Anda di halaman 1dari 4

TUGAS EVAKUASI

DASAR ASSASMENT FISIOTERAPI

DI SUSUN OLEH:
NAMA : RAHMATIA AZHARI
NIM : 2010301058
KELAS: 2A4

UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
JURUSAN FISIOTERAPI
A. SOAL
1. Apakah yang harus disiapkan sebagai seorang fisioterapis yang
profesional?
2. Apakah aspek domain Lahan praktik fisioterapi?
3. Apakah yang perlu diperhatikan pada aspek medikal, untuk fisioterapis?
4. Apakah aspek sosial yang perlu diperhatikan seorang fisioterapis?
5. Apakah yang di sebut dengan impairment, fungsional Limitation dan
Disabilitas ( beserta contohnya)?
6. Bagaimanakah karakter Diagnosis Fisioterapi?

B. JAWABAN
1. Persiapan sebagai seorang fisioterapis yang professional
a. Menghargai hak dan martabat individu,
b. Tidak bersikap diskriminasi dalam memberikan pelayanan kepada
siapapun yang membutuhkan.
c. Memberikan pelayanan profesional yang jujur, berkompeten dan
bertanggungjawab.
d. Mengakui batasan dan kewenangan profesi dan hanya memberikan
pelayanan dalam lingkup profesi fisioterapi.
e. Menjaga rahasia pasien/klein yang dipercayakan kepadanya kecuali
untuk kepentingan pengadilan/hukum.
f. Selalu memelihara standar kompetnsi profesi fisioterapi dan selalu
meningkatlan pengatahuan/ketrampilan.
g. Memberikan kontribusi dalam perencanaan dan pengembangan
pelayanan untuk meningkatkan derajat kesehatan individu dan
masyarakat
2. Di Indonesia, fisioterapi belum memasyarakat. Masyarakat berasumsi
bahwa fisioterapi pasti berhubungan medis dan kerjanya di rumah sakit.
Padahal belum tentu. Fisioterapi itu bisa saja ada di pusat kebugaran dan
sekarang memang sudah ada. Kendati demikian, untuk dapat menjadi
fisioterapi harus lulus pendidikan fisioterapi, mempunyai kewenangan,
dan legalisasi atau punya izin praktik. Dalam fisioterapi ada dua asumsi
yang bisa diberikan yaitu bisa melalui rujukan dan bisa juga tidak. Kalau
langsung sifatnya promotif dan preventif. Tetapi kalau rujukan sifatnya
kuratif dan rehabilitatif. Kalau promotif itu tujuannya jelas yaitu untuk
mempromosikan dan preventif itu tujuannya mencegah supaya sakitnya
tidak makin berkembang. Dalam terapi yang sifatnya preventif ini
fisioterapi memberikan terapi kepada seseorang yang memiliki potensi
mengalami gangguan gerak dan fungsi akibat pola gerak yang salah,
akibat faktor kesehatan tertentu, atau gaya hidup. Fisioterapi jenis ini bisa
saja dilakukan tanpa perlu ada rujukan. Karena itu, fisioterapi tidak hanya
berorientasi kepada rumah sakit. Cakupan pelayanan fisioterapi yang
sifatnya preventif dan promotif bisa saja didapat di pusat kebugaran atau
spa.
3. Medical aspect : Gangguan pada patologis atau fisiologis, seperti
cardiorespirasi, muculosceletal, neuromucular, dll
4. Sosial aspect : Gangguan keterbatasan fungsi, disabilitas seperti
perubahan fisiologis, kelainan struktur atau fungsi sitem tubuh
- melihat kegitaan sehari hari dari paseien
- bagaimana lingkungan ia tinggal
- pernah terjadi apa sebelumnya pada pasien
Hal tersebut di perlukan untuk memenuhi kebutuhan diagnosis, agar
mengetahui riwayat dan jalanya sebuah patologi.
Dan menurut kode etik I
Hak Pasien/Klein
1. Pasien/klein berhak atas pelayanan yang sebaik mungkin.
2. Pasien/klein berhak atas perlindungan terhadap pelayanan yang tidak
sesuai dan hanya menerima pelayanan yang bermanfaat.
3. Pasien/klein berhak atas pelayanan fisioterapi yang menghargai
privasi dan martabatnya.
4. Pasien/klein atau kuasa hukum berhak atas informasi yang cukup
tentang assesment, pilihan terapi/tindakan dan resiko yang dapat
ditimbulkan.
5. Pasien/klein berhak atas pemanfaatan sumber daya yang tersedia
untuk yang terbaik dalam pemeliharaan kesehatannya, sehingga bila di
pandang perlu fisioterapis dapat merujuk kepada pihak lain/profesi lain
yang lebih berkompeten.
6. Pasien/klein berhak menentukan dan membuat keputusan sendiri
dalam hal:
a. Memilih pelayanan fisioterapi atau alternatif lain
b. Menghentikan dan menerima ketidakmampuannya walaupun mungkin
tindakan fisioterapi dapat meningkatkan keadaanya.
5. impairment, fungsional Limitation dan Disabilitas
 Impairment : konsekuensi kerusakan dari kondisi patologis, yaitu,
mereka adalah tanda dan gejala yang mencerminkan kelainan pada
sistem tubuh, organ, atau jaringan Kerusakan /penurunan dapat
dikategorikan sebagai yang timbul dari anatomi, perubahan fisiologis,
atau psikologis serta kerugian atau kelainan struktur atau fungsi
system tubuh contoh :
• Kelemahan otot / torsi berkurangnya produksi
• Penurunan daya tahan otot
• Terbatasnya jangkauan gerak karena
• Pembatasan kapsul sendi
• Pembatasan jaringan ikat periarticular
• Panjang Penurunan otot
• Bersama hipermobilitas
• Kesalahan postur
• Otot panjang / kekuatan ketidakseimbangan

 Fungsional Limitation : Keterbatasan fungsional, komponen ketiga


dari model cacat, terjadi pada tingkat seluruh orang. Mereka adalah
hasil dari gangguan dan ditandai oleh kemampuan mengurangi
seseorang untuk melakukan tindakan atau komponen kemampuan
motorik dengan cara yang efisien atau biasanya diharapkan. Reaching
and grasping, Lifting and carrying, Pushing and pulling, Bending and
stooping, Turning and twisting, Throwing and catching, Rolling,
Standing

 Disabilitas : Sebuah cacat adalah ketidakmampuan untuk melakukan


atau berpartisipasi dalam kegiatan atau tugas yang berhubungan
dengan diri sendiri, rumah , pekerjaan, rekreasi, atau masyarakat
dengan cara atau sejauh bahwa individu atau masyarakat secara
keseluruhan misalnya, keluarga , teman-teman , rekan kerja )
menganggap sebagai "normal.

6. karakter Diagnosis Fisioterapi


 Berdasarkan day to day assessment
 Dinamis (patologi, impairmen, limitasi fungsi, dan disabilitas)
 Medical diagnosis only as a background
 Menuntun pada plan of care

Anda mungkin juga menyukai