UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
LAPORAN
OLEH :
A. ALYSHA PUTRI
D061211046
GOWA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun maksud dari praktikum acara ini adalah agar peserta dapat membuat peta
menggunakan Total Station. Sedangkan tujuan dari praktikum acara ini adalah :
2. Peserta dapat menentukan besar kesalahan pembacaan data pada alat total station;
Praktikum Pemetaan Topografi acara tiga total station dilaksanakan pada hari
Sabtu, 30 Oktober 2021 dimulai pada pukul 12.30 WITA sampai selesai dengan
2. 1 unit Tripod
A. Asistensi Acara
Guna dari dilaksanakannya asistensi acara adalah, agar praktikan
mengetahui apa saja yang akan dilakukan pada praktikum lapangan serta
mempelajari dasar-dasar penggunaan alat yang dijelaskan oleh asisten pada
praktikum Acara 3.
B. Pengerjaan Tugas Pendahuluan
Tugas pendahuluan berupa tugas yang diberikan pada asistensi acara dan
dikumpul tepat saat praktikum pemetaan berlangsung. Tugas Acara IV berisi
21 soal mengenai Software yang digunakan dalam membuat peta, Arcgis, dan
lain-lain.
C. Praktikum Lapangan/Pengambilan data lapangan
Adapun cara pengambilan data di lapangan dengan menggunakan Total
Station, yaitu :
1. Hidupkan Total Station dengan menekan tombol power selama 3 detik, dan
`Lakukan penyentringan alat dan pengisian Job baru. Jika sudah selesai
2. Pada halaman awal, pilih menu “Go To Work”, kemudian pilih “Setup”
3. Pada menu “Setup Method” ada beberapa pilihan untuk method, pilih “Set
4. Pada pilihan “Station point from” pilih “Enter New Point” karena titik
6. Pada menu New Point, masukkan koordinat X,Y,Z dari patok 1, serta beri
nama pada kolom “Point ID”. Dan pilih Store maka titik akan tersimpan.
bantuan prisma, masukkan nama target pada “Backsight ID”, tinggi target,
bernilai 0000’00” pilih Dist, maka alat akan melakukan pengukuran jarak
9. Untuk menyimpan data, pilih meas, patok P1 akan tersimpan dan Point ID
11. Pengukuran selesai dilakukan, lalu periksa dan amankan semua peralatan
yang digunakan.
1.5.1 Setting Up Alat
1. Dirikan tripod pada patok acuan, dalam hal ini patok 1 yang telah diambil
tribrach.
3. Lakukan centering dengan memutar pemutar tribrach hingga nivo telah centering.
4. Siapkan target dengan memasang prisma reflector pada standnya, catat posisi
5. Alat siap digunakan pada patok 1, untuk membidik arah utara dan patok-patok
lain.
6. Setelah pengukuran dari patok awal selesai, dan alat dipindahkan ke patok yang
lebih tinggi. Missal, patok detail 1 (PD_1) agar semua patok dapat dibidik. Lalu
lakukan kembali centering alat seperti pada Langkah awal hingga semua patok
dapat tercover.
Set Method maksudnya adalah penentuan posisi patok dan arah pengukuran
dilakukan. Terdapat bebrapa metode yang digunakan tergantung dengan kondisi data
awal yang diperoleh. Misalkan posisi patok telah diketahui dan tinggal menentukan
orientasi terhadap arah utara maka dapat dilakukan metode set orientation, apabila
posisi patok berdirinya alat belum diketahui dan dua atau tiga patok lain diketahui
posisinya, maka dapat dilakukan resection. Pada praktikum ini, dapat dilakukan
metode set orientation, karena titik patok 1 (P1) telah diketahui. Adapun Langkah-
langkahnya adalah :
1. Hidupkan TS dengan menekan tombol power selama 3 detik, dan tunggu
hingga muncul halaman untukmenyentringkan alat. Lakukan penyentringan
alat dan pengisian Job baru. Jika sudah selesai akan muncul halaman awal.
2. Pada halaman awal, pilih menu “Go To Work”, kemudian pilih “Setup”
3. Pada menu “Setup Method” ada beberapa pilihan untuk method, pilih “Set
Orientation” dan pilih Next
4. Pada pilihan “Station point from” pilih “Enter New Point” karena titik pada
patok telah diketahui dan belum pernah dimasukkan sebelumnya.
5. Masukkan tinggi pada “Instrumen height” kemudian pilih OK
6. Pada menu New Point, masukkan koordinat X,Y,Z dari patok 1, serta beri
nama pada kolom “Point ID”. Dan pilih Store maka titik akan tersimpan.
7. Selanjutnya adalah melakukan pengukuran target arah Utara dengan bantuan
prisma, masukkan nama target pada “Backsight ID”, tinggi target, serta
orientasinya. Apabila target berada pas di Utara, maka orientasi bernilai
0000’00” pilih Dist, maka alat akan melakukan pengukuran jarak dan
perbedaan ketinggian serta koordinat target. Jika sudah catat data-data
tersebut pada table backup lapangan. Kemudian pilih set. Akan muncul menu
kamera, pilih Yes jika ingin mengambil gambar panorama, pilih No jika tidak.
8. Alat siap digunakan untuk survey.
Setelah dilakukan set orientation, alat siap untuk digunakan dengan Langkah
sebagai berikut :
1. Dari halaman awal, pilih “Go To Work” dan pilih “Survey”
2. Masukkan nama target pada kolom “point ID” missal P1, dan tinggi target pada
“Target Height”
3. Lakukan pengukuran jarak dengan memilih Dist, catat sudut horizontal, vertikal,
jarak horizontal, dan beda tinggi pada table backup lapangan.
4. Untuk menyimpan data, pilih meas, patok P1 akan tersimpan, dan point ID
otomatis berubah menjadi P2.
5. Lakukan pengukuran pada patok lain yang masih dalam jangkauan, misalnya
patok detail 1, bahkan patok detail 2.
6. Jika sudah selesai, pindahkan alat pada patok detail 1 (PD_1), agar pengukuran
bisa menjangkau sisa patok yang belum di ukur.
7. Lakukan kembali proses set orientation sebelum melakukan pengukuran.
8. Catat semua data yang terekam sebagai backup-an
9. Pengukuran selesai dilakukan, lalu periksa dan amankan semua peralatan yang
digunakan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Peta
Peta adalah bayangan rupa bumi yang digambarkan di bidang datar ( bidang
gambar ) dengan skala tertentu, sedangkan peta topografi adalah peta yang
memperlihatkan unsur-unsur asli dan buatan manusia di atas permukaan bumi.
Total station adalah pengukur sudut alat yang sudah dilengkapi dengan alat
pengukur jarak yang bekerja dengan sistem elektrolis aau dengan kata lain totalstation
adalah theodolit yang sudah dilengkapi dengan EDM ( Electric Distance Meter )
Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi di berbagai bidang, tanpa terkecuali
dunia infrastruktur pun ikut berperan andil dalam mengikuti arus medernnisasi.
Munculnya berbagai alat ukur tanah modern merupakan salah satu dari bentuk
bahwa dunia Teknik Sipil ikut ambil bagian dari modernnisasi. Dahulunya melakukan
survey menggunakan alat-alat sederhana serta dengan cara manual,tetapi sekarang
dengan munculnya alat-alat yang menggunakan sistem digital semua dapat
dilakaukan secara elektronis, cepat dan akurat. Pada saat ini cukup banyak jenis -
jenis alat ukur modern seperti Total station, GPS ,Geodimeter, Ekosonder, Meteran
laser dan masih banyak lainya. Salah satu alat yag banyak digunakan dalam
melakukan survey saat ini adalah Total Station.
Total Station merupakan suatau alat elektronik modern yang digunakan dalam
melakukan survey . Alat ini digunakan untuk mengujur sudut dan jarak. Total station
adalah kombinasi transit (teleskop) antara elektronik dan alat pengukur jarak
elektronik EDM (electronic distance measurement). EDM merupakan alat ukur jarak
elektronik yang menggunakan gelombang elektromagnetik berupa sinar infra merah
sebagai gelombang pembawa sinyal pengukuran dan dibantu dengan sebuah reflektor
berupa prisma sebagai target yaitu alat pemantul sinar infra merah agar kembali ke
EDM.
Jadi, total Station merupakan alat teknologi yang menggabungkan secara
elektornik antara teknologi theodolite dengan teknologi EDM. Total station itu sendiri
merupakan perkembangan terakhir dari Theodolit. Total station di lengkapi dengan
perangkat, seperti transit dan tape, yang dapat menentukan sudut dan jarak dari
instrumen poin yang dapat disurvei. EDM, untuk mengukur jarak dari instrumen
target. Sebuah kalkulator untuk mencari lokasi titik terlihat. Perekam data untuk
mengurangi potensi kesalahan. Dengan bantuan trigonometri, sudut dan jarak dapat
digunakan untuk menghitung posisi sebenarnya (x, y, dan z atau arah timur dan
elevasi) titik yang disurvei secara absolut. Adapun keutamaan alat ukur Total Station
secara umum yaitu Tingkat ketelitian bacaan ukuran jarak berkisar antara 0,1 Cm
– 0,01Cm, jadi dapat dapat disimpulkan bahwa alat ini sudah cukup teliti.
Kemampuan jarak ukur rata-rata 3.000 meter. Sumber kesalahan bisa di
hilangkan atau dieleminasi, misalnya yaitu kesalahan kasar (blunder) yaitu kesahan
karena kelalaian manusia,seperti : salah baca, salah tulis dan salah dengar. Karena
pada Total Station bacaan arah, sudut dan bacaan jarak sudah ditampilkan otomatis
pada tampilan layar, bahkan dapat tersimpan secara otomatis dalam memori alat ukur.
Pengolahan data dilengkapi dengan software seperti AutoCAD dan Mincom,
sehingga pengolahan data lebih cepat. Data ukuran jarak, sudut, azimuth dan
koordinat tersimpan di memory alat. Format data hasil ukuran Total Station sudah
bisa diaplikasikan langsung dengan program GIS dan digabungkan dengan data GPS.
Kesalahan Kolimasi, kesalahan index vertikal sudah diset Nol sehingga tidak perlu
pengaturan lagi. Pada proses pengukuran stake out atau pencarian titik,Total Station
lebih memudahkan pelaksana dalam mencari titik-titik tersebut.
Dengan memasukan koordinat acuan titik dan data jarak dan sudut yang
diketahui, maka pencarian titik tersebut lebih mudah, karena alat Total Station
menghitung secara otomatis posisi prisma berdiri, Pada kondisi cahaya redup
ataupun gelap, pengukuran masih bisa dilaksanakan karena Total Station
menggunakan teknologi infra merah. Jadi, Total Station merupakan peralatan
pengukuran tipe teliti berbasis elektronik yang mempunyai kemampuan berintegrasi
dengan peralatan pemetaan lainnya seperti halnya GPS dan software sistem informasi
geografis. Total station adalah alat ukur sudut dan jarak yang terintegrasi dalam satu
unit alat. Total station juga sudah dilengkapi dengan processor sehingga bisa
menghitung jarak datar, koordinat, dan beda tinggi secara langsung tanpa perlu
kalkulator lagi.
Kedua alat ukur tersebut digunakan untuk mengukur sudut horizontal dan
vertikal selama pelaksanaan survey. Kedua alat tersebut memiliki kelebihan dan
kekurangan yang dapat digunakan dalam berbagai situasi. Proses pengukuran sangat
tergantung dengan waktu, uang, tenaga, dan keahlian. Bila anda menginginkan
keakuratan dalam pekerjaan kontruksi, bisa menggunakan alat Laser Auto Level.
Meskipun theodolit telah digunakan selama bertahun-tahun, pengoperasian utama
dari alat ini tetap sama. Theodolite terdiri dari teleskop bergerak dipasang antara
sumbu vertikal dan horizontal. Sudut dari masing-masing sumbu dapat diukur dengan
presisi cukup akurat selama operator alat memiliki pengetahuan yang cukup untuk
menggunakan alat dan trigonometri dasar. Namun penggunaan alat ukur theodolit
memerlukan bantuan dari asisten surveyor yang bertugas untuk memegang bak ukur.
Total station sebenarnya untuk mengukur sudut saja. Sehingga data primer yang
dihasilkan hanya sudut horizontal, sudut vertikal, dan bacaan rambu ukur.
Untuk mendapatkan jarak diperlukan data pendukung seperti EDM, meteran.
Sedangkan alat ukur total station langsung bisa menghasilkan data sudut dan jarak
dalam satu pengukuran.
2.4.4 Kelebihan Menggunakan Total Station
sama dengan pengukuran sudut pada theodolit. Di dalam Total Station terdapat
dua buah sumbu yang kedua sumbu tersebut terdapat suatu skala yang dapat
digunakan untuk menyatakan besarnya sudut. Data sudut yang harus diketahui
untuk memperoleh koordinat 3D adalah sudut vertikal dan sudut horisontal, sudut
lensa Total Station ke suatu objek yang akan diketahui posisinya kemudian
Station pada dasarnya berupa sudut dan jarak. Pengambilan data dilakukan
laser untuk mengukur titik-titik dalam sebuah pola secara langsung dalam tiga
dimensi dari yang ada pada permukaan objek dari sebuah tempat di permukaan bumi.
Hasil yang didapatkan dari pengukuran TLS ini adalah point clouds yang
berkoordinat tiga dimensi terhadap tempat berdiri alat. Point clouds tersebut adalah
kumpulan titik-titik dalam jumlah banyak yang dapat digunakan sebagai bahan
ketidakmampuan TLS dalam mengakuisisi warna yang sesuai dengan warna aslinya.
Warna yang didapatkan oleh alat TLS adalah intensitas pantulan dari benda yang
1. Menangkap geometri suatu objek dalam 3-D secara langsung, cepat dan detil.
2. Dapat memangkas biaya dan dapat menyelesaikan pekerjaan jauh lebih cepat.
3. Dapat digunakan pada daerah survei atau objek yang sulit dijangkau dan
6. Data dapat digunakan untuk saat ini dan masa yang akan mendatang
TLS juga memiliki kekurangan, yaitu tidak mampu untuk mengambil warna
sesuai dengan warna tampak objek, melainkan warna yang didapatkan hanya warna
memperlihatkan posisi titik satu terhadap titik lainnya di atas permukaan bumi pada
bidang datar secara horisontal. Terdapat 2 jenis kesalahan pada pengukuran KKH,
Tinggi adalah perbedaan vertikal atau jarak tegak dari suatu bidang referensi
yang telah ditentukan terhadap suatu titik sepanjang garis vertikalnya. Untuk suatu
negara biasanya muka air laut rata-rata (MSL) ditentukan sebagai bidang
antara suatu titik terhadap titik yang telah diketahui tingginya dengan metode
Kerangka Kontrol Vertikal (KKV) menggunakan alat sipat datar atau waterpass.
Perkembangan teknologi dan kebutuhan praktis serta cepat pada suatu pekerjaan
memungkinkan alat ukur digital seperti total station untuk pengukuran tinggi atau
kerangka kontrol vertikal, meskipun ketelitian waterpass masih lebih tinggi. Terdapat
kesalahan tersebut nilainya harus kurang dari atau sama dengan 4√D dimana D
Koordinasi stasiun dan koordinasi stasiun backsight sudah ada, sudut azimuth dari
2. Pilih Backsight lalu tekan Edit kemudian masukkan koordinat stasiun backsight
3. Ketika ingin membaca dan mengatur koordinat dari kartu memori maka tekan
Read
6. Bidik stasiun backsight kemudian tekan Yes untuk mengatur stasiun backsight
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Syaifullah, Arief. 2014. Ilmu Ukur Tanah. Yogyakarta : Sekolah tinggi Pertahanan
Nasional.