Pertemuan 3
SIMPLEKS 1
Oleh: NirwanaMetode Simpleks
* Prosedur matematis berulang (iterasi) untuk
menentukan penyelesaian optimal dari
masalah program linear
* Digunakan untuk variabel >2
* Model PL harus diubah menjadi bentuk
standarIstilah dalam Simpleks
Iterasi adalah tahapan perhitungan dimana nilai dalam perhitungan itu tergantung dari nilai
tabel sebelumnya
Variabel non basis adalah variabel yang nilainya diatur menjadi nol pada sembarang iterasi
Dalam terminologi umum, jumlah variabel non basis selalu sama dengan derajat bebas
dalam sistem persamaan
Variabel basis merupakan variabelyang nlainya bukan nol pada sembarang tetas, Pada
solusi awal, variabel basis merupakan variabel slack (jka fungsi kendala merupakan
pertidaksamaan s) atau variabel buatan (jka fungs!kendala menggunakan
pertidaksamaan atau =) Secata unum jumlah variabelbasis celal sama dengan
jumlah fungsi pembatas (tanpa fungsi non negatif)
Solusi atau nilai kanan merupakan nilai sumber daya pembatas yang masih tersedia. Pada
solusi awal, nilai kanan atau solusi sama dengan jumlah sumber daya pembatas awal yang
ada, karena aktivitas belum dilaksanakan
Variabel slack adalah variabel yang ditambahkan ke mode! matematik kendala untuk
mengkonversikan pertidaksamaan < menjadi persamaan (=). Penambahan variabel ini
terjadi pada tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel slack akan berfungsi sebagai
variabel basis
Variabel surplus adalah variabel yang dikurangkan dari model matematik kendala untuk
mengkonversikan pertidaksamaan > menjadi persamaan (=). Penambahan initerjadi pada
{ahap insialisasi Pada solus awa, variabel surplus tidak dapat berfungs! sebagai variabel
asi.Istilah dalam Simpleks (2)
7 Nariabel buatan adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala dengan
bentuk > atau = untuk difungsikan sebagai variabel basis awal. Penambahan variabel ini
terjadi pada tahap inisialisasi. Variabel ini harus bernilai 0 pada solusi optimal, karena
kenyataannya variabel ini tidak ada. Variabel hanya ada di atas kertas.
8.Kolom pivot (kolom Kerja) adalah kolom yang memuat variabel masuk. Koefisien pada
kolom ini akn menjadi pembagi nilai kanan untuk menentukan baris pivot (baris kerja).
9.Baris pivot (baris kerja) adalah salah satu baris dari antara variabel basis yang memuat
variabel keluar.
10.Elemen pivot (elemen kerja) adalah elemen yang terletak pada perpotongan kolom dan
baris pivot. Elemen pivot akan menjadi dasar perhitungan untuk tabel simpleks berikutnya,
11.Variabel masuk adalah variabel yang terpillh untuk menjadi variabel basis pada iterasi
berikutnya. Variabel masuk dipiih satu dari antara variabel non basis pada setiap iterasi
Variabel ini pada iterasi berikutnya akan bernilai posit.
12.Variabel keluar adalah variabel yang keluar dari variabel basis pada iterasi berikutnya dan
digantikan oleh variabel masuk. Variabel keluar dipilih satu dari antara variabel basis pada
setiap iterasi, Variabel ini pada iterasi berikutnya akan bernilai nol.membuat bentuk baku
1. Fungsi kendala dengan pertidaksamaan < dalam
bentuk umum, dirubah menjadi persamaan (=)
dengan menambahkan satu variabel slack.
2. Fungsi kendala dengan pertidaksamaan = dalam
bentuk umum, dirubah menjadi persamaan (=)
dengan mengurangkan satu variabel surplus dan
menambahkan satu variable buatan.
3. Fungsi kendala dengan persamaan dalam bentuk
umum, ditambahkan satu artificial variabel
(variabel buatan).*Perhatikan kasus A berikut :
Fungsi tujuan : minimumkan z = 2 x + 5.5 x
Kendala :
x+x=90
0.001 x + 0.002 x < 0.9
0.09x +0.6x>27
0.02 x +0.06x< 4.5
x, x20
*Bentuk di atas adalah bentuk umum pemrograman liniernya. Kedalam
bentuk baku, model matematik tersebut akan berubah menjadi :
Fungsi tujuan : minimumkan z = 2 x + 5.5 x
Kendala :
x+x+s=90
0.001 x + 0.002x +s =0.9
0.09x+0.6x-s+s=27
0.02x +0.06x+s=4.5
X,X,S,S,8,8,5 20*Perhatikan pula kasus B berikut ini
Maksimumkan z = 2x + 3x
Kendala
10x +5 xs 600
6x+ 20x < 600
8x+15x< 600
x, x20
*Bentuk di atas juga merupakan bentuk umum. Perubahan ke dalam
bentuk baku hanya membutuhkan variabel slack, karena semua fungsi
kendala menggunakan bentuk pertidaksamaan < dalam bentuk umumnya.
Maka bentuk bakunya adalah sebagai berikut :
Maksimumkan z = 2x + 3x+ Os + Os + Os
Kendala
10x + 5x+s= 600
6x+ 20x +s= 600
8x+15x+s= 600
XX, S,8,820
s,S,S merupakanvariable slackPEMBENTUKAN TABEL
SIMPLEKS
‘SolustLANGKAH-LANGKAH
PENYELESAIAN
* Periksa apakah tabel layak atau tidak. Kelayakan tabel
simpleks dilihat dari solusi (nilai kanan). Jika solusi ada yang
bernilai negatif, maka tabel tidak layak. Tabel yang tidak layak
tidak dapat diteruskan untuk dioptimalkan.
* Tentukan kolom pivot.
* Maks: Nilai Z paling negative
* Min: Nilai Z paling positif
* Tentukan baris pivot
* Nilai R paling kecil (R=Nilai Kanan/Kolom Pivot)
* Tentukan elemen pivot.
* Pertemuan antara baris pivot dan kolom pivot
* Bentuk tabel simpleks baru.
* Periksa apakah tabel sudah optimalRumus yang digunakan
J,
ye (untuk baris ke — r yang terdapat elemen pivot)
Xr
yi’ = yi— bi ar (untuk baris ke —i yang tidak terdapat elemen pivot)
Keterangan:
yr = elemen baris ke — r pada tabel yang baru
yi’ = elemen baris ke — i pada tabel yang baru
yr = elemen baris ke — r pada tabel yang lama
yi = elemen baris ke —i pada tabel yang lama
bi = elemen baris ke — i pada tabel lama yang se-kolom dengan elemen pivot
ar = elemen baris ke —r pada tabel yang baru|Soal
* Maksimum z = 8 x, + 9 x, + 4x,
*Kendala x, +X, + 2x,< 2
* 2x, + 3X, + 4x35 3
* 7X, + 6X_ + 2x35 8
* Xp XyX3 20Penyelesaian
Bentuk bakunya adalah :
Maksimum z = 8 x1 + 9 x2 + 4x3 + Osi + Os2 + Os3 atau
Z-8 x1- 9X2 - 4x3 + Osi + Os2 + 083 =0
Kendala:
Xy+x2 + 2x3+ 51
2x1 + 3x2 + 4x3 + 82 =
7x1 + 6x2 + 2x3 +
XLX2NI.S1 82,8320
Solusi / table awal simpleks :
VB Xi X
XB Si S2 Ss NK Rasio
Z 8 9 4 0 0 0 0
Si 1 1 2 1 0 0 2
S2 2 3 4 0 1 0 3
Ss 7 6 2 0 0 1 8Karena nilai negative terbesar ada pada kolom Xo, maka kolom X2 adalah kolom pivot dan Xo adalah
variabel masuk. Rasio pembagian nilai kanan dengan kolom pivot terkecil adalah 1 bersesuaian
dengan baris s:, maka baris s2 adalah baris pivot dan s> adalah varisbel keluar. Elemen pivot adalah 3.
iss» pada
vB | Xt % X Si S Ss [_NK_| Rasio
Z 8 3 4 0 0 0 0
Sr I T 2 T 0 0 2 2
& 2 3 4 0 T 0 3 T
Ss 7 6 2 0 0 I 8 6
Iterasi 1
Nilai pertama yang kita miliki adalah nilai baris pivot baru (baris x:), Semua nilai pada bar
tabel solusi awal dibagi dengan 3 (elemen pivot).
vB |X % X Si S Ss [_NK_| Rasio
Z
St
% 2 T a5 0 13 0 1
3s
24Baris s;
11 2 1 0 0 2
-1@3 1 43 0 1 0 19+
wo 2 1 Wao 1
Baris $3
7 6 2 0 0 1 8
+6028 1 48 0 18 0 +
“300 6 0 2 1 2
Maka tabel iterasi 1 ditunjukkan tabel di bawah. Selanjutnya kita periksa apakab tabel sudah optimal
atau belum, Karena nilai bars z di bawah variabel x; masih negatif, maka tabel belum optimal. Kolom
ddan baris pivotnya ditandai pada tabel di bawab ini:
wo % [Ss =] S| NK] Rao
Zz = 0 8 a 3 a 7 -
& fs 0 | 28 T 3
| 2s To ms [0 T_ 32
& 3 a 6 o =z T 2
25VB Xi X Xs St S Ss NK | Rasio
Z 0 0 a 0 373 7 3173
Si 0 0 a3 T 19 | -19 79
ba] 0 1 873 0 79 | -219 39
Xt I 0 2 0 273 13 23
‘Tabel sudah optimal, sehingga perhitungan iterasi dihentikan !
Perhitungan dalam simpleks menuntut ketelitian tinggi, khususnya jika angka yang digunakan
adalah pecahan, Pembulatan harus diperhatikan dengan baik. Disarankan jangan menggunakan bentuk
bilangan desimal, akan lebih teliti jika menggunakan bilangan pecahan. Pembulatan dapat
menyebabkan iterasi lebih panjang atau bahkan tidak selesai karena ketidaktelitian dalam melakukan
pembulatan,
Perhitungan iteratif dalam simpleks pada dasamya merupakan pemeriksaan satu per satu titik-titik
ekstrim layak pada daerah penyelesaian. Pemeriksaan dimulai dari kondisi nol (dimana semua
aktivitas/variabel keputusan bemnilai nol). Jika titik ekstrim berjumlah n, kemungkinan terburuknya
kita akan melakukan perhitungan iteratif sebanyak n kali.
26‘Memibaca tabel optimal adalah bagian penting bagi pengambil keputusan. Ada beberapa hal yang bisa
daca dari table optimal ;
1, Solusi optimal variable keputusan
2. Status sumber daya
3. harga bayangan (dual/shadow prices)
‘Menggunakan table
ve | x | x | % | St 3 Si [NK
Zz 0 0 4 0 33 | 23 | 30s
St 0 0 v3 T | 19 [19 [| 79
% 0 T v3 0 79 | 29 | 59
Xi T 0 2 0 [2s | 13 | 2
Solusi optimal X: = 2/3, X2 = 5/9 , Xs = 0 dan Z = 31/3, artinya untuk mendapatkan keuntungan
‘maksimum sebesar $ 31/3 , maka perusahaan sebaiknya menghasilkan produk 1 sebesar 2/3 unit dan
produk 2 sebesar 5/9 unit.
Status sumber daya;
Sumber daya pertama dilihat dari keberadaan variable basis awal dari setiap fungsi kendala pada table
‘optimal. Dalam kasus di atas, untuk fungsi kendala pertama periksa keberadaan Si pada variable basis
table optimal. Periksa keberadaan S2 pada variable basis table optimal untuk fungsi kendala kedua.
Periksa keberadaan S3 pada variable basis table optimal untuk fungsi kendala ketiga.
Si
(9. Sumber daya ini disebut berlebih (abundant)
0. Kedua sumber daya ini disebut habis terpakai (scarce).
27