TENTANG
e. bahwa . . .
-2-
Mengingat : 1. Pasal 20, Pasal 21, Pasal 27 ayat (2), Pasal 28H
ayat (1) dan ayat (2), Pasal 33 ayat (3) dan ayat (4),
dan Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
2. Penanganan . . .
-3-
Pasal 2
a. kemanusiaan;
b. keadilan sosial;
c. nondiskriminasi;
d. kesejahteraan;
e. kesetiakawanan; dan
f. pemberdayaan.
BAB II . . .
-4-
BAB II
HAK DAN TANGGUNG JAWAB
Pasal 3
Pasal 4
b. meningkatkan . . .
-5-
BAB III
PENANGANAN FAKIR MISKIN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 5
Pasal 6
a. perseorangan;
b. keluarga;
c. kelompok; dan/atau
d. masyarakat.
Pasal 7
a. pengembangan . . .
-6-
Bagian Kedua
Pendataan Fakir Miskin
Pasal 8
(2) Dalam . . .
-7-
Pasal 9 . . .
-8-
Pasal 9
(3) Lurah atau kepala desa atau nama lain yang sejenis
wajib menyampaikan pendaftaran atau perubahan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
kepada bupati/walikota melalui camat.
Pasal 10
(3) Data . . .
-9-
Bagian Ketiga
Penetapan
Pasal 11
Bagian Keempat . . .
-10-
Bagian Keempat
Tanggung Jawab dalam Pelaksanaan Bentuk
Penanganan Fakir Miskin
Paragraf 1
Pengembangan Potensi Diri
Pasal 12
Paragraf 2
Bantuan Pangan dan Sandang
Pasal 13
Paragraf 3
Penyediaan Pelayanan Perumahan
Pasal 14
Paragraf 4 . . .
-11-
Paragraf 4
Penyediaan Pelayanan Kesehatan
Pasal 15
Paragraf 5
Penyediaan Pelayanan Pendidikan
Pasal 16
Paragraf 6
Penyediaan Akses Kesempatan Kerja dan Berusaha
Pasal 17
d. penyediaan . . .
-12-
Paragraf 7
Pelayanan Sosial
Pasal 18
Bagian Kelima
Pelaksanaan Penanganan Fakir Miskin
Paragraf 1
Umum
Pasal 19
(2) Penanganan . . .
-13-
Paragraf 2
Penanganan Fakir Miskin melalui Pendekatan Wilayah
Pasal 20
a. perdesaan;
b. perkotaan;
c. pesisir dan pulau-pulau kecil;
d. tertinggal/terpencil; dan/atau
e. perbatasan antarnegara.
Pasal 21
b. bantuan . . .
-14-
Pasal 22
Pasal 23
e. peningkatan . . .
-15-
Pasal 24
Pasal 25
f. menjamin . . .
-16-
Pasal 26
Paragraf 3
Penyaluran Bantuan
Pasal 27
BAB IV
TUGAS DAN WEWENANG
Bagian Kesatu
Pemerintah
Pasal 28
b. memfasilitasi . . .
-17-
Pasal 29
Bagian Kedua
Pemerintah Daerah Provinsi
Pasal 30
c. mengawasi . . .
-18-
Bagian Ketiga
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Pasal 31
d. mengevaluasi . . .
-19-
BAB V
SUMBER DAYA
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 32
Bagian Kedua . . .
-20-
Bagian Kedua
Sumber Daya Manusia
Pasal 33
Pasal 34
a. pendidikan;
b. pelatihan; dan/atau
c. penghargaan.
(3) Tenaga . . .
-21-
Bagian Ketiga
Sarana dan Prasarana
Pasal 35
Bagian Keempat . . .
-22-
Bagian Keempat
Sumber Pendanaan
Pasal 36
Pasal 37
Pasal 38 . . .
-23-
Pasal 38
BAB VI
KOORDINASI DAN PENGAWASAN
Bagian Kesatu
Koordinasi
Pasal 39
Bagian Kedua
Pengawasan
Pasal 40
BAB VII . . .
-24-
BAB VII
PERAN SERTA MASYARAKAT
Pasal 41
BAB VIII
KETENTUAN PIDANA
Pasal 42
Pasal 43 . . .
-25-
Pasal 43
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 44
Pasal 45
Agar . . .
-26-
Disahkan di Jakarta
pada tanggal 18 Agustus 2011
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 18 Agustus 2011
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
PATRIALIS AKBAR
ATAS
TENTANG
I. UMUM
Dengan . . .
-28-
Materi pokok yang diatur dalam Undang-Undang ini, antara lain Hak
dan Tanggung Jawab, Penanganan Fakir Miskin, Tugas dan
Wewenang, Sumber Daya, Koordinasi dan Pengawasan, Peran Serta
Masyarakat, dan Ketentuan Pidana. Undang-Undang ini diharapkan
dapat memberikan keadilan sosial bagi warga negara untuk dapat
hidup secara layak dan bermartabat.
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Huruf a
Yang dimaksud dengan asas “kemanusiaan” adalah dalam
penanganan fakir miskin harus memberikan perlindungan,
penghormatan hak-hak asasi manusia, serta harkat dan
martabat setiap warga negara dan penduduk Indonesia secara
proporsional.
Huruf b
Yang dimaksud dengan asas “keadilan sosial” adalah dalam
penanganan fakir miskin harus memberikan keadilan secara
proporsional bagi setiap warga negara tanpa kecuali.
Huruf c
Yang dimaksud dengan asas “nondiskriminasi” adalah dalam
penanganan fakir miskin harus dilakukan atas dasar
persamaan tanpa membedakan asal, suku, agama, ras, dan
antargolongan.
Huruf d . . .
-29-
Huruf d
Yang dimaksud dengan asas “kesejahteraan” adalah dalam
penanganan fakir miskin harus dilakukan untuk
meningkatkan kesejahteraan fakir miskin.
Huruf e
Yang dimaksud dengan asas “kesetiakawanan” adalah dalam
penanganan fakir miskin harus dilandasi oleh kepedulian
sosial untuk membantu orang yang membutuhkan
pertolongan dengan empati dan kasih sayang.
Huruf f
Yang dimaksud dengan asas “pemberdayaan” adalah dalam
penanganan fakir miskin harus dilakukan melalui
peningkatan kemampuan dan kapasitas sumber daya
manusia untuk meningkatkan kemandirian.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Ayat (1)
Huruf a
Yang dimaksud dengan “pengembangan potensi diri”
adalah upaya untuk mengembangkan potensi yang ada
dalam diri seseorang antara lain mental, spiritual, dan
budaya.
Huruf b . . .
-30-
Huruf b
Cukup jelas.
Ayat (2) . . .
-31-
Ayat (2)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Pasal 8
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4) . . .
-32-
Ayat (4)
Ayat (5)
Cukup jelas.
Ayat (6)
Cukup jelas.
Ayat (7)
Ayat (8)
Cukup jelas.
Ayat (9)
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4) . . .
-33-
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Ayat (6)
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19 . . .
-34-
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Cukup jelas.
Pasal 21
Cukup jelas.
Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal 24
Cukup jelas.
Pasal 25
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Yang dimaksud dengan “penguatan kelembagaan” adalah
penguatan kementerian/lembaga yang menangani fakir miskin
yang dalam melaksanakan tugasnya didukung anggaran,
sumber daya manusia, dan pengorganisasian.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f . . .
-35-
Huruf f
Cukup jelas.
Huruf g
Cukup jelas.
Pasal 26
Cukup jelas.
Pasal 27
Pasal 28
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Pasal 29 . . .
-36-
Pasal 29
Cukup jelas.
Pasal 30
Cukup jelas.
Pasal 31
Cukup jelas.
Pasal 32
Cukup jelas.
Pasal 33
Cukup jelas.
Pasal 34
Cukup jelas.
Pasal 35
Cukup jelas.
Pasal 36
Cukup jelas.
Pasal 37
Cukup jelas.
Pasal 38
Cukup jelas.
Pasal 39
Cukup jelas.
Pasal 40
Cukup jelas.
Pasal 41 . .
.
-37-
Pasal 41
Cukup jelas.
Pasal 42
Cukup jelas.
Pasal 43
Cukup jelas.
Pasal 44
Cukup jelas.
Pasal 45
Cukup jelas