A. Hasil Penelitian
1. Pengkajian Keperawatan
a. Pengumpulan Data
1) Identitas Pasien
kamis, 30 Mei 2019 jam 09:00 WIT didapatkan data bahwa pasien
2) Riwayat Kesehatan
27
28
gambar di bawah :
Genogram:
X X X X
29
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Pasien
X : Meninggal
- - - : Tinggal Serumah
Gambar 1
Genogram 3 Generasi
Gambar 1 menunjukkan pasien berumur 64 tahun, anak kedua
dari tiga bersaudara. Dari semua saudara pasien, hanya pasien yang
menderita sakit seperti ini. Ibu dan ayah pasien sudah meninggal dan
dua bersaudara, Pasien menikah dan memiliki tiga orang anak, serta
pasien.
3 3
30
melawan tahanan,
makan, minum, mandi, buang air besar dan buang air kecil
beraktivitas,
Tabel 3
Pola Kegiatan Sehari-Hari Pasien “Tn B. L” Dengan Tuberculosis Paru
Di Ruangan Paru-Paru RSUD Dr. M. Haulussy Ambon
1 2 3 4
31
1. Makan
a. Frekuensi 3 x sehari 3x sehari
b. Jenis Nasi, ikan dan sayur bubur, sayur, ikan,, telur,
dan buah.
c. Pantangan Tidak ada Makanan pedas dan asam
harus dihindari
d. Yang disukai Semua jenis makanan Semua jenis makanan
2. Cairan
3. Eliminasi :
a. BAB 1-2 x sehari dengan 1 x dalam sehari
konsistensi lunak dengan konsistensi lunak
4. Kebersihan diri :
a. Mandi 2 x sehari (pakai sabun) 2x sehari (Hanya mengelap
2 x dalam seminggu badan)
b. Keramas (pakai shampoo) Pasien belum pernah
mencuci rambut
c. Sikat gigi 2 x sehari tiap kali mandi 1 x sehari di atas tempat
tidur
d. Memotong kuku 1 x dalam seminggu Tidak (kuku klien masih
pendek)
e. Ganti pakaian Tiap kali mandi 2 x sehari
5. Istirahat dan aktivitas
a. Tidur Malam 22.00-07.00 WIT Pasien mengatakan jam
tidurnya baik, namun
sering terbangun ketika
batuk
b. Tidur siang 13.00-15.00 12.00-14.00
c. Kebiasaan sebelum tidur Merokok Tidak ada
Sumber : Data Primer, 2019
h) Pemeriksaan Penunjang
Tuberculosis Paru :
Tabel 4
Hasil pemeriksaan Laboratorium Pasien “Tn B. L” Dengan
Tuberculosis Paru Di Ruangan Paru-Paru RSUD Dr. M Haulussy
Ambon
Kimia Klinik
i) Terapi Medis
b. Klasifikasi data
dan data objektif seperti yang terlihat pada tabel berikut ini :
33
Tabel 5
Klasifikasi Data Pada Pasien “Tn B. L” Dengan Tuberculosis Paru
Di Ruangan Paru-Paru RSUD Dr. M. Haulussy Ambon
Data Subjektif Data Objektif
Pasien “Tn B. L” mengatakan :
1. Sesak napas saat beraktivitas 1. Keadaan umum lemah
2. Aktivitas pasien “Tn. B.L” seperti
berpakaian, makan, minum, BAK dan BAK
dilakukan di tempat tidur dan di bantu oleh
perawat dan keluarga
3. Kemampuan pergerakan terbatas
4. Kekuatan otot 4 4
3 3
Pada ekstermitas atas pergerakan aktif
melawan grafitasi dan sedikit tahanan, pada
ekstermitas bawah pergerakan aktif hanya
melawan gravitasi dan tidak mampu
melawan tahanan
5. Pasien hanya berbaring ditempat tidur
6. Tanda-tanda vital saat beraktvitas :
Pernapasan 25 x/menit
c. Analisa data
Tabel 6
Analisa Data Pada Pasien “Tn B. L” Dengan Tuberculosis Paru
Di Ruangan Paru-Paru RSUD Dr. M. Haulussy Ambon
34
a. Diagnosa Keperawatan
berpakaian, makan, minum, buang air besar dan buang air kecil
3. Perencanaan Keperawatan
Tabel 7
Rencana Asuhan Keperawatan Pemenuhan kebutuhan Aktivitas Pada Pasien
“Tn B. L” Dengan Tuberculosis Paru Di Ruangan Paru-paru
RSUD Dr. M. Haulussy Ambon
4. Implementasi Keperawatan
Tabel 8
Tindakan Keperawatan Pemenuhan kebutuhan Aktivitas Pada Pasien
“Tn B. L” Dengan Tuberculosis Paru Di Ruangan Paru-paru
RSUD Dr. M. Haulussy Ambon
N Hari/ No.
Waktu Implementasi Evaluasi
o Tanggal DX
1 2 3 4 5 6
1 30 Mei 1 08.10 1. Membantu pasien untuk Jam : 18.30 WIT
WIT mengidentivikasi S : - Pasien mengatakan
2019 aktivitas yang mampu tidak merasa sesak
dilakukan napas pada saat
Hasil : Pasien hanya bisa melakukan latihan
melakukan latihan ROM ROM pasif di
09.10 pasif
tempat tidur
WIT 2. Membantu untuk
- Pasien mengatakan
memilih aktivitas
konsisten yang sesuai masih merasa sesak
dengan kemampuan napas pada saat
fisik, psikologi dan beraktivitas seperti
social duduk, berdiri dan
Hasil : Pasien hanya bisa berjalan
melakukan latihan ROM O : - Pasien dapat
11.20 pasif melakukan latihan
37
penguatan
6. Evaluasi Keperawatan
Tabel 9
Catatan Perkembangan Pada Pasien “Tn B. L” Dengan Tuberculosis Paru
Di Ruangan Paru-Paru RSUD Dr. M. Haulussy Ambon
N Hari/ No.
Waktu Tindakan Evaluasi
o Tanggal DX
1. 01 April 1 07.00 1. Melakukan latihan Jam : 18.00 WIT
WIT isotonic ROM aktif S : - Pasien mengatakan
2019 Hasil : Pasien dapat tidak merasa sesak
melakukan fleksi dan napas pada saat
ekstensi pada ekstermitas melakukan latihan
atas dan bawah secara ROM aktif dan pasif
mandiri
di tempat tidur
09.56 2. Mengkaji frekuensi
- Pasien mengatakan
WIT napas serta keluhan
subjektif saat beraktivitas masih merasa sesak
Hasil : RR: 22x/menit napas pada saat
Pasien merasa tidak beraktivitas seperti
sesak dan mampu duduk, berdiri dan
melakukan aktivitas yang berjalan
10.45 di ajarkan O : - Pasien dapat
WIT 3. Memonitor respon balik melakukan latihan
fisik, emosional dan ROM aktif pada
spiritual ekstermitas atas dan
Hasil : Respon pasien bawah secara
baik saat melakukan perlahan
15.20 aktivitas yang di ajarkan
- Pernapasan saat
WIT 4. Bantu untuk
melakukan latihan
mendapatkan alat
bantuan aktivitas kursi ROM pasif
roda, krek 22x/menit
Hasil : kursi roda - Pasien sudah bisa
didapatkan, tetapi pasien duduk di kursi roda
15.55 masih merasa sesak pada walupun masih
WIT saat duduk di kursi roda menimbulkan sesak
40
B. Pembahasan
di ruangan Paru-Paru RSUD Dr. M. Haulussy Ambon, maka pada bagian ini
dapat pada BAB IV dengan tinjauan teori pada BAB II sebagai berikut :
1. Pengkajian
sesak napas, nyeri dada, keringat malam, lemas, penurunan berat badan
2. Diagnosa Keperawatan
kebutuhan tubuh dan resiko infeksi, tetapi Berdasarkan data fokus dan
data penunjang yang penulis peroeh di dapatkan data bahwa pasien akan
minum, mandi, BAB dan BAK dilakukan di tempat tidur dan dibantu
oleh perawat dan keluarga dan dari data yang penulis peroleh dapat
42
sesak napas, maka aktivitas pasien dibatasi dan pasien dianjurkan untuk
bedrest, dari data yang penulis peroleh maka dapat dirumuskan diagnosa
3. Perencanaan Keperawatan
program terapi yang tepat dan berikut adalah dua rencana tindakan yang
melakukan rentang gerak (ROM) aktif dan pasif, dan kaji frekuensi napas
4. Implementasi Keperawatan
dengan prioritas masalah yang muncul pada pasien “Tn B.L” dengan
sarana dan prasarana yang tersedia di rumah sakit yang digunakan dalam
misalnya melakukan rentang gerak (ROM) aktif dan pasif, dan Mengkaji
5. Evaluasi Keperawatan
aktif dan pasif di tempat tidur dengan berbaring, membantu untuk memilih
seperti dulu lagi, membantu pasien untuk membuat jadwal latihan diwaktu
luang hasilnya tiap pagi dan sore pasien rutin melakukan latihan
hasilnyakursi roda didapatkan tetapi pasien masih merasa sesak napas pada
misalnya melakukan rentang gerak (ROM) aktif dan pasif hasilnya pasien
dapat melakukan fleksi dan ekstensi pada ekstermitas atas dan bawah
beraktifitas hasilnya pada saat pasien diajarkan latihan (ROM) aktif dan
pasif ditempat tidur pasien tidak merasa sesak napas pernapasan 22x/menit
namun pada saat pasien duduk di kursi roda pernapasan pasien meningkat
diberikan terapi oksigen karena pasien tidak merasa sesak napas pada saat
pasien bedrest, dan dapat disimpulkan dari hasil yang didapat bahwa
kekuatan otot 5 5
4 4