ABSTRAK
Perlunya penelitian penyisihan Chemical Oxygen Demand (COD) menggunakan serbuk kulit jagung
adalah untuk menentukan besarnya nilai absorsi COD dan menganalisis kemampuan serbuk kulit jagung
dalam penyisihan COD limbah cair hotel. Penelitian ini dilakukan secara bacth, menggunakan larutan
artifisial glukosa untuk mendapatkan kondisi optimasi dari variasi diameter, berat adsorben, waktu kontak,
konsentrasi larutan, kecepatan pengadukan dan pH larutan. Analisis menggunakan metode
spektofotometer. Kondisi optimum yang diperoleh yaitu diameter adsorben (0.127-0.181) mm, berat
adsorben 1.5 gram, waktu kontak 90 menit, konsentrasi larutan 750 mg/l, kecepatan pengadukan 120 rpm
pada pH larutan 3. Efisiensi penyisihan COD yang diperoleh pada kondisi optimum adalah 74 % dengan
kapasitas penjerapan 27.75 mg/gr. Mekanisme penjerapan pada percobaan ini yang tepat adalah Isotherm
Langmuir dengan koefisien determinasi (R2) 0.987. Proses adsorpsi pada sampel limbah cair hotel
diperoleh efisiensi penyisihan COD sebesar 63.74 % dengan kapasitas penjerapan 19.95 mg/gr.
Kata kunci: adsorpsi, Chemical Oxygen Demand (COD), limbah cair hotel, serbuk kulit jagung, sistem
batch.
ABSTRACT
Research on the elimination of Chemical Oxygen Demand (COD) using corn husk powder to determine the
absorption rate of COD and to analyze the ability of corn husk powder to eliminate COD from hotel
wastewater. This research was carried out bacth, using artificial glucose solution to obtain the optimization
conditions with variation in diameter, weight of adsorbent, contact time, solution concentration, stirring
speed and pH of the solution. Analysis was conducted using spectrophotometer. The optimum conditions
obtained by the diameter of the adsorbent (0127-0181) mm, weight 1.5 grams adsorbent, contact time of 90
minutes, the solution concentration of 750 mg / L, stirring speed of 120 rpm at pH 3. COD removal
efficiency obtained at the optimum condition was 74 % with the adsorption capacity of 27.75 mg / g.
Mechanism of uptake on the right of this experiment is the Langmuir isotherm with a coefficient of
determination (R2) of 0.987. The efficiency process of adsorption on hotels wastewater was 63.74% with the
adsorption capacity of 19.95 mg / g.
Keywords: adsorption, Chemical Oxygen Demand (COD), effluent hotels, corn husk powder, batch system.
Analisis Penyisihan Chemical Oxygen Demand (COD) Limbah Cair Hotel Menggunakan Serbuk Kulit Jagung
19
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 11 (1) : 18-27 (Januari 2014) Suarni S. Abuzar dkk
Pembuatan adsorben serbuk kulit jagung Tabel 1. Variasi Parameter pada Percobaan
dilakukan dengan penggilingan kulit jagung Optimasi
yang telah dipotong-potong dan
pembersihan yaitu pencucian dan No Parameter Satuan Variasi
pengeringan (0,127-0,181),
1. Diameter mm (0,181-0,254),
Percobaan diawali dengan percobaan adsorben (0,254-0,3175)
optimasi menggunakan larutan artifisial
berupa larutan glukosa yang mewakili 2. pH larutan - 2, 3, 4, 5, 6
konsentrasi COD limbah cair hotel yang adsorbat
diperoleh sebesar 550 mg/l pada volume 100
3. Berat adsorben Mg 1, 1.5, 2, 2.5, 3
ml. Parameter percobaan optimasi yaitu
pengaruh diameter adsorben, pH larutan 4. Konsentrasi mg/l 1000, 750, 550,
adsorbat, berat adsorben, konsentrasi larutan adsorbat 500, 250
adsorbat, kecepatan pengadukan dan waktu
kontak. Tujuannya untuk mendapatkan nilai 5. Waktu Kontak menit 30, 60, 90, 120, 150
optimum dari masing-masing variasi untuk
6. Kecepatan rpm 60, 90, 120, 150,180
diaplikasikan pada limbah asli. Pengadukan
Percobaan dilakukan secara duplo. Variasi
diameter (0,127-0,181) mm, (0,181-0,254)
mm, dan (0,254-0,3175) mm, hal ini Efisiensi penyisihan dihitung menggunakan
dilakukan karena keterbatasan alat. Variasi persamaan (1) (Metcalf and Eddy, 2003):
berat adsorben dipilih berdasarkan penelitian Cin Cout
sebelumnya yaitu penyisihan logam Mn E 100% ………………....(1)
dengan kulit jagung sebagai adsorben Cin
dilakukan variasi berat 1, 1,5 ,2 , 2,5 , dan 3 Dimana:
gram dengan berat optimum 2 gram (Yandri, E = Penyisihan (%)
2008). Penentuan waktu kontak berdasarkan Cin = Konsentrasi COD pada larutan awal
rentang waktu kontak secara batch yaitu (1- (mg/l)
4) jam (Reynolds, 1996), variasi waktu Cout = Konsentrasi COD pada larutan saat
kontak yaitu 30, 60, 90, 120 dan 150 menit. kesetimbangan (mg/l)
Variasi konsentrasi dari adsorbat dibuat Kapasitas penyerapan merupakan besarnya
dengan cara pengenceran berdasarkan kemampuan absorben dalam menyerap
konsentrasi sampel yang diperoleh di kontaminan dalam larutan adsorbat.
lapangan. Kapasitas penyerapan dinyatakan dalam mg
COD/g serbuk kulit jagung. Besarnya
Kecepatan pengadukan digunakan variasi kapasitas penyerapan dapat dihitung
60, 90, 120, 150, 180 rpm. Variasi kecepatan berdasarkan persamaan 2 (Metcalf and
pengadukan diambil berdasarkan kondisi Eddy, 2003):
optimum pada penelitian yang dilakukan
oleh Ahmad, 2005. Variasi pH 2, 3, 4, 5, dan Kapasitas penyerapan (mg/g)
6, hal ini didasarkan pada penelitian E V
penyisihan COD menggunakan karbon aktif Χ Cin Χ
100 m
yang dibuat dari tanduk binatang dengan pH
optimum 5 dan penyerapan COD lebih baik …………………….………(2)
pada kondisi asam (Aluyor and Badmus, Dimana:
2008). Variasi parameter pada percobaan E = Penyisihan (%)
optimasi dapat dilihat pada Tabel 1 dan Cin = Konsentrasi COD pada larutan saat
Tabel 2 awal (mg/L)
V = Volume larutan yang digunakan (L)
m = Berat adsorben yang digunakan (g)
20
Analisis Penyisihan Chemical Oxygen Demand (COD) Limbah Cair Hotel Menggunakan Serbuk Kulit Jagung
21
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 11 (1) : 18-27 (Januari 2014) Suarni S. Abuzar dkk
dengan plot data pada grafik, dimana log Tabel 3. Konsentrasi COD dan pH
(x/m) pada sumbu y terhadap log Ce pada Limbah Cair Hotel
sumbu x, dan diperoleh persamaan berikut Waktu Konsentrasi pH
(Metcalf and Eddy,2003): (mg/l)
Rabu 9:00 530 2,3
12:00 519 5,2
……………………….....(5)
Pada Tabel 3 juga terlihat bahwa pada pH
yang lebih rendah kandungan COD lebih
Dimana: a,b = Konstanta empiris tinggi. Menurut Mahida (1984) dalam
Konstanta Isoterm Langmuir dapat kondisi asam pottassium dichromate dapat
ditentukan dengan plot data Ce/(x/m) pada mengoksidasi banyak senyawa organik
sumbu y terhadap Ce pada sumbu x sehingga hampir secara lengkap menjadi
diperoleh persamaan berikut (Metcalf and karbondioksida dan air.
Eddy, 2003): Percobaan optimasi dilakukan pada larutan
………….……(6) artifisial COD yaitu larutan glukosa pada
volume kerja 100 ml dan dengan konsentrasi
Kurva linear yang terbentuk antara Ce dan 550 mg/l. Variasi diameter adsorben pada
Ce/(x/m) untuk persamaan Langmuir dan pecobaan ini adalah (0,127-0,181) mm,
antara Log Ce dan Log (x/m) untuk (0,181-0,254) mm dan (0,254-0,318) mm
persamaan Freundlich. Koefisien dengan parameter berat adsorben 2 gram,
determinasi (R2) yang diperoleh dari masing- waktu kontak 60 menit, konsentrasi adsorbat
masing persamaan yang digunakan untuk 150 ppm, kecepatan pengadukan 150 rpm
menilai persamaan isotherm yang sesuai dan pH adsorbat 5, dalam volume kerja 100
dengan percobaan ini (Atastina, 2003). ml dan konsentrasi awal COD 150 ppm.
Terakhir kondisi optimum diaplikasikan Hasil percobaan variasi diameter adsorben
pada sampel asli. Sampel asli diambil pada terhadap efisiensi dan kapasitas penyerapan
saat percobaan aplikasi akan dilakukan pada COD dapat dilihat pada Gambar 1.
hari dan jam yang sama. Penurunan konsentrasi COD tertinggi terjadi
pada adsorben berdiameter 0,127-0,181 mm
dengan efisiensi sebesar 60.36 % dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
kapasitas penyerapan COD sebesar 16.6
Hasil analisis konsentrasi COD limbah cair mg/g.
hotel dapat dilihat pada Tabel 3.
Dari Tabel 3 terlihat konsentrasi COD tidak
terlalu berfluktuasi antara hari kerja dan hari
libur hal ini terjadi karena aktivitas hotel
pada hari kerja dan hari libur relatif sama,
perbedaan terjadi pada tingkat kepadatan.
Konsentrasi COD tertinggi terjadi pada hari
libur pukul 15:00 WIB sebesar 538 mg/l.
Konsentrasi ini digunakan sebagai dasar
untuk pembuatan larutan artifisial dari
larutan glukosa yang dibuat menjadi 550
mg/l dalam 100 ml. Gambar 1. Efisiensi dan Kapasitas
Penyerapan COD untuk Variasi Diameter
Adsorben
22
Analisis Penyisihan Chemical Oxygen Demand (COD) Limbah Cair Hotel Menggunakan Serbuk Kulit Jagung
Diameter (0.127-0.181) mm ini belum bisa tinggi, sehingga permukaan adsorben tidak
dikatakan sebagai diameter optimum seluruhnya terbuka dan proses penyerapan
dikarenakan hubungan grafik efisiensi tidak tidak efektif yang mengakibatkan penurunan
menggambarkan pada diameter yang lebih kapasitas penyerapan (Ahalya, 2005).
kecil dari 0.127 mm terjadi penuranan
Setelah didapat diameter dan berat optimum
efisiensi. Hal ini dikarenakan keterbatasan
adsorben maka variasi berikutnya yang perlu
pada alat.
ditentukan adalah waktu kontak optimum
Untuk variasi berat adsorben 1 gr, 1,5 gr, 2 dengan variasi waktu kontak yang
gr, 2,5 gr, 3 gr digunakan diameter (0.127- digunakan dengan interval 30 menit yaitu
0.181) mm, waktu kontak 60 menit, 30, 60, 90, 120,150 menit. Kondisi
konsentrasi adsorbat 150 ppm, kecepatan parameter yang digunakan adalah diameter
pengadukan 150 rpm dan pH larutan adsorben (0.127-0.181) mm, berat adsorben
adsorbat 5 dalam volume kerja 100 ml, 1.5 gram, konsentrasi adsorbat 150 ppm,
diperoleh efisiensi penyisihan dan kapasitas kecepatan pengadukan 150 rpm dan pH
penyerapan seperti terlihat pada Gambar 2. larutan adsorbat 5.
Penurunan konsentrasi COD optimal terjadi
Efisiensi dan kapasitas penyerapan COD
pada adsorben dengan berat 1,5 dengan
terlihat pada Gambar 3. Penurunan
efisiensi sebesar 70,67% berarti berat
konsentrasi COD optimum terjadi pada
adsorben 1,5 gram merupakan jumlah
waktu kontak 90 menit dengan efisiensi
adsorben yang memberikan ruang pengikat
sebesar 71.636 %, dan kapasitas penyerapan
tertinggi sehingga terjadi penyisihan COD
COD sebesar 19,7 mg/g.
tertinggi.
23
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 11 (1) : 18-27 (Januari 2014) Suarni S. Abuzar dkk
Setelah didapat diameter, berat optimum dan konsentrasi 1000 mg/l bukan pada
waktu kontak optimum dilanjutkan dengan konsentrasi optimum yaitu 750 mg/l.
variasi konsentrasi adsorbat yaitu 1000 mg/l, Semakin kecil konsentrasi adsorbat maka
750 mg/l, 550 mg/l, 500 mg/l dan 250 mg/l. semakin kecil kapasitas penyerapannya.
Kondisi parameter yang digunakan adalah
Setelah didapat diameter, berat optimum,
diameter adsorben (0.127-0.181) mm, berat
waktu kontak, konsentrasi adsorbat
adsorben 1.5 gram, waktu kontak 90 menit,
dilanjutkan dengan variasi kecepatan
kecepatan pengadukan 150 rpm dan pH
pengadukan yaitu 60 rpm, 90 rpm, 120 rpm,
larutan adsorbat 5 dalam volume kerja 100
150 rpm dan 180 rpm. Kecepatan
ml dan konsentrasi awal COD 150 ppm.
pengadukan menentukan kecepatan kontak
Efisiensi dan kapasitas penyerapan COD antara adsorben dengan adsorbat. Kondisi
terlihat pada Gambar 4. Penurunan parameter yang digunakan adalah diameter
konsentrasi COD optimum terjadi pada adsorben (0.127-0.181) mm, berat adsorben
konsentrasi adsorbat 750 mg/l dengan 1.5 gram, waktu kontak 90 menit, kecepatan
efisiensi sebesar 66,67%. dan pH larutan adsorbat 5 dalam volume
kerja 100 ml.
Efisiensi dan kapasitas penyerapan COD
seperti terlihat pada Gambar 5. Penurunan
konsentrasi COD optimum terjadi pada
kecepatan pengadukan 120 rpm dengan
efisiensi sebesar 72.67 % dan kapasitas
penyerapan COD sebesar 27,25 mg/g.
Kapasitas penyerapan pada kecepatan
pengadukan 60 rpm dan 90 rmp lebih kecil
disebabkan kecepatan pengadukan tersebut
belum memberikan pergerakan yang
Gambar 4. Kapasitas dan Kapasitas
optimum bagi COD untuk terdifusi pada
Penyerapan COD untuk Variasi Waktu
Kontak serbuk kulit jagung sebagai adsorben .
Penurunan kapasitas penyerapan dengan
Pada Gambar 4 terlihat efisiensi penyisihan kecepatan pengadukan yang lebih tinggi
tertinggi terjadi pada 750 mg/l, penurunan menunjukkan kecepatan tinggi
konsentrasi pada konsentrasi 1000 mg/l, 550 memungkinkan adsorbat yang terserap oleh
mg/l serta 500 mg/l tidak terlalu jauh dari adsorben terlepas kembali dan struktur
750 mg/l. Hal ini menunjukkan bahwa penyerap pada adsorben pecah sehingga
konsentrasi adsobat yang tinggi, jarak antar terjadi penurunan efisiensi penyisihan. Hal
molekul adsorbat semakin dekat sehingga ini mendukung pernyataan untuk kondisi
adsorben dapat melakukan penyerapan kecepatan pengadukan yang terlalu cepat,
secara serentak di permukaan adsorben berkemungkinan struktur adsorben cepat
(Sukawati, 2008). Sementara pada rusak, sehingga proses adsorpsi kurang
konsentrasi 250 mg/l terjadi penurunan optimal (Mulyatna, 2003). Kecepatan
efisiensi penyisihan yang signifikan hal ini optimum pada penyerapan COD oleh serbuk
disebabkan pada konsentrasi larutan kulit jagung adalah 120 rpm, digunakan
adsorbat yang kecil, jarak antara molekul- pada percobaan optimasi selanjutnya dan
molekul semakin besar sehingga kontak percobaan pada sampel.
antara adsorben dengan adsorbat tidak dapat
serempak dan lambat. Pada jarak tertentu Setelah didapat diameter, berat optimum,
antara permukaan adsorben dan adsorbat, waktu kontak, konsentrasi adsorbat,
adsorben tidak mampu menarik adsorbat, kecepatan pengadukan dilanjutkan variasi
sehingga penyerapan tidak terjadi. pH 2, 3, 4, 5 dan 6. Variasi pH dipilih
berdasarkan kondisi yang baik dalam
Terjadi pula perbedaan tingkat kapasitas pengukuran parameter COD yaitu dalam
penyerapan pada variasi konsentrasi larutan suasana asam (Metcalf and Eddy, Inc, 2003)
seperti halnya pada berat adsoren, yaitu sehingga variasi banyak mewakili suasana
kapasitas penyerapan tertinggi pada asam. Kondisi parameter yang digunakan
24
Analisis Penyisihan Chemical Oxygen Demand (COD) Limbah Cair Hotel Menggunakan Serbuk Kulit Jagung
adalah diameter adsorben (0.127-0.181) mm, mewakili kondisi optimum untuk kondisi
berat adsorben 1.5 gram, waktu kontak 90 lainnya.
menit, kecepatan pengadukan 120 rpm Tabel 4. Rekapitulasi Kondisi Optimum
dalam volume kerja 100 ml.
Diameter Berat Waktu Kons. Kec. Pengadukan pH
adsorben Adsorben Kontak Larutan
(rpm)
(mm) (gram) (menit) (mg/l)
(0,127 –
1,5 90 750 120 3
0,181)
25
Jurnal Teknik Lingkungan UNAND 11 (1) : 18-27 (Januari 2014) Suarni S. Abuzar dkk
26
Analisis Penyisihan Chemical Oxygen Demand (COD) Limbah Cair Hotel Menggunakan Serbuk Kulit Jagung
Mulyatna, Lili. Dkk 2003. Pemilihan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Barat
Persamaan Adsorpsi Isoterm Pada Nomor 26 Tahun 2006 tentang Baku
Penentuan Kapasitas Adsorpsi Kulit Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan
Kacang Tanah Terhadap Zat Warna Hotel di Propinsi Sumatera Barat.
Remazol Golden Yellow 6
Sukawati, Tri Anna. 2008. Penurunan
Infomatek Volume 5 Nomor 3
konsentrasi chemical oxygen
September 2003 : 131-140
demand (cod) pada air limbah
Reynolds, Tom D. 1996. Unit Operation and laundry dengan menggunakan
Processes in Environmental reactor Biosand filter diikuti dengan
Engineering. California: reaktor activated carbon. Tugas
Brooks/Cole Engineering Division. Akhir Fakultas Teknik dan
Perencanaan Jurusan Teknik
Sari, Putri Rahmi. 2010. Pemanfaatan Fly
lingkungan. Universitas Islam
Ash Batubara Sebagai Low Cost
Indonesia: Yogyakarta
Adsorbent Dalam Menyisihkan
Chemical Oxygen Demand (Cod) Yandri, Nelvi. 2008. Penyisihan Logam
Dari Limbah Cair Domestik ,Tugas Mangan (Mn) dari Air Tanah
Akhir Fakultas Teknik Jurusan dengan Menggunakan Ampas Tebu
Teknik Lingkungan. Universitas Sebagai Adsorben. Tugas Akhir
andalas. Padang Fakultas Teknik Jurusan Teknik
Lingkungan. Universitas andalas.
Padang
27