Anda di halaman 1dari 21

Sasaran Sumber Variabel Sub Variabel Indikator

Identifikasi dan Rubenstain (1992) Trotoar  Permukaan trotoar  stabil dan kuat dengan tekstur relatif rata tetapi tidak
analisis Chiara dan licin
karakteristik Koppelman, (1997),  Perubahan pada permukaan jalan ke trotoar dan
rehabilitasi trotoar Hakim (2012),
trotoar ke jalan masuk bangunan dibuat
pada koridor Jl. A. Permen PU No.
Yani, Jl. Jend. 03/PRT/M/2014 ramp/permukaan miring dan landai (maks. 5 %)
Sudirman serta Jl.  bebas dari pohon, tiang, rambu-rambu dan benda-
Pemuda I dan Jl. benda pelengkap jalan yang menghalang
Pemuda II  perkerasan meliputi : beton, batu bata, batu dan aspal
 Dimensi trotoar  lebar minimum 4 kaki (1,3 m) dan 6 kaki (2 m)
untuk lalu lintas dua arah yang sederhana
 Tinggi ruang bebas min. 2,2 m
 Tinggi tepi pengaman min. 10 cm
 Lebar trotoar harus ditambah bila terdapat
perlengkapan jalan (street furniture) yang
ditempatkan
Fasilitas pendukung  Tanaman Peneduh  Memiliki ketahanan terhadap pengaruh udara
trotoar maupun cuaca
 Bermasa daun padat
 ditempatkan pada jalur tanaman
 percabangan 2 m di atas tanah
 Jenis dan bentuk pohon berupa angsana, akasia
besar, bougenville, dan teh-tehan pangkas
 Penerangan jalan  Letak tidak menghalangi pejalan kaki
 Penerangan yang cukup pada malam hari
 Pemasangan permanen dan mempunyai nilai
struktur
 Tempat duduk  Ketersediaan tempat duduk untuk istirahat pejalan
kaki
 tempat istirahat dari berjalan
 terbuat dari logam, kayu, beton atau batu
 Penanda (sign)  Letak tidak menghalangi pejalan kaki, pada titik
interaksi sosial, dan pada jalur pejalan kaki dengan
arus padat.
 Mudah dilihat
 Halte/shelter bus  Letak tidak menghalangi pejalan kaki
 Jarak antar halte radius 300 m
Sasaran Sumber Variabel Sub Variabel Indikator
 Terletak di titik potensial kawasan
 material yang memiliki durabilitas tinggi seperti
metal
 Bollards/pengaman  Letak tidak menghalangi pejalan kaki

 Telepon umum  Letak tidak menghalangi pejalan kaki


 Terletak di titik potensial kawasan
 material yang memiliki durabilitas tinggi seperti
metal
 Kios  Letak tidak menghalangi pejalan kaki

 Tempat sampah  Letak tidak menghalangi pejalan kaki


 jarak antar tempat sampah yaitu 20 meter
 memiliki durabilitas tinggi seperti metal dan beton
cetak.
Identifikasi dan Spreiregen (1965) Rehabilitasi trotoar  Permukaan trotoar  Penggunaan paving untuk permukaan trotoar
analisis persepsi Carmona (2010)  Penyediaan jalur khusus tuna netra
pejalan kaki Hakim (2012)  Kemiringan trotoar pada jalan masuk
terhadap Fruin (1979)  Dimensi trotoar  Lebar trotoar
rehabilitasi trotoar Utterman (1984)
pada koridor Jl. A. Shirvani (1985)  Ketinggian trotoar dari jalan
Yani, Jl. Jend. Carr, et all (1992)  Fasilitas pendukung  Penambahan pot tanaman hias/peneduh
Sudirman serta Jl. Chiara dan  Tata letak pot tanaman hias/peneduh
Pemuda I dan Jl. Koppelman (1997)  Bentuk pot tanaman hias/peneduh
Pemuda II Rubenstein (1992)  Jenis tanaman hias
 Jenis tanaman peneduh
 Ketersediaan tempat sampah
 Tata letak tempat sampah
 Bentuk tempat sampah
Identifikasi dan Spreiregen (1965), Kualitas trotoar sebagai  Lebar perkerasan  Lebar yang cukup agar tidak terjadi konflik antar
analisis persepsi Rubenstein (1982), ruang sirkulasi pejalan pejalan kaki
pejalan kaki Shirvani (1985), kaki  Keleluasaan pejalan kaki bergerak
terhadap kualitas Sucher (1995),  tidak bersinggungan saat berpapasan
trotoar sebagai Hakim (2012)  Dapat berjalan bersama-sama dalam kelompok
ruang sirkulasi  Memungkinkan berjalan santai melihat ke kanan dan
pejalan kaki pada ke kiri jalan dengan leluasa
koridor Jl. A. Yani,  Memungkinkan untuk berhenti sejenak untuk
Jl. Jend. Sudirman melihat-lihat etalase toko
serta Jl. Pemuda I  Kondisi fisik trotoar  Kondisi permukaan trotoar (kerusakan, rata,licin,
Sasaran Sumber Variabel Sub Variabel Indikator
dan Jl. Pemuda II genangan air, naik turun)
 Terpisah dari sirkulasi kendaraan bermotor
 Kebersihan trotoar
 Kontinuitas  kelancaran
 keterhubungan trotoar dengan zebra cross untuk
berpindah jalur, halte untuk berpindah ke angkutan
umum
 Perlindungan terhadap cuaca  Ketersediaan tanaman peneduh dari panas matahari
 Ketersediaan shelter/halte untuk berlindung dari
hujan
 perlengkapan pendukung  Ketersediaan halte, telepon umum, tempat sampah,
(street furniture) kios,
pengaman antara trotoar dengan jalur
kendaraan,tempat duduk untuk istirahat, perambuan
untuk membantu menentukan arah orientasi
perjalanan
 Tata letak halte, telepon umum, tempat sampah,
perambuan, lampu penerangan tidak mengganggu
jalur pejalan kaki
 Ada tidaknya gangguan dari aktivitas selain pejalan
kaki (pkl, parkir)
 Kecukupan tanaman peneduh
 Kemudahan menemukan tempat sampah
 Perambuan atau papan informasi mudah dilihat
 Ketersediaan kios untuk kebutuhan berbelanja,
makan minum
Jarak tempuh  bebas dari hambatan saat menuju lokasi yang
dikehendaki
 Rute yang pendek, kedekatan jarak antar
pemberhentian (halte, zebra cross, tempat duduk,
toko)

Identifikasi dan Utterman (1984) Rehabilitasi trotosr  Permukaan trotoar  Nilai kepuasan pejalan kaki berdasarkan tingkat
analisis pengaruh Shirvani (1985)  Dimensi trotoar kesesuaian trotoar yang direhabilitasi dengan
rehabilitasi trotoar Carr, et all (1992)  Fasilitas pendukung (tempat harapan pejalan kaki (Puas/ Kurang puas/ Tidak
terhadap kualitas Chiara dan duduk, halte, tanaman puas)
trotoar sebagai Koppelman (1997) peneduh, kios, lampu,
ruang sirkulasi Rubenstein (1992) rambu, marka, bollard,
Sasaran Sumber Variabel Sub Variabel Indikator
pejalan kaki pada Hakim (2012) tempat sampah)
koridor Jl. A. Yani, Kualitas Trotoar sebagai  Lebar perkerasan  Nilai baik/buruk trotoar berdasarkan
Jl. Jend. Sudirman ruang sirkulasi pejalan  Kondisi fisik trotoar pemanfaatannya bagi pergerakan pejalan kaki
serta Jl. Pemuda I kaki  Perlindungan terhadap
dan Jl. Pemuda II cuaca
 Kontinuitas
 Fasilitas pendukung
 Jarak tempuh

No Kualitas Faktor pengukur Indikator Sumber


kualitas trotoar
1 Kenyamanan  Akses  kemudahan  Lynch (1976)
pencapaian
 konektivitas  The Project for
dengan public Space,
lingkungan (2000) dalam
sekitar Carmona (2010)
 Jarak tempuh  Waktu yang  Utterman
dibutuhkan (1984)
 Jenis aktivitas
No Kualitas Faktor pengukur Indikator Sumber
kualitas trotoar
 Sirkulasi  lebar jalan,  Hakim (2012)
 pola lantai,
 kejelasan
orientasi,
 fasilitas
penyeberangan

 Iklim dan kekuatan  Ketersediaan  Hakim (2012)


alam tanaman
peneduh untuk
berteduh dari
panas
 Ketersediaan
shelter untuk
berteduh dari
hujan
 Kebersihan  Ketersediaan  Hakim (2012)
tempat sampah

 Keindahan  Komposisi  Hakim (2012)


susunan tanaman
 Komposisi
elemen
perkerasan
2. Keamanan  Kejelasan fungsi  Aman dari  Hakim (2012),
kendaraan Utterman
bermotor (1984)
 Permukaan  Tidak licin, tidak  Hakim (2012),
berlubang
 fasilitas pendukung  Tata letak tidak  Hakim (2012),
No Kualitas Faktor pengukur Indikator Sumber
kualitas trotoar
menghambat
sirkulasi
3 Menyenangkan  rute yang pendek  Utterman,
 bebas hambatan (1984)
 tidak bercampur
dengan sirkulasi
kendaraan
 Ragam aktivitas  The Project for
di sekitarnya public Space,
(2000) dalam
Carmona (2010)

4 Daya tarik  Elemen sekitar  Utterman,


trotoar yang (1984)
menarik pejalan
kaki
No Sumber Variabel pengukur kualitas Variabel pengukur
trotoar kualitas trotoar terpilih
1 Spreiregen  cukup tidaknya jalur tepi dan  lebar perkerasan
(1965) lebar perkerasan (pavement) (pavement),
 kondisi fisik jalur pejalan  kondisi fisik trotoar,
kaki  perlindungan terhadap
 adanya perlindungan cuaca,
terhadap cuaca  perlengkapan pendukung
 adanya perlengkapan lainnya (street furniture),
(street furniture)  kontinuitas,
2. Sucher (1995)  Kontinuitas  Jarak tempuh
 Jarak tempuh  Aksesbilitas
 Lebar
 Perlengkapan pendukung
(street furniture)
3 Lynch (1976)  Aksesbilitas

Skala Skala Makna Penjelasan


angka
3 Baik Nyaman, aman, pejalan kaki merasakan terpenuhi
menyenangkan, kebutuhannya beraktivitas di trotoar
memiliki daya
tarik
2 Kurang Kurang pejalan kaki kurang terpenuhi kebutuhannya
Baik Nyaman, beraktivitas di trotoar, masih menemukan
kurang aman, beberapa kesulitan
kurang
menyenangkan,
kurang
memiliki daya
tarik
1 Buruk Tidak nyaman, pejalan kaki tidak terpenuhi kebutuhannya
tidak aman, ketika beraktivitas di trotoar
tidak
menyenangkan,
tidak memiliki
daya tarik
Sasaran Sumber Variabel Sub Variabel Indikator
Identifikasi dan Chiara dan Rehabilitasi trotoar  Permukaan trotoar  Permukaan rata, tidak licin
analisis Koppelman (1997)  Terdapat ramp pada jalan masuk
karakteristik Rubenstein (1987)  Kemiringan max. 5 %
rehabilitasi trotoar Hakim (2012)  Dapat diakses oleh pengguna kursi roda secara
pada koridor Jl. A. mandiri
Yani, Jl. Jend.
Sudirman serta Jl.  Dimensi trotoar  Tinggi ruang bebas min. 2,2 m
Pemuda I dan Jl.  Tinggi tepi pengaman min. 10 cm
Pemuda II  Lebar min. 1,5 m untuk berjalan satu arah dan 1,8
untuk berjalan dua arah
 Lebar min. 2 m pada penggunaan lahan perkantoran,
sekolah, pertokoan dan 1m untu jembatan
 Lebar trotoar harus ditambah bila terdapat
perlengkapan jalan (street furniture) yang
ditempatkan

 Tanaman Peneduh  Memiliki ketahanan terhadap pengaruh udara


maupun cuaca
 Bermasa daun padat

 Penerangan jalan  Penempatan pada jalur penyeberangan jalan


 Pemasangan permanen dan mempunyai nilai
struktur
 Cahaya terang tidak menyilaukan
 Tempat duduk  Ketersediaan tempat duduk untuk istirahat pejalan
kaki
 Jarak antar tempat duduk 10 m
 Material tahan cuaca
 Rambu-rambu (signage)  Mudah dilihat
 Letak berada di luar ruang bebas jalur pejalan kaki

 Halte/shelter bus  Letak berada di luar ruang bebas jalur pejalan kaki
 Jarak antar halte radius 300 m
 Terletak di titik potensial kawasan
 Bollards/pengaman  terletak di luar ruang bebas jalur pejalan kaki
 tinggi 0,9 meter,
 material tahan terhadap cuaca dan kerusakan
 Telepon umum  Terletak di luar bebas jalur pejalan kaki
Sasaran Sumber Variabel Sub Variabel Indikator
 Terletak di titik potensial kawasan
 Kios  Ketersediaan kios atau pedagang

 Tempat sampah  terletak di luar ruang bebas jalur pejalan kaki


 jarak antar tempat sampah yaitu 20 meter.
Identifikasi Spreiregen (1965) Kualitas Trotoar sebagai Lebar perkerasan  Lebar yang cukup agar tidak terjadi konflik antar
Kualitas Trotoar Carmona (2010) ruang sirkulasi pejalan pejalan kaki
sebagai ruang Hakim (2012) kaki  Keleluasaan pejalan kaki bergerak
sirkulasi pejalan Fruin (1979)  tidak bersinggungan saat berpapasan
kaki (Trotoar Jl. A. Utterman (1984)  Dapat berjalan bersama-sama dalam kelompok
Yani, Jl. Jend. Shirvani (1985)  Memungkinkan berjalan santai melihat ke kanan dan
Sudirman serta Jl. Carr, et all (1992) ke kiri jalan dengan leluasa
Pemuda I dan Jl. Chiara dan  Memungkinkan untuk berhenti sejenak untuk
Pemuda II ) Koppelman (1997) melihat-lihat etalase toko
Rubenstein (1992) Kondisi fisik  Kondisi permukaan trotoar (kerusakan, rata,licin,
genangan air, naik turun)
 Terpisah dari sirkulasi kendaraan bermotor
 Kebersihan trotoar
Kontinuitas  Jalur menerus/kontinyu dengan fasilitas
penyeberangan ataupun jalur pejalan kaki lainnya
 Keterhubungan dengan sarana transportasi umum
 keterhubungan trotoar dengan zebra cross, halte,
toko-toko dan fasilitas pendukung lainnya
Perlindungan terhadap cuaca  Ketersediaan tanaman peneduh dari panas matahari
 Ketersediaan shelter/halte untuk berlindung dari
hujan
Sasaran Sumber Variabel Sub Variabel Indikator
perlengkapan pendukung  Tata letak halte, telepon umum, tempat sampah,
(street furniture perambuan, lampu penerangan tidak mengganggu
jalur pejalan kaki
 Ada tidaknya gangguan dari aktivitas selain pejalan
kaki (pkl, parkir)
 Motif paving tidak mengganggu secara visual
 Motif/komposisi susunan paving tidak mengganggu
secara visual
 Tata letak halte, telepon umum, tempat sampah,
perambuan, lampu penerangan tidak mengganggu
jalur pejalan kaki
 Kecukupan tanaman peneduh
 Ketersediaan halte, telepon umum, tempat sampah,
kios,
 Ketersediaan jalur hijau untuk keamanan dari
kendaraan
 Ketersediaan tempat duduk untuk istirahat
 Ketersediaan perambuan untuk membantu
menentukan arah orientasi perjalanan
 Kemudahan menemukan tempat sampah
 Perambuan atau papan informasi mudah dilihat
 Ketersediaan kios untuk kebutuhan bebrlanja,
makan minum
 banyaknya alternative kegiatan selain berjalan
(duduk-duduk, melihat etalase toko)
Jarak tempuh  bebas dari hambatan saat menuju lokasi yang
dikehendaki
 Rute yang pendek, kedekatan jarak antar
pemberhentian (halte, zebra cross, tempat duduk,
toko)

Identifikasi dan Utterman (1984) Rehabilitasi trotosr  Permukaan trotoar  Kesesuaian trotoar yang direhabilitasi dnegan
analisis pengaruh Shirvani (1985)  Kemiringan trotoar standar trotoar (Memenuhi/ Cukup memenuhi/
rehabilitasi trotoar Carr, et all (1992)  Dimensi trotoar Tidak memenuhi)
terhadap kualitas Chiara dan  Failitas pendukung (tempat
trotoar sebagai Koppelman (1997) duduk, halte, tanaman
ruang sirkulasi Rubenstein (1992) peneduh, kios, lampu,
pejalan kaki pada Hakim (2012) rambu, marka, bollard,
koridor Jl. A. Yani, tempat sampah)
Sasaran Sumber Variabel Sub Variabel Indikator
Jl. Jend. Sudirman Kualitas Trotoar sebagai  Lebar perkerasan  Nilai baik/buruk, aman, nyaman, menyenangkan dan
serta Jl. Pemuda I ruang sirkulasi pejalan  Kondisi fisik trotoar menarik
dan Jl. Pemuda II kaki  Perlindungan terhadap
cuaca
 Kontinuitas
 Fasilitas pendukung
 Jarak tempuh

Pernyataan Sesuai Kurang sesuai Tidak sesuai Alasan


Harapan harapan harapan
1 Penggunaan paving untuk
permukaan trotoar
2 Penyediaan jalur khusus
tuna netra
3 Kemiringan trotoar pada
jalan masuk
4 Lebar trotoar
5 Ketinggian trotoar dari
jalan
6 Tata letak pot tanaman
7 Bentuk pot tanaman
8 Jenis tanaman
9 Ketersediaan tempat
sampah
1 Bentuk tempat sampah
0
11 Tata letak tempat sampah
  Shirvani Krambek (2006) Harriss dan Dinnes Zegeer (1998) Untermann (1984) Gehl (2010) Hakim (2012)    
(1984) (1998)

aman  Jumlah terhindar dari Terlindung dari Keamanan bukan KEAMANAN:


kecelakaan yang resiko bahaya hanya mencakup
terjadi dan tingkat kecelakaan kecelakaan lalu segi kejahatan
kematian pejalan lalu litas yang lintas (rasa (criminal), tetapi
kaki mengakibatka aman, tidak ada juga termasuk
n cedera atau rasa takut dari kekuatan konstruksi
kematian kondisi lalu dari elemen
pejalan kaki lintas) lansekap, tata letak
elemen, bentuk
elemen dan
kejelasan fungsi
 Konflik antar mengurangi Keamanan dari sirkulasi terpisah antara
moda dan pejalan conflik dengan konflik antara manusia dan kendaraan,
kaki mobil pejalan kaki aman dar resiko tertabrak
dengan kendaraan atau terserempet kendaraan,
trotoar tersedia menerus
dengan lebar sesuai karakter,
tersedia jarak (tidak
berbatasan langsung) antara
trotoar dan jalur lintasan
kendaraan (menghindari
cipratan kendaraan bila jalan
dalam kondisi basah,
mengurangi kebisingan) ,
perilaku pengguna kendaraan
bermotor dan pejalan kaki
yang berjalan pada jalur
masing-masing
tersedia penanda, keamanan dari ruang -ruang hidup dengan
Keamanan marka bahaya adanya aktivitas,
menyeberang penyeberangan kriminalitas pencahayaan yang baik
trotoar pencahayaan Terlindung dari keamanan dari konstruksi trotoar tidak
tersedia bahaya konstruksi trotoar menyebabkan jatuh/terpeleset
menerus kriminalitas
dengan lebar (rasa aman
sesuai dengan ruang
karakter -ruang yang
hidup dengan
adanya
aktivitas,
pencahayaan
yang baik)
Persepsi keamanan tersedia jarak Terlindung dari
terhadap (tidak kondisi yang
kriminalitas, e. berbatasan tidak
langsung) menyenangkan
antara trotoar (angin, hujan,
dan jalur panas, polusi ,
lintasan debu,
kendaraan kebisingan,
(menghindari silau)
cipratan
kendaraan bila
jalan dalam
kondisi basah,
mengurangi
kebisingan)
Kualitas perilaku perilaku
pengguna kendaraan pengemudi
bermotor kendaraan dan
pejalan kaki

nyaman Trotoar Permukaan rata, street perlindungan kesempatan sirkulasi (pembagian KENYAMANAN
dilengkapi stabil dan tidak licin furniture tidak terhadap cuaca untuk berjalan ruang yang jelas
dengan berada di jalur (tersedia ruang antara sirkulasi
fasilitas lintasan untuk berjalan kendaraan dan
tempat duduk, pejalan kaki kaki, tidak ada manusia)
halte/shelter, rintangan pada
peneduh, lintasan,
tempat permukaan
sampah, yang rata dan
lampu yang tidak licin,
bentuknya dapat digunakan
disesuaikan oleh semua
dengan orang, muka
ukuran bangunan
standar (façade) yang
manusia menarik
Aksesibilitas (lebar, kesempatan • Iklim dan kekuatan Ketersediaan Trotoar dilengkapi dengan
ramp, orientasi) untuk berdiri alam (radiasi sinar Fasilitas fasilitas tempat duduk,
Terdapat ramp agar atau diam (tepi matahari, angin, pendukung halte/shelter, peneduh,
(aksesibel) bagi bangunan yang curah hujan, tempat sampah, lampu yang
semua orang dengan menarik dan temperature) bentuknya disesuaikan
berbagai kondisi mendukung tanaman peneduh, dengan ukuran standar
fisiknya, termasuk untuk dijadikan shelter untuk manusia
para penderita cacat tempat berteduh
tubuh maupun bersandar atau
lansia, Lebar : tidak berdiam diri)
bersinggungan saat
berpapasan, mudah
menyalip pejalan
kaki yang lain,
dapat berjalan
bersama-sama
dalam kelompok,
Trotoar
mengarahkan
dengan jelas
pergerakan pejalan
kaki
ketersediaan kesempatan Bentuk elemen Aksesibilitas Terdapat ramp agar
fasilitas transit, untuk duduk lansekap furniture (aksesibel) bagi semua orang
tanaman peneduh, (tersedia tempat harus disesuaikan dengan berbagai kondisi
street furniture, untuk duduk, dengan ukuran fisiknya, termasuk para
jalan pintas atau bangku untuk standar manusia penderita cacat tubuh
rute yang pendek istirahat) maupun lansia, Lebar : tidak
bersinggungan saat
berpapasan, mudah menyalip
pejalan kaki yang lain, dapat
berjalan bersama-sama dalam
kelompok, Trotoar
mengarahkan dengan jelas
pergerakan pejalan kaki
kesempatan Perlindungan terdapat pohon peneduh
untuk melihat terhadap cuaca untuk berlindung dari cuaca
(jarak pandang panas, terdapat halte/shelter
yang wajar untuk berlindung dari hujan
terhadap
lingkungan
sekitar,
pemandangan
yang menarik,
tersedia
penerangan saat
gelap atau
malam)
kesempatan kondisi Permukaan rata, stabil dan
untuk bicara permukaan tidak licin, menerus tidak
dan mendengar terputus-putus, tidak ada
·         Kebisingan
(rendahnya rintangan pada lintasan
tingkat
kebisingan)
kesempatan
untuk
beraktivitas
baik
siang/malam
menyen skala pejalan kaki ruang dengan MENYENANGK
angkan skala manusia AN

kesempatan Elemen visual window shopping,


untuk yang menarik kebersihan trotoar
menikmati
cuaca yang baik
window shopping pengalaman
positif
(pemandangan Keindahan menyangkut kepuasan batin
yang indah, dan pancaindera
menyenangkan : kebersihan : tidak
aman, rapi, terlihat sampah
menerus, berserakan sekitar
terpelihara trotoar dan tersedia
tempat sampah yang
cukup

            Kriteria      
Kualitas Jalur
Pejalan Kaki
  Shirvani Krambek (2006) Harriss dan Dinnes Zegeer (1998) Untermann Gehl (2010) Hakim (2012)    
(1984) (1998) (1984)
aman   Jumlah kecelakaan   terhindar dari   Terlindung Keamanan bukan keamanan dari konstruksi trotoar tidak
yang terjadi dan tingkat resiko kecelakaan pencahayaan dari bahaya hanya mencakup konstruksi trotoar menyebabkan jatuh/terpeleset
kematian pejalan kaki lalu litas yang   kecelakaan segi kejahatan    
mengakibatkan perilaku lalu lintas (criminal), tetapi    
Persepsi keamanan cedera atau pengemudi (rasa aman, juga termasuk
terhadap kriminalitas, kematian pejalan kendaraan dan tidak ada rasa kekuatan
e. kaki pejalan kaki takut dari konstruksi dari
Kualitas perilaku kondisi lalu elemen lansekap,
pengguna kendaraan trotoar tersedia lintas) tata letak elemen,
bermotor menerus dengan bentuk elemen
lebar sesuai Terlindung dan kejelasan
karakter dari bahaya fungsi
tersedia jarak kriminalitas
(tidak berbatasan (rasa aman
langsung) antara dengan ruang
trotoar dan jalur -ruang yang
lintasan kendaraan hidup dengan
(menghindari adanya
cipratan aktivitas,
kendaraan bila pencahayaan
jalan dalam yang baik)
kondisi basah, Terlindung
mengurangi dari kondisi
kebisingan) yang tidak
menyenangkan
(angin, hujan,
panas, polusi ,
debu,
kebisingan,
silau)
 
    Konflik antar moda dan     mengurangi     Keamanan dari sirkulasi terpisah antara
    pejalan kaki   conflik dengan     konflik antara pejalan manusia dan kendaraan, aman
Keamanan mobil kaki dengan dar resiko tertabrak atau
menyeberang tersedia kendaraan terserempet kendaraan, trotoar
penanda, marka keamanan dari tersedia menerus dengan lebar
penyeberangan bahaya kriminalitas sesuai karakter, tersedia jarak
(tidak berbatasan langsung)
antara trotoar dan jalur
lintasan kendaraan
(menghindari cipratan
kendaraan bila jalan dalam
kondisi basah, mengurangi
kebisingan) , perilaku
pengguna kendaraan bermotor
dan pejalan kaki yang berjalan
pada jalur masing-masing
ruang -ruang hidup dengan
adanya aktivitas, pencahayaan
yang baik
 
nyaman Trotoar   Permukaan rata, street furniture perlindungan kesempatan sirkulasi KENYAMANAN  
dilengkapi stabil dan tidak licin tidak berada di terhadap cuaca untuk berjalan (pembagian
dengan jalur lintasan (tersedia ruang ruang yang jelas
fasilitas pejalan kaki untuk berjalan antara sirkulasi
tempat kaki, tidak ada kendaraan dan
duduk, rintangan pada manusia)
halte/shelter, lintasan,
peneduh, permukaan
tempat yang rata dan
sampah, tidak licin,
lampu yang dapat
bentuknya digunakan
disesuaikan oleh semua
dengan orang, muka
ukuran bangunan
standar (façade) yang
manusia menarik
      Aksesibilitas (lebar,     kesempatan • Iklim dan Ketersediaan Fasilitas Trotoar dilengkapi dengan
ramp, orientasi) untuk berdiri kekuatan alam pendukung fasilitas tempat duduk,
Terdapat ramp agar atau diam (tepi (radiasi sinar halte/shelter, peneduh, tempat
(aksesibel) bagi bangunan matahari, angin, sampah, lampu yang
semua orang dengan yang menarik curah hujan, bentuknya disesuaikan dengan
berbagai kondisi dan temperature) ukuran standar manusia
fisiknya, termasuk mendukung tanaman
para penderita cacat untuk peneduh, shelter
tubuh maupun dijadikan untuk berteduh
lansia, Lebar : tidak tempat
bersinggungan saat bersandar atau
berpapasan, mudah berdiam diri)
menyalip pejalan
kaki yang lain,
dapat berjalan
bersama-sama
dalam kelompok,
Trotoar
mengarahkan
dengan jelas
pergerakan pejalan
kaki
          ketersediaan kesempatan Bentuk elemen Aksesibilitas Terdapat ramp agar
fasilitas transit, untuk duduk lansekap (aksesibel) bagi semua orang
tanaman (tersedia furniture harus dengan berbagai kondisi
peneduh, street tempat untuk disesuaikan fisiknya, termasuk para
furniture, jalan duduk, bangku dengan ukuran penderita cacat tubuh maupun
pintas atau rute untuk standar manusia lansia, Lebar : tidak
yang pendek istirahat) bersinggungan saat
berpapasan, mudah menyalip
pejalan kaki yang lain, dapat
berjalan bersama-sama dalam
kelompok, Trotoar
mengarahkan dengan jelas
pergerakan pejalan kaki
            kesempatan   Perlindungan terdapat pohon peneduh untuk
untuk melihat terhadap cuaca berlindung dari cuaca panas,
(jarak pandang terdapat halte/shelter untuk
yang wajar berlindung dari hujan
terhadap
lingkungan
sekitar,
pemandangan
yang menarik,
tersedia
penerangan
saat gelap atau
malam)
            kesempatan kondisi permukaan Permukaan rata, stabil dan
untuk bicara tidak licin, menerus tidak
dan terputus-putus, tidak ada
mendengar ·         Kebisingan rintangan pada lintasan
(rendahnya
tingkat
kebisingan)
            kesempatan      
untuk
beraktivitas
baik
siang/malam
menyenangka         skala pejalan ruang dengan   MENYENANGKAN  
n kaki skala manusia

            kesempatan   Elemen visual yang window shopping, kebersihan


untuk menarik trotoar
menikmati
cuaca yang
baik
          window pengalaman Keindahan    
shopping positif menyangkut
(pemandangan kepuasan batin
yang indah, dan pancaindera
          menyenangkan   kebersihan : tidak    
: aman, rapi, terlihat sampah
menerus, berserakan
terpelihara sekitar trotoar
dan tersedia
tempat sampah
yang cukup

Anda mungkin juga menyukai