asing, para janda dan anak yatim) ahli Taurat dan orang Farisi sangat ketat
tercukupkan kebutuhannya. Bagi orang Lewi memperhatikan hal-hal yang bertalian
dan para imam seruan seperti itu berarti dengan aturan-aturan peribadatan, termasuk
bahwa persembahan persepuluhan itu jangan persembahan persepuluhan, tetapi
hanya dinikmati sendiri. Jika tidak dinikmati mengabaikan hal terpenting dari hukum
sendiri, berarti mereka tidak menindas orang Taurat, yakni keadilan, belas kasihan dan
upahan, janda, anak yatim dan orang asing kesetiaan. Itu berarti, bagi mereka
(bdk. ayat 5). Apabila semua itu dilakukan, pembayaran persembahan persepuluhan tidak
maka Tuhan akan melimpahi mereka dengan dapat diabaikan, sekalipun tindakan mereka
berkat-Nya (ayat 10) serta menghindari jauh dari keadilan, kasih dan kesetiaan
mereka dari hama belalang (ayat 11), terhadap sesama manusia (bdk. Barclay, 1996
sehingga mereka akan berbahagia (ayat 12). : 225). Pada hal menurut Yesus : “yang satu
Kesulitan dan tantangan tak dapat harus dilakukan dan yang lain jangan
menjadi alasan pementingan diri sendiri diabaikan” (ayat 23b). Jadi kesediaan
dalam kehidupan umat Allah. Oleh karena memberi persembahan persepuluhan tidak
dengan mematuhi petunjuk Tuhan Allah dan dapat dipisahkan dengan upaya menegakkan
diwujud-nampakan secara khusus lewat keadilan, kasih dan kesetiaan pada sesama
kesediaan memperhatikan yang lemah akan kita dalam hidup bersama. Karena itu
memungkinkan berkat Tuhan mengalir, persembahan persepuluhan tidak dapat dilihat
sehingga ada suka cita dan kebahagiaan sebagai kewajiban agamawi belaka, tetapi
dalam hidup bersama. sebagai wujud-nyata dari ketaatan iman kita
Untuk memahami pandangan Tuhan kepada Tuhan Allah dan rasa
Yesus tentang persembahan persepuluhan, sepenanggungan kita dengan mereka yang
kita dapat menyimak dalam Matius 23 : 23 lemah dan tak berdaya.

Arkipus Djurubasa & Gloria Miagina Palako : Persembahan Persepuluhan 79


Jurnal UNIERA Volume 8, Nomor 2; ISSN 2086-0404 Agustus
2019

Apa yang diserukan oleh Tuhan Yesus penyimpangan, sehingga menimbulkan kritik
tersebut, tak lepas dari ajakan dan seruan para para nabi terhadap penyimpangan tersebut.
nabi (bdk. Amos 4 : 4-5; 5 : 21, 27; Hosea 4 : Bagi para nabi memberi persembahan
4-8; Yes. 1 : 10 -17). Dalam arti persepuluhan sepatutnya tanpa mengabaikan
melaksanakan ibadah, termasuk memberikan hak-hak orang lemah dalam hidup bersama.
persembahan persepuluhan, tak ada gunanya , Dengan kata lain memberi persembahan
jika tidak disertai dengan kesetiaan kepada persepuluhan tak terpisahkan dengan
Tuhan Allah dan berlaku adil terhadap sesama menegakkan keadilan, belas kasihan dan
manusia. Seiring dengan itu, kita dapat juga kesetiaan. Itu berarti persembahan
mengatakan bahwa ibadah kita, termasuk persepuluhan sebagai bagian dari peribadahan
persembahan persepuluhan merupakan tanda kepada Tuhan Allah harus mempunyai
dari pertanggunggungjawaban atas apa yang dampak diakonis bagi mereka yang tak
kita memiliki padaTuhan dan sesama berdaya di sekeliling umat Allah.
manusia. Rupaya Tuhan Yesus, seiring-sejalan
dengan para nabi, ketika Ia mengkritik para
RELEVANSI KESAKSIAN KITAB SUCI ahli Taurat dan orang Farisi berkaitan
TENTANG PERSEMBAHAN dengan persembahan persepuluhan pada
PERSEPULUHAN DALAM KONTEKS zaman-Nya. Yesus tidak melarang orang-
KEHIDUPAN MENGGEREJA MASA orang memberikan persembahan
KINI persepuluhan, sebab hal itu merupakan
Jika kita perhatikan kesaksian Kitab kewajiban umat Allah. Tetapi bagi Yesus
Suci tentang persembahan persepuluhan, pemberian persembahan persepuluhan itu
maka nampak bahwa pemahaman sekitar tanpa mengabaikan hal-hal yang hakiki
persembahan persepuluhan dalam kehidupan dalam Taurat Tuhan, yakni keadilan, belas
umat Allah mengalami berbagai perubahan. kasihan dan kesetiaan, seperti yang
Perubahan itu terjadi, berkaitan dengan ditekankan juga oleh para nabi. Dengan
pemberian persembahan persepuluhan, demikian, memberi persembahan
misalnya pada awal berupa “hasil pertama persepuluhan seharusnya berbarengan
atau “buah sulung”, lalu hasil peternakan, dengan upaya melakukan yang dikehendaki
kemudian dalam bentuk yang sudah uangkan. Tuhan Allah kini dan di sini. Persembahan
Begitu juga perubahan dalam penggunaan persepuluhan sebagai akta ritual, seharusnya
persembahan persepuluhan itu sendiri. tak terpisahkan dengan praxis hidup beriman
Semula sebagai sarana syukur, suka-cita dan yang memperjuangkan keadilan, belas
kebahagiaan bersama yang memberi kasihan dan kesetiaan kini dan di sini.
persembahan persepuluhan dengan orang Bagaimana praktek persembahan
Lewi, orang miskin, orang asing dan para persepuluhan dalam kehidupan menggereja
janda, tetapi kemudian hanya untuk para masa kini? Kalau kita amati sekeliling kita,
imam dan orang Lewi. khususnya mengamati berbagai aliran atau
Semua perubahan tersebut tentu tidak denominasi gereja, maka dapat kita katakan
dapat dipisahkan dengan kehidupan umat bahwa praktek persembahan persepuluhan itu
Israel sebagai umat Allah. Isreal sebagai sangat bervariasi. Dalam arti ada denominasi
negara teokrasi membutuhkan dana juga gereja tertentu yang mewajibkan warganya
untuk membangun dan memelihara Bait Suci. memberi persembahan persepuluhan. Ada
Karena itu tidak heran, jika persembahan denominasi lain, yang tidak mewajibkan
persepuluhan ditatalayani oleh para raja warganya memberi persembahan
seperti pajak, untuk kesejahtraan para pekerja persepuluhan, namun memberi motivasi
di bait suci dan orang-orang lemah yang untuk persembahan seperti itu sebagai bagian
sangat membutuhkan topangan. dalam menatalayani keuangan gereja untuk
Tetapi dalam perjalanan kehidupan menunjang Missio Dei yang gereja emban di
umat Israel, rupanya penataan persembahan atas dunia ini. Karena itu semua gereja
persepuluhan sebagai bagian peribadahan membutuhkan persembahan persepuluhan
kepada Tuhan Allah, sering mengalami

Arkipus Djurubasa & Gloria Miagina Palako : Persembahan Persepuluhan 80


Jurnal UNIERA Volume 8, Nomor 2; ISSN 2086-0404 Agustus
2019

untuk menunjang persekutuan, kesaksian tidak ada jumlah yang terlalu besar atau
daan pelayanan gereja kini dan di sini. terlalu kecil. Yang diperhitungkan dengan
Berkaitan dengan pelaksanaan sangat oleh Tuhan, adalah hati yang memberi.
persepuluhan dalam kehidupan gereja masa Apakah ia memberikan semampunya atau
kini, Pdt.Eka Darmaputera,Ph.D.(alm) dalam hanya semaunya”(Darmaputera,1990 : 63
bukunya “Etika Sederhana Untuk Semua” bdk. Hutagalung, 1987 : 35, Selan, 1995 : 14).
mengutarakan : “Apakah artinya semua yang Karena itu persembahan kita, termasuk
terkait dengan persembahan persepuluhan, persepuluhan sangat tergantung pada
bila kita terapkan di dalam kehidupan kita kesediaan kita menjawab pemberian Tuhan
sekarang ini? Pertama, baiklah saya untuk kemuliaan nama-Nya dan sebagai tanda
mengemukakan dengan jelas dan tegas, apa solidaritas kita dengan sesama.
yang harus kita tolak. Kita harus menolak Selanjutnya menarik kita perhatikan
orang atau orang-orang yang ingin apa yang diingatkan oleh Ir Herlianto,M.Th
mempopulerkan persepuluhan sebagai sebuah dalam upaya memberi persembahan
metode penggalangan dana untuk gereja, persepuluhan. Ia antara lain menulis : “Orang-
apalagi untuk kantong perorangan atau orang Kristen Perjanjian Baru hidup di bawah
yayasan. Saya tahu, bahwa sebagai metode, anugerah yang tentu akan berbuahkan kasih
cara ini amat ampuh. Sebab ia menggelitik dalam menolong sesamanya, suka cita dalam
sentimen religius manusia yang terpendam. hal memberi dan berkorban (bukan ketakutan)
Namun berdosalah orang yang dan menunjang serta mengabarkan Inil kabar
membuat persepuluhan ini sekedar sebuah kesukaan dengan segenap hati, akal budi dan
metode mencari uang. Bukan saja oleh karena kekuatan (Luk. 10 : 25-37). Orang Kristen
ia telah memanipulir ketulusan hati si yang masih egois dalam hal memberi (hanya
pemberi, tetapi lebih dari itu ia telah 10 %), perlu bertumbuh agar makin sempurna
membelokkan apa yang sebenarnya untuk dalam mempersembahakan harta dan
Tuhan ke kantong sendiri. Persepuluhan hidupnya untuk melayani Tuhan (100%-plus).
bukanlah hanya metode, melainkan tidak Ini tidak berarti bahwa umat Kristen
lebih dan tidak kurang harus merupakan tidak dapat melakukan persembahan
manifestasi dari ketaatan iman kita kepada persepuluhan meniru kebiasaan Perjanjian
Tuhan dan solidaritas kita kepada sesama kita Lama, tetapi persembahan persepuluhan yang
yang membutuhkan. diberikan dapat merupakan latihan disiplin
Oleh karena itu, salahlah orang untuk menyisihkan dengan teratur bagian
mengidentikan kepentingan gereja sendiri tertentu dari harta, disiplin yang dilakukan
atau yayasan sendiri atau kantong sendiri, dengan tulus, suka rela, dan bermotivasikan
dengan kepentingan Tuhan dan sesama. pengorbanan dan bukan bukan
Tidaklah salah bila orang menyerahkan mengharaapkan pahala atau bermotivasikan
persepuluhanya untuk gereja. Tetapi tidak upah atau merasa takut kalau tidak melakukan
harus begitu. Ia juga boleh memanfaatkan (seperti Mal. 3 :6-10). Adalah tidak
persepuluhannya itu untuk kepentingan bertanggung jawab bila perpuluhan dipakai
pelayanan terhadap sesama di luar gereja. sebagai senjata untuk mengumpulkan uang
Kedua, kita harus menolak orang atau bagi gereja/persekutuan atau bagi kehidupan
orang-orang yang menekankan segi formal pendeta/penginjil.Tetapi kita harus menerangi
dan legal dari persepuluhan secara berlebihan. jemaat dengan Injil anugerah, sebab kelahiran
Yang terpenting dari persepuluhan, bukanlah baru akan menghasilkan buah-buah
angka 10 persen itu. Hati yang bersyukur pertobatan yang luar biasa yang akan
tidak boleh terbatas dan tidak boleh dibatasi mendorong seseorang berbuah dalam
oleh angka. Sebab sesungguhnyalah, sebelum persembahan. Lebih tidak tepat lagi kalau
kita dapat mempersembahakan 100 persen ayat-ayat persepuluhan dipakai sebagai alat
kepada Tuhan, persembahan kita belumlah untuk memeras saku dan dompet
cukup. Sebaliknya, Tuhan tidak menampik jemaat”(Herlianto,1992 : 175-176
orang yang hanya mampu mempersembahkan bdk.Sopater, 2018 : 221). Dengan kata lain,
kurang dari 10 persen. Di hadapan Tuhan, persembahan persepuluhan yang didorong

Arkipus Djurubasa & Gloria Miagina Palako : Persembahan Persepuluhan 81


Jurnal UNIERA Volume 8, Nomor 2; ISSN 2086-0404 Agustus
2019

oleh pelayanan kasih harus senantiasa dengan sesama, khususnya mereka yang
menghasilkan pertobatan yang memungkin berkekurangan.
anggota umat Allah memberi diri terlibat
dalam upaya-upaya penyebar-luasan Injil PENUTUP
Kerajaan Allah dalam dunia Allah kini dan di Persembahan persepuluhan sebagai bagian
sini. dari tanggung jawab umat Allah senantiasa
Dalam kehidupan menggereja masa penting sebagai tanda ketaatan kepada Tuhan
kini sering orang bertanya, apakah Allah, sumber hidup dan sumber berkat bagi
persembahan persepuluhan itu dipotong dari kita. Tetapi ia tidak dapat dipaksakan dalam
penghasilan kotor (bruto) ataukah dari kehidupan menggereja masa kini. Sebab
penghasilan netto (bersih). Pertanyaan seperti persembahan persepuluhan itu erat kaitannya
itu tidak relevan, sebab sebagaimana telah dengan kehidupan masyarakat teokrasi.
disinggung dalam bagian sebelumnya bahwa Sementara kita hidup berbeda dengan konteks
persembahan persepuluhan itu merupakan seperti itu.
suatu sistem perpajakan dalam suatu Kita sebagai umat Allah yang baru
masyarakat teokrasi. Kita hidup dalam suatu dalam Yesus Kristus selalu menganggap
masyarakat yang berbeda dengan masyarakat penting peribadahan kita kepada Tuhan,
teokrasi dimaksud. Dengan demikian hal-hal termasuk pemberian persembahan
seperti itu tidak boleh menjadi titik berat persepuluhan, namun semua itu harus
dalam menatalayani keuangan gereja. dilakukan dalam ketaatan iman kepada Tuhan
Apapun yang kita lakukan dalam dan wujud-nyata kasih kita kepada sesama.
konteks persembahan persepuluhan, kita Sebab kalau tidak, kita akan diperingatkan
mengupayakannya dalam ketaatan kepada oleh Yesus, seperti disampaikan kepada para
Tuhan Allah dan kasih kepada sesama ahli Taurat dan orang Farisi : “Celakalah
manusia, maka semua yang kita yang kita kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang
kerjakan itu akan membawa berkat dalam Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab
kehidupan kita. Karena itu, semua itu harus persepuluhan dari selasih, adas manis dan
kita kerjakan dengan penuh syukur dan suka jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dari
cita dalam kehidupan menggereja, sehingga hukum Taurat kamu abaikan, yaitu keadilan
memungkinkan Tuhan Allah dimuliakan dan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu
ada kesejahteraan dalam kehidupan bersama harus dilakukan dan yang lain jangan
diabaikan”(Mat. 23 : 23).

DAFTAR PUSTAKA

Anwari, M.S., 1984, Peranan Panatalayanan Dalam pengembangan Jemaat, Malang : Gandum
Mas.

Azariah, V.S.,1985, Memberi Secara Kristen, Jakarta : BPK Gunung Mulia.

Barclay, W.,1996, Pemahaman Alkitan Setiap Hari Injil Lukas, Jakarta : BPK Gunung Mulia .

Beyer, U.& Simamora, E.,2008, Memberi Dengan Suka-Cita, Tafsir dan Teologi Persembahan,
Jakarta : BPK Gunung Mulia .

Boland, B.J.,1996 Tafsir Alkitab Injil Lukas, II, Jakarta : BPK Gunung Mulia

Browning, W.R.F.,2007, Kamus Alkitab, A Dictionary of the Bible, Jakarta : BPK Gunung Mulia.

Cairns, I.J.,1986 Tafsiran Alkitab Kitab Ulangan II, Jakarta : BPK Gunung Mulia

Arkipus Djurubasa & Gloria Miagina Palako : Persembahan Persepuluhan 82


Jurnal UNIERA Volume 8, Nomor 2; ISSN 2086-0404 Agustus
2019

Darmaputera, Eka, 1990, Etika Sederhana Untuk Semua : Bisnis, Ekonomi dan Penatalayanan,
Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Davidson, R.,1986, Alkitab Berbicara, Jakarta : BPK Gunung Mulia .

Duchrow, U.,1998, Mengubah Kapitalisme Dunia : Tinjauan Sejarah Alkitabiah Bagi Aksi Politis,
Jakarta : BPK Gunung Mulia.

Hartono, Ch., 1986, Adat-Istiadat Umat Israel Dalam Alkitab, dalam Peninjau, XIII, Jakarta :
Litbang PGI.

Herlianto, 1992, Teologi Sukses : Antara Allah dan Mamon, Jakarta : BPK Gunung Mulia.

Hutagalung, Sutan, M., 1987, Identitas Kepemimpinan Pelayan Gereja Dalam Konteks
Kemandirian Theologia, Daya dan Dana, Jakarta : BPK Gunung Mulia.

MacArthur, J.F.,1989, Memberi Kepada Allah, Jakarta : BPK Gunung Mulia

Napel, Henk ten, 1994, Kamus Teologi Inggris Indonesia, Jakarta : BPK Gunung Mulia.

Paterson, R.M.,1994, Tafsiran Alkitab Kitab Imamat, Jakarta : BPKGunung Mulia.

Rad, G. von, 1966, Deutronomy, London : SCM Press.

Roere, W.A.,2003, Beberapa Pokok Pokiran Tentang Persembahan Persepuluhan, Tomohon :


LETAK.

Selan, Ruth F., 1995, Menggali Keuangan Gereja, Bandung : Yayasan Kalam Hidup.

Setyanto, Bambang & Wijayanto, Aris, 2018, Tumbuh Mekar Melayani Kehendak-Nya : 5 Buah
Pikir Solarso Sopater tentang Iman dan Jemaat, Jakarta/Yogyakarta : BPK Gunung
Mulia/Yayasan Taman Pustaka Kristen Indonesia.

Thomson, JGSS,1996, Persepuluhan, dalam JD. Douglas (Peny), Ensiklopedi Alkitab Masa Kini,
Jakarta :YKBK/OMF.

Arkipus Djurubasa & Gloria Miagina Palako : Persembahan Persepuluhan 83

Anda mungkin juga menyukai