Tugas Mata (ANGEL)
Tugas Mata (ANGEL)
PRETEST MATA
Disusun Oleh :
Angelina Meylinda S 213210069
Pembimbing :
dr. Wina Fuad Lubis, Sp.M
JAWABAN
1. Definisi :
Kelainan refraksi atau ametropia adalah suatu keadaan refraksi dimana
sinar-sinar sejajar yang berasal dari jarak tak terhingga masuk ke mata tanpa
akomodasi dibiaskan tidak tepat di retina.
Klasifikasi :
Kelainan refraksi dikelompokkan atas : Miopia, Hipermetropia dan Astigmatisma
A. MIOPIA
Miopia adalah suatu kelainan refraksi dimana sinar-sinar sejajar yang
berasal dari jarak tak terhingga masuk ke mata tanpa akomodasi dibiaskan di
depan retina sehingga bayangan yang dihasilkan kabur.
Miopia atau rabun jauh adalah pembiasan berkas sinar yang masuk ke
dalam mata di suatu titik fokus di depan retina pada keadaan tanpa akomodasi.
B. HIPERMETROPIA
Hipermetropia adalah suatu kelainan refraksi dimana sinarsinar
sejajar yang berasal dari jarak tak terhingga masuk ke mata tanpa
akomodasi dibiaskan di belakang retina, sehingga bayangan yang
dihasilkan kabur. Untuk mengoreksinya dipakai lensa sferis plus.
C. ASTIGMATISMA
Astigmatisma adalah suatu kelainan refraksi dimana sinar – sinar
sejajar yang berasal dari jarak tak terhingga masuk ke mata tanpa
akomodasi, tidak dibiaskan pada satu titik fokus tetapi pada dua titik fokus
atau lebih (membentuk garis fokus).
Pengelompokan astigmatisma berdasarkan meridian astigmatisma :
A. Regular astigmatism
Bila meridian-meridian astigmatisma mempunyai orientasi yang
konstan pada setiap titik yang melewati pupil. Meridianmeridian utama
pada astigmatisma ini (meridian dengan kelengkungan terbesar dan
terkecil) selalu terpisah 90o atau saling saling tegak lurus. Dapat
dikoreksi dengan kacamata lensa silindris.
B. Irregular astigmatism
Bila meridian-meridian astigmatisma mempunyai orientasi yang
berbeda pada setiap titik yang melewati pupil sehingga sinarsinar
sejajar dengan garis pandang dibiaskan tidak teratur. Hal ini bisa
disebabkan oleh ketidakteraturan permukaan kornea atau kekeruhan
tidak merata pada lensa. Dapat diterapi dengan lensa kontak rigid.
Penatalaksanaan :
Koreksi astigmatisma dapat dilakukan dengan pemberian
kacamata, lensa kontak atau bedah refraktif. Pemberian kacamata untuk
astigmatisma reguler diberikan koreksi sesuai kelainan yang didapat yaitu
silinder negatif atau positif dengan atau tanpa kombinasi lensa sferis.
Astigmatisma reguler, jika ringan diberikan lensa kontak keras dan untuk
yang berat dapat dilakukan keratoplasti.
2. PEMERIKSAAN
Teknik pemeriksaan refraksi terdiri dari teknik pemeriksaan secara
subjektif dan objektif.
DEFENISI
Autorefraktometer
Autorefraktometer adalah mesin dikontrol komputer yang digunakan pada
pemeriksaan refraksi objektif dengan prinsip pengukuran perubahan sinar ketika
masuk ke mata pasien. Autorefraktometer menentukan secara otomatis hasil
koreksi kelainan refraksi. Pemeriksaan yang dilakukan bersifat cepat, mudah, dan
tanpa rasa sakit.
Prosedur Pemeriksaan :
1. Nyalakan tombol power alat.
2. Bersihkan sandaran dahi dan dagu.
3. Pasien dipersilakan duduk senyaman mungkin dan diinstruksikan untuk
menempatkan dahi dan dagunya pada sandaran alat kemudian melihat lurus ke
objek (gambar) yang ada di dalam alat.
4. Pemeriksaan dilakukan satu per satu pada mata, dimulai dengan mata kanan
terlebih dahulu.
5. Pada saat dilakukan pemeriksaan, objek (gambar) yang dilihat pasien akan
bergerak maju mundur sesuai dengan gerakan joystick yang dilakukan pemeriksa
untuk mendapatkan fokus. Alat akan membaca secara otomatis dan menentukan
objek (gambar) ketika tepat di retina sekaligus memberikan hasil koreksi kelainan
refraksi.
6. Setelah selesai dilakukan pengukuran, hasil pengukuran dapat dicetak.
iii