Pai Kelompok 13
Pai Kelompok 13
Oleh :
KELOMPOK XIII
ZULFAENI
862082019152
FIRDA KHAIRUNNISA
862082019166
(IAIN) BONE
2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
atas petunjuk dan kemudahan yang diberikan kepada kami dalam penyelesaian
salah satu tugas kuliah kami yaitu pembuatan makalah dalam hal ini materi yang
Tak lupa kami curahkan sholawat dan salam kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW yang juga telah memberi petunjuk bagi kita semua, sehingga
bisa terselamatkan dari lembah kesesatan. Dalam penyusunan makalah ini, tak
semudah apa yang kami bayangkan. Banyak kesulitan dan hambatan yang kami
lalui dalam penyusunan makalah ini. Tapi berkat Izin dan Rahmat Allah SWT
Harapan kami sebagai penyusun makalah, yaitu semoga apa yang terdapat
dalam lembaran kertas ini, dapat memberi manfaat bagi para pembaca. Tak lupa
pula kami haturkan maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang terdapat
Allah SWT.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penulis
Kelompok XIII
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Simpulan 15
B. Saran 15
DAFTAR RUJUKAN 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mereka adalah para penanggung-jawab dari generasi yang akan datang sesudah
mereka.
Maka dari itu agar kesalahan yang fatal tidak terjadi, kita harus
membina sejak dari sekarang dimulai dari keluarga kita sendiri tentang
Oleh sebab itu, dari beberapa uraian di atas penulis ingin membahas
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
anggota keluarga, mulai dari bapak, ibu dan anak-anak. Namun yang lebih
penting adalah pendidikan itu wajib diberikan orang tua (orang dewasa) kepada
anak-anaknya. Anak bukanlah sekedar yang terlahir dari tulang sulbi, atau anak
cucu keturunan kita saja, namun termasuk juga anak seluruh orang muslim
dimana pun mereka berada atau berasal dari kebangsaan mana pun.
hadits pendidikan di bawah ini adalah sebagian dari nasehat bapak pendidikan
ُص َّل هللا َ ِ اَ ْقبَ َل َر ُج ٌل اِلَى َرس ُْو َل هللا:الَ َض َي هللَا ُ َع ْنهُ ق ِ َع ْن اَبِى هُ َر ْي َرةَ َر
ِ َر ِم َن هللاZْا ِد اَ ْبتَ ِغى اآلجZَ َر ِة َو ْال ِجهZْك َعلَى ال ِهجZَُ اُبَايِع:ا َلZZَلَّ َم فَقZَعلَ ْي ِه َو َس
كَ َد ْيZ ِارْ ِج ْع اِلَى َوالZZَ ف:الZ َ Zَ ٌد َح ٌّي؟ قZك اَ َح
َ Zَ ق. نَ َع ْم:الZ َ Zَق
َ َد ْيZ ِلْ ِم ْن َوالZZَ ه:الZ
)فاَحْ ِس ْن صُحْ بَتَهُما َ (رواه مسلم
Artinya:
“Dari Abu Hurairota r.a. berkata: Ada seorang laki-laki menghadap kepada
Rasulullah untuk berhijrah dan berjuang agar mendapatkan pahala dari Allah.
1
Aba Firdaus Al-Halwani, Melahirkan Anak Saleh (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 1999), h.
13.
4
Beliau bersabda: Apakah salah seorang dari kedua orang tuamu masih hidup?
Laki-laki itu menjawab: Ya, masih. Beliau bersabda pula: Pulanglah kamu
kepada kedua orang tuamu dan dampingilah keduanya dengan baik.” (H.R.
Muslim)2
َرأَةُ أَبِىZ ِة اِ ْمZ َت ُع ْتبُ ٌد بِ ْنZت ِه ْن ْ َ َد َخلZ:ت ْ َالZZَا قZZَ َي هللا ُ َع ْنهZ ض
ِ ٍة َرZ َع ِن َعائِ َش
اَ ْن ِ ْو َل هللاZا َر ُسZZَ ي: ت Zْ َالZZَصلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَ َم فَق َ ِان َعلَى َرس ُْو َل هللا َ َُس ْفي
ا يَ ْكفِ ْينِى َويَ ْكفِى اِ ْبنِى اِاَّلZZ ِة َمZ َان َر ُج ٌل َش ِح ْي ٌح اَل يُ ْع ِط ْينِ ْي ِم َن النَفَق َ َأَبَا ُس ْفي
ِذىZ ُخ:ال َ َاح؟ فَق ِ َك ِم ْن ُجن َ ِى فِى َذل َّ فَهَلْ َعل,ُت ِم ْن َمالِ ِه بِ َغي ِْر َعلَّ َمه ْ َماأَ َخ َذ
) (متفق عليه.ْك َ ْك َو َما يَ ْكفِي بَنِي َ ِم ْن َمالِ ِه بِال ْم َعرْ ُو ْف ِي َما يَ ْكفِي
Artinya:
‘Utbah, yaitu isteri Abu Sufyan menemui Rasulullah SAW seraya berkata,
“Hai Rasulullah! Abu Sufyan itu ialah laki-laki yang kikir, sehingga tidak
begitu?” Jawab Beliau, “Ambillah sebagian hartanya itu dengan niat baik
ا (رواهZZَ ُؤ ْولَةٌ َع ْن َرا ِعيَتِهZ َو ِه َى َم ْس,ٌةZَاعي ِ َو ْا ِال ْم َرأَةُ فِى ْاليَ ْي
ِ ا َرZZَت َز ْو ِجه
)البخاري ومسلم
Artinya:
2
Romdoni Muslim, 300 Hadits Akhlak (Jakarta: Restu Ilahi, 2004), h. 58
3
Romdoni Muslim, 300 Hadits Akhlak (Jakarta: Restu Ilahi, 2004), h. 59
5
ار أَبِي ٍ َّوZ َم ِعي ُل َع ْن َسZ َّدثَنَا إِ ْسZي َح َّ ُك ِرZ ٍام يَ ْعنِي ْاليَ ْشZ َّدثَنَا ُم َؤ َّم ُل ب ُْن ِه َشZَح
َّ َزنِ ُّيZ َزةَ ْال ُمZو َح ْمZZُال أَبُو َدا ُود َوهُ َو َس َّوا ُر ب ُْن َدا ُو َد أَب
ي َْرفِ ُّيZ الص َ ََح ْم َزةَ ق
ُ لَّى هَّللاZص َ ِ و ُل هَّللاZال َر ُسZ َ Zَق, ال َ َب َع ْن أَبِي ِه َع ْن َج ِّد ِه ق ٍ َع ْن َع ْم ِرو ب ِْن ُش َع ْي
ِربُوهُ ْمZ اض ْ ين َو َ ِنZب ِْع ِسZ ا ُء َسZZَاَل ِة َوهُ ْم أَ ْبنZ الص َّ َِعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ُمرُوا أَ ْواَل َد ُك ْم ب
َ َعلَ ْيهَا َوهُ ْم أَ ْبنَا ُء َع ْش ٍر َوفَرِّ قُوا بَ ْينَهُ ْم فِي ْال َم
Zضا ِج ِع
Artinya:
“Berkata Mu’ammal ibn Hisyam Ya’ni al Asykuri, berkata Ismail dari Abi
Hamzah, berkata Abu Dawud dan dia adalah sawwaru ibn Dawud Abu
Hamzah Al Muzanni Al Shoirofi dari Amru ibn Syu’aib dari ayahnya dari
sholat ketika berumur tujuh tahun. Dan pukullah mereka karena mereka
meninggalkan sholat ketika berumur sepuluh tahun. Dan pisahlah mereka (anak
4
Husein Muhammad, Fiqih Perempuan (Yogyakarta: LKiS, 2001), h. 126.
5
Abu Dawud, Sunan Abu Dawud , (Al Maktabah As Syamilah: As Sholat), h. 418.
6
Allah dan Rasul-Nya. Rasa hormat dan santun tidak boleh berkurang
kendatipun berbeda agama dengan orang tua itu (ibu-bapak). Agama Islam
keduanya.
Sebab, materi, bukan segala-galanya. Walaupun kedua orang tua kaya raya,
tua tidak melihat harga barang yang diterimanya dan tidak pula melihat besar
7
M. Ali Hasan, Mengamalkan Sunnah Rasulullah, H. 183-184.
7
pahalanya dari kebaktian terhadap ayah. Begitulah maksud dari sebuah riwayat
hadits. Hal ini disebabkan karena sang ibu telah mangalami kesusahan dan
semasa mereka masih hidup, maka wajib pula berbakti kepada keduanya
sesudah mereka mininggal dunia. Mendoakan orang yang sudah mati, dengan
istighfar dan memohon ampunan bagi mereka, bersedekah bagi pihak mereka
adalah terkandung faedah dan manfaat yang besar bagi orang-orang yang sudah
orang yang telah berbaik budi terhadap kita, dan sesudah itu kepada kaum
muslimin sekalian.
“Dari Abu Mas’ud Badri r.a. dari Nabi SAW bersabda: apabila seorang
kelakuan yang baik dan perangai yang mulia, di samping memelihara dan
Tugasnya yang lain ialah, memberi nama yang baik kepada anaknya,
memilihkan istri dari keturunan orang-orang yang berbudi pekerti yang baik
dan sholih, agar menjadi ibu yang diberkati oleh anaknya kelak. Hendaklah
boleh melebihkan seorang atas lainnya, karena membedakan kasih sayang dan
pintu hatinya agar senantiasa cinta dunia dan tunduk di bawah kekuasaannya,
Kerugian itu selalu menimpa orang yang alpa dan lalai. Di zaman ini, terlalu
banyak anak-anak yang durhaka dan tidak mau mendengar perkataan ibu-
8
Imam Habib Abdullah Haddad, Nasehat Agama dan Wasiat Iman (Semarang: CV Toha
Putra: 1993), h. 296.
9
Tugas-tugas istri ialah fardhu’ain. Para ulama dalam hal ini sepakat,
perempuan menyatakan: ”Betapapun juga, prinsip dasar yang harus kita ikuti
atau kita upayakan agar selalu dekat padanya ialah “rumah”. Saya benar-benar
merasa gelisah pada kebiasaan para ibu rumah tangga yang meninggalkan
diserahkan pada tempat penitipan anak. Nafas seorang ibu memiliki pengaruh
oleh bayi yaitu pemberian ASI yang cukup. Mulai dari mengandung hingga
yang diteliti, bahwa bayi yang baru lahir khususnya pada hari-hari dan bulan-
bulan pertama, akan ditemukan sosok tubuh yang tulangnya masih lemah dan
urat-uratnya masih lemas. Dia ibarat adonan roti yang terhidang di hadapan
kita, siap dipolakan sesuai dengan keinginan kita. Setiap aspek kesehatan yang
Bayi bukanlah hanya sekedar badan, akan tetapi bayi itu tersusun atas
badan wadak (tubuh) serta badan halus (ruh). Pengembangan potensi yang
“Jiwa, bagaikan bayi mungil. Jika engkau biarkan menyusu, cenderung untuk
menyusu hingga dewasa. Dan andaikan engkau sapih, niscaya dia akan
tersapih.”
nada, gerak, profil, gambaran serta wajah. Dari sini akan tampak peranan
seorang ibu dalam mewarnai perilaku sang anak. Dia adalah lembaga
peletakan batu pertama bagi pondasi kehidupan sang bayi untuk masa sekarang
pengertian yang sangat dalam dan bermakana luas, lagi mencakup pembahasan
terhadap pendidikan.
11
Husein Muhammad, Fiqih Perempuan (Yogyakarta: LKiS, 2001), h. 126.
11
yang dilakukan oleh manusia, apabila tidak ditimbang dengan neraca keridhaan
Allah, maka perbuatan tersebut akan berubah menjadi malapetaka bagi yang
melakukannya.12
yang memberi rezeki kepadamu. Dan akhirat (yang baik) itu adalah bagi orang
tua atau walinya untuk melatih mereka dan memerintahkannya kepada mereka.
mereka menjalankan shalat kepada mereka telah berusia tujuh tahun. Hal ini
12
Aba Firdaus Al-Halwani, Melahirkan Anak Saleh, h. 57-58
13
Moh. Rifa’i, Terjemah/ Tafsir Al Qur’an, (Semarang: CV Wicaksana, 1997), h. 571.
12
kecil. Sehingga apabila semangat beribadah sudah bercokol pada jiwa mereka,
menunaikan puasa, adalah dalam rangka supaya mereka sabar dalam beribadah
terdiri dari kumpulan keluarga, bangsa itu akan lemah bila rumah tangga itu
rapuh dan lemah.15 Oleh sebab itu, setiap komponen dalam keluarga memiliki
peranan penting. Dalam ajaran agama Islam, anak adalah amanat Allah.
dirimu dan keluargamu dari siksaan neraka”. [Q.S. At-Tahriim: 6]. Kewajiban
itu dapat dilaksanakan dengan mudah dan wajar karena orang tua memang
14
M. Jalaluddin Mahfudz, Psikologi Anak dan Remaja (t.t.: Pustaka Al-Kautsar, t.t.), h.
126-128
15
Mahmud Syahid, Akidah dan Syariah Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1990), h. 149.
13
tangganya.
b. Kewajiban itu wajar (natural) karena Allah menciptakan orang tua yang
Agama Islam secara jelas mengingatkan para orang tua untuk berhati-
sakinah, seperti yang termaktub dalam QS Lukman ayat 12 sampai 19. Dan
apabila kita kaji isi ayat di atas, maka kita akan menemukan beberapa point-
tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”.
(sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau
yang begitu jelas. Dalam surat tersebut pembinaan akidah pada anak terdapat
dalam empat buah ayat yaitu ayat 14, 15, 18 dan ayat ke 19.
Luqman ini melalui ayat ke 16 dan ayat ke 17. Untuk ayat ke 16 telah
yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah
16
Zarkasih. Monday, 26 April 2010 09:40 (mahardhikazifana.com, diakses 17 Oktober
2011)
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
yaitu :
adalah suatu komponen terkecil dalam suatu bangsa. Apabila dalam bangsa itu
terdapat satu keluarga saja yang lemah atau rusak maka bangsa itu akan lemah
B. Saran
Adapun saran yang bisa kami sampaikan selaku penulis pada makalah ini,
pembahasan yang kami bahas dalam makalah ini, karena kami sadar bahwa
Haddad, Imam Habib Abdullah, Nasehat Agama dan Wasiat Iman, Semarang: CV
Toha Putra: 1993.
Mahfudz, M. Jalaluddin, Psikologi Anak dan Remaja, t.t.: Pustaka Al-Kautsar, t.t.
Syahid, Mahmud, Akidah dan Syariah Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1990.