Anda di halaman 1dari 25

PENGISIAN CURAH HUJAN YANG HILANG

Perkiraan pengisian data hujan diperlukan untuk melengkapi data hujan


yang hilang akibat kesalahan dalam pengamatan stasiun hujan, kerusakan alat dan
kesalahan dalam pencatatan data. Pada penerapan dalam aplikasi, jika
memungkinkan disarankan untuk tidak melakukan pengisian data curah hujan
yang hilang, karena persentase error yang diperoleh cukup besar, sehingga apabila
data mencukupi, sebaiknya data curah hujan dengan tahun yang tidak lengkap
sebaiknya tidak digunakan untuk analisis (Soeryamassoeka, 2004). Namun dalam
tugas ini, untuk mengetahui teknik pengisian data curah hujan yang hilang, maka
dilakukan pengisian data curah hujan yang hilang dengan metode rasional,
reciprocal, bilangan acak dan markov.
Dalam tugas ini diketahui ada tiga buah stasiun penakar hujan yaitu stasiun
A, B dan C. Agar lebih efisien, hanya akan disajikan contoh hasil perhitungan
dari stasiun curah Hujan A, sedangkan untuk hasil dari stasiun lain yang dikaji
disajikan dalam lampiran laporan tugas ini
Kajian meliputi dua tahap sebelum didapat metode yang cocok untuk
menganalisa distribusi hujan di lokasi studi. Tahapan tersebut adalah;

 Tahap 1, Pengujian Persentase Error Metode Pengisian Data Hujan Yang


Hilang Dengan Acuan Data Historik

 Tahap 2, Melengkapi Data Historik Dengan Metode yang terpilih

1. Pengujian Persentase Error Metode Pengisian Data Hujan Yang Hilang

1.1. Pengujian Terhadap Metode Rasional

Untuk metode rasional diperlukan stasiun pembanding, dimana diusahakan


stasiun pembanding memiliki elevasi yang tidak jauh berbeda dari stasiun yang
akan dikaji. Selain itu, diusahakan yang digunakan sebagai stasiun pembanding
memiliki jarak yang tidak terlalu jauh dan memiliki data yang cukup lengkap.
Kajian metode rasional dilakukan dengan persamaan;

1
2

1 N1 .PA
P  N 2 .PB N i .PA
i
n NA NB  NA

Jalannya perhitungan seperti berikut;


 Kumpulkan data historik stasiun yang akan dikaji.
Dalam contoh perhitungan dikaji stasiun A. Data historik hujan yang tercatat
pada stasiun A seperti berikut;

Tabel 1. Data Historik Curah Hujan Maksimum 1 Harian Stasiun A

BLN
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
TH
1998 x x x x x x x x x x x 49
1999 77 24 20 100 117 60 56 35 111 127 52 77
2000 152 52 62 89 57 77 97 30 57 55 82 97
2001 59 62 67 77 65 47 42 77 52 62 76 57
2002 117 55 82 87 49 82 57 x x 112 57 67
2003 103 25 60 167 79 92 37 55 56 63 58 131
2004 89 87 92 129 59 102 92 92 83 97 57 37
2005 75 65 55 41 42 91 67 57 97 89 107 112
2006 75 77 75 53 x 87 27 87 47 62 73 72
2007 92 96 107 117 117 79 45 20 20 82 84 62
2008 x x x x x x x x x x x x
2009 60 42 92 92 47 45 54 27 47 61 67 45
2010 42 32 87 32 35 37 32 27 27 77 87 86
2011 x x x x x x x x x x x x
2012 x 67 87 47 32 47 57 91 37 88 47 52
2013 32 47 57 47 27 27 27 27 52 52 49 87
2014 x x x x x x x x x x x x
2015 x x x x x x x x x x x 97
2016 81 69 84 207 35 77 69 140 101 65 85 104
2017 69 80 62 100 52 58 65 59 97 30 99 x
2018 27 103 47 x 68 148 28 31 38 97 109 85
2019 78 138 80 108 53 100 53 15 47 106 98 91
2020 66 129 97 104 61 67 81 65 58 67 88 108
JML 1294 1250 1313 1597 995 1323 986 935 1027 1392 1375 1516
Rata2 56,26 54,35 57,09 69,43 43,26 57,52 42,87 40,65 44,65 60,52 59,78 65,91
 Tentukan stasiun pembanding.
Biasanya stasiun pembanding adalah stasiun yang letaknya dekat dengan
stasiun yang akan dikaji atau stasiun yang memiliki elevasi tidak jauh berbeda
dengan stasiun yang akan dikaji, dengan data yang cukup lengkap (tidak
kurang dari 10 tahun pengamatan).
Dalam tugas ini, diasumsikan bahwa kerapatan jaringan pos pengamatan hujan
tidak begitu rapat, dan jumlah pos hujan terbatas, sehingga, untuk Stasiun A,
sebagai stasiun pembanding, digunakan data hujan Stasiun B (jarak dengan
Stasiun 1  18 km) dan Stasiun C (jarak dengan Sta A  26 km). Data dari
kedua stasiun tersebut seperti berikut;

Tabel 2. Data Historik Curah Hujan Maksimum 1 Harian Stasiun B

BLN
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
TH
1998 36 32 38 35 34 29 20 21 23 29 30 36
1999 111 39 x 82 53 91 92 68 78 x 96 67
2000 109 68 89 94 65 67 95 75 70 44 46 44
2001 77 51 64 66 78 25 65 60 133 60 126 85
2002 x x x x x x x x x x x 68
2003 x x x x 53 62 81 62 54 100 135 101
2004 60 66 88 66 99 40 33 135 84 51 71 79
2005 110 87 71 91 73 59 49 68 100 70 136 107
2006 61 61 63 41 80 80 71 41 106 65 138 92
2007 81 41 65 127 60 81 51 41 55 44 60 57
2008 48 60 59 51 46 58 47 42 67 43 36 52
2009 39 45 51 44 41 41 59 79 58 92 62 51
2010 51 56 41 34 36 25 28 51 53 44 48 46
2011 61 65 51 56 50 73 93 93 32 141 51 47
2012 41 52 44 x x x x x x 77 76 74
2013 46 94 142 135 60 35 35 59 29 46 101 119
2014 38 107 89 88 90 85 62 58 92 145 58 50
2015 121 71 86 57 57 77 77 118 68 126 99 x
2016 91 69 53 61 37 73 89 93 93 76 102 55
2017 115 84 94 114 61 125 93 26 83 111 132 58
2018 94 88 80 39 36 47 36 47 75 36 96 93
2019 93 91 71 66 46 96 79 74 51 61 61 64
2020 66 129 97 104 61 67 81 65 58 67 88 108
JML 1549 1456 1436 1451 1216 1336 1336 1376 1462 1528 1848 1553
Rata2 67,35 63 62 63 53 58 58 60 64 66 80 68
Tabel 3. Data Historik Curah Hujan Maksimum 1 Harian Stasiun C

BLN
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
TH
1998 x x x x x x x x 82 52 79 86
1999 127 56 47 62 67 55 62 67 x x x 120
2000 132 82 87 x 122 219 157 x x 31 132 120
2001 77 95 54 67 61 47 73 93 78 67 97 70
2002 51 42 96 82 62 57 57 57 47 73 135 82
2003 80 x 57 74 52 67 57 38 57 57 107 87
2004 77 77 82 78 83 47 44 109 x 115 67 97
2005 75 91 67 71 53 48 58 68 68 106 49 103
2006 70 85 77 77 63 81 71 54 71 70 80 66
2007 71 67 84 127 60 56 50 50 x 99 72 109
2008 71 111 78 86 44 90 40 57 93 65 85 106
2009 x x x x x x x x x x x x
2010 59 67 80 106 78 62 37 57 52 84 99 73
2011 103 73 107 70 77 134 135 115 78 104 114 74
2012 80 51 126 67 106 55 73 56 60 124 75 x
2013 75 67 75 94 85 77 90 46 77 64 115 83
2014 77 114 62 90 57 51 57 106 169 131 102 78
2015 97 93 55 61 81 37 90 63 77 81 84 62
2016 77 48 45 78 68 57 43 99 95 46 116 87
2017 81 48 52 96 44 85 x 46 60 75 81 66
2018 91 90 93 115 68 97 47 77 45 59 81 114
2019 94 78 120 92 83 110 71 77 72 87 75 81
2020 66 129 97 104 61 67 81 65 58 67 88 108
JML 1731 1564 1641 1697 1475 1599 1393 1400 1339 1657 1933 1872
Rata2 75,26 68,00 71 74 64 70 61 61 58 72 84 81

Setelah data historik stasiun yang dikaji (STA A) dan data historik stasiun
pembanding (STA B dan STA C) didapat, maka langkah selanjutnya adalah
memilah tahun mana yang akan diuji presentase errornya dengan melihat
kelengkapan data hujan pada tiap tahun pada tiap stasiun. Dari hasil pemeriksaan,
diketahui bahwa tahun yang dapat diuji persentase errornya adalah tahun 2001,
2005, 2013, 2016, 2019 dan 2020.
Sebagai contoh diambil perhitungan persentase error untuk Stasiun A, Bulan
Januari Tahun 2001. Diandaikan pada bulan Januari tahun 2001 data curah hujan
di stasiun A tidak terekam, sehingga data pada tabel 1 dapat ditulis kembali
seperti berikut;

Tabel 4. Data Historik Curah Hujan Maksimum 1 Harian Sta A (Data Bulan Januari 20 14
Dianggap Tidak terekam)

BLN
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
THN
1998 x x x x x x x x x x x 49
1999 77 24 20 100 117 60 56 35 111 127 52 77
2000 152 52 62 89 57 77 97 30 57 55 82 97
2001 59 62 67 77 65 47 42 77 52 62 76 57
2002 117 55 82 87 49 82 57 x x 112 57 67
2003 103 25 60 167 79 92 37 55 56 63 58 131
2004 89 87 92 129 59 102 92 92 83 97 57 37
2005 75 65 55 41 42 91 67 57 97 89 107 112
2006 75 77 75 53 x 87 27 87 47 62 73 72
2007 92 96 107 117 117 79 45 20 20 82 84 62
2008 x x x x x x x x x x x x
2009 60 42 92 92 47 45 54 27 47 61 67 45
2010 42 32 87 32 35 37 32 27 27 77 87 86
2011 x x x x x x x x x x x x
2012 x 67 87 47 32 47 57 91 37 88 47 52
2013 32 47 57 47 27 27 27 27 52 52 49 87
2014 x x x x x x x x x x x x
2015 x x x x x x x x x x x 97
2016 81 69 84 207 35 77 69 140 101 65 85 104
2017 69 80 62 100 52 58 65 59 97 30 99 x
2018 27 103 47 x 68 148 28 31 38 97 109 85
2019 78 138 80 108 53 100 53 15 47 106 98 91
2020 66 129 97 104 61 67 81 65 58 67 88 108
JML 1294 1250 1313 1597 995 1323 986 935 1027 1392 1375 1516
Rata2 56,26 54,35 57,09 69,43 43,26 57,52 42,87 40,65 44,65 60,52 59,78 65,91

Selanjutnya kita lakukan analisis dengan metode rasional dengan langkah-


langkah seperti berikut;
 Hitung rata-rata data curah hujan yang dikaji (Ni).
Dari tabel.4 di atas diketahui bahwa Ni = 56,26
 Masukkan data curah hujan dari stasiun pembanding 1 (PA) dan stasiun
pembanding 2 (PB) pada bulan kajian yang sama dan tahun kajian yang sama

Stasiun pembanding 1 adalah Sta B dan stasiun pembanding 2 adalah Sta C.


Berdasarkan tabel 2 tabel 3. diketahui PA = 38 mm dan PB = 77 mm.
6

 Hitung rata-rata data hujan historik stasiun pembanding 1 (NA) dan stasiun
pembanding 2 (NB)
Dari Tabel 2 dan 3. diketahui NA = 67,35 mm, NB = 75,26 mm
 Masukkan nilai Ni, PA, PB, NA, NB ke dalam persamaan;
1  Ni .PA 
 Ni .PB   Ni .PA 
   N   .......  N  , n = 2 (jumlah stasiun
Pi  
n N A   B   A 

pembanding)

1 𝑁𝑖 𝑃𝐴 𝑁𝑖 𝑃𝐵
𝑛 [ 𝑁𝐴 + 𝑁𝐵]

1 56,26 𝑥 60
[( 56,26 𝑥 60
2 67,35 ) + )] = 58,38 𝑚𝑚
S75,2
(
6

 Hitung persentase error hasil perhitungan dengan data historik yang ada
Diketahui dari tabel 1. data historik pada bulan Januari tahun 1984 sebesar 61
mm, sedangkan dari perhitungan adalah 73.01. Besarnya persentase error
Data Historik  Data Sint etik
adalah; x100%
Data Historik
42 − 58,38
| | 𝑥100% =
38,99% 42
Dengan cara yang sama dilakukan terhadap data pada bulan yang lain dan
tahun yang lain, dimana nilai Ni akan berbeda-beda, tergantung data mana yang
dihilangkan, sehingga didapat persentase error untuk Stasiun A, B dan C seperti
berikut;

Tabel 5. Hasil Analisis Persentase Error Pengisian Data Hujan Yang Hilang Stasiun A Dengan Metode Rasional
BLN
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
THN

2001 38,99% 13,34% 17,44% 4,63% 1,27% 34,35% 58,68% 24,84% 105,74% 6,81% 35,75% 61,12%

2005 26,32% 14,86% 35,62% 226,23% 73,02% 52,99% 46,62% 0,98% 36,39% 15,41% 29,49% 7,39%

2013 171,47% 100,96% 126,27% 421,55% 382,89% 295,45% 229,76% 183,38% 20,38% 9,75% 137,90% 25,03%

2016 1,74% 23,95% 52,52% 69,11% 73,05% 12,04% 28,86% 55,78% 31,47% 3,61% 12,22% 40,43%

2019 19,56% 51,57% 18,13% 17,48% 13,42% 8,02% 21,87% 220,54% 19,02% 37,09% 48,63% 25,57%

2020 3,41% 12,91% 5,38% 24,21% 10,91% 8,97% 27,99% 21,79% 20,28% 3,24% 16,95% 0,00%
Rata-rata 43,58% 36,26% 42,56% 127,20% 92,43% 68,63% 68,96% 84,55% 38,88% 12,65% 46,82% 26,59%
6

Rata-rata 57,43%
7

Tabel 6. Hasil Analisis Persentase Error Pengisian Data Hujan Yang Hilang Stasiun B Dengan Metode
Rasional
BLN
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
THN

2001 21,39% 65,74% 11,74% 13,70% 33,95% 215,68% 15,68% 66,24% 59,94% 2,75% 38,49% 46,74%

2005 16,66% 28,51% 18,06% 29,24% 28,45% 12,90% 115,06% 38,63% 11,97% 107,51% 35,72% 12,09%

2013 12,21% 53,14% 62,74% 61,96% 24,32% 53,07% 108,97% 55,30% 299,16% 29,47% 27,21% 46,07%

2016 24,74% 25,17% 31,05% 114,90% 48,93% 28,22% 40,32% 43,10% 11,95% 39,92% 3,96% 68,01%

2019 16,91% 13,52% 43,26% 30,20% 53,72% 13,18% 26,15% 36,46% 30,63% 68,31% 65,53% 18,17%

2020 5,74% 13,34% 8,21% 25,47% 11,03% 19,45% 5,13% 6,31% 8,08% 7,50% 0,90% 23,01%
Rata-rata 16,27 33,24 29,18 45,91 33,40 57,08 51,89 41,01 70,29 42,58 28,64 35,68%
% % % % % % % % % % %

Rata-rata 40,43%

Tabel 7. Hasil Analisis Persentase Error Pengisian Data Hujan Yang Hilang Stasiun B Dengan Metode
Rasional
BLN
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
THN

2001 4,02% 41,52% 46,62% 15,32% 58,79% 29,08% 20,39% 18,85% 39,65% 5,52% 22,09% 31,25%
2005 47,27% 0,33% 2,04% 6,91% 45,33% 221,07% 31,75% 6,63% 91,72% 32,94% 295,76% 32,35%
2013 57,06% 26,93% 57,29% 5,15% 51,15% 72,31% 76,90% 4,30% 51,18% 26,90% 32,64% 65,40%
2016 32,30% 99,07% 96,68% 86,87% 52,14% 74,31% 204,82% 41,54% 19,68% 104,51% 10,69% 9,31%
2019 0,79% 81,06% 38,14% 5,29% 37,07% 2,12% 10,61% 33,10% 30,57% 0,79% 30,99% 16,90%
2020 13,54% 12,82% 11,04% 6,90% 28,77% 18,98% 25,79% 18,17% 20,07% 7,98% 18,56% 25,42%
Rata- 25,83% 43,62% 41,97% 21,07% 45,54% 69,64% 61,71% 20,43% 42,15% 29,77% 68,45% 30,11%
rata

Rata-rata 41,69%

1.2. Pengujian Terhadap Metode Reciprocal


Sama dengan metode rasional, untuk metode reciprocal diperlukan stasiun
pembanding, dimana diusahakan stasiun pembanding memiliki elevasi yang tidak
jauh berbeda dari stasiun yang akan dikaji. Selain itu, diusahakan yang digunakan
sebagai stasiun pembanding memiliki jarak yang tidak terlalu jauh dan memiliki
data yang cukup lengkap. Kajian metode reciprocal dilakukan dengan persamaan;
 PA Pn 
 P  ..........
 d 2 dB 2 

d
2 

PX   XA XB Xn 
 1 1  .......... 1 
 d 2 dXC 2 
 XB

d2
XA

Jalannya perhitungan seperti berikut;


 Kumpulkan data historik stasiun yang akan dikaji.
Dalam contoh perhitungan dikaji data bulan Januari 2001 A. Data historik
hujan yang tercatat pada stasiun A Semuntai seperti tabel 1

 Tentukan stasiun pembanding.


Sebagai stasiun pembanding, digunakan data hujan Stasiun B (tabel 2) dan
Stasiun C (tabel 3)
Setelah data historik stasiun yang dikaji (Stasiun A) dan data historik stasiun
pembanding didapat, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengisian
data hujan yang hilang. Sebagai contoh diambil perhitungan bulan Januari
2001, sehingga perhitungan menggunakan data pada tabel 4.
 Hitung jarak antara stasiun yang dikaji dengan stasiun pembanding 1(dXA)
dan jarak antara stasiun yang dikaji dengan stasiun pembanding 2(dXB)
Stasiun pembanding 1 adalah Stasiun B dan stasiun pembanding 2 adalah
Stasiun C. Dari proses asistensi, ditentukan bahwa Jarak stasiun A ke Stasiun
B (dXA) = 18 km, dan jarak Stasiun A ke Stasiun C (dXB) = 26 km.
 Masukkan data curah hujan dari stasiun pembanding 1 (PA) dan stasiun
pembanding 2 (PB) pada bulan kajian yang sama dan tahun kajian yang sama
Stasiun pembanding 1 adalah Stasiun B dan stasiun pembanding 2 adalah
Stasiun C. Berdasarkan tabel 2 tabel 3. diketahui PA = 60 mm dan PB = 60
mm.
 Masukkan nilai dXA, dXB, PA, PB ke dalam persamaan;

𝑃𝐴 𝑃𝐵 2 60
60
𝑑𝑋𝐴 + 𝑑𝑋𝐵 =
2
182 + 262 = 60 𝑚𝑚
𝑃𝑋 = 1 1 1 1
𝑑 2+ +
𝑋𝐴 182 262
2
𝑑 𝑋𝐵
 Hitung persentase error hasil perhitungan dengan data historik yang ada
Diketahui dari tabel 5.1. data historik pada bulan Januari tahun 1984 sebesar
135 mm, sedangkan dari perhitungan adalah 101.41 mm. Besarnya persentase
Data Historik  Data Sint etik
error adalah; x100%
Data Historik
42 −
60 | 𝑥 100% = 42,86%
|
42

Dengan cara yang sama dilakukan terhadap data pada bulan yang lain dan
tahun yang lain, di Stasiun A, B dan C, yang hasilnya seperti berikut;

Tabel 8. Hasil Analisis Persentase Error Pengisian Data Hujan Yang Hilang di Stasiun A
Dengan Metode Reciprocal

BLN
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
THN

2001 42,86% 7,24% 12,48% 17,79% 15,61% 49,57% 102,37% 10,51% 180,51% 0,60% 68,82% 57,85%

2005 40,79% 22,92% 38,69% 159,69% 98,08% 52,44% 30,17% 27,50% 9,21% 4,30% 0,90% 6,63%

2013 155,97% 127,51% 158,23% 331,82% 411,00% 216,08% 258,20% 277,88% 21,28% 0,48% 176,68% 29,05%

2016 10,65% 13,08% 49,17% 73,94% 66,91% 15,31% 9,80% 36,63% 8,75% 2,67% 31,67% 44,40%

2019 25,12% 42,32% 10,91% 36,90% 13,86% 0,65% 65,02% 286,48% 36,01% 41,10% 40,08% 29,04%

2020 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Rata-rata 45,90 35,51 44,91 103,36 100,91 55,67 77,59 106,50 42,63 8,19 53,02 27,83%
% % % % % % % % % % %

Rata-rata 58,50%

Tabel 9. Hasil Analisis Persentase Error Pengisian Data Hujan Yang Hilang di Stasiun B Dengan Metode
Reciprocal
BLN
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
THN

2001 4,95% 113,40% 16,71% 5,41% 26,79% 275,00% 6,01% 70,61% 51,11% 14,36% 29,78% 25,21%

2005 37,63% 1,94% 11,07% 33,27% 38,95% 29,19% 32,76% 3,56% 32,79% 59,52% 65,07% 2,79%

2013 75,54% 39,35% 55,98% 34,94% 35,89% 187,51% 247,82% 38,41% 365,64% 55,24% 3,71% 34,65%

2016 20,18% 33,72% 0,29% 87,00% 127,78% 22,68% 57,93% 16,79% 3,93% 45,54% 10,45% 91,59%

2019 2,16% 4,19% 78,52% 58,45% 110,52% 15,63% 17,69% 7,76% 49,64% 66,21% 40,44% 39,68%

2020 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Rata-rata 23,41% 32,10% 27,10% 36,51% 56,66% 88,34% 60,37% 22,86% 83,85% 40,15% 24,91% 32,32%

Rata-rata 44,05%
Tabel 10. Hasil Analisis Persentase Error Pengisian Data Hujan Yang Hilang di Stasiun C
Dengan Metode Reciprocal
BLN
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
THN

2001 2,59% 55,19% 27,73% 0,10% 36,08% 66,99% 17,84% 41,49% 78,68% 13,65% 30,84% 23,73%
2005 55,13% 6,81% 5,23% 29,35% 48,11% 113,18% 18,15% 1,87% 62,24% 39,57% 264,04% 5,15%
2013 52,09% 45,87% 102,84% 26,39% 40,96% 71,15% 76,29% 35,28% 76,68% 37,19% 18,87% 50,35%

2016 24,94% 67,74% 28,94% 7,17% 61,12% 40,86% 170,27% 2,36% 1,68% 100,17% 15,63% 39,66%
2019 2,98% 27,98% 46,82% 29,82% 55,14% 14,68% 10,65% 11,05% 38,81% 31,58% 18,62% 22,91%

2020 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Rata-rata 22,95 33,93 35,26 15,47 40,24 51,14 48,87 15,34 43,01 37,03 58,00 23,64%
% % % % % % % % % % %

Rata-rata 35,41%

1.3. Pengujian Terhadap Metode Bilangan Acak

Untuk pengisian data curah hujan yang hilang dengan metode bilangan
Acak, sebagai contoh disajikan perhitungan untuk bulan Januari 2001, dengan
cara kerja seperti berikut;
 Urutkan data curah hujan dari Januari 2000 hingga Desember 2000,
berdasarkan data tabel 1.

 Hitung nilai rata-ratanya, didapat X = 55,17


 Hitung deviasi standar.
Dengan bantuan running MS Excel, didapat standar deviasi = 21,36
 Tentukan persamaan distribusi berdasarkan distribusi normal;

X  X  S.k , didapatkan 55,17 + 21,36 (k)


 Tentukan bilangan acak dari tabel bilangan acak.
Bilangan acak pertama yang terpilih adalah 5479 untuk bulan Januari 2000.
Kemudian bilangan acak tersebut diurutkan dari kiri ke kanan, sebanyak 12
(karena jumlah nilai deret berkala dari bulan Januari 2000 hingga Desember
2000 sebanyak 12 buah), kemudian dilanjutkan dengan mengambil 12
bilangan acak urutan selanjutnya untuk pengisian Bulan Januari hingga
Desember 2001, sehingga urutan bilangan acak seperti berikut;
5468 6407 8532 0596 5479 5743 9697 3072 1219 4170
2504 9229 7111 6410 4223 2367 0119 2058 3593 3946
2558 3291 9528 4236 9859 6632 1551 4663 5710 8355
Keterangan: Yang di Highlight Kuning adalah bilangan acak terpilih untuk
Bulan Januari hingga Desember Tahun 2000, dan highlight biru adalah
bilangan acak untuk bulan Januari 2001 hingga Bulan Desember 2001.

Selanjutnya bilangan acak yang ke 13 hingga ke 24 (yg highlight biru) dihitung


peluangnya.
 Hitung peluang (P)
Peluang = 1-nilai bilangan acak.(bilangan acak ini mempunyai 4 digit desimal,
sehingga nilai 0119 artinya adalah 0,0119), dan hasilnya adalah 1- 0,0119 =
0,9881.
 Cari nilai k pada peluang 0,9881
Nilai k dicari dengan menggunakan tabel wilayah luas di bawah kurva
normal. Didapatkan dari tabel bahwa nilai peluang 0,9881 terletak diantara
peluang 0,98 dan 0.99. Pada peluang 0,98 harga k = 0,8365 dan pada peluang
0,59, k = 0,8389. Sehingga untuk mendapatkan nilai k pada peluang 0,9881
dilakukan interpolasi;
0,9881 − 0,99
0,8389 − [ ] 𝑥(0,8389 − 0,8365) = 𝟎, 𝟖𝟑𝟖𝟒
0,98 −
0,99
 Cari besarnya curah hujan pada bulan Januari 2001 (X)

Didapatkan harga X  X  S.k = 55,17 + 21,36 (0,8384) = 84,99 mm


 Hitung persentase error hasil perhitungan dengan data historik yang
ada Diketahui dari tabel 5.1. data historik pada bulan Januari tahun 2003
sebesar 76 mm, sedangkan dari perhitungan adalah 74.61 mm. Besarnya
persentase
Data Historik  Data Sint etik
error adalah; x100%
Data Historik
42 − 84,99
| | 𝑥 100% = 102,36%
42
Dengan cara yang sama dilakukan terhadap data pada bulan yang lain dan
tahun yang lain, sehingga peresntase error metode bilangan acak untuk Stasiun A
B dan C seperti berikut;

Tabel 11. Hasil Analisis Persentase Error Pengisian Data Hujan Yang Hilang Stasiun A Dengan Metode
Bilangan Acak
BLN
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
THN
2001 102,36% 85,23% 63,73% 35,73% 72,68% 173,90% 199,70% 35,32% 112,88% 74,41% 42,05% 101,83%
2005 39,94% 42,32% 111,90% 206,86% 228,32% 18,28% 65,18% 112,50% 0,10% 35,10% 7,73% 10,71%
2013 285,00% 98,96% 49,51% 113,24% 434,35% 478,00% 464,28% 477,23% 67,74% 66,38% 85,00% 20,82%
2019 8,94% 54,09% 11,83% 38,96% 54,29% 33,08% 54,29% 270,30% 85,15% 37,59% 31,43% 24,94%
2020 81,36% 19,92% 12,42% 3,28% 99,34% 71,61% 37,16% 77,62% 96,49% 78,83% 19,07% 11,48%
Rata-rata 103,52% 60,10% 49,88% 79,61% 177,80% 154,97% 164,12% 194,59% 72,47% 58,46% 37,05% 33,96%

Rata-rata 98,88%
Tabel 12. Hasil Analisis Persentase Error Pengisian Data Hujan Yang Hilang Stasiun B Dengan Metode
Bilangan Acak
BLN
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
THN
2001 17,72% 102,74% 46,15% 39,08% 19,07% 813,46% 51,27% 54,98% 36,99% 53,77% 35,07% 0,31%

2005 23,23% 16,02% 1,07% 22,77% 40,88% 29,05% 6,47% 728,89% 15,10% 21,40% 32,96% 70,41%

2013 97,05% 25,55% 57,27% 55,55% 23,39% 190,98% 194,67% 26,23% 374,21% 82,56% 35,73% 47,57%

2016 16,93% 71,24% 129,73% 90,89% 344,94% 56,85% 25,76% 19,40% 11,31% 41,65% 0,37% 120,42%

2019 19,56% 10,52% 20,46% 38,38% 134,48% 21,83% 2,08% 8,49% 79,13% 53,17% 39,97% 28,10%

2020 32,47% 41,62% 21,03% 23,26% 48,24% 34,23% 0,77% 39,64% 56,10% 26,87% 10,67% 26,52%
Rata-rata 34,49 44,62% 45,95% 44,99 101,83 191,07 46,84% 146,27 95,47 46,57% 25,80% 48,89%
Tabel 13. Hasil
% Analisis Persentase Error
% Pengisian
% Data
% Hujan Yang %Hilang Stasiun
% C Dengan Metode
Bilangan Acak
Rata-rata 72,73%

Tabel 13. Hasil Analisis Persentase Error Pengisian Data Hujan Yang Hilang Stasiun C Dengan
Metode Bilangan Acak
BLN
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
THN
2001 116,47% 66,91% 280,85% 175,09% 219,83% 377,15% 153,53% 89,94% 121,46% 187,79% 73,47% 147,08%

2005 28,10% 3,28% 58,81% 39,98% 115,00% 278,07% 87,78% 53,47% 51,86% 8,71% 147,11% 13,84%

2013 40,64% 66,62% 43,19% 6,70% 19,32% 36,36% 16,90% 190,74% 35,20% 70,59% 20,46% 29,17%

2016 9,19% 130,40% 135,79% 7,44% 35,15% 70,22% 157,31% 17,04% 13,13% 129,92% 31,84% 6,18%

2019 3,44% 32,12% 18,45% 7,17% 24,00% 14,85% 48,36% 29,68% 40,38% 16,68% 42,98% 25,30%

2020 59,25% 27,05% 2,11% 9,13% 85,16% 60,55% 25,73% 68,63% 97,68% 61,18% 14,70% 14,23%
Rata-rata 42,85 54,40 89,87 40,92 83,08 139,53% 81,60 74,92% 59,95 79,15 55,09% 39,30%
% % % % % % % %

Rata-rata 70,05%
1.4. Pengujian Terhadap Metode Markov

Berbeda dengan ke-3 metode sebelumnya, yang pengisiannya per bulan


tergantung data mana yang hilang, metode markov pengisiannya harus
menggunakan data acuan berupa data historik tahun sebelumnya yang lengkap.
Sebagai contoh dilakukan perhitungan untuk rangkaian data tahun 1984 dengan
cara kerja seperti berikut;
 Urutkan data curah hujan dari Januari 2000 hingga Desember 2000,
berdasarkan data tabel 1.
a. Kolom 1 adalah no urut data yaitu 1-12, untuk data Bulan Januari berarti no
urutnya 1, untuk Bulan Februari no urut 2 dst.
b. Kolom 2 adalah data curah hujan acuan (data curah hujan tahun
sebelumnya,jadi karena yang akan diisi adalah data tahun 2001, maka data
kolom 2 ini adalah data curah hujan dari Bulan Januari hingga Desember
Tahun 2000, untuk nilai kolom 2 ini tidak boleh ada yang kosong atau x, agar
perhitungan dapat berjalan dengan baik.
c. Kolom 3 adalah data dari kolom 2, yang pada bagian akhirnya (Bulan
Desember) tidak dituliskan.
d. Kolom 4 adalah data dari kolom 2, yang pada bagian awalnya (Bulan Januari)
tidak dituliskan
Kolom 3 data pada bagian akhir tidak dituliskan dan pada kolom 4 data
awal tidak dituliskan, untuk memenuhi aturan dari Markov Chain, untuk
kesetimbangan iterasi.
e. Kolom 5
- Baris 1 = (nilai kolom 3 baris 1- Kolom 3 dibagi dengan jumlah data pada
kolom 3)
- Baris 2 = (nilai kolom 3 baris 2- Kolom 3 dibagi dengan jumlah data pada
kolom 3) dst.
f. Kolom 6 adalah nilai kuadrat dari kolom 5.
g. Kolom 7
- Baris 1 = (nilai kolom 3 baris 1 x nilai pada kolom 4 baris ke-2)
- Baris 2 = (nilai kolom 3 baris 2 x nilai pada kolom 4 baris ke-3) dst.
h. Kolom 8 merupakan nilai kuadrat dari kolom 2.
i. Kolom 9 merupakan nilai kuadrat dari kolom 3.
j. Kolom 10 adalah nilai t yang diperoleh dari pemilihan acak nilai pada Tabel
Variat Acak Distribusi Normal Dengan Nilai Rata-rata = 0.
k. Kolom 11 adalah nilai hujan sintetik tahun 2001, yang diperoleh dengan
mengkompilasi nilai t dengan Koefisien Korelasi Lag-1 Markov chain.
Koefisien Korelasi Lag-1 Markov chain seperti berikut;
- f1 merupakan total dari kolom 7
- f2 merupakan total dari kolom 3
- f3 merupakan total dari kolom 4
- f4 merupakan
1
∑ 𝐾𝑜𝑙𝑜𝑚 9 −
𝑛 − 1 𝑥 ∑(𝐾𝑜𝑙𝑜𝑚3)2
n = Jumlah data
- f5 merupakan
1
∑ 𝐾𝑜𝑙𝑜𝑚 8 −
𝑛 − 1 𝑥 ∑(𝐾𝑜𝑙𝑜𝑚4)2
-  merupakan
1
𝑓1− 𝑥 𝑓2 𝑥 𝑓3
𝑛−1

√𝑓4 𝑥 √𝑓5 
- Xj = Rata-rata Kolom 2
- Xj-1 merupakan nilai ke 12 dari Kolom 2
- Xi-1j-1 merupakan nilai Xj
l. Kolom 12 adalah hujan historik tahun 2001.
m. Kolom 13 adalah persentase error.
Berikut adalah tabel untuk analisis data tahun 2001;
Tabel 14. Analisis Persentase Error Pengisian Data Hujan Yang Hilang Tahun 2001, Stasiun A
Dengan Metode Markov
No Xi Xi Xi X-Xi (X-Xi)2 Xi (Xi+1) t X Sintetik Data Persentase
Xi2 Xi2
Historik Error
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 135 135 78,4 6140,9 4725 18225 18225 -0,20 54,77 42 30%

2 35 35 35 -21,6 468,1 1575 1225 1225 -3,02 -33,44 45 174%

3 45 45 45 -11,6 135,4 3240 2025 2025 -0,62 41,63 50 17%

4 72 72 72 15,4 236,0 2880 5184 5184 -0,88 33,50 60 44%

5 40 40 40 -16,6 276,8 2400 1600 1600 1,17 97,63 48 103%

6 60 60 60 3,4 11,3 4800 3600 3600 -1,49 14,42 30 52%

7 80 80 80 23,4 545,9 1040 6400 6400 -0,32 51,02 25 104%

8 13 13 13 -43,6 1904,1 520 169 169 0,41 73,85 60 23%

9 40 40 40 -16,6 276,8 1520 1600 1600 0,53 77,61 35 122%

10 38 38 38 -18,6 347,3 2470 1444 1444 -1,27 21,30 45 53%

11 65 65 65 8,4 70,0 5200 4225 4225 -0,38 49,14 59 17%

12 80 80 6400 0,07 63,22 40 58%


∑ 703 623 568 10412,5 30370 52097 45697 544,63 539,00 797%

Rata 2 58,58 56,64 51,64 0,00 946,60 2760,91 4341,42 4154,27 45,39 44,92 66%

Sj 31,50 Sj-1 32,27 34,30 11,44

Tabel 15. Analisis Koefisien Korelasi Lag-1Pengisian Data Hujan Yang Hilang Tahun 2001, Stasiun
A Dengan Metode Markov

Koefisien Korelasi Lag-1


f1 f2 f3 f4 f5  Xj Xj-1 Xi-1j-1

30370 623 568 10412,545 22767,55 -0,11687 58,58 80 58,58

Dengan cara yang sama dilakukan untuk pengujian tahun yang lain dan pada
Stasiun B dan C, sehingga rekapitulasi persentase error masing-masing stasiun
seperti berikut;
Tabel 16. Rekapitulasi Hasil Analisis Persentase Error Pengisian Data Hujan Yang Hilang Tahun
Stasiun A Dengan Metode Markov
BLN
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
TH

2001 30,41% 174,3% 16,74% 44,17% 103,39% 51,94% 104,07% 23,09% 121,73% 52,67% 16,71% 58,04%

2005 38,06% 70,66% 81,11% 43,19% 112,11% 24,46% 0,65% 198,91% 0,51% 62,74% 58,10% 31,59%

2020 66,21% 5,55% 16,30% 69,77% 5,98% 0,65% 33,88% 175,58% 97,14% 116,49% 62,09% 31,83%
Rata-rata 44,89% 83,51% 38,05% 52,38% 73,82% 25,69% 46,20% 132,53% 73,13% 77,30% 45,64% 40,49%

Rata-rata 61,13%

Tabel 17. Rekapitulasi Hasil Analisis Persentase Error Pengisian Data Hujan Yang Hilang Tahun
Stasiun B Dengan Metode Markov

BLN
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
TH

2001 11,73% 12,1% 23,77% 25,34% 15,69% 841,98% 61,33% 38,00% 50,82% 29,77% 3,00% 24,36%

2005 9,32% 83,86% 99,77% 15,10% 30,49% 54,72% 372,84% 51,22% 62,66% 17,01% 58,32% 31,40%

2020 37,42% 63,16% 53,26% 35,93% 98,07% 38,09% 3,09% 19,49% 24,58% 17,61% 35,09% 48,83%
Rata-rata 19,49% 53,04% 58,93% 25,46% 48,09% 311,60% 145,75% 36,23% 46,02% 21,46% 32,13% 34,86%

Rata-rata 69,42%

Tabel 18. Rekapitulasi Hasil Analisis Persentase Error Pengisian Data Hujan Yang Hilang Tahun
Stasiun C Dengan Metode Markov
BLN
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
TH

2001 25,84% 50,4% 40,08% 53,46% 25,70% 99,58% 27,65% 34,96% 44,09% 111,31% 38,28% 29,62%

2005 28,51% 18,12% 27,33% 56,12% 18,71% 31,04% 57,60% 0,88% 1,36% 0,94% 11,78% 9,31%

2020 50,78% 9,37% 0,89% 37,08% 64,11% 30,44% 12,59% 70,06% 77,97% 6,14% 0,65% 54,20%
Rata-rata 35,04% 25,96% 22,77% 48,89% 36,17% 53,69% 32,61% 35,30% 41,14% 39,46% 16,90% 31,04%

Rata-rata 34,91%

Dari hasil analisis persentase error pengisian data hujan yang hilang dengan
mengunakan Metode Rasional, Reciprocal, Bilangan Acak dan Markov,
selanjutnya dapat diketahui bahwa metode yang paling sesuai untuk analisis
pengisian data hujan yang hilang pada masing-masing stasiun adalah seperti
berikut;
Tabel 19. Perbandingan Hasil Analisis Persentase Error Metode Pengisian Data Hujan Yang Hilang
Pada Stasiun Yang Ditinjau

Metode Sta A Sta B Sta C

Rasional 57,43% 40,43% 41,69%

Reciprocal 58,50% 44,05% 35,41%

Bilangan Acak 98,88% 72,73% 70,05%

Markov 61,13% 69,42% 34,91%

Dari tabel 19, dapat diketahui bahwa metode yang sesuai untuk mengisi data
hujan yang hilang di Stasiun A dan B adalah metode Rasional, dan untuk Stasiun
C adalah Metode Markov, sehingga selanjutnya data hujan yang hulang pada
stasiun A dan B dan C akan diisi berdasarkan metode yang terpilih tersebut.

2. Pengisian Data Hujan Yang Hilang

Dari hasil analisis persentase erroe metode pengisian data curah hujan yan
hilang bagian 1, diketahui bahwa untuk mengisi data hujan yang hilang di Stasiun
A dan B adalah metode Rasional, dan untuk Stasiun C adalah Metode Markov.
Berikut adalah pengisian data curah hujan yang hilang pada masing-masing
stasiun.
2.1. Pengisian Data Hujan Yang Hilang di Stasiun A
Pengsian data hujan yang hilang di Stasiun A dengan menggunakan Metode
Rasional, harus memenuhi syarat, bahawa di Stasiun pembanding, yakni B dan C,
tidak boleh ada data yang hilang pada bulan dan tahun yang sama, sehingga untuk
Stasiun A, tahun-tahun yang dapat diisi hanyalah;
a. Bulan September, Oktober, November Tahun 1998.
b. Bulan Januari hingga Desember Tahun 2008 dan 2011
c. Bulan Januari Tahun 2012.
d. Bulan Januari hingga Desember Tahun 2014.
e. Bulan Januari hingga November Tahun 2015.
f. Bulan Desember Tahun 2017.
g. Bulan April Tahun 2018.
Jalannya perhitungan seperti berikut (sebagai contoh, diambil pengisian untuk
Bulan Sepetember Tahun 1998);
 Hitung rata-rata data curah hujan yang dikaji (Ni).
Dari tabel.1 di atas diketahui bahwa Ni = 43,41
 Masukkan data curah hujan dari stasiun pembanding 1 (PA) dan stasiun
pembanding 2 (PB) pada bulan kajian yang sama dan tahun kajian yang sama

Stasiun pembanding 1 adalah Sta B dan stasiun pembanding 2 adalah Sta C.


Berdasarkan tabel 2 tabel 3. diketahui PA = 116 mm dan PB = 61 mm.
 Hitung rata-rata data hujan historik stasiun pembanding 1 (NA) dan stasiun
pembanding 2 (NB)
Dari Tabel 2 dan 3. diketahui NA = 52,62 mm, NB = 56,83 mm
 Masukkan nilai Ni, PA, PB, NA, NB ke dalam persamaan;
1  Ni .PA 

 Ni .PB   Ni .PA 
   N   .......  N  , n = 2 (jumlah stasiun
Pi  
n N A   B   A 

pembanding)

1 𝑁𝑖 𝑃𝐴 𝑁𝑖 𝑃𝐵
𝑛 [ 𝑁𝐴 + 𝑁𝐵]
1 43,41𝑥 116
[( 643,41 𝑥 61
2 52,62 ) + )] = 71,15 𝑚𝑚
( 56,83

Dengan cara yang sama dilakukan terhadap data pada bulan yang lain dan
tahun yang lain, sehingga diperoleh hasil pengisian seperti berikut;
Tabel 20. Hasil PengisianData Curah Hujan Stasiun A Yang Hilang Dengan Menggunakan Metode
Rasional
BLN
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
THN

1998 - - - - - - - - 71,15 40,08 72,92 32


1999 60 7 3 83 100 43 39 18 94 110 35 60
2000 135 35 45 72 40 60 80 13 40 38 65 80
2001 42 45 50 60 48 30 25 60 35 45 59 40
2002 100 38 65 70 32 65 30 - - 95 40 50
2003 86 8 43 150 62 75 20 38 39 46 41 114
2004 72 70 75 112 42 85 75 75 66 80 40 20
2005 58 58 38 26 25 74 50 40 80 62 90 95
2006 58 60 58 36 49,64 70 10 70 30 45 56 60
2007 75 69 90 100 100 62 28 3 3 65 67 45
2008 40,84 61,98 44,92 62,24 25,14 59,66 20,08 25,47 49,65 37,29 35,41 59,48
2009 43 25 75 75 30 28 37 10 30 44 50 28
2010 25 15 70 15 18 20 15 10 10 60 70 69
2011 60,89 48,22 58,79 56,71 40,13 89,75 71,99 68,51 25,67 108,80 53,57 42,56
2012 42,22 50 70 30 15 30 40 76 20 71 30 35
2013 15 30 40 25 10 10 10 10 35 35 32 70
2014 47,70 86,99 57,47 90,05 52,29 57,36 32,07 50,63 88,99 124,08 51,91 46,07
2015 88,62 59,82 52,71 52,35 45,21 45,84 49,71 59,16 43,95 89,57 62,94 80
2016 64 52 67 190 18 60 52 123 84 48 68 87
2017 52 63 45 83 35 41 48 42 80 13 82 45,53
2018 10 86 30 70,23 51 131 11 31 21 80 92 68
2019 61 121 63 91 36 83 36 15 30 89 81 74
2020 49 112 80 87 44 50 64 48 41 50 71 91
JML 1285 1201 1221 1637 918 1270 844 886 1017 1476 1346 1392

Rata 2 58,42 54,59 55,49 74,39 41,75 57,71 38,36 42,18 46,25 64,17 58,51 60,51

2.2. Pengisian Data Hujan Yang Hilang di Stasiun B


Pengsian data hujan yang hilang di Stasiun B dengan menggunakan Metode
Rasional, harus memenuhi syarat, bahawa di Stasiun pembanding, yakni A dan C,
tidak boleh ada data yang hilang pada bulan dan tahun yang sama, sehingga untuk
Stasiun A, tahun-tahun yang dapat diisi hanyalah;
a. Bulan Maret Tahun 1999.
b. Bulan Januari hingga Juli Tahun 2002, Bulan Oktober dan November 2002,
c. Bulan Januari, Maret dan April Tahun 2003.
d. Bulan April hingga September Tahun 2012.
e. Bulan Desember Tahun 2015.
Dengan cara yang sama dengan pengisian data curah hujanyang hilang untuk
Stasiun A, maka didapat hasil seperti berikut;
Tabel 21. Hasil PengisianData Curah Hujan Stasiun B Yang Hilang Dengan Menggunakan Metode
Rasional
BLN
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
TH

1998 19 15 21 18 17 12 3 4 6 12 13 19

1999 94 22 15,00 65 38 74 75 51 61 - 79 50

2000 92 51 72 77 48 50 78 58 53 27 29 27

2001 60 34 47 49 61 8 48 43 116 43 109 68

2002 64,33 29,43 67,46 51,74 33,67 46,62 36,57 - - 69,73 75,40 51

2003 70,25 - 39,10 77,44 36 45 64 45 37 83 118 84

2004 43 49 71 49 82 23 16 118 67 34 54 62

2005 93 70 54 74 56 42 32 51 83 53 119 90

2006 54 44 46 24 63 63 54 24 89 48 121 75

2007 64 24 48 110 43 64 36 24 38 27 43 40

2008 31 43 42 34 29 41 30 25 50 26 19 35

2009 22 28 34 27 24 26 42 62 41 75 45 34

2010 34 31 24 17 19 8 11 34 36 27 31 29

2011 44 48 34 39 33 56 76 76 15 124 34 30

2012 24 35 27 31,17 42,47 27,41 49,94 63,82 32,03 60 59 57

2013 29 77 125 118 43 18 18 42 12 29 84 102

2014 41 90 72 71 73 68 45 41 75 128 41 33

2015 104 54 69 40 40 60 60 101 51 109 82 50,71

2016 76 52 36 44 20 56 72 76 76 59 85 38

2017 98 67 77 97 54 108 76 9 66 94 115 41

2018 77 71 63 22 19 30 19 30 58 19 79 76

2019 76 74 54 49 29 79 62 57 34 44 44 47

2020 49 112 80 87 44 50 64 48 41 50 71 91
JML 1359 1120 1218 1271 947 1055 1068 1083 1137 1241 1549 1230

Rata 2 59,07 50,93 52,94 55,28 41,18 45,87 46,41 49,22 51,68 56,40 67,37 53,47
2.3. Pengisian Data Hujan Yang Hilang di Stasiun C
Dengan menggunakan metode terpilih yakni metode Markov, dan melihat
kelengkapan data pada tahun sebelumnya di Stasiun C, maka data curah hujan
Stasiun C yang hilang yang dapat diisi adalah
a. data pada Bulan Februari Tahun 2003,
b. data Bulan September Tahun 2004,
c. data Bulan September Tahun 2007,
d. data Bulan Januari hingga Desember Tahun 2009,
e. data Bulan Desember Tahun 2012,
f. data Bulan Juli Tahun 2017.
Dengan cara yang sama saat analisis persentase error, maka sebagai contoh
dilakukan pengisian untuk Bulan Februari 2003 dan Bulan September 2004,
dengan data acuan adalah data Tahun 2001 dan 2002 (24 Bulan data curah hujan)
 Urutkan data curah hujan dari Januari 2001 hingga Desember 2002,
berdasarkan data tabel 3.
n. Kolom 1 adalah no urut data yaitu 1-24, untuk data Bulan Januari Tahun 2001
berarti no urutnya 1, untuk Bulan Februari no urut 2 dst.
o. Kolom 2 adalah data curah hujan acuan (data curah hujan tahun
sebelumnya,jadi karena yang akan diisi adalah data tahun 2003, dan 2004,
maka data kolom 2 ini adalah data curah hujan dari Bulan Januari Tahun 2001
hingga Desember Tahun 2002, untuk nilai kolom 2 ini tidak boleh ada yang
kosong atau x, agar perhitungan dapat berjalan dengan baik.
p. Kolom 3 adalah data dari kolom 2, yang pada bagian akhirnya (Bulan
Desember) tidak dituliskan.
q. Kolom 4 adalah data dari kolom 2, yang pada bagian awalnya (Bulan Januari)
tidak dituliskan
Kolom 3 data pada bagian akhir tidak dituliskan dan pada kolom 4 data
awal tidak dituliskan, untuk memenuhi aturan dari Markov Chain, untuk
kesetimbangan iterasi.
r. Kolom 5
- Baris 1 = (nilai kolom 3 baris 1- Kolom 3 dibagi dengan jumlah data pada
kolom 3)
- Baris 2 = (nilai kolom 3 baris 2- Kolom 3 dibagi dengan jumlah data pada
kolom 3) dst.
s. Kolom 6 adalah nilai kuadrat dari kolom 5.
t. Kolom 7
- Baris 1 = (nilai kolom 3 baris 1 x nilai pada kolom 4 baris ke-2)
- Baris 2 = (nilai kolom 3 baris 2 x nilai pada kolom 4 baris ke-3) dst.
u. Kolom 8 merupakan nilai kuadrat dari kolom 2.
v. Kolom 9 merupakan nilai kuadrat dari kolom 3.
w. Kolom 10 adalah nilai t yang diperoleh dari pemilihan acak nilai pada Tabel
Variat Acak Distribusi Normal Dengan Nilai Rata-rata = 0.
x. Kolom 11 adalah nilai hujan sintetik tahun 2003 dan 2004, yang diperoleh
dengan mengkompilasi nilai t dengan Koefisien Korelasi Lag-1 Markov chain.
Koefisien Korelasi Lag-1 Markov chain seperti berikut;
- f1 merupakan total dari kolom 7
- f2 merupakan total dari kolom 3
- f3 merupakan total dari kolom 4
- f4 merupakan
1
∑ 𝐾𝑜𝑙𝑜𝑚 9 −
𝑛 − 1 𝑥 ∑(𝐾𝑜𝑙𝑜𝑚3)2
n = Jumlah data
- f5 merupakan
1
∑ 𝐾𝑜𝑙𝑜𝑚 8 −
𝑛 − 1 𝑥 ∑(𝐾𝑜𝑙𝑜𝑚4)2
-  merupakan
1
𝑓1− 𝑥 𝑓2 𝑥 𝑓3
𝑛−1

√𝑓4 𝑥 √𝑓5 
- Xj = Rata-rata Kolom 2
- Xj-1 merupakan nilai ke 12 dari Kolom 2
- Xi-1j-1 merupakan nilai Xj
Dan karena bulan lain selain Bulan Februari 2003 serta Bulan September 2004
lengkap, maka data sintetis yang diambil hanyalah data Bulan Februari 2003 serta
Bulan September 2004 tersebut.
Berikut adalah tabel untuk hasil pengisian data curah hujan Stasiun C yang
hilang, yang telah dilengkapi dengan Metode Markov.
Tabel 22. Hasil Pengisian Data Curah Hujan Stasiun C Yang Hilang Dengan Menggunakan Metode
Markov
BLN
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
THN

1998 - - - - - - - - 65 35 62 69
1999 110 39 30 45 50 38 45 50 - - - 103
2000 115 65 70 - 105 202 140 - - 14 115 103
2001 60 78 37 50 44 30 56 76 61 50 80 53
2002 34 25 79 65 45 50 40 40 30 56 118 65
2003 63 8,42 40 57 35 50 40 21 40 40 90 70
2004 60 60 65 61 66 30 27 92 76,01 98 50 80
2005 58 74 50 54 36 21 41 51 51 89 32 86
2006 53 68 60 60 46 64 54 37 54 53 63 49
2007 56 50 67 110 43 39 33 33 59,29 72 55 92
2008 56 94 51 69 27 73 23 40 76 48 68 89
2009 70,06 84,03 71,39 42,36 67,85 25,73 108,64 32,60 91,79 63,19 88,91 101,76
2010 42 50 63 89 51 45 20 40 35 67 72 56
2011 86 56 90 53 60 117 118 98 51 87 97 57
2012 67 34 109 50 89 38 56 39 43 107 58 87,09
2013 58 50 58 87 68 60 73 29 60 47 98 66
2014 60 97 45 73 40 34 40 89 152 114 85 61
2015 80 76 38 44 64 20 73 46 60 64 67 45
2016 60 31 30 61 51 40 26 82 78 29 99 70
2017 64 31 35 79 27 68 59,29 29 43 58 64 49
2018 76 73 76 98 51 80 30 60 28 42 69 97
2019 77 61 103 75 66 93 54 60 55 70 58 64
2020 49 112 80 87 44 50 64 48 41 50 71 91
JML 1454 1316 1347 1409 1176 1268 1221 1093 1250 1353 1660 1704

Rata 2 66,09 59,84 61,25 67,11 53,45 57,62 55,50 52,03 59,53 61,51 75,45 74,08
Untuk kepentingan analisis selanjutnya, data curah hujan Stasiun A, B dan C
seperti yang disajikan dalam Tabel 20, 21 dan 22 diambil nilai Maksimumnya
Tabel 23. Data Curah HUjan Maksimum Stasiun A, B dan C

Data Curah Hujan Maksimum


Tahun
Sta A Sta B Sta C
1998 72,92 21 69
1999 110 94 110
2000 135 92 202
2001 60 116 80
2002 100 75,40 118
2003 150 118 90
2004 112 118 98
2005 95 119 89
2006 70 121 68
2007 100 110 110
2008 62 50 94
2009 75 75 108,64
2010 70 36 89
2011 108,80 124 118
2012 76 63,82 109
2013 70 125 98
2014 124,08 128 152
2015 89,57 109 80
2016 190 85 99
2017 83 115 79
2018 131 79 98
2019 121 79 103
2020 112 112 112

Anda mungkin juga menyukai