Anda di halaman 1dari 7

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

PENENTUAN HARGA PELAYANAN PUBLIK

Dosen Pengampu :

Putu Putri Prawitasari, S.E., M.Si., Ak

Oleh :

Ni Putu Ary Dewi Suryantini

119211234

Kelas A

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL

TAHUN AJARAN 2020/2021


Pemberian pelayanan publik pada dasarnya dapat dibiayai melalui dua sumber, yaitu
perpajakan dan pembebanan langsung kepada masyarakat sebagai konsumen jasa publik.

Pelayanan publik yang dapat dijual

Beberapa pelayanan publik yang dapat dibebankan tarif pelayanan misalnya :

1. Pelayanan air bersih


2. Transportasi publik 
3. Jasa Pos Telekomunikasi
4. Energi dan listrik
5.  Perumahan Rakyat
6.  Fasilitas rekreasi 
7. Pendidikan 
8. Jalan tol 
9. Irigasi 
10. Jasa pemadam kebakaran 
11. Pelayanan kesehatan 
12. Pengolahan sampah atau limbah 

Pembebanan tarif pelayanan publik kepada konsumen dapat dibenarkan karena beberapa
alasan yaitu

1. Adanya barang privat dan barang publik

Barang privat adalah barang-barang kebutuhan masyarakat yang manfaat barang


atau jasa tersebut hanya dinikmati secara individual oleh yang membelinya
sedangkan yang tidak mengkonsumsi tidak dapat menikmati barang/jasa tersebut.
Sedangkan barang publik adalah barang-barang kebutuhan masyarakat yang
manfaat barang dan jasa tersebut dinikmati oleh seluruh masyarakat secara
bersama-sama. 

Pada tataran praktik terdapat kesulitan dalam membedakan barang publik dengan
barang privat. Beberapa sebab sulitnya membedakan republik dengan barang
privat adalah:

a) Batasan antara barang publik dan barang privasi sulit untuk ditentukan.
Barang-barang yang memiliki sifat sebagai bahan barang privat seperti
transportasi atau perumahan yang memadai dapat dianggap sebagai kebutuhan
dasar manusia.
b) Terdapat barang dan jasa yang merupakan barang/jasa publik tetapi Dalam
penggunaannya tidak dapat dihindari keterlibatan beberapa elemen
pembebanan langsung.
c) Terdapat kecenderungan untuk membebankan tarif pelayanan daripada
membebankan pajak karena pembebanan tarif lebih mudah pengumpulannya. 

2. Efisiensi ekonomi
Ketika setiap individu bebas menentukan berapa banyak barang atau jasa yang
inginmereka konsumsi, mekanisme harga memiliki peran penting dalam
mengalokasikan sumber daya.
3. Prinsip keuntungan. 
Pembebanan tarif pelayanan publik pada dasarnya juga menguntungkan
pemerintah karena dapat digunakan sebagai salah satu sumber penerimaan
pemerintah. Hanya saja pemerintah tidak boleh memkasimalkan keuntungan.
Argumen dasar terhadap pembebanan tarif pelayanan
1. Dasar pembebanan tarif biaya.
Dalam praktik, pembebanan langsung biasanya ditentukan karena
alasan sebagai berikut :
- Suatu jasa, baik merupakan barang publik maupun barang
privat, mungkin tidak dapat diberikan kepada setiap orang,
sehingga tidak adil bila biayanya dibebankan kepada semua
masyarakat melalui pajak, sementara mereka tidak
menikmatinya.
- Suatu pelayanan mungkin emmbutuhkan sumber daya yang
mahal atau langka sehingga konsumsi publik harus
didisiplinkan.
- Terhadap variasi dalam konsumsi individual yang lebih
berhubungan dengan pilihan daripada kebutuhan.
- Suatu jasa mungkin digunakan untuk operasi komersial yang
menguntungkan dan untuk memenuhi kebutuhan domestik.
- Pembebanan dapat digunakan untuk mengetahui arah dan skala
permintaan atas suatu jasa apabila jenis dan standar
pelayanannya tidak dapat ditentukan secara tegas
2. Terdapat kesulitan administrasi dalam menghitung biaya pelayanan
Penetapan tarif pelayanan mensyaratkan adanya sistem pencatatan dan
pengukuran yang andal. Hal tersebut dapat meningkatkan biaya
penyediaan pelayanan.
3. Yang miskin tidak mampu untuk membayar.
Kesenjangan ekonomi dan pendapatan yang lebar menyebabkan orang
miskin tidak mampu membayar pelayanan dasar yang mestinya mereka
dapatkan, seperti pendidikan, kesehatan, air bersih, dan bahkan
makanan sehat. Bila kita peduli pada golongan miskin, pendekatan
terbaik adalah melalui distribusi pendapatan, tetapi hal ini cukup sulit
dilakukan di negara berkembang.
4. Adanya eksternalitas, merit god, dan persyaratan legal.
Eksternalitas positif mislanya tarif pelayanan yang terlalu tinggi
membuat masyarakat tidak terdorong untuk menggunakannya.
Demikian juga dengan barang yang dianggap sebagai merit god
mungkin lebih baik diberikan secara geratis atau tanpa beban, seperti
pendidikan. Selain itu juga terdapat peraturan perundang-undangan
yang mensyaratkan pemerintah untuk menyediakan pelayana tertentu.

Prinsip dan praktik pembebanan


Sebagian barang dan jasa yang disediakan pemerintah lebih sesuai dibiayai dengan
pembebanan tarif. Semakin dekat suatu pelayanan terkait dengan barang privat semakin
sesuai barang tersebut dikenai tarif.

Kegunaan pembebanan dalam praktik


Praktik pembebanan pelayanan publik berbeda-beda untuk setiap negara, antara jasa yang
disediakan langsung oleh pemerintah dan yang disediakan oleh perusahaan milik negara,
serta antara pemerintah pusat dan daerah.
Penetapan harga pelayanan : berapa harga yang harus dibebankan
Jika pemerintah hendak mebebankan biaya pelayanan kepada konsumennya, maka
pemerintah harus memutuskan berapa beban yang pantas dan wajar. Aturan yang bisa
dipakai adalah bahwa beban dihitung sebesar total biaya untuk emnyediakan pelayanan
tersebut. Akan tetapi untuk menghitung biaya total tersebut terdapat beberapak kesulitan
karena :
1. Kita tidak tahu secara tepat berapa biaya untuk menyediakan suatu pelayanan.
2. Sangat sulit untuk mengukut jumlah yang dikonsumsi
3. Pembebanan tidak memperhitungkan kemampuan masyarakat untuk membayar.
4. Biaya apa saja yang diperhitungkan, apakah hanya biaya operasi langsung atau
juga diperhitungkan biaya modal.
Penetapan harag pelayanan publik dengan menggunakan marginal cost pricing setidkanya
harus memperhitungkan biaya operasi variabel, semi variabel overhead cost seperti biaya
modal atas aktiva yang digunakan untuk memberikan pelayanan, biaya penggantian aset
modal yang digunakan dalam penyediaan pelayanan, dan biaya penambahan aset modal
yang digunakan untuk memenuhi tambahan permintaan.

Permasalahan marginal cost pricing


penggunaan marginal cost pricing memiliki beberapa permasalahan antara lain :
1. Sulit untuk memperhitungkan secara tepat marginal cost untuk jasa tertentu.
2. Apakah harga seharusnya didasarkan pada biaya marginal jangka pendek atau
marginal jangka panjang.
3. marginal cost pricing bukan berarti full cost recovery. Historical capital cost tidak
mungkin dipulihkan, demikian pula full operating cost.
4. Konsep kewajaran digunakan untuk menunjukkan hanay mereka yang emnerima
manfaat yang membayar, semua konsumen membayar tanpa memandang
perbedaan biaya dan emnyediakan pelayana tersebut.
5. Eksternalitas konsumsi, seperti manfaat kesehatan umum dari air bersih untuk
minum dan mandi dapat secara signifikan mengubah efisiensi harga yang
ditentukan marginal cost.
6. Pertimbangan ekuitas mensyaratkan yang kaya membayar lebih.

Kompleksitas strategi harga


1. Two-part tariffs. Banyak kepentingan publik dipungut dengan two-part tariffs,
yaitu fixed charge untuk menutupi biaya overhead atau biaya infrastruktur dan
variabel yang didasarkan atas besarnya konsumsi.
2. Peak-lood tariffs. Pelayanan publik dipungut berdasarkan tarif tertinggi.
Permasalahannya adalah beban tertinggi membutuhkan tambahan kapasitas yang
disediakan, tarif tertinggi untuk periode Puncak harus menggambarkan higher
marginal cost.
3. Diskriminasi harga. Jika kelompok dengan pendapatan berbeda dapat diasumsikan
memiliki pola permintaan yang berbeda pelayanan yang diberikan kepada
kelompok yang berpendapatan rendah dapat subsidi silang dengan kelompok
dengan pendapatan tertinggi hal tersebut tergantung dari kemampuan mencegah
orang kaya menggunakan pelayanan yang dimaksudkan untuk orang miskin.
4. Full cost recovery. Pelayanan didasarkan pada biaya penuh atau biaya total untuk
menghasilkan pelayanan, penetapan harga berdasarkan biaya penuh atas pelayanan
publik perlu mempertimbangkan keadilan dan kemampuan publik untuk
membayar.
5. Harga di atas marginal cost. Dalam beberapa kasus sengaja ditetapkan harga diatas
Marginal cot,  seperti tarif mobil adanya beberapa biaya perizinan.

Taksiran biaya

Penentuan negara dengan teknik apapun yang digunakan pada dasarnya adalah
berdasarkan pada usaha penafsiran biaya secara akurat, hal ini melibatkan beberapa
pertimbangan sebagai berikut :

 Opportunitu cost untuk staf perlengkapan, dll


 Opportunity cost of capital
 Accounting price untuk input ketika harga pasar tidak menunjukkan value to
society 
 Pooling, ketika biaya berbeda setiap individunya
 cadangan inflasi

Anda mungkin juga menyukai