TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan
Pengetahuan (Knowledge) adalah hasil “tahu” dari manusia, ini terjadi dengan pegindraan
terhadap suatu obyek, pengindraan terhadap obyek terjadi oleh panca indra manusia yaitu
pendengaran, penglihatan, penciuman, raba dan rasa dengan sendiri. Pada waktu pengindraan
manusia. (Notoatmodjo,2010).
erat dengan pendidikan, diharapkan dengan semakin tinggi pendidikan maka pengetahuanya
akan semakin luas pula, akan tetapi bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah
berpengetahuan rendah, hal ini mengingat bahwa peningkatan pengetahuan tidak diperoleh
dengan pendidikan formal saja tetapi dapat di peroleh melalui pendidikan non
formal.Pengetahuan seseorang terhadap suatu obyek mengandung dua aspek yaitu positif dan
negatif. Menurut teori WHO (World Health Organization) yang dikutip oleh Notoatmodjo
(2010), salah satu bentuk obyek kesehatan dapat dijabarkan oleh pengetahuan yang diperoleh
sendiri.
2.1.2. Tingkat Pengetahuan
sebagai berikut:
(1)Tahu
Tahu dijelaskan sebagai pengingat materi dan sudah dipelajari, termasuk kedalam
pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadapsuatu yang spesifik dan seluruh
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. Oleh sebab itu tahu ini adalah tingkat
pengetahuan yang paling rendah.Kata kerja yang mampu mengukur bahwa orang tahu tentang
(2)Memahami
Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan dengan benar tentang obyek
yang diketahuinya dan dapat di aplikasikan secara benar. Orang yang telah paham terhadap
obyek atau materi dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan
(3)Aplikasi
(4)Analisis
tetapi berada di dalam suatu stuktur organisasi sehingga tetap berkaitan satu dengan yang lainya.
(5)Sintesis
bagian-bagian dalam suatu keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis bisa diartikan
sebagai kemampuan dalam penyusun formulasi yang sudah ada menjadi baru.
(6)Evaluasi
(1)Pendidikan
menuju kearah yang lebih baik. Pendidikan digunakan untuk mendapatkan informasi misalnya
dalam hal kesehatan yang dapat menunjang hidup kualitas hidup. Menurut YB Mnatra yang
dikutip Notoatmodjo, pendidikan dapat memepengaruhi perilaku seseorang akan pola hidup
(2)Pekerjaan
Pekerjaan adalah keburukan yang harus diperbuat terutama untuk menunjang kehidupanya
maupun keluarganya. Pekerjaan bukan merupakan sumber kesenangan, tetapi lebih mengarah
kepada mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak rintangan.Sedangkan bekerja
bekerja pada umumnya merupakan kegiatan yang banyak menyita waktu (Wawan dan
Dewi,2010).
(3)Umur
Usia adalah umur individu yang dihitung saat lahir sampai berulang tahun. Sedangkan
menurut Huclok semakin cukup umur maka kematangan dan kekuatan seseorang akan semakin
matang dalan berfikir dan bekerja. Dari sudut pandang masyarakat seseoran yang sudah dewasa
dipercayai dari seseorang yang belum cukup kedewasaanya (Wawan dan Dewi,2010)
(1)Faktor lingkungan
Menurut Ann.Mariner yang dikutip Nursalam lingkungan merupakan seluruh kondisi yang
ada di sekitar manusia dan berpengaruh terhadap perkembangan dan perilaku manusia tersebut.
(2)Sosial budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat akan berpengaruh terhadap perkembangan
Peningkatan tekanan pada intrafolikel yang terjadi setelah folikel de graaf matang dengan
mengeluarkan hormon estrogen atas pengaruh FSH (Follicle Stimulating Hormone) yang
menurun dan merangsang LH surge, sehingga terjadi ruptura dengan mengeluarkan ovum yang
dibungkus oleh kumulus oophorus serta korona radiata. Semakin meningkatnya hormon estrogen
terjadi gerakan putar balik ovariun pada sumbunya, fimbriae tuba semakin mendekati ovarium
yang kedua gerakanya selalu dapat mengelilingi ovarium. Dengan itu, seluruh permukaan
permukaan ovariun seolah-olah ditutupi fimbriae sehingga saat ovulasi ovum dapat ditangkap
oleh fimbriae (ovum picked mechanism). Hormon estrogen yang dikeluarkan dapat
mempengaruhi tuba dan sel dengan vilinya sehingga membuat aliran cairanya menuju uterus
(Hartini, 2019).
Oleh karena itu pengaruh LH. Komulus oophorus dan sel korona radiata ikut mengeluarkan
progesteron yang dapat menimbulkan gerak setigitiga dari tuba sampai isthmusnya, untuk
mepercepat jalanya ovum. Ovum akan berada pada tuba falopi selama 80 jam, khususnya di
ampula tuba (tempat terluas) karena paling besar kemungkinan terjadi konsepsi, seperti diketahui
puncak masa subur, lendir serviks sangat jernih yang memungkinkan mudah ditembus oleh
melepaskan sebagian dari bungkus kepalanya yang terdiri dari glikoprotein yang mampu
menembus ovum melalui “stomata” yang telah siap. Hasil konsepsi meneruskan perjalananya
dan masuk kedalam kavum uteri dalam bentuk ”blastokis” serta memerlukan kesiapan
endometrium sekitar 90-150 jam lamanya setelah konsepsi dan melakukan kontak peratama
walapun ketika kehamilan tersebut direncanakan, periode tersebut merupakan hal yang umum
terjadi awal dari syok yang pertama kali disebabkan oleh kehamilan diikuti oleh rasa bingung
dan perocupation dengan masalah yang menganggu. Selama periode ini, berbagai alternative
seperti aborsi atau adopsi mungkin dipertimbangkan dalam konsekuensi legal, moral dan
ekonomi mereka. Akhirnya, dicapai keputusan, dan rencana tindakan dibuat. Kadang-kadang
tindkan tersebut, pada kenyataannya hanya tinggal rencana, sampai kenyataan tentang kehamilan
tidak dapat disangkal lagi dan diterima. Karena pengalaman adalah terus dipertimbangkan dan
(2)Dukungan Situasional
Faktor kedua yang mempengaruhi bagaimana mengatasi krisis adalah dukungan situasional
yang mereka harapkan. Dukungan ini merupakan orang-orang dan sumber-sumber yang tersedia
untuk memberikan dukungan, bantuan dan perawatan. Selama kehamilan, keluarga atau
(3)Mekanisme Coping
Faktor ketiga yang mempengaruhi derajat keberhasilan dalam menyelesaikan krisis adalah
keterampilan coping yang dimiliki seseorang. Keterampilan coping tersebut merupakan kekuatan
dan keterampilan seseorang belajar untuk menyelesaikan masalah dan mengatasi stress. Mereka
mungkin melakukan aktivitas seperti “menceritakannya” pada teman, melakukan olahraga yang
berat, mendengarkan music, menangis, menulis prosa dan puisi. Mekanisme pertahanan diri
adalah cara mempertahankan diri (Seperti menyangkal) tetapi mungkin dapat membantu dalam
mengurangi kecemasan untuk sementara waktu. Metode coping tersebut dapat digunakan oleh
calon orangtua dan anggota keluarga untuk menyesuaikan terhadap realitas kehamilan dan
Menurut Deswani. Mulyanti, (2019). Ada beberapa perubahan pada system diantaranya :
(1) System Reproduksi
Suplai darah. Suplai darah ke organ reproduksi meningkat setelah konsepsi karena
darah yang banyak bagi perkembangan janin, tanda-tanda khas pada organ dan berbagai gejala
pada wanita.
Serviks. Segera setelah periode tidak terjadinya menstruasi pertama, serviks menjadi lebih
lunak sebagai akibat meningkatnya suplai darah (tanda Goodell’s). Kanalis Servikalis dipenuhi
oleh mucus yang kental disebut operculum. Selama kehamilan operculum menghambat
masuknya bakteri ke uterus, yang mengalir selama persalinan, yang di sebut “bloody show” yang
Uterus. Perubahan yang amat jelas pada anatomi maternal adalah perbesaran uterus untuk
menyimpan bayi yang sedang tumbuh. Uterus tumbuh dari kecil, organ yang hampir padat
menjadi berdinding tebal, kantung muscular yang mengandun janin, plasenta dan sekitar 1000ml
air ketuban. Beratnya meningkat 20 kali dan kapasitasnya meningkat 500 kali. Peningkatan
ukuran ini disebabkan oleh pertumbuhan serabut serabut otot dan jaringan yang berhubungan
tanda kehamilan khas yang disebut tanda chadwick’s corak yang berwarna keunguan yang dapat
terlihat oleh pemeriksa. Dalam berespons terhadap stimulasi hormonal sekresi sel-sel vagina
meningkat secara berarti. Sekresi tersebut berwarna putih dan bersifat sangat asam, dikenal
istilah “putih” atau leukorrhea. Sekresi vagina merupakan media yang menyuburkan basilus
doderlein’s. basilus ini merupakan garis pertahanan terhadap candidaalbicans pathogen yang
Payudara. Salah satu petunjuk pada wanita yang menandakan bahwa ia hamil adalah rasa
sentuh nyeri tekan pada payudara dengan secara bertahap mengalami perbesaran karena
peningkatan pertumbuhan jaringan alveolar dan suplai darah. Puting susu menjadi lebih
menonjol dank eras dan pada awal kehamilan keluar cairan jernih, kolostrum. Area berpigmen di
sekitar puting, areola tumbuh lebih gelap dan kelenjar-kelenjar Montgomery menonjol keluar.
Kulit. Striae gravidarum sebagaimana janin tumbuh uterus membesar menonjol keluar hal
ini menyebabkan tonjolan dan kemudian membusung. Serabut-serabut elastic dan lapisan kulit
dalam terpisah dan putus karena regangan. Tanda regangan yang dibentuk disebut striae
gravidarum terlihat pada abdomen dan bokong terjadi pada 50% wanita hamil dan menghilang
menjadi bayangan yang lebih terang setelah melahirkan. Wanita mungkin mengalami pruritus
(rasa gatal) sebagai akibat regangan tersebut. Penyembuhan sementara dapat tercapai dengan
Pigmentasi pengumpulan pigmen sementara mungkin terlihat pada bagian tubuh tertentu
pada kulit wanita yang dimiliki linea nigra atau garis gelap yang mengikuti midline abdomen.
Cholasma, atau topeng kehamilan terlihat seperti bintik-bintik hitam di wajah. Areola sekitar
Perpirasi dan sekresi kelenjar lemak. Baik kelenjar sebasae atau keringat menjadi lebih
aktif selama kehamilan sebagai akibatnya wanita hamil mungkin mengalami gangguan bau
badan, banyak mengeluarkan keringat yang membasahi pakaiannya dan berminyak sulit untuk
merapikan rambutnya. Mandi, dan keramas secara teratur dengan menggunakan deodorant akan
seluruh tubuh, selama kehamilan banyak perubahan yang terjadi pada kelenjar ini.
Ovarium dan plasenta. Ovarium adalah sumber penghasil estrogen dan progresterone
pada wanita pada saat konsepsi perubahan dramatis terjadi. Korpus gluteum tempat ovum mulai
menghasilkan estrogen dan progesterone. Segera setelah plasenta terbentuk denan baik, ia
Kelenjar tiroid. Selama kehamilan basal metabolic rate (BMR) meningkat hampir 20%
dan kelenjar tiroid membesar, tetapi jumlah hormone yang dihasilkan tetap sama (tiroksin).
Ukuran meningkat karena pertumbuhan sel-sel acinar, dan meningkatnya metabolic rate
15-30 ketika kebutuhan kalsium janin lebih besar. Hormone paratiroid penting untuk
mempertahankan kecukupan kalsium dalam darah, tanpa hormone tersebut metabolisme tulang
yang terjadi diseluruh jaringan pancreas. Karena keterbatasan glikogen, wanita sehat yang hamil
kurang mampu mengatasi jumlah gula yang lebih banyak, sehingga beberapa dari mereka
Sebagai kehamilan berlanjut volume darah meningkat bertahap sampai mencapai 30%
sampai 50% diatas tingkat pada keadaan tidak hamil. Estrogen menstimulus adrenal untuk
mensekresi aldesteron, menyebabkan retensi garam dan air. Hal ini mengarah pada volume darah
dan edema jaringan. Namun demikian, tekanan darah relative tidak mengalami perubahan.
Beratnya uterus menekan vena-vena besar yang mengalir pelviks dan ekstremitas bawah.
Vema varicose mungkin terjadi pada tungkai, paha,pula, dan rectum (hemoroid).
Sel-sel darah merah meningkat sampai 33% dan haemoglobin sampai 15% tetapi karena
2.4. Anemia
Anemia merupakan penurunan kadar sel darah merah (Hb), hematokrit atau eritrosit (red
cell count) berakibat pada penurunan kapasitas pengangkut oksigen oleh darah. Tetapi harus
diingat pada keadaan tertentu dimana ketiga parameter tersebut yidak seirama dengan masa
eritrosit, seperti pada keadaan dehidrasi, perdarahan akut, dan kehamilan. Oleh sebab itu dalam
mendiagnosis anemia tidak cukup sampai kepada label anemia tetapi harus ditetapkan penyakit
Kriteria anemia menurut WHO (dikutip dari Hoffbrand). Dikelompokan menjadi 3 kriteria
yang pertama kelompok laki-laki dewasa dengan kriteria Hb kurang dari 13 g/dl, kriteria kedua
yaitu wanita dewasa yang tidak sedang hamil dengan kriteria Hb kurang dari 12 g/dl dan yang
ketia yaitu ibu hamil dengan Hb kurang dari 11 g/dl (Nurarif & Kusuma, 2015).
2.4.2. Etiologi
Anemia bukan kesatuan penyakit tersendiri (disease entity), tetapi merupakan gejala dari
berbagai macam penyakit dasar (underlying disease), pada dasanya anemia disebabkan oleh:
Pengaruh anemia dalam kehamilan dapat menyebabkan bahaya selama kehamilan, terjadi
abortus, persalinan prematuritas, perdarahan antepartum, ketuban pecah dini, gangguan his dan
kakuatan mengejan.
Ibu hamil dengan anemia beresiko mengalami perdarahan pada saat persalinan, karena
berkurangnya sel darah merah dalam darah sehingga tidak mampu memenuhi oksigen keseluruh
jaringan tubuh yang menyebabkan jumlah oksigen dibawa oleh haemoglobin berkurang, padahal
organ-organ tersebut sangat membutuhkan oksigen dalam jumlah yang besar. Jika tidak bisa
ditangani maka menyebabkan oksigen yang dikirim keuterus kurang maksimal sehingga
menyebabkan otot-otot uterus tidak mampu berkontraksi dengan baik dan terjadi perdarahan
(Wiknjosastro, 2010). Didukung oleh hasil penelitian Wuryanti (2010) dengan hasil anemia
yang mempengaruhi kerja setiap organ manusia karena jumlah oksigen berkurang, maka akan
mempengaruhi kerja otot-otot uterus untuk berkontraksi yang menyebabkan kontraksi tidak
beberapa fase penting. Pembentukan sumbatan oleh keping darah (pletelet) dan fase pembekuan
darah. Proses pembekuan darah melibatkan beberapa komponen, diantaranya. Trombosit atau
keping darah merupakan elemen pembentuk cakram dalam darah, trombosit berperan untuk
Proses pembekuan darah diawali dengan trombosit membentuk sumbatan, meraka akan
menempel pada dinding daerah yang luka, sumbatan tersebut digunakan untuk menutupi bagian
yang rusak, agar menghentikan perdarahan. Tahap selanjutnya faktor-faktor pembekuan darah
memberi sinyal untuk melakukan reaksi, faktor koagulasi yang disebut thrombin mengubah
fibrinogen menjadi fibrin, fibrin bekerja dengan cara menempel pada trombosit yang nantinya
akan membentuk jarring sehingga trombosit dan sel terperangkap dan terjadilah bekuan,
selanjutnya setelah bekuan darah terbentuk dan perdarahan terkendali. Protein-protein lain akan
menghentikan faktor bekuan darah agar gumpalan tidak berlanjut dari yang diperlukan. Tubuh
perlahan akan membuat sumbatan ketika jaringan yang rusak sembuh, sehingga sumbatan tidak
diperlukan lagi, fibrin hancur dengan otomatis dan darah mengambil kembali trombosit dan sel-
Anemia dalam kehamilan juga berdampak pada janin, anemia yang terjadi pada golden age
period akan mempengaruhi kesehatan, perkembangan kognitif dan fisik anak. Pada fase ini zat
besi (Fe) sangat dibutuhkan untuk pembelahan sel dan sintesis haemoglobin, zat besi juga
berperan untuk sisntesi DNA, neurotransmitter dan sitokrommitokondria. Kekurangan zat besi
dapat menggangu sintesi DNA, mempengaruhi kekebalan, menignkatkan resiko infeksi dan
kematian bayi (Zuffo et al.,2016). Pada saat bayi dilahirkan, bayi memiliki cadangan zat besi
dari ibunya selama dalam kandungan, sebagian besar proses transfer zat besi terjadi pada bulan-
bulan akhri kehamilan, dengan demikian bayi yang lahir premature dan BBLR lebih rentan
mengalami anemia.
Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi, jenis anemia ini
merupakan jenis anemia yang relatif mudah. Anemia pada kehamilan merupakan masalah
nasional karena mencerminkan nilai kesejahtraan sosial ekonomi masyarakat, dan berpengaruh
besar terhadap kualitas sumberdaya manusia. Menurut WHO (World Health Organization)
kejadian anemia saat hamil berkisaran 20% sampai 89% dengan menetapkan Hb 11 g/dl sebagai
dasarnya. Ibu hamil mempunyai tingkat metabolisme lebih tinggi dari ibu tidak hamil. Karena
untuk membuat jaringan tubuh janin, membentuknya menjadi organ dam memproduksi energi
agar ibu hamil bisa beraktifitas sehari-hari. Karena itu ibu hamil memerlukan lebih banyak zat
besi.
Anemia dalam kehamilan termasuk penyakit yang paling sering dijumpai, anemia
ibu hamil, infeksi cacing dan malaria, simpanan Fe di bentuk oleh Ferritin, hati, limfe, sumsum
tulang. Gejala klinis anemia jenis ini cepat lelah, nafsu makan berkurang, berdebar-debar,
takikardi, kegagalan pada anemia berat serta gangguan nutrisi pada janin.
Total penderita ibu hamil dengan anemia adalah 70%. Artinya dari 10 ibu hamil 7
diantarnya mengalami anemia. Ibu hamil mempunyai tingkat metabolisme lebih tinggi dari
wanita biasa. Misalnya, untuk membuat jaringan tubuh janin, membentuknya menjadi organ, dan
Buku kesehatan ibu dan anak (Buku KIA) berisi catatan kesehatan ibu hamil (ibu hamil,
bersalin dan nifas) dan anak (anak baru lahir sampai usia 6 tahun) serta memberikan informasi
bagaimana cara merawat dan memelihara kesehatan ibu dan anak. Setiap ibu hamil mendapat 1
buku KIA.
Harus segera bawa ibu hamil ke pelayanan kesehatan bila dijumpai keluhan dan tanda
Pada awal kehamilan ibu mungkin mengalami perdarahan yang sedikit atau spotting.
Perdarahan ini adalah implantasi dan ini normal terjadi. Perdarahan yang tidak biasa adalah
perdarahan yang berwarna merah, banyak, atau perdarahan yang disertai nyeri menurut
Susilawati 2009 yaitu Abortus terbagi menjadi beberapa bagian seperti abortus imminens,
(keguguran lengkap). Menurut hasil penelitian Ossai dan Uzockukwu (2015) menyebutkan
bahwa tanda bahaya perdarahan merupakan tanda bahaya yang paling diingan oleh ibu hamil.
Terdapat beberapa cara agar perdarahan tidak semakin parah, yaitu dengan istirahat total
(kurangi waktu berdiri dan berjalan), hindari berhubungan intim, gunakan pembalut dan
Rasa mual muntah yang berlebih sehingga menimbulkan gangguan pola aktivitas sehari-
(4) Faktor psikologis (ketidak harmonisan keluarga,kehamilan yang tidak diinginkan, atau
Hyperemesis gravidarum memiliki tanda dan gejala yang beragam tergantung tingkatan
menurut Susilawati :
(1) Tingkat I pada tingkat I terjadi mual muntah terus menerus sampai mempengaruhi keadaan
umum (dehidrasi), tekanan darah menurun nadi meningkat dan subu tubuh tidak menentu
metabolisme.
(3) Tingkat III terjadi dehidrasi semakin parah, mual muntah berhenti, perdarahan pada
esofagus dan retina, gangguan fungsi lever (icterus) penurunan kesadaran dan gangguan
saraf.
Anjuran pertamanya adalah mengkonsumsi makanan yang tidak mebuat mual seperti roti
panggang, dan jika belum juga teratasi harus segera diberikan cairan infus.
Bengkak biasanya menunjukan masalah yang serius jika muncul pada wajah dan tangan,
jika tidak hilang bila beristirahat yang disertai dengan keluhan fisik lain.
(1) Hampir semua ibu hamil akan mengalami bengkak yang normal pada kaki dan akan hilang
jika beristirahat dengan mininggikan kaki yang biasanya muncul di sore hari.
(2) Bengakak bisa menunjukan masalah yang serius jika terjadi di daerah muka dan tangan,
tidak hilang meski beristirahat dan disertai keluhan fisik yang lain.
(3) Hal ini merupakan pertanda anemia, gagal jantung dan pre-eklamsi.
Bengkak dapat menyebabkan masalah yang serius jika terjadi pada wajah dan tangan, tidak
hilang jika bersitirahat, penyebab bengkak diwajah biasanya akibat dari anemia, gangguan fungsi
ginjal, gagal jantung atau paling sering adalah eklamsia. Berdasakan hasil penelitian dari Ossai
dan Uzockukkwu (2015), tanda bahaya bengkak diwajah,kaki, tangan dan sakit kepala disertai
kejang merupakan tanda bahaya yang paling sedikit diingat oleh ibu hamil.
Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi bengkak, yaitu janan terlalu
lama berdiri, kurangi konsumsi garam, banyak minum air putih, lakukan olah raga renang.
2.6.4. Ketuban Pecah Dini (Air ketuban keluar sebelum waktunya)
(2) Keluar cairan ibu tidak merasakan, berbau amis, dan berwarna putih keruh, itu berarti yang
(3) Jika kehamilan tidak cukup bulan maka akan adanya persalinan pretern dan komplikasi
infeksi intrapartum.
Bila ketuban pecah dini terjadi > 6 jam, diberikan antibiotik (golongan penisilin seperti
ampisin dan amoksilin). Pada usia kehamilan 32-34 minggu dimana air ketuban masih tetap
keluar maka dapat dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan pada usia 35 minggu,
Ibu mulai merasakan gerakan bayi pada minggu ke 20 atau minggu ke 24, beberapa ibu
bisa lebih awal merasakan gerakan bayi, gerakan bayi akan melemah jika bayi sedang tidur. Bayi
harus bergerak minimal 3 kali dalam periode 3 jam, dan akan lebih mudah dirasakan jika ibu
(3) Jika kurang maka waspada dengan adanya gangguan janin dalam Rahim, seperti aspiksia
Demam sering disebabkan oleh infeksi saluran kemih dan virus pada pernafasan, namun
penyebab umum demam selama kehamilan yaitu influenza, hupertiroid, dehidrasi, pneumonia
dan radang amandel, terdapat beberapa cara untuk meredakan demam secara alami :
(1) Kompres dahi atau kening menggunakan lap basah dengan suhu normal
Peran perawat pada kehamilan sebagai educator yang memberikan pendidikan kesehatan
terhadap budaya yang tidak membahayakan ibu hamil boleh dipertahankan, jika terdapat budaya
yang dapat membahayakan, maka perawat harus bernegosiasi mengenai budaya tersebut dan
menjelaskan apa yang baik untuk ibu hamil. Beristirahat yang cukup minimal 1 jam tidur siang,
olahraga, sering melakukan aktivitas dengan posisi nungging (pel lantai) dan memberikan
edukasi kepada suami serta keluarga ,mengenai pentingnya support bagi ibu hamil. Selain itu