Anda di halaman 1dari 20

Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.

H dengan Gangguan Sistem Pernafasan :


Tuberculosis paru pada Tn.H di Jalan Pacuan Kuda 1 no 36 RT 01 RW 06
Kelurahan Sukamiskin Kecamatan Arcamanik

I. Pengkajian

A. Hasil Pengumpulan Data


1. Data Umum

1. Nama Keluarga ( KK ) : Tn. H


2. Alamat dan Telepon : Jalan Pacuan Kuda 1 No 36 RT 01 RW 06
(085733707445)
3. Kompisisi Keluarga

No Nama Jenis Hub TT/Umur Pendidikan pekerjaan


kelamin Dgn KK
1 Tn. H L Kepala 45 tahun SMP Wiraswasta
2 Ny. W P keluarga 39 tahun SMP IRT
3 An. J P Istri 11 tahun SD Siswa
Anak

Genogram
Keterangan

= Laki laki

= Perempuan

= Pasien

= Sakit tapi tidak sama/ tidak menular

= Meninggal

Penjelasan : Tn.H Merupakan anak pertama dari 3 bersaudara dan menikah dengan Ny. W
Mereka memiliki 1 orang anak perempuan. Tidak ada yang menderita
penyakit TBC selain dirinya, namun saat ini kaka ipar nya sedang mengalami
penyakit jantung

4. Tipe keluarga
Tipe keluarga pada Tn. H adalah keluarga inti (Nuclear Family). Dimana dalam
keluarga yaitu terdiri dari seorang ayah, ibu dan satu orang anak perempuan
yang tinggal di satu rumah yang menjadi tanggung jawab orang tua

5. Suku
Suku bangsa yang di miliki 1 keluarga ini adalah suku Jawa
6. Agama
Seluruh anggota keluarga Tn.H menganut agama islam. Tn.H dan anggota
keluarganya selalu menjalankan ibadah sholat lima waktu, puasa pada bulan
ramadhan, dan hari lebaran.

7. Status Sosek Keluarga


Keluarga Tn. H selalu dapat bersosialisasi dengan keluarga lain disekitarnya.
Keluarga tergolong ramah dengan orang orang sekitar. Penghasilan dari
keluarga Tn. H yaitu berkisar dari Rp 2.000.000 – Rp 5.000.000 itu merupakan
hasil pekerjaan Tn. H. Penghasilan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
sehari hari

8. Aktivitas Rekreasi Keluarga


Keluarga Tn. H jarang melakukan aktifitas rekreasi bersama, tidak pernah pergi
atau jarang mengunjungi tempat wisata, karena saat ini sedang terjadi pandemi

II. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

9. Tahap perkembangan keluarga saat ini


Tahap perkembangan keluarga Tn. H saat ini adalah pada tahap perkembangan
ke 4 yaitu perkembangan dengan anak usia sekolah, karena Tn. H dan Ny. W
memiliki anak usia 11 tahun

Tugas dari tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah yaitu :
- Membantu sosialisasi anak, tetangga, sekolah dan lingkungan.
- Mempertahankan keintiman pasangan
- Mempertahankan hubungan pernikahan yang bahagia
- Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk
kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.
- Meningkatkan komunikasi yang terbuka

10.Tugas perkembangan keluarga yng belum terpenuhi


Pada keluarga Tn. H tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi yaitu
tahap V keluarga dengan anak remaja, tahap VI keluarga dengan anak dewasa,
tahap VII keluarga usia pertengahan dan tahap VIII keluarga usia lanjut.

11.Riwayat keluarga inti


Setelah dilakukan pengkajian mengenai riwayat kesehatan keluarga inti, Tn. H
mengatakan bahwa ia belum pernah dirawat di rumah sakit. Namun saat ini Tn.
H memiliki keluhan sesak, batuk berdahak tapi sulit dikeluarkan disertai bercak
darah sudah lebih dari 1 bulan, Tetapi sebelumnya tidak pernah mengalami
penyakit apapun seperti DM, hipertensi, asma, penyakit jantung, dan lainnya.
Sedangkan Ny.W dan An.J kondisinya yaitu sehat. TN. H mengatakan batuk di
rasakan saat malam hari , biasanya pasien minum air hangat untuk menghentikan
batuk yang terus menerus, Tn.H mengatakan tidak pernah memeriksakan dirinya
lagi ke puskesmas atau ke rumah sakit sejak mengalami keluhan tersebut, baru
sekarang pasien memeriksakan diri ke dokter Tn. H mengatakan hingga saat ini
terkadang masih merokok. Tn.H tampak masih membuang ludah sembarangan,
klien tidak menutup mulut saat batuk
12. Riwayat keluarga sebelumnnya
a. Riwayat penyakit keluarga dari pihak Tn. H yaitu bapak dari Tn. H sudah
meninggal 20 tahun yang lalu ia menderita penyakit jantung, sedangkan Ibu
Tn. H juga sudah meninggal sekitar 5 tahun yang lalu akibat penyakit yang ia
derita.
b. Riwayat penyakit keluarga dari pihak Ny W: Bapak dari Ny W sudah
meninggal 3 bulan yang lalu secara mendadak akibat sudah tua, sedangkan
ibu dari Ny W masih ada dan sehat
c. Tn H beserta anak dan istrinya tidak pernah mengalami sakit berat hanya
demam, batuk dan pilek ringan saja dan bila sakit keluarga membeli obat di
warung

III. Lingkungan
9. Karakteristik rumah
Rumah yang ditinggali oleh keluarga Tn H merupakan sebuah rumah permanen
dengan luas rumah ± 50 m², terdiri dari 3 kamar tidur, dimana 2 kamar tidur. Ny.
W mengatakan ventilasi di rumahnya hanya sedikit sehingga cukup pengap.
Ventilasi rumah kurang baik karena hanya terdapat ventilasi kecil di dekat
kamar mandi dan di kamar utama, sehingga terkadang terasa cukup pengap.
Cahaya matahari yang masuk ke rumah cukup baik dan keluarga Tn. H pun
menggunakan llampu sebagai penerangan tambahan.

10. Karakteristik tetangga dan kominitas RW


Tipe rumah yaitu perumahan atau komplek, akan tetapi antar tetangga saling
tolong menolong bila dibutuhkan, dan apabila ada tetangga yang sakit saling
menjenguk.

11. Mobilitas geography keluarga


Setelah menikah keluarga Tn H tinggal bersama orangtua selama ± 3 bulan di
daerah Cilacap, setelah itu keluarga Tn H merantau ke kota Jakarta dan tinggal
menempati rumah kontrakan berpindah-pindah. Saat ini keluarga Tn H tinggal
disebuah rumah yang beralamat di Jl Pacuan Kuda 1 No 36 Kota Bandung

12. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Keluarga Tn H berkumpul pada malam hari, karena pada siang hari Tn H
berkerja, keluarga Tn H juga aktif mengikuti anggota inti masyrakat yaitu
Bendahara dilingkungan tempat tinggalnya, hubungan interaksi keluarga dengan
lingkungan sangat baik

13. System pendukung keluarga


Tn.H mengatakan system pendukung keluarganya adalah anak dan istrinya.
Seluruh anggota keluarga saling mendukung satu sama lain. Apabila ada salah
satu anggota keluarga yang sakit, maka keluarga akan memberikan perawatan di
rumah terlebih dahulu namun saat dirasa tidak cepat membaik maka mereka
memutuskan untuk pergi ke fasilitas pelayanan kesehatan.

IV. Struktur keluarga


14. Pola komunikasi keluarga
Tn.H mengatakan bahwa anggota keluarganya saling berkomunikasi dengan
baik satu sama lain. Ketika ada hal yang harus dibicarakan bersama, maka Tn.H
akan mengajak istri dan anaknya untuk berdiskusi. Pola komunikasi fungsional
dilakukan dengan dua arah. Komunikasi yang dilakukan oleh keluarga Tn.H
berjalan dengan baik dan bersifat terbuka sehingga tidak ada kerahasiaan
ataupun hal yang dapat menimbulkan kecurigaan satu sama lain.

15. Struktur kekuatan keluarga


Tn H merupakan pemegang kendali di dalam rumah tangga. Sedangkan Ny W
hanyalah sebagai ibu rumah tangga dan mengasuh anak, dalam pengambilan
keputusan Tn H dan Ny W selalu mendiskusikan terlebih dahulu
16. Struktur peran
Peran saat ini Tn H sebagai kepala rumah tangga yang mencari nafkah untuk
keluarganya, sedangkan tugas istri sebagai ibu rumah tangga dan merawat anak,
pendidikan anak dilakukan bersama. Sedangkan An.J sebagai anak dan juga
pelajar yang harus menghormati orang tua serta berperilaku baik. Tn.H juga
mengatakan bahwa seluruh anggota keluarga memiliki perannya masing-masing
di dalam keluarga sehingga harus dapat bertanggung jawab terhadap peran yang
dimilikinya.

17. Nilai dan norma budaya


Tn.H mengatakan keluarganya memiliki nilai dan norma budaya yang disepakati
oleh seluruh anggota keluarga. Nilai-nilai keagamaan seperti kewajiban
beribadah menjadi fokus utama dalam keluarga. Selain itu, sopan santun dan
tatakrama pun diterapkan dalam keluarga. Karena seluruh anggota keluarga
Tn.H bersuku Jawa maka norma budaya yang dianut yaitu norma budaya yang
terdapat di suku Jawa. Tn.H mengatakan dirinya selalu mengingatkan anak dan
istrinya untuk selalu beribadah, berperilaku baik, menerapkan tatakrama, dan
juga norma budaya Jawa yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

IV. Fungsi keluarga

9. Fungsi efektif
Menurut Ny W keluarga selalu menerapkan kasih sayang dan perhatian yang
cukup kepada anaknya. Tn H dan Ny W selalu memenuhi kebutuhan untuk
anaknya sesuai dengan usia pertumbuhan dan perkembangannya

10. Fungsi sosialisasi


Hubungan antar sesama anggota keluarga terlihat baik, demikian juga dengan
tetangga keluarga selalu aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di
lingkungannya
11. Fungsi perawatan keluarga
Menurut Tn H kesehatan adalah terhindar dari gejala penyakit. Tn H
mengatakan ada anggota keluarganya yang sakit yaitu kaka ipar Tn H tepatnya
adalah Tn A. Tn A adalah kaka kandung dari Ny W, menurut Ny W apabila ada
anggota keluarga yang sakit, biasanya dirawat sendiri di rumah dengan membeli
obat dari warung terdekat.

V. Stress dan koping keluarga

25. Stressesor jangka pendek


Tn.H mengatakan dirinya mengeluh batuk terus menerus sudah 1 bulan. . Tn.H
mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit apapun seperti DM,
hipertensi, asma, penyakit jantung, dan lainnya.

26. Stressesor jangka Panjang


Tn. H mengatakan dirinya harus menjalani pengobatan setelah mengetahui
dirinya terkena TBC paru. Dirinya juga mengatakan dirinya takut tidak bisa
sembuh.

VII. Harapan keluarga


Keluarga Tn. H berharap, petugas kesehatan dapat meningkatkan mutu
pelayanan dan dapat membantu masalah keluarganya terutama dalam
memberikan informasi perawatan TBC agar anggota keluarga dapat
menerapkannya
.

VIII. Pemeriksaan fisik

B. Analisa Data
Kesadaran umum : Composmentis
 Tanda-tanda vital : TD : 110/70 mmHg, N : 84x/menit, R : 28x/menit, S : 37°C
 BB : 68 kg (sebelum sakit)
BB : 60 kg (setelah sakit)
 TB : 175 cm

a. Kepala
Kulit kepala bersih, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan, rambut berwarna hitam,
tekstur rambut halus, rambut tidak rontok, tidak ada ketombe dan kutu, rambut kuat
b. Mata
Alis mata simetris kanan-kiri, mata simetris kanan-kiri, bentuk mata bulat, bulu mata
tidak rontok, bulu mata melengkung ke atas, sklera putih, konjungtiva anemis, lensa
jernih, pupil isokor, ketajaman penglihatan kurang baik (penglihatan terkadang
berkunang-kunang), tidak ada nyeri, tidak ada kemerahan, tidak ada bengkak, warna
kelopak mata sama dengan sekitar, terdapat kantung mata pada mata kanan dan kiri
akibat susah tidur di malam hari
c. Telinga
Warna kulit telinga sama dengan warna kulit sekitar, kondisi telinga bersih, tidak
ada serumen berlebih, tidak ada pengeluaran cairan pada telinga, tidak ada lesi dan
kemerahan, tidak ada nyeri, dapat mendengar dengan baik
d. Hidung
Warna hidung sama dengan warna kulit sekitar, kondisi hidung bersih, tidak ada lesi,
tidak kemerahan dan tidak nyeri, penciuman dapat berfungsi dengan baik
e. Mulut dan tenggorokan
Warna bibir merah muda, bibir tampak cukup kering dan tampak sedikit pecah-
pecah, gusi berwarna merah muda, gigi utuh, tidak ada karies gigi, warna gigi putih
kekuningan, tidak ada nyeri pada gigi, tidak ada karang gigi, kondisi lidah bersih,
tidak ada stomatitis, dapat mengunyah dan menelan dengan baik, sering merasa
lapar dan haus
f. Leher
Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening, tidak ada lesi,
dan tidak nyeri
g. Dada
Dada simetris, warna dada sama dengan warna kulit sekitar, tidak ada lesi dan ada
kemerahan, pergerakan dada simetris, suara napas ronchi atau wheezing , adanya
retraksi dinding dada, pernapasan eupnea, pernapasan 28x/menit
h. Jantung
Bunyi jantung S1 S2 reguler, tidak ada bunyi jantung tambahan, tekanan darah 110/70
mmHg, nadi 84x/menit, CRT < 2 detik,
i. Abdomen
Warna kulit abdomen sama dengan warna sekitar, tidak ada asites, tidak ikterik,
tidak ada lesi, tidak kemerahan, adanya nyeri tekan, sering merasa lapar, BU 25x/menit
j. Genital
Area genital bersih, tidak ada pengeluaran cairan abnormal
k. Muskuloskeletal
a) Ekstremitas atas
Tangan kanan dan kiri sama panjangnya, bentuknya simetris, warna kulit sama
dengan warna kulit sekitar, terdapat kemerahan di area pergelangan tangan kiri
akibat gatal, tekstur kulit lembut, tidak ada lesi, kekuatan otot cukup kuat
b) Ekstremitas bawah
Kaki kiri dan kanan sama panjangnya, bentuknya simetris, warna kulit sama
dengan warna kulit sekitar, dapat berjalan dengan baik, tidak ada varises, tidak
ada nyeri pinggang, sering merasa kesemutan pada ujung jari kaki, terdapat
luka/lesi di jari kaki disertai adanya nanah atau pus, kekuatan otot cukup kuat,
turgor kulit > 3 detik

ANALISA DATA

Data Interprestasi Data Masalah

DS : Microbacterium Bersihan jalan nafas tidak


- Tn. H mengatakan efektif
bahwa dia merasa
sesak Alveolus
- Tn. H mengatakan
batuk berdahak tapi Respon inflamasi
sulit dikeluarkan

DO : Masa Fibrosa
- Suara nafas Ronchi
- RR : 28x/menit

TBC aktif

Pembentukan sputum

Batuk
Bersihan jalan nafas tidak
efektif
DS : Batuk terus menerus selama
- Tn.H memiliki keluhan batuk kurang lebih 1 bulan
sudah sekitar 1 bulan yang lalu
Keluarga akhirnya Manajemen kesehatan
- Tn.H mengatakan dirinya dan
membawa ke rumah sakit
keluarga jarang membersihkan keluarga tidak efektif
Didiagnosis TBC
rumah
Kondisi rumah cukup
- Ny.W mengatakan tidak
pengap dan hanya sedikit
mengerti cara perawatan atau
pencegahan penyakit TBC ventilasi

DO : Keluarga tidak
- Ventilasi udara di rumah klien
memodifikasi lingkungan
kurang baik
- Kondisi rumah klien cukup
rumah untuk meningkatkan

pengap
kesehatan

C. Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d Benda asing dalam jalan nafas d.d Suara nafas
Ronchi , RR : 28x/menit
2. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif b.d ketidakmampuan keluarga
memodifikasi lingkungan dalam meningkatkan kesehatan keluarga d.d Tn.H memiliki
penyakit gejala TBC 1 bulan, Tn.H mengatakan dirinya dan keluarga jarang
membersihkan rumah, ventilasi udara di rumah klien kurang baik, kondisi rumah klien
cukup pengap
SKORSING MASALAH
1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif b.d Benda asing dalam jalan nafas d.d Suara
nafas Ronchi , RR : 28x/menit
Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
Sifat Masalah 3 1 Sesak
Skala : merupakan
Potensial : 1 tanda adanya
Resiko : 2 efek dari
Aktual : 3 penumpukan
sekret di jalan
nafas. Jika
masalah
tersebut tidak
langsung di
tangani maka
akan terjadi
hipoksia yang
lama kelamaan
apabila di
biarkan akan
mengakibatkan
komplikasi
yang lain
seperti
kematian
Kemungkinan 2 2 2/2x 2 = 1 Penanganan
Masalah di masalah sesak
ubah yang dapat
Skala : mencegah
Mudah : 1 hipoksia.
Sebagian : 2 Dengan
Tidak dapat : 0 mengeluarkan
sputum yang di
keluarkan
dengan cara
fisioterapi dada
lalu di
lanjutkan batuk
efektif dapat
mengeluarkan
sputum
Potensial untuk 3 1 3/3 x 1 = 1 Penjelasan
di cegah mengenai
Skala : penyakit dan
Tinggi : 3 latihan
Cukup : 2 mengeluarkan
Rendah : 1 sputum atau
sekret dirasa
cukup untuk
meredakan
sesak pasien
terulang
kembali
Menonjolnya 2 1 2/2x1 = 1 Keluarga tahu
masalah ada masalah
Skala : pada Tn. H.
Segera di Agar sesak
tangani : 2 nafas mereda
Masalah ada keluarga harus
tapi tidak perlu menyadari dan
segera : 1 tahu tanda
Masalah tidak tanda dan
di rasakan : 0 gejala,
melakukan
tindakan
pengeluaran
sekret dan rutin
kontrol dan
juga rutin
minum obat
Total 4

Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif b.d ketidakmampuan keluarga


memodifikasi lingkungan dalam meningkatkan kesehatan keluarga d.d Tn.H memiliki
penyakit gejala TBC 1 bulan, Tn.H mengatakan dirinya dan keluarga jarang
membersihkan rumah, ventilasi udara di rumah klien kurang baik, kondisi rumah klien
cukup pengap
Kriteria Nilai Skor Pembenaran
Sifat masalah 3/3x1 1 Masalah aktif
Skala : karna pasien
Potensial : 1
atau TN.H
Aktua : 3
Risiko : 2 memiliki
gangguan di
sistem
pernafasan dan
keluarga klien
pun tidak
memodifikasi
rumah untuk
kesembuhan
pasien. Di
tandai dengan
Ny. W
mengatakan
rumah nya
cukup pengap
dan ventilasi
hanya sedikit,
ventilasi udara
di rumah klien
juga kurang
baik.
Kemungkinan 2/2x1 1 Memodifikasi
masalah dapat rumah tentu
di ubah nya tidak
Skala : mudah karna
Mudah : 1
membutuhkan
Sebagian : 2
Tidak dapat : 0 dana,energi
dan waktu
yang banyak
Potensi 3/3 x 1 1 Masalah dapat
masalah untuk di cegah
di cegah dengan
Skala : pemberian
Tinggi : 1
informasi atau
Cukup : 2
Rendah : 1 pengetahuan
serta sumber
sumber
dukungan dari
keluarga
sehingga
potensi
masalah untuk
di cegah cukup
Menonjolnya 2/2 x1 1 Masalah
masalah tersebut
Skala : menonjol
Segera di
karena faktor
tangani : 2
Masalah ada lingkungan
tapi tidak perlu
dapat
segera di
tangani : 1 memperberat
Masalah tidak
kondisi klien
dapat di
rasakan : 0 sehingga harus
segara di
tangani
Total 4
II. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan

Umum Khusus
1. Bersihan jalan TUM : TUK : 1. Observasi TTV 1. Untuk
nafas tidak efektif Masalah Setelah dilakukan 2. Kaji ulang pernafasan mengetaui
b.d Benda asing keperawatan tindakan : bunyi nafas, kecepatan peningkatan atau
Bersihan jalan penurunan tanda
dalam jalan nafas Keperawatan 2x 3. Catat kemampuan
nafas tidak tanda vital
d.d Suara nafas 24 jam di pasien dalam 2. Mengetahui
efektif dapat
Ronchi , RR : teratasi harapkan mengeluarkan sputum apakah ada
28x/menit Bersihan jalan 4. Ajarkan pasien untuk perubahan
tidak efektif batuk efektif jika sebelum di
dapat teratasi sputum tidak dapat di lakukan tindakan
dengan kriteria keluarkan 3. Tindakan apa
yang harus
hasil : 5. Lakukan fisioterapi
dilakukan
1. Berkurang rasa dada 4. Batuk efektif
sesak pasien 6. Berikan pasien posisi dapat membantu
2. Sputum dapat semi fowler pasien dalam
dikeluarkan 7. Beri pasien alat bantu pengeluaran
3. Pasien dapat pernafasan jika di sputum
melakukan perlukan (inhalasi, 5. Fisioterapi
dada dilakukan
relaksasi jika suction)
untuk
sesak terjadi 8. Jelaskan pada pasien memperlancar
dan keluarga fungsi alat jalur nafas
tersebut (Inhalasi dan 6. Untuk
suctiom) memudahkan
jalur nafas
7. Inhalasi dapat
memperlancar
jalur nafas jika
batuk efektif
tidak juga dapat
membuat sputum
keluar
8. Agar keluarga
tidak merasa
khawatir jika alat
tersebut
dipasangkan pada
pasien

Manajemen TUM : TUK : 1. Jelaskan 1


kesehatan keluarga Setelah Setelah dilakukan kepada
dilakukan tindakan 1x1 jam keluarga
tidak efektif b.d
tindakan diharapkan klien mengena
ketidakmampuan selama 1x 30 dan keluarga i rumah
keluarga menit menjadi efektif sehat
diharapkan dengan kriteria 2. Keluarga
memodifikasi mengatakan
manajemen hasil :
lingkungan dalam kesehatan 1Keluarga bersedia
memodifikasi
meningkatkan keluarga mampu mengenal
lingkungan
menjadi rumah sehat rumah
kesehatan keluarga
efektif 2. keluarga 3. Klien dan
d.d Tn.H memiliki mampu keluarga paham
penyakit gejala TBC mengambil terkait rumah
keputusan Sehat
1 bulan, Tn.H
untuk menata 4. Jelaskan mengenai
mengatakan dirinya rumah sehat perawatan dan
dan keluarga jarang bagi keluarga pencegahan pasien
3. Keluarga TBC
membersihkan
mampu
rumah, ventilasi
memodifikasi
udara di rumah klien lingkungan
kurang baik, kondisi rumah dalam
meningkat
rumah klien cukup
kan
pengap kesehatan

III. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA

Dx Tgl dan waktu Implemetasi Tanda tangan


Observasi TTV
1 07 Oktober 2021 E/ TD : 110/80 N :
(8.00) 100x/ menit S : 37
C RR : 28x/menit

Kaji ulang
(8.30) pernafasan : bunyi
nafas, kecepatan
E/ Bunyi nafas
ronchi
Lakukan fisioterapi
(9.00) dada
E/ Pasien
mengatakan
pernafasan menjadi
sedikit lega
Beri pasien alat
(9.30) bantu pernafasan
jika di perlukan
(inhalasi, suction)
E/ Pasien setuju
dipakaikan inhalasi
(10.15)

(11.00)

(11.15)

3
(13.00)
(13.30)

II. EVALUASI
Tanggal dan Dx Evaluasi Tanda tangan
waktu
8 Oktober 2021 1 S : Pasien
mengatakan dapat
mengeluarkan
sputum, sesak
berkurang
O : RR :
25x/menit , Suara
Ronchi tidak
terlalu terdengar
A : Masalah
Teratasi
P : Intervensi
Dihentikan
2 S : Pasien
mengatakan nafsu
makan bertambah
O : - BU
10x/menit
- ½ porsi
habis
A : Masalah
teratasi
P : Intervensi
dihentikan
3 S : Pasien dan
keluarga
mengatakan
mengetahui cara
perawatan pada
pasien
O : - Keluarga
tidak tampak
bingung bila di
tanya mengenai
cara pencegahan
TBC
A : Masalah

Anda mungkin juga menyukai