Anda di halaman 1dari 9

Prof. Emil Salim, M.A., Ph.D.

(lahir 8 Juni 1930) adalah seorang ahli ekonomi, cendekiawan, pengajar,


dan politisi Indonesia. Emil Salim lahir di Lahat, Sumatera Selatan, 8 Juni 1930. Ia mengenyam
pendidikan di Frobel School selama setahun di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Setelah itu, ia
melanjutkan ke sekolah Belanda Europesche Lagere School (ELS) selama 4 tahun di Banjarmasin,
Kalimantan Selatan.Sedangkan 2 tahun berikutnya ia lanjutkan di ELS di tempat kelahirannya. Setelah
Jepang masuk ke Indonesia, pada 1942-1944, pendidikannya pun berlanjut di Dai Ichi Syo-Gakko,
Palembang.

Prof.Dr.Emil salim

Menteri Perhubungan pada Kabinet Pembangunan II, Menteri Negara Urusan Kependudukan dan
lingkungan hidup pada kabinet pembangunan III dan Menteri Negara Pengawasan dan Lingkungan
hidup.

Masa jabatan

1973-1978

1978-1983

1983-1993

Emil Salim merupakan salah seorang putra bangsa yang paling lama mengabdi dengan menjadi menteri
dan beberapa jabatan lainnya.Emil juga merupakan salah seorang di antara sedikit tokoh Indonesia yang
berperan internasional.

1
Abstrak
Dalam perkembangannya sejak 1945, sistem ekonomi Indonesia bergerak dari kiri dan kekanan
mengikuti gerak bandul jam. Mula-mula mengarah kepada haluan sosialis, tetapi kemudian
berbalik ke kanan, ke haluan liberal. Sejak Orde Batu gerak bandul jam itu diusahakan untuk
diseimbangkan, sehingga akhirnya pada akhir dasawarsa ’70-an dicapai titik keseimbangan
menjadi Sistem Ekonomi Pancasila. Pemikiran itu dituangkan oleh Emil Salim dalam suatu
artikelnya yang dimuat dalam jurnal ilmiah “Prisma”tahun 1979.

Kata kunci :Pemikiran Emil salim, Sistem perekonomian indonesia


Indonesia adalah negara yang memiliki potensi ekonomi yang tinggi; potensi yang mulai
diperhatikan dunia internasional. Indonesia - ekonomi terbesar di Asia Tenggara - memiliki
sejumlah karakteristik yang menempatkan negara ini dalam posisi yang bagus untuk mengalami
perkembangan ekonomi yang pesat. Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir ada dukungan
kuat dari pemerintah pusat untuk mengekang ketergantungan Indonesia pada ekspor
komoditas (mentah), sekaligus meningkatkan peran industri manufaktur dalam perekonomian.
Pembangunan infrastruktur juga merupakan tujuan utama pemerintah, dan yang perlu
menyebabkan efek multiplier dalam perekonomian.

2
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah Swt. Atas limpah rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari
jurnal ini adalah " Sistem Perekonomian indonesia dalam Pemikiran dari Prof.Dr. Emil salim".

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah pengantar bisnis yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami jauh dari
sempurna.

Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu,
keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa
kami harapkan.

BAB I

Pendahuluan
1.1 Latar belakang masalah
Indonesia menggunakan sistem ekonomi campuran disebut juga sistem ekonomi pancasila.
Kegiatan ekonomi yang dilakukan juga harus memiliki prinsip berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan. Sistem ekonomi di indonesia sering disebut ekonomi campuran, ekonomi pancasila,
demokrasi ekonomi, mekanisme pasar terkendali, dengan karakteristik sebagai berikut :

• Pemilikan barang konsumsi bebas terkendali

• Hak milik faktor produksi ditangan negara, koperasi, dan swasta

• Ada intervensi pemerintah dalam mempengaruhi mekanisme pasar

• Insentif ; material dan moral.

Seperti dikemukakan oleh Partadiredja (1983), seorang pakar ekonomi dari Universitas Gadjah
Mada, sebagian besar negara-negara sedang berkembang, termasuk Indonesia, menganut
sistem ekonomi campuran. Terdapat pemilikan swasta perseorangan atas alat-alat produksi
yang berdampingan dengan pemilikan negara, dan bahkan pemilikan kelompok-kelompok
persekutuan adat. Mekanisme harga dan pasar bebas, hidup berdampingan dengan
perencanaan yang dilakukan oleh pemerintah. Sebagian besar harga barang dan jasa dan faktor
produksi ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran. Pemerintah juga
mempengaruhi kekuatan permintaan dan penawaran tersebut melalui kebijaksanaan harga,
termasuk penetapan upah minimum. Mengenai turut campurnya pemerintah dalam kehidupan
ekonomi, dapat dilihat ketentuan pada ayat 2 dan 3 pasal 33 UUD 1945. Ayat 2 tersebut
berbunyi “Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh Negara“. Menurut Mohammad Hatta, yang merumuskan pasal 33
tersebut, dikuasai oleh negara tidak berarti negara sendiri yang menjadi pengusaha, usahawan
atau ondenemer. Selanjutnya dikatakan bahwa kekuasaan negara terdapat pada membuat
peraturan-peraturan guna kelancaran jalan ekonomi, peraturan yang melarang penghisapan
orang lemah oleh orang yang bermodal. Demikian pula negara mempunyai kewajiban supaya
ketentuan yang termuat pada pasal 27 ayat 2 dapat terlaksana. Ketentuan itu berbunyi “ tiap-
tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan

4
yang layak bagi kemanusiaan “. Dalam dokumen GBHN pada masa Orde Baru, sistem ekonomi
Indonesia dinamakan sebagai demokrasi ekonomi yang memiliki

ciri-ciri positif sebagai berikut.

1.Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.


2.Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan memenuhi hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara.

3.Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

4. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permufakatan

Lembaga-lembaga Perwakilan Rakyat serta pengawasan terhadap kebijakannya ada pada


Lembaga-lembaga Perwakilan Rakyat pula

1.Warga negara memiliki kebebasan dalam memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang
dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.

2.Hak milik perorangan diakui sedangkan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan masyarakat.

3.Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam
batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.

4.Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara

Sebaliknya dalam demokrasi ekonomi harus dihindarkan timbulnya ciri-ciri negatif berikut ini.

1.Sistem free fight liberalism yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain
yang dalam sejarahnya di Indonesia telah menimbulkan dan mempertahankan kelemahan
struktural poisisi Indonesia dalam ekonomi dunia.

2.Sistem etatisme dalam mana negara beserta aparatur ekonomi negara mendesak dan
mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.

3.Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan
masyarakat.

1.2 Sejarah Sistem Ekonomi Indonesia


1. Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)

Sistem ekonomi indonesia yang pertama kali diterapkan adalah sistem ekonomi liberal. Sistem
ekonomi ini berlangsung dari tahun 1950 hingga tahun 1957, artinya beberapa tahun setelah
Indonesia merdeka pada tahun 1945.
2. Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1966)

Pada masa demokrasi terpimpin, sistem ekonomi Indonesia mengalami perubahan dari yang
awalnya ekonomi liberal berubah menjadi sistem ekonomi etatisme, dimana seluruh sistem
ekonomi ini diatur dan dikuasai oleh pihak negara, baik itu dalam aspek sosial, ekonomi,
ataupun politik. Sistem ekonomi ini dicetuskan oleh Presiden Ir. Soekarno di tahun 1959.

3. Masa Demokrasi Ekonomi (1967-1998)

Demokrasi ekonomi terjadi pada tahun 1967 hingga tahun 1998, atau pada masa pemerintahan
orde baru yang kala itu di pimpin oleh Bapak Soeharto. Pada masa ini, sistem ekonomi
Indonesia menganut sistem ekonomi campuran, yang di dalamnya terdapat campur tangan
pemerintah bersama masyarakat yang turut serta dalam meningkatkan kegiatan ekonomi.

4. Masa Demokrasi Pancasila (1998-Sekarang)

Pada tahun 1998 hingga saat ini, sistem ekonomi Indonesia menggunakan sistem ekonomi
Pancasila. Sistem ekonomi ini adalah bentuk pengembangan dari sistem ekonomi campuran.
Koperasi salah satu wujud dari diterapkannya sistem ekonomi Pancasila yang berlandaskan
pada pilar ekonomi kerakyatan yang berasaskan kekeluargaan.

Hal ini sesuai dengan amanat undang-undang tahun 1992 pasal 3, yang didalamnya dijelaskan
bahwa tujuan koperasi adalah untuk mensejahterakan anggotanya serta turut serta dalam
membangun tatanan perekonomian negara agar mampu mewujudkan masyarakat yang maju,
adil dan makmur. Pengelolaan sistem ekonomi ini dilakukan berdasarkan hasil musyawarah
yang dilakukan oleh perwakilan rakyat.

BAB II

Pemikiran sistem ekonomi


Sistem ekonomi Pancasila pada dasarnya adalah suatu tawaran solusi moral politik untuk
dekonstruksi ekonomi menuju rekonstruksi sistem ekonomi nasional Indonesia.

Pemikiran Emil Salim


Emil Salim merupakan orang pertama yang memperkenalkan istilah ekonomi Pancasila. Istilah
ini kemudian diperkenalkan secara luas oleh Mubyarto dalam mengembangkan sistem ekonomi
Indonesia melalui karya-karyanya. Ciri-ciri ekonomi Pancasila menurut Emil Salim sebagai
berikut:

1. Peran negara dan aparaturnya adalah penting. Tetapi terlebih penting negara harus
mencegah tumbuhnya sistem etatisme. Peranan swasta juga penting tidak dominan sehingga
tidak muncul free fight liberalism. Usaha negara dan swasta hidup berdampingan tanpa
dominan yang berlebihan antara satu dengan yang lainnya. Sistem ekonomi Pancasila memuat
dasar-dasar demokrasi ekonomi, dimana kekuatan ekonomi tersebut dimasyarakat dan
hubungan antara ekonomi dan politik tidak vertikal tetapi horisontal.

2. Hubungan kerja antara lembaga-lembaga ekonomi tidak didasarkan pada dominasi modal
(seperti dalam kapitalisme) dan dominasi buru (seperti dalam komonisme), tetapi pada asas
kekeluargaan, yaitu menurut keakraban hubungan antarmanusia. Peranan manusia ditentukan
oleh harkat dirinya selaku manusia, sehingga pengembangan diri manusia memegang posisi
sentral dalam sistem ekonomi Pancasila menuju pada derajat manusia seutuhnya.

3. Masyarakat sebagai satu kesatuan memegang peran sentral dalam sistem ekonomi Pancasila.
Tekanan pada masyarakat tidak harus mengorbankan peran individu, namun langkah individu
harus sesuai dengan kepentingan masyarakat. Dalam sistem ekonomi pancasila perlu dibuka
kesempatan yang luas bagi kelompok masyarakat untuk mengakses sumber daya alam bagi
pemenuhan kebutuhan hidupnya.

4. Negara menguasai bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalam bumi yang
merupakan pokok bagi kemakmuran masyarakat. Dalam melaksanakan “hak meguasai” harus
dilihat peran dang kewajiban negara sebagai pemilik, pengatur, perencana, pelaksana, dan
pengawasan.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
1. Sistem ekonomi di indonesia sering disebut ekonomi campuran, ekonomi pancasila,
demokrasi ekonomi, mekanisme pasar terkendali.
2. Pemikiran Ekonomi Pancasila oleh para pemikir terdahulu yang berupaya mengakaji
Pancasila sebagai ideologi ekonomi Indonesia penting untuk kita kembangkan. Dari karya
mereka yang diterbitkan dapat dijadikan rujukan untuk mengembangkan pendidikan ekonomi
relevan dengan Pancasila dan Pasal 33 UUD 1945.

3. Sistem ekonomi Pancasila pada dasarnya adalah suatu tawaran solusi moral politik untuk
dekonstruksi ekonomi menuju rekonstruksi sistem ekonomi nasional Indonesia.

4. Pemikiran Prof.Dr. Emil salim bahwa dalam ekonomi pancasila peran negara dan aparaturnya
sangat penting serta masyarakat sebagai pemegang peran sentral dalam sistem ekonomi
pancasila.

DAFTAR PUSTAKA
Aini, F. H. 2016. Urgensi Pembelajaran Ekonomi Cukup Berwawasan Pasal 33 Ayat (1) UUD 1945
pada Sekolah Menengah Atas. National Conference On Economic Education.

Iswadi M.Ahmad. 2020. Jurnal pendidikan dan ekonomi. Ternate


9

Anda mungkin juga menyukai