Nim : 1809511095
Kelompok : C6
“SEDIAAN PARENTERAL”
Sediaan parenteral yaitu sediaan yang digunakan tanpa melalui mulut atau dapat
dikatakan obat dimasukkan de dalam tubuh selain saluran cerna (langsung ke pembuluh darah)
sehingga memperoleh efek yang cepat dan langsung sampai sasaran. Misal suntikan atau insulin.
Sediaan parenteral merupakan sediaan steril. Sediaan ini diberikan melalui beberapa rute
pemberian yaitu intravena, intraspinal, intramuskuler, subkutis dan intradermal. Apabila injeksi
diberikan melalui rute intramuscular, seluruh obat akan berada di tempat itu. Dari tempat suntikan
itu obat akan masuk ke pembuluh darah di sekitarnya secara difusi pasif, baru masuk ke dalam
sirkulasi. Cara ini sesuai utnuk bahan obat, baik yang bersifat lipofilik maupun yang hidrofilik.
Kedua bahan obat itu dapat diterima dalam jaringan otot baik secara fisis maupun secara kimia.
Ahkan bentuk sediaan larutan, suspensi, atau emulsi juga dapat diterima lewat intramskuler, begitu
juga pembawanya bukan hanya air melainkan yang non air juga dapat. Hanya saja apabila berupa
Istilah parenteral berasal dari kata Yunani para dan enteron yang berari disamping atau lain
dari usus. Sediaan ini diberikan dengan cara menyuntikkan obat di bawah atau melalui satu atau
lebih lapisan kulit atau membrane mukosa. Karena rute ini disekitar daerah pertahanan yang sangat
tinggi dari tubuh, yaitu kulit dan selaput/membrane mukosa, maka kemurniaan yang sangat tinggi
dari sediaan harus diperhatikan. Yang dimaksud dengan kemurnian yang tinggi itu antara lain
harus steril. Obat suntik hingga volume 100 ml disebut sediaan parenteral volume kecil sedangkan
apabila lebih dari itu disebut sediaan parenteral volume besar, yang biasa diberikan secara
intravena. Produk parenteral, selain diusahakan harus steril juga tidak boleh mengandung partikel
yang memberikan reaksi pada pemberian juga diusahakan tidak mengandung bahan pirogenik.
Bebas dari mikroba (steril) dapat dilakukan dengan cara sterilisasi dengan pemanasan pada wadah
akhir, namun harus diingat bahwa ada bahan yang tidak tahan terhadap pemanasan. Untuk itu dapat
Obat-obat injeksi yang digunakan melalui rute parenteral merupakan obat-obatan yang
paling banyak dipakai pada pasien rawat inap. Pencampuran sediaan parenteral yaitu kombinasi
penggunaan dua jenis obat atau lebih. Pasien yang dirawat inap umumnya mendapatkan beberapa
sediaan parenteral yang harus diberikan dalam waktu yang hampir bersamaan, sedangkan pasien
yang mempunyai keterbatasan penerimaan obat melalui suntikan ke vena. Pemberian berulang
pada lokasi yang sama akan meningkatkan risiko sepsis dan flebitis. Tujuan lain pelaksanaan
pencampuran sediaan parenteral untuk menyediakan dan menjaga kadar obat tetap dalam darah,
namun bukan merupakan tujuan utama. Pemberian obat dilakukan secara kontinu dengan