Anda di halaman 1dari 9

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

JENIS-JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Dosen Pengampu :

Putu Putri Prawitasari, S.E., M.Si., Ak

Oleh :

Ni Putu Ary Dewi Suryantini

119211234

Kelas A

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL

TAHUN AJARAN 2020/2021


JENIS-JENIS ANGGARAN SEKTOR PUBLIK

Sistem anggaran sektor publik dalam perkembangannya telah menjadi instrumen kebijakan
multifungsi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi. Swebagai sebuah
sistem, perencanaan anggaran sektor publik telah mengalami banyak perkembangan. Pada
dasarnya, terdapat beberapa jenis pendekatan dalam perencanaan dan penyusutan anggaran
sektor publik. Pendekatan tersebut adalah :

- Anggaran tradisional atau anggaran konvensional


- Pendekatan baru yang sering dikenal dengan pendekatan New Public Management

Anggaran tradisional

Anggaran tradisional merupakan pendekatan yang banyak digunakan di negara


berkembang dewasa ini. Terdapat dua ciri utama dalam pendekatan ini yaitu penyusunan
anggaran yang didasarkan atas pendekatan incremental dan struktur dan susunan anggaran
yang bersifat line-item. Ciri lain yang melekat pada pendekatan anggaran tradisional
tersebut adalah cenderung sentralistis, bersifat spesifikas, tahunan, menggunakan prinsip
anggaran bruto

1. Incremental

Anggaran tradisional bersifat incremental yaitu hanya menambah atau


mengurangi jumlah rupiah pada item-item anggaran yang sudah ada sebelumnya
dengan menggunakan data tahun sebelumnya sebagai dasar untuk menyesuaikan
besarnya penambahan atau pengurangan tanpa dilakukan kajian yang mendalam.

Masalah utama anggaran tradisional adalah terkait dengan tidak adanya perhatian
terhadap konsep value for money. Anggaran tradisional yang bersifat inkremental
cenderung menerima konsep harga pokok pelayanan historis tanpa memperhatikan
pertanyaan seperti :

1. Apakah pelayanan tertentu yang dibiayai dengan pengeluaran pemerintah


masih dibutuhkan atau masih menjadi prioritas?
2. Apakah pelayanan yang diberikan telah terdistribusi secara adil dan merata di
antara kelompok masyarakat?
3. Apakah pelayanan diberikan secara ekonomis dan efisien?
4. Apakah pelayanan yang diberikan mempengaruhi pola kebutuhan publik?
2. Line-item

Metode line item budgeting tidak memungkinkan untuk menghilangkan item-item


penerimaan atau pengeluaran yang telah ada dalam struktur anggaran, walaupun
sebenarnya secara rill item sudah tidak relevan lagi untuk di gunakan pada periode
sekarang. Penyusunan anggaran dengan menggunakan struktur line-item dilandasi
dengan adanya orientasi sistem anggaran yang dimaksudkan untuk mengontrol
pengeluaran.

dilihat dari berbagai sudut pandang, metode penganggaran tradisional memiliki


beberapa kelemahan, yaitu :

1. Hubungan yang tidak memadai antara anggota tahunan dengan rencana


pembangunan jangka panjang 
2. Pendekatan inkremental menyebabkan sejumlah besar pengeluaran tidak
pernah diteliti secara menyeluruh efektivitasnya
3. Lebih berorientasi pada input daripada output. Hal tersebut menyebabkan
anggaran tradisional tidak dapat dijadikan sebagai alat untuk membuat
kebijakan dan pilihan sumber daya atau memonitor kinerja
4. Sekat-sekat antar Kementerian yang kaku memuat tujuan nasional secara
keseluruhan sulit dicapai 
5. Proses anggaran terpisah untuk pengeluaran rutin dan pengeluaran modal
atau investasi 
6. Anggaran tradisional bersifat tahunan
7. Sentralisasi penyiapan anggaran ditambah dengan informasi yang tidak
memadai menyebabkan lemahnya perencanaan anggaran 
8. Persetujuan anggaran yang terlambat sehingga gagal memberikan
mekanisme pengendalian untuk pengeluaran yang sesuai, seperti sehingga
dilakukan revisi anggaran
9. Aliran informasi yang tidak memadai menjadi dasar mekanisme
pengendalian rutin, mengidentifikasi masalah dan tindakan
Anggaran publik dengan pendekatan NPM

New public management berfokus pada manajemen sektor publik yang berorientasi pada
kinerja bukan berorientasi pada kebijakan. Salah satu model pemerintahan di era new
public management adalah model pemerintahan yang diajukan oleh Osborne dan Gaebler
Yang tertuang dalam pandangannya yang dikenal dengan konsep ”Reinventing
Government”. Perspektif baru pemerintah menurut Osborne dan Geabler adalah:

1. Pemerintah katalis.

Pemerintah katalis fokus pada pemberian, pengarahan bukan produksi


pelayanan publik. Pemerintah harus menyediakan beragam pelayanan
publik tetapi tidak harus terlibat secara langsung dengan proses
produksinya.

2. Pemerintah milik masyarakat.

Memberdayakan masyarakat daripada melayani. Pemerintah sebaiknya


memberikan wewenang kepada masyarakat sehingga mereka mampu
menjadi masyarakat yang dapat menolong dirinya sendiri.

3.  Pemerintah yang kompetitif

pemerintah yang kompetitif menyuntikkan semangat kompetisi dalam


pemberian pelayanan publik. kompetisi adalah satu-satunya cara untuk
menghemat pengeluaran sekaligus meningkatkan pelayanan.

4. Pemerintah yang digerakkan oleh misi 

Mengubah organisasi yang digerakkan oleh peraturan menjadi organisasi


yang digerakkan oleh misi.

5. pemerintah yang berorientasi pada hasil

Membiayai hasil bukan masukan. Pada pemerintah tradisional besarnya


alokasi anggaran pada suatu unit kerja ditentukan oleh kompleksitas
masalah yang dihadapi.

6. Pemerintah yang berorientasi pada pelanggan 

Memenuhi kebutuhan pelanggan, bukan birokrasi. Pemerintah tradisional


seringkali salah dalam mengidentifikasi pelanggannya.

7. Pemerintahan wirausaha.

Mampu menciptakan pendapatan yang tidak sekedar membelanjakan.


Pemerintah tradisional cenderung tidak berbicara tentang upaya untuk
menghasilkan pendapatan dari aktivitasnya.
8. Pemerintah antisipatif. 

Berupaya mencegah daripada mengobati. Pemerintah tradisional yang


birokratis memusatkan diri pada produksi pelayanan publik untuk
memecahkan masalah. 

9. Pemerintah desentralisasi 

Menuju partisipatif dan tim kerja. Pada masa lalu, pemerintah yang
sentralistis dan hirarkis sangat diperlukan.

10. Pemerintah yang berorientasi pada pasar.

Mengadakan perubahan dengan mekanisme pasar dan bukan dengan


mekanisme administrasi. Ada dua cara alokasi sumber daya,  yaitu
mekanisme pasar dan mekanisme administratif mekanisme pasar terbukti
sebagai yang terbaik dalam mengalokasikan sumber daya.

Perubahan pendekatan anggaran

Dengan perkembangan zaman muncul beberapa teknik penganggaran sektor publik


misalnya adalah anggaran kinerja, Zero Based budgeting, dan planning programming and
budgeting system. Pendekatan baru dalam sistem anggaran publik tersebut cenderung
memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Komprehensif atau komparatif .


2. Terintegrasi dan lintas departemen.
3.  Proses pengambilan  keputusan yang rasional.
4.   berjangka panjang.
5. Spesifikasi tujuan dan pemeringkatan prioritas.
6.  Analisis total cost dan benefit
7.  Berorientasi input, output dan outcome, bukan sekedar ikut
8.  Adanya pengawasan kinerja

Anggaran Kinerja

Anggaran dengan pendekatan kinerja disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan yang
terdapat dalam anggaran tradisional, khususnya kelemahan yang disebabkan oleh tidak
adanya tolok ukur yang dapat digunakankan untuk mengukur kinerja dalam pencapaian
tujuan dan sasaran pelayanan publik.Anggaran kinerja didasarkan pada tujuan dan sasaran
kinerja. sistem anggaran kinerja pada dasarnya Merupakan sistem yang mencakup
kegiatan penyusunan program dan kinerja sebagai instrumen untuk mencapai tujuan dan
sasaran program.

Zero based budgeting

Konsep ZBB dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan yang ada pada sistem anggaran
tradisional

Proses implementasi ZBB

1. Identifikasi unit-unit keputusan.

Setiap pusat pertanggungjawaban merupakan unit pembuat keputusan yang salah


satu fungsinya adalah untuk menyiapkan anggaran. satu unit keputusan merupakan
kumpulan dari unit keputusan level yang lebih kecil. setelah dilakukan identifikasi
keputusan-keputusan secara tepat,  tahap berikutnya adalah menyiapkan dokumen
yang berisi tujuan unit keputusan dan tindakan yang dapat dilakukan untuk
mencapai tujuan tersebut.

2. Paket keputusan merupakan gambaran komprehensif mengenai bagian dari


aktivitas organisasi atau fungsi yang dapat dievaluasi secara Individual.

 terdapat dua jenis keputusan yaitu:

- Paket keputusan mutually exclusive


- Paket keputusan incremental
3. Memeringkat dan mengevaluasi paket keputusan

Jika paket keputusan telah disiapkan tahap berikutnya adalah memeringkat semua paket
berdasarkan manfaat terhadap organisasi 

Keunggulan ZBB

1. Jika ZBB dilaksanakan dengan baik dapat menghasilkan alokasi sumber daya
secara lebih efisien 
2. Berfokus pada value for money 
3. Bedakan untuk mengidentifikasi terjadinya inefisiensi dan ketidakefektifan biaya 
4. Meningkatkan pengetahuan dan motivasi staf dan manajer 
5. Meningkatkan partisipasi manajemen level bawah dalam proses penyusunan
anggaran.
6. Merupakan cara yang sistematik Untuk menggeser status quo dan mendorong
organisasi untuk selalu menguji alternatif aktivitas dan pola perilaku biaya serta
tingkat pengeluaran 

Planning, programming, and budgeting system

PPBS merupakan teknik penganggaran yang didasarkan pada teori sistem yang
berorientasi pada output dan tujuan dengan penekanan utamanya adalah alokasi sumber
daya berdasarkan analisis ekonomi.

Proses implementasi PPBS

Langkah-langkah implementasi meliputi :

1. Menentukan tujuan umum organisasi dan tujuan unit organisasi dengan jelas.
2.  Mengidentifikasi program-program dan kegiatan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
3.  Mengevaluasi berbagai alternatif program dengan menghitung cost benefit dari
masing-masing program.
4. Pemilihan program yang memiliki manfaat besar dengan biaya yang kecil.
5. Alokasi sumber daya ke masing-masing program yang disetujui.

Karakteristik PPBS

- Berfokus pada tujuan dan aktivitas untuk mencapai tujuan .


- Secara eksplisit menjelaskan implikasi terhadap tahun anggaran yang akan datang
karena berorientasi pada masa depan
- Mempertimbangkan semua biaya yang terjadi .
- Dilakukan analisis secara sistematik atas berbagai alternatif program. 

Kelebihan PPBS

1. Memudahkan dalam pendelegasian tanggung jawab dari manajemen puncak ke


manajemen menengah .
2. Dalam jangka panjang dapat mengurangi beban kerja.
3. Memperbaiki kualitas pelayanan melalui pendekatan standar biaya dalam
perencanaan program
4. Lintas Departemen sehingga dapat meningkatkan komunikasi, koordinasi dan
kerjasama antar departemen.
5. Hilangkan program yang overlapping atau bertentangan dengan pencapaian tujuan
organisasi.
6. Menggunakan teori Marginal Utility sehingga mendorong alokasi sumber daya
secara optimal 

Kelemahan PPBS

1. Memudahkan dalam pendelegasian tanggung jawab dari manajemen puncak ke


manajemen menengah .
2. Dalam jangka panjang dapat mengurangi beban kerja.
3. Memperbaiki kualitas pelayanan melalui pendekatan standar biaya dalam
perencanaan program
4. Lintas Departemen sehingga dapat meningkatkan komunikasi, koordinasi dan
kerjasama antar departemen.
5. Hilangkan program yang overlapping atau bertentangan dengan pencapaian tujuan
organisasi.
6. Menggunakan teori Marginal Utility sehingga mendorong alokasi sumber daya
secara optimal 

Masalah utama penggunaan ZBB dan PPBS

1. Bounded rationally, keterbatasan dalam menganalisis semua alternatif untuk


melakukan aktivitas 
2. Kurangnya data untuk membandingkan semua alternatif.
3. Masalah ketidakpastian sumber daya, pola kebutuhan  dimasa depan, perubahan
politik dan ekonomi.
4. Pelaksanaan teknik tersebut menimbulkan beban pekerjaan yang sangat berat.
5. Kesulitan dalam menentukan tujuan dan pemeringkatan program terutama ketika
terdapat pertentangan kepentingan.
6. Seringkali tidak memungkinkan untuk kan perubahan secara cepat dan tepat.
7. Terdapat hambatan birokrasi dan perlawanan politik yang besar untuk berubah.
8. Pelaksanaan teknik tersebut sering tidak sesuai dengan proses pengambilan
keputusan politik.
9. Pemerintah beroperasi dalam dunia yang tidak rasional.

Anda mungkin juga menyukai