Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhamad Tofik Mubarok

Kelas : P Tassawuf – AFI 2A

NIM : 11200331000027

Catatan Studium General : Mencapai Ketenangan Batin di Masa Pandemi

Saat ini berjuta-juta orang tengah berada dalam ancaman pandemi, berjuta-juta orang
pula telah menjadi korban dari ganasnya virus covid-19. Tentu saja selain membawa dampak
buruk bagi kesehatan fisik kita, pandemi ini nyatanya juga membawa dampak buruk terhadap
kesehatan mental kita. Kehidupan kita yang dulu tentram dan damai, tidak adanya rasa
kekhawatiran saat bertemu dengan oraang-orang sekitar. Kini berbanding terbalik, kehidupan
kita seoalah terancam, setiap hari kita diliputi rasa kekhawatiran akan tertularnya virus ini.
Belum lagi dampak tidak stabilnya ekonomi akibat pandemi ini, membuat kehidupan kita
menjadi semakin resah.

Pandemi ini, pada akhirnya membuat orang untuk mencari ketenangan jiwa. Dan tidak
terkecuali agama, menjadi tujuan utama masyarakat dalam mencari ketenangan tersebut.
Aktifitas dzikir dan salat dapat menjadi medium untu mendekatkan hamba dengan Allah,
kegiatan ruhani yang sifatnya vertikal dapat menjadikan hati seseorang menjadi tenang dan
nyaman, hal ini sejalan dengan keterangan para ilmuwan kesehatan yang menyebutkan bahwa
ketenangan jiwa dapat memjadi pendorong lahirnya imunitas dalam tubuh.

Aktivitas ibadah yang rutin, dapat menjadi salah satu media perantara bagi kita untuk
menguatkan iman terhadap Allah. Rasa dekat dengan pencipta tentu membuat hati kita menjadi
lebih tenang. Kemudian meyakini bahwa virus corona adalah ciptaan Allah dan segala sesuatu
yang terjadi di muka bumi adalah atas kehendak Allah swt. Dalam memutus mata rantai virus
corona, social distancing sangat diperlukan, menjauhkan diri dari keramaian dan kerumunan yg
boleh jadi terdapat virus disitu, sehingga mereka yg ber khalwat dan ber’uzlah mendekatkan diri
kepada Allah, beribadah dan bertaqarrub kepada Allah pada situasi pandemi, tentu akan
mendapat manfaat ganda. Selain diri menjadi lebih dekat dengan Illahi, juga terjauhkan dari
bahaya terpapar virus.
Dalam situasi semacam ini, upaya untuk menenangkan diri juga bisa dilakukan dengan
pendekatan psiko-tasawuf. Terapi amaliah tasawuf dalam mengolah jiwa dan menenangkan diri,
tidak panik, dan galau, sehingga ketenangan jiwa dapat diperoleh, dan pada akhlirnya jua akan
menguatkan fisik dan mental spiritualnya. Meningkatnya imun dan iman menjadi tameng yang
kuat dalam mengahadapi pandemi.

Lalu apa saja yang bisa dilakukan ?

Ketenangan diri juga dapat mulai dibangun dalam keluarga kita sendiri. Membangun
resiliensi ketahanan spiritual keluarga, menjaga keharmonisan keluarga, mencegah konflik dan
perceraian, komunikasi yang berkualitas, dan kebersamaan yg kompak, dapat memberikan sisi
positif besar terhadap kesehatan mental kita. Membangun ketahanan psikologis, harus selalu
menjaga hubungan baik dan meningkatkan rasa sayang dan cinta antar anggota keluarga,
diperlukan kesadaran diri untuk meningkatkan dan menguatkan kepribadian, dan selalu
bersyukur atas nikmat yang diterima.

Anda mungkin juga menyukai