Anda di halaman 1dari 17

Bab 2 Sistem Reproduksi pada Tumbuhan

1. Reproduksi Tumbuhan

Reproduksi tumbuhan secara umum ada 2 yaitu aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif). Reproduksi
vegetatif terjadi karena tumbuhan mampu menghasilkan individu baru tanpa proses fertilisasi.
Sedangkan reproduksi generatif adalah reproduksi melalui proses fertilisasi (pembuahan sel kelamin
betina oleh sel kelamin jantan).

Tumbuhan dapat melakukan reproduksi vegetatif dikarenakan memiliki sel meristem yaitu sel yang
mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel penyusun jaringan dan organ. Keturunan yang dihasilkan
reproduksi vegetatif memiliki sifat/karakter yang sama dengan induk.

2. Reproduksi Vegetatif Angiospermae

Reproduksi vegetatif tumbuhan Angiospermae ada 2 yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan.
Vegetatif alami adalah reproduksi vegetatif tanpa bantuan manusia. Vegetatif alami ada 5 yaitu
Rhizoma, Stolon, Umbi Lapis, Umbi Batang dan Kuncup Adventif Daun.

Rhizoma adalah batang yang ada didalam tanah. Rhizoma ini beruas dan berbuku. Pada setiap bukunya,
terdapat tunas yang bisa berkembang menjadi individu baru. Contoh Rhizoma yaitu Kunyit (Curcuma
domestica), Jahe (Zingiber officinale), Temulawak (Curcuma zanthorrizha) dan Lengkuas (Alpinia
galangga).
Stolon (geragih) adalah batang tumbuhan yang menjalar diatas tanah. Stolon ini berbuku – buku, setiap
bukunya terdapat tunas yang bisa berkembang menjadi individu baru. Contoh Stolon yaitu Strawberry,
pegagan (Centela asiatica).

Umbi lapis (bulbus) merupakan modifikasi batang dan daun, tersusun atas lapisan daun dan batang
(cakram). Pada umbi lapis terdapat kuncup samping (anak umbi atau siung) yang apabila dipisahkan dari
umbi induk, akan tumbuh menjadi individu baru. Contohnya Bawang merah (Allium cepa).

Umbi batang merupakan modifikasi batang yang mengalami pembengkakan didalam tanah. Pada umbi
batang ini terdapat mata tunas yang dapat berkembang menjadi individu baru. Selain itu, umbi batang
ini bisa untuk cadangan makanan. Contoh Umbi Batang yaitu Kentang (Solanum tuberosum).

Kuncup Adventif Daun adalah kuncup yang terdapat pada tepi daun, disebut juga tunas liar tepi daun.
Kuncup ini dapat berkembang menjadi individu baru. Contoh Kuncup adventif daun yaitu Cocor Bebek.

Vegetatif buatan : reproduksi vegetatif dengan bantuan manusia. Vegetatif buatan ada 5 yaitu Cangkok,
Merunduk, Menyambung, Menempel (Okulasi) dan Stek.

Cangkok dilakukan dengan mengelupas kulit tangkai tanaman berkayu, kemudian dibalut dengan tanah
dan dibungkus dengan serabut kelapa atau plastik. Apabila pada bagian tersebut tumbuh akar, maka
tangkai dapat dipotong kemudian ditanam di tanah.

Hasil dari tumbuhan cangkok adalah cepat berbuah tetapi perakarannya kurang kuat. Contoh Cangkok
yaitu Mangga (Mangifera indica), Jeruk (Citrus sp.), Rambutan dan Kelengkeng (Dimocarpus longan).

Merunduk dilakukan dengan membenamkan tangkai tanaman kedalam tanah, sehingga bagian yang
tertanam dalam tanah akan tumbuh akar. Marunduk dapat dilakukan pada tumbuhan yang memiliki
batang panjang dan lentur, contohnya bunga Alamanda (Alamanda catartica).
Okulasi dilakukan dengan menempelkan mata tunas kulit tanaman pada batang tanaman yang sejenis.
Okulasi digunakan untuk mendapatkan tumbuhan jenis unggul. Contohnya pohon jeruk yang masih
muda menghasilkan buah banyak dan rasa manis.

Stek dilakukan dengan memotong bagian tumbuhan, kemudian ditanam untuk menghasilkan individu
baru. Contohnya singkong (Manihot utilissima) dan mawar (Rosa sp.) dipotong batangnya kemudian
ditanam di tanah (stek batang), sukun (Artocarpus comunis) dipotong akarnya kemudian ditanam di
tanah (stek akar).

3. Reproduksi Generatif Angiospermae

Organ reproduksi generatif pada Angiospermae berupa bunga dan biji. Reproduksi Generatif Tumbuhan
Angiospermae ada 4 yaitu Penyerbukan (Polinasi), Pembuahan (Fertilisasi), Penyebaran Biji dan
Perkecambahan.

Penyerbukan adalah proses menempelnya serbuk sari pada kepala putik. Sel kelamin jantan pada
tumbuhan berbunga adalah serbuk sari, sel kelamin betinanya adalah putik.

Penyerbukan dapat terjadi apabila adanya perantara, misalnya lebah yang hinggap pada bunga yang
satu, dikakinya menempel serbuk sari kemudian hinggap ke bunga lain yang sejenis kemudian
menempel pada kepala putik. Sehingga, lebah disebut sebagai perantara penyerbukan.

Jenis perantara penyerbukan yang lain yaitu Angin (Anemogami), Serangga (Entomogami), Burung
(Ornitogami), Kelelawar (Kiropterogami) dan Manusia (Antropogami).

Anemogami : penyerbukan oleh angin, terjadi pada tumbuhan yang memiliki bunga kecil, banyak,
ringan, tidak berbau dan tidak memiliki nektar. Contohnya padi (Oriza sativa).

Entomogami : penyerbukan oleh serangga, terjadi pada bunga yang memiliki warna menarik, berbau
harum dan memiliki nektar. Contohnya bunga matahari (Helianthus annus). Contoh serangganya lebah
madu (Apis mellifera), kupu – kupu (Eurema sp.)
Ornitogami : penyerbukan oleh burung, terjadi pada bunga berwarna merah, besar, berbentuk
terompet, tidak berbau dan nektar banyak. Contohnya bunga dadap merah (Erythrina variegata).

Kiropterogami : penyerbukan oleh kelelawar, terjadi pada bunga berwarna menarik, berbau, memiliki
nektar dan mekar pada malam hari. Contohnya bunga kaktus (Opuntia sp.).

Antropogami : penyerbukan oleh manusia, terjadi pada bunga yang berumah dua yaitu bunga yang
hanya memiliki serbuk sari saja atau memiliki putik saja. Sehingga, penyerbukannya harus dibantu oleh
manusia. Contohnya bunga vanili dan anggrek (Phalaenopsis sp.).

Fertilisasi : pembuahan sel kelamin betina oleh sel kelamin jantan. Serbuk sari memiliki inti vegetatif dan
inti generatif. Setelah penyerbukan, serbuk sari melekat pada kepala putik dan membentuk buluh
serbuk sari. Selanjutnya, buluh serbuk sari menuju bakal buah dan membelah menjadi 2 inti sel
generatif, selanjutnya membentuk 2 sperma.

Inti sel vegetatif dalam serbuk sari berperan sebagai penuntun gerak tumbuh buluh serbuk sari ke bakal
biji. Selanjutnya, satu inti sperma membuahi satu inti ovum, dan satu sperma lain membuahi inti
kandung lembaga sekunder membentuk endosperm atau cadangan makanan. Pada proses ini terjadi
dua kali pembuahan dan disebut pembuahan ganda.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut :

sistem reproduksi pada tumbuhan

Penyebaran biji pada Angiospermae terjadi pada tumbuhan baru yang tumbuh agak jauh dari induknya.
Penyebaran biji dapat dilakukan melalui perantara yaitu : Anemokori, Hidrokori, Zookori dan
Antropokori.

Anemokori : penyebaran biji oleh angin, terjadi pada tumbuhan berbiji kecil, ringan dan bersayap. Biji
ringan dan bersayap mudah terbawa angin sehingga, biji bergerak mengikuti arah angin. Contohnya
bunga dandelion (Taraxacum sp.).
Hidrokori : penyebaran biji oleh air, terjadi pada tumbuhan yang hidupnya dekat perairan. Contohnya
kelapa (Cocos nucifera) dan bakau (Rhizopora apiculata). Biji kelapa termasuk biji besar, terdiri dari
tempurung, sabut dan kulit kelapa. Biji kelapa bisa terapung di air karena sabut kelapa memiliki banyak
rongga udara.

Zookori : penyebaran biji oleh hewan. Dibagi menjadi 4 yaitu : Entomokori, Kiropterokori, Ornitokori dan
Mammokori. Entomokori : penyebaran biji oleh serangga, contohnya Wijen (Sesamum indicum) dan
Bakau (Taraxacum sp.).

Kiropterokori : penyebaran biji oleh kelelawar, contohnya jambu biji (Psidium guajava) dan pepaya
(Carica papaya). Ornitokori : penyebaran biji oleh burung, contohnya beringin dan benalu. Mammokori :
penyebaran biji oleh mammalia, contohnya kelelawar membantu biji kopi (Coffea sp.).

Antropokori : penyebaran biji oleh manusia, contohnya manusia menanam padi (Oriza sativa), jagung
(Zea mays), atau tumbuhan lain.

Dormansi adalah keadaan biji dalam masa istirahat. Setelah selesai dormansi, biji tumbuhan menjadi
tumbuhan baru yang disebut perkecambahan. Lamanya dormansi biji dipengaruhi oleh banyak faktor
dan setiap tumbuhan memiliki masa dormansi yang berbeda.

Siklus hidup Angiospermae seperti gambar berikut.

reproduksi pada tumbuhan

Bab 2 Sistem Reproduksi pada Tumbuhan dan Hewan Part 2

1. Reproduksi Tumbuhan Gymnospermae


Tumbuhan Gymnospermae tidak memiliki bunga, tetapi memiliki alat reproduksi seksual yang bernama
strobilus atau runjung. Pada tumbuhan pinus (Pinus merkusii) dan melinjo (Gnetum gnemon) memiliki
strobilus jantan dan betina dalam satu pohon. Sedangkan pakis haji (Cycas sp.) hanya memiliki strobilus
betina atau strobilus jantan saja dalam satu pohon.

Pada strobilus jantan terdapat sporangia, sporangia mengalami meiosis menghasilkan mikrospora.
Mikrospora berkembang menjadi serbuk sari yang bersayap. Pada mikrospora terdapat megasporofil,
tiap megasporofil memiliki 2 megasporangium, megasporangium mengalami meiosis menghasilkan
megaspora, megaspora mengalami mitosis menghasilkan ovum.

Reproduksi generatif Gymnospermae terjadi melalui penyerbukan. Penyerbukan pada Gymnospermae


terjadi apabila serbuk sari menempel pada lubang bakal biji. Serbuk sari akan tertangkap oleh cairan
pada lubang bakal biji. Jika cairan menguap, serbuk sari akan masuk kedalam bakal biji dan terjadi
pembuahan (fertilisasi).

Reproduksi vegetatif Gymnospermae terjadi melalui pembentukan tunas. Contohnya pada pinus dapat
membentuk tunas akar dan pada pakis haji membentuk tunas yang disebut bulbil. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan gambar berikut.

Tunas akar pada pinus Bulbil pada pakis haji

Siklus hidup pada Gymnospermae terdiri dari 2 tahapan yaitu Gametofit dan Sporofit. Seperti pada
gambar berikut.
2. Reproduksi Tumbuhan Paku

Tumbuhan paku tidak memiliki bunga, organ reproduksinya berupa spora. Namun, tumbuhan paku juga
bisa bereproduksi secara generatif. Siklus hidup tumbuhan paku dimulai dari fase sporofit.

Baca Juga: Materi IPA Kelas 8 Bab 6 Sistem Peredaran Darah Manusia

Pada fase sporofit, apabila kekurangan air dalam kotak spora, maka kotak spora akan sobek dan spora
didalamnya kan keluar. Spora akan tersebar dan akan tumbuh menjadi protalium dengan lingkungan
yang sesuai.

Tahap gametofit (generatif) dimulai ketika protalium tumbuh. Protalium akan tumbuh menghasikan
anteridium dan arkegonium. Anteridium menghasilkan sperma berflagel dan arkegonium menghasilkan
ovum.

Fertilisasi terjadi apabila sperma sampai pada ovum dan membentuk zigot. Sperma memerlukan air
untuk pergerakannya. Zigot yang tumbuh dan berkembang akan memulai tahap sporofit baru. Siklus
pada tumbuhan paku ini juga disebut siklus pergiliran keturunan.

Berikut gambar siklus hidup tumbuhan paku

3. Reproduksi Tumbuhan Lumut

Lumut adalah tumbuhan yang hidup didaerah lembab. Lumut belum memiliki akar, batang dan daun
sejati. lumut disebut sebagai tumbuhan perintis (pioneer) yaitu tumbuhan yang pertama kali tumbuh
pada lingkungan yang telah rusak akibat aliran lava atau kebakaran hutan.
Sebagai pioneer, lumut akan tumbuh dan mati membentuk nutrisi tanah. Proses ini bersamaan dengan
pelapukan bebatuab akibat panas, pelapukan fisika dan pelapukan kimia yang akhirnya membentuk
tanah, sehingga tumbuhan lain dapat tumbuh pada tanah tersebut.

Lumut dapat membantu menyimpan nitrogen dalam tanah. Berdasarkan Kelasnya, lumut dibagi menjadi
2 yaitu lumut hati (Hepaticae) dan lumut daun (Musci). Lumut hati terdiri dari bangsa Anthocerotales
(Lumut tanduk), Marchantiales dan Jungermaniales. Lumut daun terdiri dari bangsa Andreales,
Sphagnales (Lumut Gambut) dan Bryales.

Lumut ada yang berfungsi sebagai obat, contohnya Marchantia polymorpha untuk mengobati Hepar
(penyakit hati pada manusia). Berfungsi sebagai bahan bakar batu bara ketika lumut sudah lapuk,
contohnya Sphagnum sp.

Lumut dapat mengalami pergiliran turunan. Reproduksi lumut yang dapat dijumpai adalah fase
gametofit. Alat reproduksi lumut yaitu Arkegonium (gamet betina) dan Anteridium (gamet jantan).
Fertilisasi lumut terjadi ketika musim hujan, yaitu ketika sperma berenang menuju ovum dan terjadilah
pembuahan, sehingga membantuk zigot.

Zigot tumbuh dan berkembang menghasilkan Sporofit muda, kemudian sporofit muda tumbuh menjadi
sporofit dewasa dan menghasilkan sporangium (kotak spora). Sporangium mengalami meiosis
menghasilkan spora yang haploid (n).

Selanjutnya, spora tersebut apabila lingkungannya seseuai, akan tumbuh menajadi individu baru.
Berikut gambar siklus hidup Lumut :

Lumut mengalami reproduksi vegetatif melalui kuncup (Gemmae) dan Fragmentasi. Fragmentasi terjadi
ketika Lumut melepaskan sebagian tubuhnya untuk tumbuh menjadi individu baru.

4. Teknologi Reproduksi pada Tumbuhan


Hidroponik adalah teknik budidaya tanaman menggunakan larutan nutrisi dan mineral dalam air.
Sayuran seperti paprika, tomat, terong, selada dan timun dapat ditumbuhkan secara hidroponik atau
ditambahkan media yang tak larut dalam air seperti : spons, arang, sekam, kerikil, serbuk kayu dan
sebaginya.

Vertikultur adalah teknik budidaya tanaman menggunakan instalasi secara bertingkat (vertikal) dengan
tujuan untuk meningkatkan jumlah produksi tanaman. Vertikultur ini cocok untuk penghijauan di daerah
lahan terbatas dan daerah perkotaan.

Kultur jaringan adalah teknik perbanyakan tumbuhan dengan cara mengambil bagian sel, jaringan, atau
organ tumbuhan. Bagian tersebut ditumbuhkan dalam kondisi steril pada medium yang mengandung zat
nutrisi dan zat pengatur tumbuh (hormon).

Selanjutnya, bagian tumbuhan tersebut akan memperbanyak diri dan berkembang menjadi tumbuhan
yang memiliki organ lengkap seperti akar, batang dan daun. Kultur jaringan menerapkan prinsip
reproduksi secara vegetatif.

Kultur jaringan disebut juga kultur in vitro. teori dari kultur in vitro adalah Totipotensi, yaitu setiap
bagian tumbuhan dapat berkembang baik karena seluruh bagian tumbuhan terdiri atas jaringan hidup.
Sehingga, hasil dari kultur jaringan memiliki sifat yang sama persis dengan induknya.

wirahadie.com

rangkuman

Sistem Reproduksi pada Tumbuhan Gymnospermae


Rita Purwanti 0 728 16 min read

Bagaimanakah reproduksi tumbuhan Gymnospermae? Bagaimanakah reproduksi tumbuhan Lumut dan


tumbuhan Paku? Sudah membaca buku tapi masih belum mengerti juga? Mari kita bahas.

Sebelumnya, sudah dibahas tentang Sistem Reproduksi Tumbuhan, Reproduksi Vegetatif Angiospermae
dan Reproduksi Generatif Angiospermae. Pada pembahasan kali ini akan dibahas tentang Reproduksi
Gymnospermae, Reproduksi Lumut (Bryophyta), Reproduksi Tumbuhan Paku (Pteridophyta) dan
Teknologi Reproduksi pada Tumbuhan.

Bab 2 Sistem Reproduksi pada Tumbuhan dan Hewan Part 2

1. Reproduksi Tumbuhan Gymnospermae

Tumbuhan Gymnospermae tidak memiliki bunga, tetapi memiliki alat reproduksi seksual yang bernama
strobilus atau runjung. Pada tumbuhan pinus (Pinus merkusii) dan melinjo (Gnetum gnemon) memiliki
strobilus jantan dan betina dalam satu pohon. Sedangkan pakis haji (Cycas sp.) hanya memiliki strobilus
betina atau strobilus jantan saja dalam satu pohon.

Pada strobilus jantan terdapat sporangia, sporangia mengalami meiosis menghasilkan mikrospora.
Mikrospora berkembang menjadi serbuk sari yang bersayap. Pada mikrospora terdapat megasporofil,
tiap megasporofil memiliki 2 megasporangium, megasporangium mengalami meiosis menghasilkan
megaspora, megaspora mengalami mitosis menghasilkan ovum.

Reproduksi generatif Gymnospermae terjadi melalui penyerbukan. Penyerbukan pada Gymnospermae


terjadi apabila serbuk sari menempel pada lubang bakal biji. Serbuk sari akan tertangkap oleh cairan
pada lubang bakal biji. Jika cairan menguap, serbuk sari akan masuk kedalam bakal biji dan terjadi
pembuahan (fertilisasi).

Reproduksi vegetatif Gymnospermae terjadi melalui pembentukan tunas. Contohnya pada pinus dapat
membentuk tunas akar dan pada pakis haji membentuk tunas yang disebut bulbil. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan gambar berikut.

Tunas akar pada pinus Bulbil pada pakis haji

Siklus hidup pada Gymnospermae terdiri dari 2 tahapan yaitu Gametofit dan Sporofit. Seperti pada
gambar berikut.

2. Reproduksi Tumbuhan Paku

Tumbuhan paku tidak memiliki bunga, organ reproduksinya berupa spora. Namun, tumbuhan paku juga
bisa bereproduksi secara generatif. Siklus hidup tumbuhan paku dimulai dari fase sporofit.

Baca Juga: Materi IPA Kelas 8 Bab 6 Sistem Peredaran Darah Manusia
Pada fase sporofit, apabila kekurangan air dalam kotak spora, maka kotak spora akan sobek dan spora
didalamnya kan keluar. Spora akan tersebar dan akan tumbuh menjadi protalium dengan lingkungan
yang sesuai.

Tahap gametofit (generatif) dimulai ketika protalium tumbuh. Protalium akan tumbuh menghasikan
anteridium dan arkegonium. Anteridium menghasilkan sperma berflagel dan arkegonium menghasilkan
ovum.

Fertilisasi terjadi apabila sperma sampai pada ovum dan membentuk zigot. Sperma memerlukan air
untuk pergerakannya. Zigot yang tumbuh dan berkembang akan memulai tahap sporofit baru. Siklus
pada tumbuhan paku ini juga disebut siklus pergiliran keturunan.

Berikut gambar siklus hidup tumbuhan paku

3. Reproduksi Tumbuhan Lumut

Lumut adalah tumbuhan yang hidup didaerah lembab. Lumut belum memiliki akar, batang dan daun
sejati. lumut disebut sebagai tumbuhan perintis (pioneer) yaitu tumbuhan yang pertama kali tumbuh
pada lingkungan yang telah rusak akibat aliran lava atau kebakaran hutan.

Sebagai pioneer, lumut akan tumbuh dan mati membentuk nutrisi tanah. Proses ini bersamaan dengan
pelapukan bebatuab akibat panas, pelapukan fisika dan pelapukan kimia yang akhirnya membentuk
tanah, sehingga tumbuhan lain dapat tumbuh pada tanah tersebut.

Lumut dapat membantu menyimpan nitrogen dalam tanah. Berdasarkan Kelasnya, lumut dibagi menjadi
2 yaitu lumut hati (Hepaticae) dan lumut daun (Musci). Lumut hati terdiri dari bangsa Anthocerotales
(Lumut tanduk), Marchantiales dan Jungermaniales. Lumut daun terdiri dari bangsa Andreales,
Sphagnales (Lumut Gambut) dan Bryales.
Lumut ada yang berfungsi sebagai obat, contohnya Marchantia polymorpha untuk mengobati Hepar
(penyakit hati pada manusia). Berfungsi sebagai bahan bakar batu bara ketika lumut sudah lapuk,
contohnya Sphagnum sp.

Lumut dapat mengalami pergiliran turunan. Reproduksi lumut yang dapat dijumpai adalah fase
gametofit. Alat reproduksi lumut yaitu Arkegonium (gamet betina) dan Anteridium (gamet jantan).
Fertilisasi lumut terjadi ketika musim hujan, yaitu ketika sperma berenang menuju ovum dan terjadilah
pembuahan, sehingga membantuk zigot.

Baca Juga: Pengertian Gaya Adhesi, Kohesi, Sentripetal dan Sentrifugal

Zigot tumbuh dan berkembang menghasilkan Sporofit muda, kemudian sporofit muda tumbuh menjadi
sporofit dewasa dan menghasilkan sporangium (kotak spora). Sporangium mengalami meiosis
menghasilkan spora yang haploid (n).

Selanjutnya, spora tersebut apabila lingkungannya seseuai, akan tumbuh menajadi individu baru.
Berikut gambar siklus hidup Lumut :

Lumut mengalami reproduksi vegetatif melalui kuncup (Gemmae) dan Fragmentasi. Fragmentasi terjadi
ketika Lumut melepaskan sebagian tubuhnya untuk tumbuh menjadi individu baru.

4. Teknologi Reproduksi pada Tumbuhan

Hidroponik adalah teknik budidaya tanaman menggunakan larutan nutrisi dan mineral dalam air.
Sayuran seperti paprika, tomat, terong, selada dan timun dapat ditumbuhkan secara hidroponik atau
ditambahkan media yang tak larut dalam air seperti : spons, arang, sekam, kerikil, serbuk kayu dan
sebaginya.

Vertikultur adalah teknik budidaya tanaman menggunakan instalasi secara bertingkat (vertikal) dengan
tujuan untuk meningkatkan jumlah produksi tanaman. Vertikultur ini cocok untuk penghijauan di daerah
lahan terbatas dan daerah perkotaan.
Kultur jaringan adalah teknik perbanyakan tumbuhan dengan cara mengambil bagian sel, jaringan, atau
organ tumbuhan. Bagian tersebut ditumbuhkan dalam kondisi steril pada medium yang mengandung zat
nutrisi dan zat pengatur tumbuh (hormon).

Selanjutnya, bagian tumbuhan tersebut akan memperbanyak diri dan berkembang menjadi tumbuhan
yang memiliki organ lengkap seperti akar, batang dan daun. Kultur jaringan menerapkan prinsip
reproduksi secara vegetatif.

Kultur jaringan disebut juga kultur in vitro. teori dari kultur in vitro adalah Totipotensi, yaitu setiap
bagian tumbuhan dapat berkembang baik karena seluruh bagian tumbuhan terdiri atas jaringan hidup.
Sehingga, hasil dari kultur jaringan memiliki sifat yang sama persis dengan induknya.

Demikian ringkasan materi bab Sistem Reproduksi pada Tumbuhan dan Hewan Part 2 semoga
bermanfaat dan bisa menambah referensi kamu… jangan lupa untuk membaca part 1, 3 dan 4 nya juga
ya?

partikel penyusun benda

Ringkasan Materi IPA Kelas 9 Bab 2 | Sistem Reproduksi pada Tumbuhan

partikel penyusun benda

Ringkasan Materi IPA Kelas 9 Bab 2 | Reproduksi Aseksual pada Hewan

rangkuman kelas 8

Struktur dan Fungsi Tumbuhan

SHARE

Facebook Twitter Google+ Reddit Pinterest Linkedin Tumblr

Previous article

Ringkasan Materi IPA Kelas 9 Bab 2 | Sistem Reproduksi pada Tumbuhan

Next article

Ringkasan Materi IPA Kelas 9 Bab 2 | Reproduksi Aseksual pada Hewan


Rita Purwanti

Alumni Biologi Universitas Islam Malang, Folow Instagram : @ritarapunzel12, Facebook : Rita Purwanti

RELATED ARTICLES

MORE BY RITA PURWANTI

MORE IN MATERI IPA

CLICK TO COMMENT

Check Also

Rangkuman Materi Seni Budaya Kelas 9 Bab 16 Pementasan Teater Berdurasi Pendek

Berikut rangkuman lengkap materi Seni Budaya kelas 9 bab 16 yang membahas tentang Pem…

Cari Artikel

Cari untuk:

Cari …

Timeline

Februari 25, 2021

Yuk Kenalan Dengan Jurusan Kriminologi! Sepi Peminat, tetapi Sangat Diperlukan!

Februari 17, 2021

Jurusan Fashion Design Hanya Menggambar Saja? Tentu Tidak Kawan, Yuk Kenalan Lebih Dalam Dengan
Fashion Design!

Maret 22, 2021

20 Kampus Jurusan Psikologi PTS di Indonesia

Maret 9, 2021

Sekolah Pariwisata di Indonesia! Kira-kira Belajar Apa Aja Sih?

Februari 20, 2021


Daftar Sekolah Seni Terbaik di Indonesia, dari Aceh sampai Sumatera Barat!

Maret 31, 2021

7 Syarat Kuliah Jurusan Psikologi

Maret 20, 2021

Jurusan Teknik Nuklir di Indonesia! Salah Satu yang Langka, tetapi Sangat Dibutuhkan!

April 22, 2021

Mengenal Lebih Jauh Jurusan Analis Kesehatan

April 23, 2021

10 Prospek Pekerjaan Ilmu Komunikasi yang Wajib Kamu Ketahui! Jangan Sampai di Skip guys!

April 24, 2021

Ini Dia 5 Universitas Terbaik di Australia Jurusan Bisnis

Stay Connected

What's New

rangkuman bahasa inggris

Materi Bahasa Inggris Kelas 10 Bab 10 B.J. HABIBIE

rangkuman bahasa inggris

Materi Bahasa Inggris Kelas 10 Bab 9 The Battle of Surabaya

rangkuman bahasa inggris

Materi Bahasa Inggris Kelas 10 Bab 8 My Idol

What's Hot

Februari 18, 2017

Rangkuman Materi IPA Kelas 9 SMP, Terlengkap!

Februari 17, 2017

Rangkuman Materi IPA Kelas 7 SMP, Terlengkap!

Februari 18, 2017


Rangkuman Materi IPA Kelas 8 SMP, Terlengkap!

April 2, 2015

Struktur dan Tugas Pengurus OSIS, Lengkap!

What's Rising

Tips Memilih Bimbingan Belajar Untuk SMA

skill academy ruangguru

Kursus Online untuk Karyawan Skill Academy Ruangguru

bimbel intensif sbmptn

8 Bimbel Intensif SBMPTN Terbaik untuk Persiapan Masuk PTN

Situs ini membahas tentang konten pendidikan seperti, rangkuman materi, tips belajar, tips memilih
jurusan, tes UTBK, SNMPTN dan SBMPTN.

© Copyright 2016 -2021 | wirahadie.com

About Kemitraan Portofolio Lowongan

Anda mungkin juga menyukai