Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Etika, Profesi dan Profesional

I. Pengertian Etika

Kata etika berasal dari dua kata Yunani yang hampir sama bunyinya, namun berbeda
artinya. Pertama berasal dari kata ethos yang berarti kebiasaan atau adat, sedangkan yang
kedua dari kata ethos, yang artinya perasaan batin atau kencenderungan batin yang
mendorong manusia dalam perilakunya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan (1998) merumuskan pengertian etika dalam tiga arti sebagai berikut :

1. Ilmu tentang apa yang baik dan buruk, tentang hak dan kewajiban moral.
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut di masyarakat.

Dalam bahasa Indonesia kata etika ini kurang begitu populer dan jarang dipergunakan,
istilah etika lebih sering dipergunakan dalam kalangan terpelajar. Kata yang sepadan
dengan etika serta yang biasa dipergunakan di dalam masyarakat adalah susila atau
kesusilaan. Etika dalam hukum islam merupakan bagian dari akhlak. Etika merupakan
bagian dari akhlak, karena akhlak bukan hanya menyangkut perilaku manusia yang
bersifat perbuatan lahiriah saja. Akhlak ini mencakup hal-hal yang lebih luas, yaitu
meliputi bidang akidah, ibadah dan syariah. Dibawah ini merupakan pengertian lain dari
etika menurut para ahli:

1. Menurut Profesor Robert Salomon, etika dapat dikelompokkan menjadi dua definisi
yaitu :
a. Etika merupakan karakter individu, dalam hal ini termausk bahwa orang yang
beretika adalah orang yang baik. Pengertian ini disebut pemahaman manusia
sebagai individu yang beretika.
b. Etika merupakan hukum sosial. Etika merupakan hukum yang mengatur,
mengendalikan serta membatasi perilaku manusia.
2. Menurut Hamzah Yacub, Pengertian Etikaadalah ilmu yang menyelidiki mana yang
baik dan mana yang buruk dan memperlihatkan amal perbuatan manusia sejauh yang
dapat diketahui oleh akal pikiran.
3. Menurut James J. Spillane SJ, Etics atau etika memperhatikan atau
mempertimbangkan tingkah laku manusia dalam pengambilan keputusan moral. Etika
mengarah atau menghubungkan penggunaan akal budi individual dengan objektivitas
untuk menentukan kebenaran atau kesalahan dan tingkah laku seseorang terhadap
orang lain.
4. MenurutAsmaran, Pengertian Etika adalah studi mengenai tingkah laku manusia,
tidak hanya menentukan kebenaran-kebenarannya sebagaimana adanya, tetapi juga
menyelidiki manfaat atau kebaikan dari seluruh tingkah laku manusia.
5. Poerwadarmintamengemukakan Pengertian Etika, Etika adalah ilmu pengetahuan
mengenai asas-asas akhlak (moral).
6. Pengertian Etikamenurut Soergarda Poerbakawatja, Etika ialah filsafat mengenai
nilai, kesusilaan, tentang baik dan buruk, kecuali etika mempelajari nilai-nilai, ia juga
merupakan pengetahuan mengenai nilai-nilai itu sendiri.

II. Pengertian Profesi


Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan adalah profesi.
Profesi adalah suatu bentuk pekerjaan yang mengharuskan pelakunya memiliki
pengetahuan tertentu yang diperoleh melalui pendidikan formal dan ketrampilan tertentu
yang didapat melalui pengalaman kerja pada orang yang sudah terlebih dahulu
menguasai ketrampilan tersebut, dan terus memperbaharui ketrampilannya sesuai dengan
perkembangan teknologi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Profesi adalah
bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dan
sebagainya) tertentu. Dibawah ini merupakan pengertian profesi menurut beberapa para
ahli:

1. Menurut Schein, E.H (1962), Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang
membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang
khusus di masyarakat.
2. Menurut Hughes, E.C (1963), Profesi menyatakan bahwa ia mengetahui lebih baik
dari kliennya tentang apa yang diderita atau terjadi pada kliennya.
3. Menurut Daniel Bell (1973), Profesi adalah aktivitas intelektual yang dipelajari
termasuk pelatihan yang diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan
memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok / badan yang bertanggung
jawab pada keilmuan tersebut dalam melayani masyarakat, menggunakan etika
layanan profesi dengan mengimplikasikan kompetensi mencetuskan ide, kewenangan
ketrampilan teknis dan moral serta bahwa perawat mengasumsikan adanya tingkatan
dalam masyarakat.
4. Menurut Paul Comenisch (1983), Profesi adalah “komunitas moral” yang memiliki
cita-cita dan nilai bersama.
5. Menurut Bertens, Profesi adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang
memiliki cita-cita dan nilai-nilai bersama.
6. Menurut Siti Nafsiah, Profesi adalah suatu pekerjaan yang dikerjakan sebagai sarana
untuk mencari nafkah hidup sekaligus sebagai sarana untuk mengabdi kepada
kepentingan orang lain (orang banyak) yang harus diiringi pula dengan keahlian,
ketrampilan, profesionalisme, dan tanggung jawab.
7. Menurut Doni Koesoema A, Profesi merupakan pekerjaan, dapat juga berwujud
sebagai jabatan di dalam suatu hierarki birokrasi, yang menuntut keahlian tertentu
serta memiliki etika khusus untuk jabatan tersebut serta pelayananbaku terhadap
masyarakat.

III. Pengertian Profesionalisme

Sebelum membahas sikap profesional, ada baiknya diketahui terlebih dahulu makna
profesional dan profesionalisme, dan akhirnya baru akan tercapai tindakan profesional.
Profesional artinya ahli dalam bidangnya. Secara sederhana, profesionalisme yang
diartikan perilaku, cara, dan kualitas yang menjadi ciri suatu profesi. Seseorang
dikatakan profesional apabila pekerjaannya memiliki ciri standar teknis atau etika suatu
profesi.
Istilah profesional itu berlaku untuk semua aparat mulai dari tingkat atas sampai tingkat
bahwa.Profesionalisme dapat diartikan sebagai suatu kemampuan dan keterampilan
seseorang dalam melakukan pekerjaan menurut bidang dan tingkatan masing-masing.
Profesionalisme menyangkut kecocokan antara kemampuan yang dimiliki oleh birokrasi
dengan kebutuhan tugas, terpenuhi kecocokan antara kemampuan dengan kebutuhan
tugas merupakan syarat terbentuknya aparatur yang profesional. Artinya keahlian dan
kemampuan aparat merefleksikan arah dan tujuan yang ingin di capai oleh sebuah
organisasi. Dibawah ini merupakan pengertian profesionalisme menurut beberapa para
ahli:

1. Menurut Andrias Harefa (2004) bahwa profesionalisme pertama – tama adalah


soal sikap.Lalu dia mengatakan ada beberapa hal yang dapat dianggap mewakili sikap
profesionalisme yaitu, keterampilan tinggi, pemberian jasa yang berorientasi pada
kepentingan umum, pengawasan yang ketat atas perilaku kerja dan suatu sistem balas
jasa yang merupakan lambing prestasi kerja.
2. Menurut Agus Setiono (2004) mengatakan bahwa untuk profesionalisme aparatur,
paling tidak ada dua nilai yang harus dikembangkan, yaitu :
3. Tugas dan peranan harus senantiasa bertujuan melayani kepentingan umum.
4. Profesionalisme aparatur harus didasarkan pada pendidikan dan spesialisasi rasional.
5. Menurut Imawan (1997), Profesionalisme menunjukkan hasil kerja yang sesuai sesuai
dengan standar teknis atau etika sebuah profesi. Aktivitas kerja itu lazim berhubungan
dengan penghasilan dalam bentuk uang. Untuk menciptakan kadar profesionalitas
dalam melaksanakan misi institusi persyaratan dasarnya adalah tersedianya sumber
daya manusia yang andal, pekerjaan yang terprogram dengan baik, dan waktu yang
tersedia untuk melaksanakan program tersebut serta adanya dukungan dana yang
memadai dan fasilitas yang memadai dan fasilitas yang mendukung.
6. Profesionalisme menurut Sedarmayanti (2010:96) adalah pilar yang akan
menempatkan birokrasi sebagai mesin efektif bagi pemerintah dan sebagai parameter
kecakapan aparatur dalam bekerja secara baik. Ukuran 15 profesionalisme adalah
kompetensi, efektivitas, dan efisiensi serta bertanggung jawab.
7. Menurut Siagian (2000), menyatakan bahwa yang dimaksud dengan profesionalisme
adalah keandalan dalam pelaksanaan tugas sehingga terlaksana dengan mutu tinggi,
waktu yang tepat, cermat, dan dengan prosedur yang mudah dipahami dan diikuti oleh
pelanggan.
8. Menurut David H. Maister (1998) mengatakan bahwa orang-orang profesional adalah
orang-orang yang diandalkan dan dipercaya karena mereka ahli, terampil, punya ilmu
pengetahuan, bertanggung jawab, tekun, penuh disiplin, dan serius dalam
menjalankan tugas pekerjaannya.Semua itu membuat istilah profesionalisme identik
dengan kemampuan, ilmu atau pendidikan dan kemandirian.

Anda mungkin juga menyukai