Anda di halaman 1dari 2

Studi kelayakan Usaha

1. Merintis perjuangan baru, contohnya membuka toko, membangun pabrik, mendirikan perusahaan
jasa, membuka perjuangan dagang, dan lain sebagainya.

2. Mengembangkan perjuangan yang sudah ada, contohnya untuk menembah kapasitas pabrik,
memperluas skala usaha, mengganti peralatan/mesin, menambah mesin baru, memperluas cakupn
usaha, dan lain sebagainya.

3. Memilih jenis perjuangan atau investasi/proyek yang paling menguntungkan, contohnya


pilihan perjuangan dagang, pilihan perjuangan barang atau jasa, pabrikasi atau perakitan, proyek A atau
proyek B, dan lain sebagainy

Tujuan Studi Kelayakan Usaha Dalam Syariah Islam

Ketika ingin mengetahui kelayaka usaha kita, tentunya kita harus mengetahui tujuannya. Dalam hal ini
Kasmir dan Jakfar, (2003: 20) menyampaikan “paling tidak ada lima tujuan mengapa sebelum suatu
perjuangan atau proyek dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan”, yaitu:

1. Menghindari resiko kerugian. Untuk mengatasi resiko kerugian pada masa yang akan tiba harus ada
semacam kondisi kepastian. Kondisi ini ada yang sanggup diramalkan akan terjadi atau terjadi tanpa
sanggup diramalkan. Fungsi studi kelayakan ialah meminimalkan resiko yang tidak diinginkan, baik risiko
yang sanggup dikendalikan maupun yang tidak sanggup dikendalikan.

2. Memudahkan perencanaan. Dalam berbisnis harus siap akan terjadinya sesuatu pada masa yang
akan datang, kita sanggup melaksanakan perencanaan dan hal-hal yang perlu direncakan.

3. Memudahkan pelaksaan pekerjaan. Berbagai planning yang sudah disusun akan memudahkan
pelaksaan usaha. Pedoman yang telah tersusun secara sistematis, menimbulkan perjuangan yang
dilaksanakan sanggup tepat sasaran dan sesuai dengan planning yang sudah disusun.

4. Memudahkan pengawasan. Pelaksanaan perjuangan yang sesuai dengan planning yang sudah
disusun, akan memudahkan kita untuk melaksanakan pengawasan terhadapa jalanya usaha.
Pengawasan ini perlu dilakukan biar tidak melenceng dari planning yang telah disusun.

5. Memudahkan pengendalian. Apabila dalam pelaksanaan telah dilakukan pengawasan, jikalau terjadi
penyimpangan akan gampang terdeteksi, sehingga sanggup di lakukan pengendalian atas penyimpangan
tersebut. Tujuan pengendalian ialah mengendalikan biar tidak melenceng dari rel yang sesungguhnya,
sehingga tujuan perusahaan akan tercapai.

. Pihak-pihak yang Berkepentingan


Adapun pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan studi kelayakan perjuangan di antaranya:

1. Pihak Wirausaha (Pemilik Perusahaan)

Memulai bisnis atau membuatkan bisnis yang sudah ada sudah barang tentu memerlukan pengorbanan
yang cukup besar dan selalu dihadapkan pada ketidakpastian. Dalam kewirausahaan, studi kelayakan
perjuangan sangat penting dilakukan biar kegiatan perjuangan tidak mengalami kegagalan dan memberi
keuntungan sepanjang waktu. Studi kelayakan berfungsi sebagai laporan, pedoman, dan materi
pertimbangan untuk merintis dan membuatkan perjuangan atau melaksanakan investasi baru, sehingga
bisnis yang akan dilakukan meyakinkan wirausaha itu sendiri maupun pihak-pihak lain yang
berkepentingan.

2. Investor dan Penyandang Dana

Bagi investor dan penyandang dana, studi kelayakan perjuangan sangat penting untuk menentukan jenis
investasi yang paling menguntungkan dan sebagai jaminan atas modal yang ditanamkan atau
dipinjamkan, apakah investasi yang dilakukannya menunjukkan jaminan pengembalian investasi yang
memadai atau tidak. Oleh investor, studi kelayakan sering dipakai sebagai materi pertimbangan layak
atau tidaknya investasi dilakukan.

3. Masyarakat dan Pemerintah

Bagi masyarakat, studi kelayakan sangat diharapkan terutama sebagai materi kajian apakah perjuangan
yang didirikan atau dikembangkan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya atau sebaliknya justru
merugikan, menyerupai bagaimana dampak lingkungan, apakah positif atau negatif. Bagi pemerintah,
studi kelayakan sangat penting untuk mempertimbangkan izin perjuangan atau penyediaan kemudahan
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai