Anda di halaman 1dari 15

STANDAR KOMPETENSI LUUSAN

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Telaah Kurikulum
Dosen Pengampu: Defri Mulyana, M.Pd

Disusun Oleh :

Taupik Hidayat 192191198

PENDIDIKAN JASMANI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt. atas limpahan rahmat dari-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kerangka Dasar Kurikulum
2013”. Solawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad
saw. kepada keluarganya, sahabatnya, dan semoga sampai kepada umatnya
hingga akhir jaman, aamiin.
Makalah ini berisi tentang Standar Kompetensi Lulusan. Perlu kita
ketahui, bahwa standar kompetensi lulusan dalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Itulah mengapa, setiap melakukan pembelajaran seorang guru harus mengacu
pada standar tersebut.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Semoga Allah swt.
membalas amal kebaikan yang telah diberikan.Aamiin
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun terhadap makalah ini agar kedepannya dapat penulis perbaiki.
Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangan.
Tasikmalaya, 8 April 2021 Penulis.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Makalah............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. Standar Isi.....................................................................................................2
B. Standar Proses...............................................................................................3
C. Standar Penilaian Dalam Pengembangan Kurikulum...................................6
BAB III SIMPULAN DAN SARAN.....................................................................11
A. Simpulan.....................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum Secara lebih khusus, di dalam Pasal 35 Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 (Pasal 35) dijelaskan bahwa Standar Kompetensi
Lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang harus dipenuhinya atau
dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah.

Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama


pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.

Standar Kompetensi Lulusan juga menjadi salah satu pedoman dalam


penyusunan kisi-kisi Ujian Nasional sebagai upaya mengukur pencapaian
kompetensi lulusan peserta didik pada mata pelajaran secara nasional.

Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan


peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa
belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian standar isi?
2. Apa pengertian standar proses?
3. Bagaimana standar penilaian dalam pengembangan kurikulum?
C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui pengertian standar isi
2. Mengetahui pengertian standar proses
3. Mengetahui standar penilaian dalam pengembangan kurikulum

1
BAB II PEMBAHASAN
A. Standar Isi
Standar isi adalah kriteria yang mencakup ruang lingkup materi dan tingkat
kompetensi yang digunakan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang
telah ditetapkan pada jenjang pendidikan tertentu. Adapun standar kompetensi
lulusan yang dirumuskan meliputi sikap, pengetahuan keterampilan.Artinya,
setiap materi yang akan diterima oleh peserta didik beserta tingkat kompetensinya
sudah dirumuskan ke dalam standar isi setiap mata pelajaran. Materi dan tingkat
kompetensi itulah yang nantinya akan berpengaruh pada sikap, pengetahuan, dan
keterampilan para peserta didik.

Menurut Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013, Standar Isi adalah kriteria


mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai
kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Ruang lingkup
materi dirumuskan berdasarkan kriteria muatan wajib yang ditetapkan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan, konsep keilmuan, dan karakteristik
satuan pendidikan dan program pendidikan. Selanjutnya, tingkat kompetensi
dirumuskan berdasarkan kriteria tingkat perkembangan peserta didik, kualifikasi
kompetensi Indonesia, dan penguasaan kompetensi yang berjenjang.
Secara umum, Standar Isi mencakup sasaran (goal) yang mencakup segala
sesuatu yang terdiri dari berbagai aspek yang akan dicapai dan menjadi
pengalaman belajar peserta didik. Hal ini sejalan dengan Urdan dalam Ku dan
Soulier (2009: 651) bahwa “goals are generally defined as performance
objectives, or what learners want to achieve”. Artinya, tujuan digambarkan secara
umum sebagai sasaran hasil atau hal yang ingin dicapai siswa. Selain sasaran,
Kriedl (2010: 227) menambahkan bahwa “curriculum purposes typically include
the goals, aims, and objectives an educational program”.
 Rumusan standar isi
Bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui pengembangan
potensi peserta didik yang sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, kemajuan teknologi, seni, dan budaya, sehingga diharapkan
bisa mencapai tujuan pendidikan nasional.
 Fungsi Standar Isi

2
3

Standar isi berfungsi sebagai acuan guru saat memberikan materi dalam
kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, materi yang diberikan pada
peserta didik selalu berorientasi pada standar kompetensi lulusan.
 Manfaat Standar Isi
Sebagai salah satu bagian dari standar pendidikan nasional (SNP), manfaat
standar isi adalah memudahkan pengembang kurikulum untuk
merumuskan kurikulum yang sesuai di tiap jenjang pendidikan.
B. Standar Proses
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun
2016 Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa standar proses adalah kriteria mengenai
pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan
dasar menengah untuk mencapai kompetensi lulusan. Ayat tersebut menjelaskan
bahwa untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran dibutuhkan serangkaian proses
yang sistematis dan terencana.
1. Tujuan Standar Proses
Adapun tujuan standar proses adalah sebagai berikut:

 Memudahkan guru dalam membuat perencanaan di sekolah, baik


perencanaan semester atau tahunan.

 Memudahkan kepala sekolah dalam memantau keberhasilan proses


pembelajaran di sekolah.

 Mengarahkan proses belajar peserta didik agar mengacu pada tujuan


akhir yang hendak dicapai, yaitu standar kompetensi lulusan.
2. Fungsi Standar Proses
Sebagai salah satu upaya untuk mencapai standar kompetensi lulusan, fungsi
standar proses adalah sebagai berikut:

 Mengendalikan proses pendidikan yang berjalan melalui pembelajaran.

 Meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan.


4

 Alat untuk mencapai program yang telah direncanakan oleh tiap instansi
pendidikan.

 Menjadi acuan bagi guru untuk merencanakan, membuat, dan


mengimplementasikan program-programnya.
3. Manfaat Standar Proses
Standar proses bisa memberikan manfaat yang cukup signifikan pada
pembelajaran, yaitu pembelajaran yang dilakukan oleh guru selalu terarah, efektif,
dan efisien, sehingga peserta didik bisa lebih mudah dalam mengimplementasikan
ilmu yang didapatkannya.
4. Komponen Standar Proses
Prinsip pembelajaran yang dilakukan di setiap unit satuan pendidikan haruslah
mengacu pada standar kompetensi lulusan dan standar isi. Berkaitan dengan
prinsip itulah, standar proses harus mencakup beberapa komponen, yaitu
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian
hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran. Adapun pembahasan
masing-masing komponen standar proses adalah sebagai berikut.
 Perencanaan Pembelajaran
Proses perencanaan harus dilakukan secara optimal agar kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan bisa sesuai dengan tujuan yang telah
dirumuskan. 
 Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran melibatkan dua pihak utama, yaitu pendidik
(guru) dan peserta didik. Kerja sama antara kedua belah pihak akan
menentukan ketercapaian kompetensi lulusan. 
Pada prinsipnya, pelaksanaan pembelajaran ini merupakan bentuk nyata dari
penerapan RPP. Kegiatan yang termasuk standar proses meliputi kegiatan yang
sudah dirumuskan di dalam RPP, contohnya seperti berikut.
a. Kegiatan pendahuluan

- Persiapan mental dan psikis peserta didik sebelum pembelajaran


dimulai.
5

- Memberikan sejumlah pretest berkaitan dengan mata pelajaran yang


sudah dan akan dijalankan.

- Memberikan analisis singkat tujuan pembelajaran.

- Menyampaikan cakupan materi sesuai silabus.


b. Kegiatan inti
Kegiatan inti adalah kegiatan utama, yaitu saat berlangsung pembelajaran.
Tujuan utama kegiatan inti adalah mencapai kompetensi dasar yang telah
dirumuskan. Lalu, apa saja bentuk kegiatannya?
- Melibatkan peserta didik agar selalu aktif dalam pembelajaran.
- Memanfaatkan beragam media pembelajaran interaktif.
- Mengadakan kegiatan diskusi agar peserta didik terlatih untuk
mengemukakan pendapat.
- Mengadakan kegiatan di laboratorium untuk mata pelajaran sains.
- Memfasilitasi peserta didik untuk selalu kreatif melalui beragam
pertunjukan, baik di dalam maupun di luar kelas.
- Mengadakan beragam kompetisi di kelas pada waktu yang sesuai.
c. Kegiatan penutup
Kegiatan penutup merupakan kegiatan akhir dalam serangkaian proses
pembelajaran. Pada kegiatan ini, guru bisa meminta peserta didik untuk
membuat rangkuman pembelajaran, mengadakan pretest berkaitan materi
yang telah disampaikan, menyampaikan materi apa yang akan dipelajari
selanjutnya, dan berdoa.
d. Penilaian hasil pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, penilaian memegang peranan penting, yaitu
sebagai pengukur keberhasilan pembelajaran. Pada tingkat satuan
pendidikan, salah satu pilar penilaian yang biasa digunakan adalah
penilaian kelas. 
e. Pengawasan proses pembelajaran
Adapun kegiatan pengawasan meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi,
pelaporan, dan tindak lanjut.
6

f. Pemantauan
Kegiatan pemantauan meliputi diskusi kelompok terfokus, pengamatan,
pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi. Kegiatan ini
dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Pihak yang
berhak melakukan pemantauan adalah kepala sekolah dan pengawas.
g. Supervisi
Supervisi hampir sama seperti pemantauan, hanya saja pada supervisi akan
diadakan latihan dan konsultasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dan
pengawas.
h. Evaluasi
Kegiatan evaluasi bertujuan untuk mengontrol kualitas pembelajaran agar
tetap berjalan sesuai standar yang ada. Kegiatan ini dilakukan dengan
membandingkan proses pembelajaran dengan standar proses yang ada dan 
menganalisis kinerja guru sesuai kompetensinya.
i. Pelaporan
Kegiatan ini meliputi pelaporan hasil pemantauan, supervisi, dan evaluasi.
Laporan ditujukan pada pihak pemangku kepentingan.
j. Tindak lanjut
Kegiatan tindak lanjut ini ditujukan untuk guru, baik guru yang memiliki
kinerja baik maupun sebaliknya. Bagi guru yang memiliki kinerja baik
akan diberi  penghargaan. Sementara, bagi guru yang memiliki kinerja
kurang baik akan diberi teguran secara terdidik atau ikut pelatihan
C. Standar Penilaian Dalam Pengembangan Kurikulum
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan,
manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar
peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta
didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.
Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.Ulangan
adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian Kompetensi Peserta
7

Didik secara berkelanjutan dalam proses Pembelajaran untuk memantau kemajuan


dan perbaikan hasil belajar Peserta Didik.
Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau
penyelesaian dari suatu satuan pendidikan.

Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria


ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada
standar kompetensi kelulusan, dengan mempertimbangkan karakteristik peserta
didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan.
1. Lingkup Penilaian
Penilaian pendidikan pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah
terdiri atas:
- Penilaian hasil belajar oleh pendidik;
- Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan
- Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan
menengah meliputi aspek:
- sikap;
- pengetahuan; dan
- keterampilan.
2. Tujuan Penilaian
Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan
mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta
didik secara berkesinambungan.Penilaian hasil belajar oleh satuan
pendidikan bertujuan untuk menilai pencapaian Standar Kompetensi
Lulusan untuk semua mata pelajaran.Penilaian hasil belajar oleh
Pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara
nasional pada mata pelajaran tertentu.
3. Prinsip Penilaian

- objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang


jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai;
8

- adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta


didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang
agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan
gender.terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang
tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran;
- terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang
berkepentingan;
- menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua
aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang
sesuai, untuk memantau dan menilai perkembangan kemampuan peserta
didik;
- sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah baku;
- beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan; dan
- akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari
segimekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya.
4. Bentuk Penilaian
- Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam bentuk ulangan,
pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan.
- Pemanfaatan hasil penilaian oleh pendidik sebagaimana yang dimaksud
diatur lebih lanjut oleh Direktorat Jenderal terkait.
- Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan dalam bentuk
ujian sekolah/madrasah.
- Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan sebagaimana yang
dimaksud digunakan untuk penentuan kelulusan dari satuan pendidikan.
5. Mekanisme Penilaian
- perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan
silabus;
9

- penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan dan


teknik penilaian lain yang relevan, dan pelaporannya menjadi
tanggungjawab wali kelas atau guru kelas;
- penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan,
dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
- penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek,
portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
- peserta didik yang belum mencapai KKM satuan pendidikan harus
mengikuti pembelajaran remedi; dan
- hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan peserta didik
disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.
Ketentuan lebih lanjut tentang mekanisme penilaian oleh pendidik diatur
dalam pedoman yang disusun oleh Direktorat Jenderal terkait berkoordinasi
dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian.
Mekanisme penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan:
- penetapan KKM yang harus dicapai oleh peserta didik melalui rapat
dewan pendidik;
- penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan pada semua mata
pelajaran mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
- penilaian pada akhir jenjang pendidikan dilakukan melalui ujian
sekolah/madrasah;
- laporan hasil penilaian pendidikan pada akhir semester dan akhir tahun
ditetapkan dalam rapat dewan pendidik berdasar hasil penilaian oleh
Satuan Pendidikan dan hasil penilaian oleh Pendidik; dan
- kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan
ditetapkan melalui rapat dewan pendidik.
6. Prosedur Penilaian
Penilaian aspek sikap dilakukan melalui tahapan:
- mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran;
- mencatat perilaku peserta didik dengan menggunakan lembar
observasi/pengamatan;
- menindaklanjuti hasil pengamatan; dan
10

- mendeskripsikan perilaku peserta didik.


7. Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian yang digunakan oleh pendidik dalam bentuk penilaian
berupa tes, pengamatan, penugasan perseorangan atau kelompok, dan
bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat
perkembangan peserta didik.Instrumen penilaian yang digunakan oleh
satuan pendidikan dalam bentuk penilaian akhir dan/atau ujian
sekolah/madrasah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan
bahasa, serta memiliki bukti validitas empirik.
Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk UN
memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti
validitas empirik serta menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan
antarsekolah, antardaerah, dan antar tahun.
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Standar kompetensi lulusan dalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Itulah mengapa,
setiap melakukan pembelajaran seorang guru harus mengacu pada standar
tersebut. Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama
pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, dan standar pembiayaan.

Standar Kompetensi Lulusan juga menjadi salah satu pedoman dalam


penyusunan kisi-kisi Ujian Nasional sebagai upaya mengukur pencapaian
kompetensi lulusan peserta didik pada mata pelajaran secara nasional.

B. Saran
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun terhadap makalah
ini agar kedepannya dapat penulis perbaiki. Karena penulis sadar makalah yang
dibuat masih banyak terdapat kekurangan.

11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/standar-proses/
https://www.informasiguru.com/2017/07/standarpenilaianpendidikank2013.html?
m=1
https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/standar-isi/

12

Anda mungkin juga menyukai