Anda di halaman 1dari 37

Rekayasa Hidrologi

TKS-1223

Intensitas Curah Hujan

Stefanus Barlian Soeryamassoeka


Intensitas Curah Hujan
jumlah hujan yang
dinyatakan dalam tinggi
hujan atau volume hujan
Intensitas tiap satuan waktu.
Hujan
Intensitas hujan
didefinisikan sebagai
curah hujan merata yang
terjadi disuatu daerah
dalam satuan waktu
tertentu yang sesuai
dengan waktu
konsentrasi dan periode
ulang tertentu.
grafik yang
menyatakan
Lengkung hubungan antara
Intensitas intensitas dengan
durasi hujan,
hubungan tersebut
dalam bentuk
lengkung intensitas
hujan dengan kala
ulang hujan tertentu.
lama kejadian hujan
Durasi (menit-menitan, jam-
jaman, harian)
Hujan
diperoleh terutama
dari hasil pencatatan
alat pengukur hujan
otomatis.
Analisis Intensitas Curah Hujan
Pada umumnya data curah hujan
yang tersedia di Indonesia adalah
data curah hujan harian. Adakalanya
diperlukan data hujan yang lebih
panjang (lebih dari 1 hari) atau yang
lebih pendek (kurang dari 1 jam)

Untuk mencari intensitas curah


hujan, terlebih dahulu ditentukan nilai
waktu konsentrasi (tc)
1. Waktu Konsentrasi (tc)
waktu yang diperlukan oleh air hujan
yang jatuh untuk mengalir dari titik
terjauh sampai ketempat keluaran DAS
(titik kontrol) setelah tanah menjadi jenuh
dan depresi-depresi kecil terpenuhi.
(Suripin, 2003).
Dalam hal ini diasumsikan bahwa jika
durasi hujan sama dengan waktu
konsentrasi maka setiap bagian DAS
secara serentak telah menyumbangkan
aliran terhadap titik kontrol.
Salah satu metode untuk
memperkirakan waktu konsentrasi
adalah rumus yang dikembnagkan
oleh Kirprich (1940)
0,385
tc = 0,87 x L2 …………………………….. (2)
1000 x S

tc = waktu konsentrasi (menit)


L = Panjang saluran utama dari hulu sampai penguras (km)
S = Kemiringan rata-rata saluran utama dalam m/m
Contoh;
Diketahui, panjang sungai utama 650
m, kemiringan sungai rata-rata
0,00023. Maka nilai tc adalah;
Diketahui L = 650 m
= 0,65 km
S = 0,00023
0,385
tc = 0,87 x L2
1000 x S
0,385
tc = 0,87 x 0,65 2
1000 x 0,00023
0,385
tc = 0,87 x 0,4225
1000 x 0,00023

tc = 1,20 Jam
tc = 71,87 menit
Waktu konsentrasi dapat juga dihitung dengan membedakannya menjadi dua
komponen, yaitu;
 waktu yang diperlukan air untuk mengalir di permukaan lahan sampai saluran
terdekat to
 waktu perjalanan dari pertama masuk saluran sampai titik keluaran td, sehingga
tc = to + td. Di mana
2 n 
t o   x3,28 xLx  menit .........................................................................(5)
2
3 S
LS
td  menit ...............................................................................................(6)
3
60V
Dimana;
n = angka kekasaran Manning
S = kemiringan lahan
L = panjang aliran di atas permukaan lahan (m)
Ls = panjang lintasan aliran di dalam saluran/sungai (m)
V = kecepatan aliran di dalam saluran (m/detik)

Selain rumus Kirpich, ada beberapa rumus waktu konsentrasi yang lain yang telah
dikembangkan, sebagaimana tercantum dalam tabel berikut;
Tabel
Tabel 1. Rumus-rumus
9. Rumus-rumus Waktu
Waktu Konsentrasi
Konsentrasi
Metode Persamaan Keterangan
0 , 385
 L3 

t c  6011,9 
 H Secara prinsip sama dengan metode
California (1942) Kirpich, dikembangkan untuk DAS
L = saluran air terpanjang, mil
berbukit di California (USBR, 1973)
H = perbedaan elevasi antara batas DAS
dan pengurasan
41,025(0,0007i  c)L0,33 Dikembangkan di laboratorium oleh
tc  Bureau of Public Roads, USA. Nilai c
S0,333i 0,667
berkisar antara 0,007 untuk permukaan
Federal Aviation Administrarion
i = intensitas hujan, in/jam sangat halus, sampai 0,012 untuk
(FFA, 1970)
c = koefisien retadasi permukaan beton, dan 0,06 untuk turf.
L = panjang lintasan aliran, ft Penyelesain memerlukan iterasi, hasil kali I
S = kemiringan lintasan aliran dan L  500
0,94L0, 6 L0, 6 Persamaan limpasan permukaan
tc 
i 0, 4 S 0,3 dikembangkan dari analisis gelombang
kinematik. Metode ini memerlukan iterasi
Kinematic wave formulas (1965) L = panjang lintasan aliran, ft
mengingat I dan Tc belu diketahui. Grafik
n = koefisien kekasaran Manning
intensitas/-duration frequenscy
i = intensitas hujan, in/jam
memberikan solusi langsung untuk tc
S = kemiringan lintasan aliran
0,7
  100  
100 L0 , 8     9
tc    CN  
1900 S 0 ,5 Dikembangkan oleh SCS untuk daerah
SCS lagequation (1973)
L = L = panjang lintasan aliran, ft pertanian.
CN = CN = nomor lengkung SCS
S = S = kemiringan rata-rata, %
1 L
SCD average velocity charts (1975, tc  
60 V Menggunakan grafik limpasan permukaan
1986) L = L = panjang lintasan aliran, ft
V = V = kecepatan rata-rata, ft/dt
Penggunaan rumus waktu konsentrasi
tergantung data yang dimiliki dan
kondisi lapangan
2. Persamaan Intensitas Curah
Hujan

Untuk data curah hujan berupa data


intensitas harian maksimum dapat
digunakan metode-metode antara
lain;
 Metode Van Breen

Berdasarkan penelitian Ir. Van Breen di Indonesia,


khususnya di Pulau Jawa, curah hujan
terkonsentrasi selama 4 jam dengan jumlah curah
hujan sebesar 90% dari jumlah hujan selama 24
jam .

Perhitungan intensitas curah hujan dengan


menggunakan Metode Van Breen

…………………………….. (4)

IT : Intensitas curah hujan pada suatu periode ulang


(T tahun)

RT : Tinggi curah hujan pada periode ulang T tahun


(mm/hari)
Diketahui curah hujan periode ulang
yang dihitung dengan menggunakan
metode normal seperti berikut;
X = XRata-rata + k . S

R2 = 99,31 + 0 x 21,07 = 99,31 mm

R5 = 99,31 + 0,84 x 21,07 = 117,01 mm

R10 = 99,31 + 1,28 x 21,07 = 126,28 mm

R25 = 99,31 + 1,71 x 21,07 = 135,30 mm

R50 = 99,31 + 2,05 x 21,07 = 142,50 mm

R100 = 99,31 + 2,33 x 21,07 = 148,40 mm


Dengan menggunakan metode Van
breen, maka diperoleh nilai intensitas
untuk tiap periode ulang seperti
berikut;

I2 = 54 x 99,31 + 0,07 x 9862,32


= 195,32 mm/jam
1,198 + 0,30 99,31

I5 = 54 x 117,01 + 0,07 x 13690,44


= 200,46 mm/jam
1,198 + 0,30 117,01
I10 = 54 x 126,28 + 0,07 x 15945,62
= 203,04 mm/jam
1,198 + 0,30 126,28

I25 = 54 x 135,30 + 0,07 x 18306,09


= 205,51 mm/jam
1,198 + 0,30 135,30

I50 = 54 x 142,50 + 0,07 x 20305,73


= 207,44 mm/jam
1,198 + 0,30 142,50

I100 = 54 x 148,40 + 0,07 x 22021,72


= 209,00 mm/jam
1,198 + 0,30 148,40
 Metode Mononobe

Perhitungan intensitas curah hujan dengan


menggunakan Metode Mononobe menggunakan
persamaan;

…………………………………. (5)

I = Intensitas curah hujan (mm/jam)

t = Lamanya curah hujan / durasi curah hujan (jam)

= tc dalam menit

R24 = Curah hujan rencana dalam suatu periode ulang,


yang nilainya didapat dari tahapan sebelumnya
(tahapan analisis frekuensi)
Dengan data curah hujan periode
ulang yang sama spt di atas, maka
diperoleh nilai intensitas untuk tiap
periode ulang dengan cara Monobe
seperti berikut;

2 2 2
99,31 x 24 3 99,31 x 24 3 3
I2 = = = 4,14 x 20,04
24 71,869 24 1,20
60

I2 = 30,5
2 2 2
117,01 x 24 3 117,01 x 24 3 3
I5 = = = 4,88 x 20,04
24 71,869 24 1,20
60

I5 = 35,96

2 2 2
126,28 x 24 3 126,28 x 24 3 3
I10 = = = 5,26 x 20,04
24 71,869 24 1,20
60

I10 = 38,81

2 2 2
135,30 x 24 3 135,30 x 24 3 3
I25 = = = 5,64 x 20,04
24 71,869 24 1,20
60

I25 = 41,59
2 2 2
142,50 x 24 3 142,50 x 24 3 3
I50 = = = 5,94 x 20,04
24 71,869 24 1,20
60

I50 = 43,80

2 2 2
148,40 x 24 3 148,40 x 24 3 3
I100 = = = 6,18 x 20,04
24 71,869 24 1,20
60

I100 = 45,61
 Metode Haspers Der Weduwen

Metode ini berasal dari kecenderungan


curah hujan harian yang dikelompokkan
atas dasar anggapan bahwa curah hujan
memiliki distribusi yang simetris dengan
durasi curah hujan lebih kecil dari 1 jam
dan durasi curah hujan lebih kecil dari 1
sampai 24 jam ( Melinda, 2007 )

Perhitungan intensitas curah hujan


dengan menggunakan Metode Haspers
& der Weduwen adalah sebagai berikut :
I = Intensitas curah hujan (mm/jam)
R, Rt = Curah hujan menurut Haspers dan
Der Weduwen
t = Durasi curah hujan (jam)
Xt = Curah hujan harian maksimum yang
terpilih (mm/hari)
71,87
1218 x + 54
Ri = 99,31 60 1458,95 + 54
99,31
71,87 71,87 = -19,646 + 1523,63
99,31 1 - + 1272 x
60 60

Ri = 99,9011

Untuk 1  t < 24 Jam

R = 11300 t Xi
t + 3,12 100

71,87
R = 11300 60 99,31
71,87 + 3,12 100
60

R = 55,99 x 0,9931
R = 55,6
I2 = R
t

55,60 55,60
I2 = 71,87 = 1,2
60

I2 = 46,42
71,87
1218 x + 54
Ri = 117,01 60 1458,95 + 54
117,01
71,87 71,87 = -23,147 + 1523,63
117,01 1 - + 1272 x
60 60

Ri = 117,9781

Untuk 1  t < 24 Jam

R = 11300 t Xi
t + 3,12 100

71,87
R = 11300 60 117,01
71,87 + 3,12 100
60

R = 55,99 x 1,1701
R = 65,51
I5 = R
t

65,51 65,51
I5 = 71,87 = 1,2
60

I5 = 54,69
71,87
1218 x + 54
Ri = 126,28 60 1458,95 + 54
126,28
71,87 71,87 = -24,98 + 1523,63
126,28 1 - + 1272 x
60 60

Ri = 127,4807

Untuk 1  t < 24 Jam

R = 11300 t Xi
t + 3,12 100

71,87
R = 11300 60 126,28
71,87 + 3,12 100
60

R = 55,99 x 1,2628
R = 70,7

I10 = R

70,70 70,70
I10 = 71,87 = 1,2
60

I10 = 59,02
71,87
1218 x + 54
Ri = 135,30 60 1458,95 + 54
135,30
71,87 71,87 = -26,766 + 1523,63
135,30 1 - + 1272 x
60 60

Ri = 136,7537

Untuk 1  t < 24 Jam

R = 11300 t Xi
t + 3,12 100

71,87
R = 11300 60 135,30
71,87 + 3,12 100
60

R = 55,99 x 1,3530
R = 75,75

I25 = R

75,75 75,75
I25 = 71,87 = 1,2
60

I25 = 63,24
71,87
1218 x + 54
Ri = 142,50 60 1458,95 + 54
142,50
71,87 71,87 = -28,19 + 1523,63
142,50 1 - + 1272 x
60 60

Ri = 144,1664

Untuk 1  t < 24 Jam

R = 11300 t Xi
t + 3,12 100

71,87
R = 11300 60 142,50
71,87 + 3,12 100
60

R = 55,99 x 1,4250
R = 79,78

I50 = R

79,78 79,78
I50 = 71,87 = 1,2
60

I50 = 66,61
71,87
1218 x + 54
Ri = 148,40 60 1458,95 + 54
148,40
71,87 71,87 = -29,357 + 1523,63
148,40 1 - + 1272 x
60 60

Ri = 150,2517

Untuk 1  t < 24 Jam

R = 11300 t Xi
t + 3,12 100

71,87
R = 11300 60 148,40
71,87 + 3,12 100
60

R = 55,99 x 1,4840
R = 83,09

I100 = R

83,09 83,09
I100 = 71,87 = 1,2
60

I100 = 69,36
3. Memilih Metode Intensitas
Curah Hujan

Untuk menentukan metode


perhitungan intensitas curah hujan
yang tepat digunakan persamaan
tetapan yang umum digunakan yaitu
Persamaan Talbot, Sherman, dan
Ishiguro. Langkah pendekatan yang
perlu dilakukan adalah :
a. Menentukan minimal 8 jenis
durasi curah hujan (t menit).
b. Menggunakan harga-harga t
tersebut untuk menentukan
besarnya intensitas curah hujan.
Untuk periode ulang tertentu,
nilainya disesuaikan dengan
perhitungan debit rencana.
c. Menggunakan harga-harga t yang
sama untuk menetapkan tetapan-
tetapan dengan cara kuadrat
terkecil (Least Square Method).
Perhitungan tetapan dapat dilakukan dengan
beberapa persamaan sebagai berikut :
Tabel dibawah ini merupakan hasil perhitungan intensitas curah
hujan dengan menggunakan Metode Van Breen pada berbagai
periode ulang (2-100 tahun) dengan durasi 5 menit sampai
dengan 240 menit atau 2 jam.
Intensitas Curah Hujan (mm/Jam) Pada Berbagai
Periode ulang
Durasi
2 5 10 25 50 100
(Menit)

195,32 200,46 203,04 205,51 207,44 209,00

5 202,61 206,81 209,00 211,14 212,83 214,23

10 202,04 206,32 208,55 210,70 212,42 213,83

20 200,92 205,35 207,64 209,85 211,60 213,03

40 198,73 203,44 205,84 208,15 209,98 211,46

60 196,57 201,56 204,08 206,48 208,38 209,91

80 194,47 199,72 202,34 204,84 206,80 208,38

120 190,39 196,13 198,96 201,63 203,72 205,40

240 179,12 186,10 189,46 192,59 195,00 196,93


Dari data tersebut kita dapat menggunakan persamaan tetapan
yang diatas untuk mengetahui metode yang cocok dengan data
intensitas curah hujan yang ada.
Van Breen Periode Ulang 2 Th

2 2 2 0,5 0,5 2 0,5


No t I It I I .t log t log I log t. log I (logt) t I.t I .t
1 5 202,61 1013,0272 41048,96 205244,824 0,69897 2,3066511 1,61227993 0,48855907 2,23606798 453,039539 91788,2758

2 10 202,04 2020,4189 40820,92 408209,238 1 2,30544141 2,30544141 1 3,16227766 638,912543 129087,095

3 20 200,92 4018,4826 40370,51 807410,117 1,30103 2,3030321 2,99631384 1,69267905 4,47213595 898,560024 180542,391

4 40 198,73 7949,0125 39491,75 1579669,99 1,60205999 2,29825319 3,68193948 2,56659622 6,32455532 1256,84923 249767,757

5 60 196,57 11794,446 38641,38 2318482,61 1,77815125 2,2935263 4,07823665 3,16182187 7,74596669 1522,65643 299314,818

6 80 194,47 15557,517 37818,18 3025454,21 1,90308999 2,2888503 4,35588809 3,6217515 8,94427191 1739,38328 338256,064

7 120 190,39 22846,934 36248,78 4349853,32 2,07918125 2,27964668 4,73979863 4,32299465 10,9544512 2085,6302 397085,464

8 240 179,12 42989,51 32085,03 7700408,21 2,38021124 2,25315125 5,36297594 5,66540556 15,4919334 2774,96094 497059,213

8 575 1564,854 108189,35 306525,511 20394732,5 12,7426937 18,3285523 29,132874 22,5198079 59,3316601 11369,9922 2182901,08

Talbot Sherman Ishiguro


a b a n a b
363183,58 1787,57 2,34 0,03 20158,54 95,79
Pengujian persamaan Intensitas Van Breen
Untuk Periode Ulang 2 Tahun
No. t I Van Breen I Talbot DI I (sherman) DI I (Ishiguro) DI

1 5 202,61 202,61 0,00 2,23 -200,37 205,64 3,04

2 10 202,04 202,04 0,00 2,19 -199,85 203,72 1,68

3 20 200,92 200,92 0,00 2,15 -198,77 201,06 0,13

4 40 198,73 198,73 0,00 2,11 -196,62 197,41 -1,32

5 60 196,57 196,57 0,00 2,08 -194,49 194,70 -1,87

6 80 194,47 194,47 0,00 2,07 -192,40 192,47 -2,00

7 120 190,39 190,39 0,00 2,05 -188,35 188,85 -1,54

8 240 179,12 179,12 0,00 2,01 -177,12 181,15 2,02

Jumlah 0,00 -1547,97 0,14

Rata-rata 0,00 -193,50 0,02

Dengan cara yang sama dilakukan untuk periode ulang


yang lain dan metode Mononobe serta Haspers-Der
Weduwen

Anda mungkin juga menyukai