SILIKAT
Kata Pengantar
Alhamdulillah, Puja dan Puji syukur kepada Allah SWT. karena atas
limpahan karunia-Nya saya dapat mengerjakan tugas dengan baik. Shalawat serta
salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu’alaihi wa
sallam. Manusia istimewa yang seluruh perilakunya layak untuk diteladani, yang
seluruh ucapannya adalah kebenaran, yang seluruh getar hatinya kebaikan.
Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah saya yang berisi tentang MINERAL
SILIKAT DAN NON SILIKAT, yang mana makalah ini dibuat dengan tujuan
menyelesaikan tugas dan sebagai bahan ataupun materi dasar tentang MINERAL
SILIKAT DAN NON SILIKAT.
Adapun tujuan kita mempelajari MINERAL SILIKAT DAN NON SILIKAT
ialah agar kita mengerti bagaimana sistem dari kristalografi tersebut, apabila ada
kekurangan mohon di maklumi.
Saya selaku penyusun berharap semoga makalah ini ada guna dan manfaatnya
bagi para pembaca.
Terima kasih.
410015169
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
Bab II Pembahasan
A. Mineral Silikat
1. Pengertian ..................................................................................7
2. Pembagian Mineral Silikat ...........................................................7
B. Minerl Non-Siliakat
1. Pengertian .................................................................................21
2. Pembagian Mineral Non-Silikat .................................................21
Daftar Tabel
1. Tabel 1.1
Daftar Gambar
1. Gambar 1.1 : Mineral Olivin
2. Gambar 1.2 : Mineral Serpentin
3. Gambar 1.3 : Mineral Piroksen
4. Gambar 1.4 : Mineral Hornblende
5. Gambar 1.5 : Mineral Biotit
6. Gambar 1.6 : Mineral Felspar
7. Gambar 2.1 : Mineral Mineral Lempung
8. Gambar 2.2 : Mineral Kwarsa
9. Gambar 2.3 : Mineral Garnet
10. Gambar 2.4 : Mineral Muskovit
11. Gambar 3.1 : Mineral Sulfida
12. Gambar 3.2 : Mineral Oksida Dan Hidroksida
13. Gambar 3.3 : Mineral Carbonat
14. Gambar 3.4 : Mineral Sulfat
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II
Pembahasan
A. Mineral Silikat
1. Pengertian
a. Berdasarkan Warna
MINERAL FERROMAGNESIUM, umumnya mempunyai warna gelap
atau hitam dan berat jenis yang besar ( mineral silikat gelap ) .
Contoh mineralnya adalah :
Gambar 1.1
Gambar 1.3
Gambar 1.5
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Kwarsa (SiO2), tidak berwarna bila murni, penambahan zat lain akan
merubah warna beragam, misal hadirnya “mangan” memberi warna
kemerahan (rose quartz), besi menjadi ungu (amethyst), dan merah
coklat (jasper) tergantung pada kandungan kombinasi dengannya.
Gambar 2.3
Jenis silika yang lain Kalsedon (Chalcedonic silika) Chert, Flint,
Opal dan Agate. Kwarsa dijumpai pada batuan yang kaya akan silika
misalnya granit, juga didapat bersama mineral lain, termasuk bijih. Kwarsa
digunakan sebagai bahan gelas dan untuk indusri alat-alat listrik.
Muskovit K2 Al4 Si6 Al2 O20 (OH)4 , termasuk kelompok mika yang
hampir sama dengan biotit. Terdapat pada batuan beku yang kaya akan
silika. Digunakan sebagai bahan isolasi panas atau listrik. Muskovit
terdapat juga pada batuan sedimen dan metamorf. Seperti jenis mika
lainnya, muskovit beralterasi menjadi montmorilonite.
Gambar 2.4
Tabel 1.1 :
e Cu3(OH)2(C
Azurite O3)2
FeO(OH).nH2
Limonit
Hydroxid O
e
es Al(OH)3.nH2
Bauxite
O
Ca5(F,Cl,OH)
Apatite
Phosphat PO4
Turquois
es CuAl6(PO4)4(
e
OH)8
b. Berdasarkan Struktur
Nesosilicates (tetrahedrons tunggal)
The Subclass Nesosilicate (tetrahedrons tunggal), Yang paling
sederhana dari semua subclass silikat, subclass ini mencakup semua silikat
mana (SiO4) tetrahedrons yang tak terikat dengan tetrahedrons lainnya.
Dalam hal ini mereka mirip dengan kelas mineral lainnya,
seperti sulfat dan fosfat . Kelas-kelas lain juga memiliki unit tetrahedral
ionik dasar (PO 4 & SO 4) dan dengan demikian ada beberapa kelompok
dan mineral di dalamnya yang mirip dengan anggota nesosilicates.
Nesosilicates, yang kadang-kadang disebut sebagai orthosilicates,
memiliki struktur yang menghasilkan ikatan yang lebih kuat dan lebih
dekat kemasan ion dan karena kepadatan yang lebih tinggi, indeks bias dan
kekerasan dari silikat kimia mirip dalam subclass lainnya. Akibatnya, Ada
lebih batu permata di nesosilicates daripada di subclass silikat lainnya.
Berikut adalah anggota yang lebih umum dari nesosilicates :
Cyclosilicates (cincin)
Subclass Cyclosilicate (cincin), Ini silikat membentuk rantai seperti
di inosilicates kecuali bahwa rantai menghubungkan kembali sekitar pada
diri mereka sendiri untuk membentuk cincin. Silikon untuk rasio oksigen
umumnya sama dengan inosilicates, (1:3). Cincin dapat dibuat dari tiga
tetrahedrons minimal membentuk cincin segitiga (seperti di benitoite).
Empat tetrahedrons dapat membentuk bentuk persegi kasar (seperti di
axinite). Enam tetrahedons membentuk bentuk heksagonal (seperti di
beryl, kordierit dan tourmalines). Bahkan ada delapan cincin beranggota
dan struktur cincin lebih rumit. Simetri dari cincin biasanya diterjemahkan
langsung ke simetri mineral ini, setidaknya di cyclosilicates kurang
kompleks. Cincin Benitoite adalah segitiga dan simetri adalah trigonal atau
tiga kali lipat. Cincin Beryl yang membentuk segi enam dan simetri
adalah heksagonalatau enam kali lipat. Enam Tourmalines 'cincin
beranggota yang bergantian tetrahedrons mengarah ke atas kemudian turun
menghasilkan trigonal sebagai lawan simetri heksagonal. Kurangnya
Axinite nyaris total simetri adalah karena pengaturan kompleks cincin
persegi nya, anion borate segitiga berbentuk (BO3) dan posisi kelompok
OH. Cordierite adalah pseudo-heksagonal dan analog dengan struktur
beryl kecuali bahwa pengganti aluminums untuk SiliconS di dua dari enam
tetrahedrons. Ada beberapa batu permata mineral diwakili dalam
kelompok ini, bukti kilau tinggi umum, kekerasan dan daya tahan.
Berikut adalah anggota yang lebih umum dari cyclosilicates :
Phyllosilicates (lembar)
The Subclass phyllosilicate (lembar), Dalam subclass ini, cincin
tetrahedrons dihubungkan oleh oksigen bersama untuk cincin lainnya
dalam bidang dua dimensi yang menghasilkan struktur lembaran-seperti.
Silikon untuk rasio oksigen umumnya 1:2.5 (atau 2:5) karena hanya satu
oksigen secara eksklusif terikat dengan silikon dan tiga lainnya dibagi
setengah (1,5) ke SiliconS lainnya. Simetri dari anggota kelompok ini
dikendalikan terutama oleh simetri cincin tetapi biasanya diubah menjadi
simetri rendah oleh ion lainnya dan lapisan lainnya. Kebiasaan kristal khas
subclass ini karena itu datar, platy, buku-suka dan menampilkan belahan
dada basal yang baik. Biasanya, lembaran tersebut kemudian dihubungkan
satu sama lain oleh lapisan kation. Lapisan-lapisan kation yang lemah
terikat dan sering memiliki molekul air dan atom netral atau molekul
terjebak antara lembar. Hal ini menjelaskan mengapa subclass ini
menghasilkan mineral sangat lembut seperti bedak, yang digunakan dalam
bedak. Beberapa anggota subclass ini memiliki lembaran digulung menjadi
tabung yang menghasilkan serat asbes seperti pada serpentine.
Berikut adalah anggota yang lebih umum dari phyllosilicates :
1) Feldspar Group:
Albite (Sodium Silikat Aluminium)
Andesin (Sodium Kalsium Aluminium Silikat)
Anorthite (Kalsium Aluminium Silikat)
Bytownite (Kalsium Natrium Silikat Aluminium)
Labradorit (Sodium Kalsium Aluminium Silikat)
Microcline (Silikat Aluminium Kalium)
Oligoclase (Sodium Kalsium Silikat)
Orthoclase (Silikat Aluminium Kalium)
Sanidine (Silikat Aluminium Kalium)
2) Grup feldspathoid :
Cancrinite (Sodium Kalsium Karbonat Aluminium Silikat)
Lazurite (Sodium Kalsium Klorida Sulfat Aluminium Silikat
Sulfida)
Leucite (Silikat Aluminium Kalium)
Nepheline (Natrium Kalium Aluminium Silikat)
Sodalite (Natrium Klorida Aluminium Silikat)
3) Grup Quartz : (Semua Silikon Dioksida)
Coesite
Kristobalit
Kuarsa
Tridimit
4) Scapolite (Kalsium Natrium Klorida Sulfat Aluminium Silikat
Carbonate)
5) Grup Zeolit :
Analcime (Terhidrasi Sodium Silikat Aluminium)
Chabazite (Terhidrasi Kalsium Aluminium Silikat)
Harmotome (Barium Kalium Terhidrasi Aluminium Silikat)
Heulandite (Sodium Kalsium Silikat terhidrasi Aluminium)
Laumontite (Terhidrasi Kalsium Aluminium Silikat)
Mesolite (Sodium Kalsium Silikat terhidrasi Aluminium)
Natrolite (Terhidrasi Sodium Silikat Aluminium)
Phillipsite (Terhidrasi Natrium Kalium Kalsium Aluminium Silikat)
Scolecite (Terhidrasi Kalsium Aluminium Silikat)
Stellerite (Terhidrasi Kalsium Aluminium Silikat)
Stilbite (Sodium Kalsium Silikat terhidrasi Aluminium)
Thomsonite (Sodium Kalsium Silikat terhidrasi Aluminium)
1. Pengertian
a. Mineral Sulfida
Gambar 3.1
Kelas mineral sulfida atau dikenal juga dengan nama sulfosalt ini
terbentuk dari kombinasi antara unsur tertentu dengan sulfur (belerang).
Pada umumnya unsure utamanya adalah logam (metal). Pembentukan
mineral kelas ini pada umumnya terbentuk disekitar wilayah gunung api
yang memiliki kandungan sulfur yang tinggi. Proses mineralisasinya
terjadi pada tempat-tempat keluarnya atau sumber sulfur. Unsur utama
yang bercampur dengan sulfur tersebut berasal dari magma, kemudian
terkontaminasi oleh sulfur yang ada disekitarnya. Pembentukan
mineralnya biasanya terjadi dibawah kondisi air tempat terendapnya unsur
sulfur. Proses tersebut biasanya dikenal sebagai alterasi mineral dengan
sifat pembentukan yang terkait dengan hidrotermal (air panas).
Mineral kelas sulfida ini juga termasuk mineral-mineral pembentuk bijih
(ores). Dan oleh karena itu, mineral-mineral sulfida memiliki nilai
ekonomis yang cukup tinggi. Khususnya karena unsur utamanya umumnya
adalah logam. Pada industri logam, mineral-mineral sulfides tersebut akan
diproses untuk memisahkan unsur logam dari sulfurnya.
Beberapa penciri kelas mineral ini adalah memiliki kilap logam karena
unsur utamanya umumnya logam, berat jenis yang tinggi dan memiliki
tingkat atau nilai kekerasan yang rendah. Hal tersebut berkaitan dengan
unsur pembentuknya yang bersifat logam.
Beberapa contoh mineral sulfides yang terkenal adalah pyrite (FeS3),
Chalcocite (Cu2S), Galena (PbS), sphalerite (ZnS) dan proustite
(Ag3AsS3). Dan termasuk juga didalamnya selenides, tellurides,
arsenides, antimonides, bismuthinides dan juga sulfosalt.
Mineral oksida dan hidroksida ini merupakan mineral yang terbentuk dari
kombinasi unsur tertentu dengan gugus anion oksida (O) dan gugus
hidroksil hidroksida (OH atau H). Mineral oksida terbentuk sebagai akibat
persenyawaan langsung antara oksigen dan unsur tertentu. Susunannya
lebih sederhana dibanding silikat. Mineral oksida umumnya lebih keras
dibanding mineral lainnya kecuali silikat. Mereka juga lebih berat kecuali
sulfida. Unsur yang paling utama dalam oksida adalah besi, chrome,
mangan, timah dan aluminium. Beberapa mineral oksida yang paling
umum adalah “es” (H2O), korondum (Al2O3), hematit (Fe2O3) dan
kassiterit (SnO2).
Seperti mineral oksida, mineral hidroksida terbentuk akibat pencampuran
atau persenyawaan unsur-unsur tertentu dengan hidroksida (OH). Reaksi
pembentukannya dapat juga terkait dengan pengikatan dengan air. Sama
seperti oksida, pada mineral hidroksida, unsur utamanya pada umumnya
adalah unsur-unsur logam. Beberapa contoh mineral hidroksida adalah
goethit (FeOOH) dan limonite (Fe2O3.H2O).
c. Mineral Carbonat
Gambar 3.3
d. Mineral Sulfat
Gambar 3.4
Sulfat terdiri dari anion sulfat (SO42-). Mineral sulfat adalah kombinasi
logam dengan anion sufat tersebut. Pembentukan mineral sulfat biasanya
terjadi pada daerah evaporitik (penguapan) yang tinggi kadar airnya,
kemudian perlahan-lahan menguap sehingga formasi sulfat dan halida
berinteraksi. Pada kelas sulfat termasuk juga mineral-mineral molibdat,
kromat, dan tungstat. Dan sama seperti sulfat, mineral-mineral tersebut
juga terbentuk dari kombinasi logam dengan anion-anionnya masing-
masing.
Contoh-contoh mineral yang termasuk kedalam kelas ini adalah anhydrite
(calcium sulfate), Celestine (strontium sulfate), barite (barium sulfate), dan
gypsum (hydrated calcium sulfate). Juga termasuk didalamnya mineral
chromate, molybdate, selenate, sulfite, tellurate serta mineral tungstate.
BAB III
Kesimpulan
Mineral adalah suatu bahan atau unsur kimia, gabungan kimia atau suatu
campuran darigabungan-gabungan kimia anorganis, sebagai hasil dari proses-
proses fisis dan kimia khusus secara alami. Mineral merupakan suatu bahan yang
homogen dan mempunyai susunan atau rumus kimia tertentu. Bila kondisi
memungkinkan, mendapat suatu struktur yang sesuai, dimana ditentukan
bentuknya dari kristal dan sifat-sifat fisisnya.
Klasifikasi /pengelompokan mineral yang digunakan berdasarkan klasifikasi
menurut JamesD.Dana (dalam Kraus, Hunt,dan Ramsdell, 1951) yang didasarkan
pada kemiripan komposisi kimia dan struktur kristal, adalah mineral silikat dan
non silikat.
Daftar Pustaka
http://bumi-is-earth.blogspot.com/2011/05/berdasarkan-senyawa-
kimiawinya-mineral.html http://globevangobel.blogspot.com/2012/05/sifat
-kimiawi-mineral.html
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|
id&u=http://www.galleries.com/Silicates&ei=7drKUPOrOI2srAfni4HgCA
http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&ved=0CEUQFjAD&url=htt
p%3A%2F%2Frepository.ipb.ac.id%2Fbitstream%2Fhandle
%2F123456789%2F46488%2FBAB%2520II%2520Tinjauan
%2520Pustaka_%25202011aah.pdf%3Fsequence
%3D5&ei=_J7KUKqiE8XjrAfm94HIBQ&usg=AFQjCNGwcoDKmgdSw
MrqLl_5AbpAGfaUhw&bvm=bv.1355325884,d.bmk
http://dc161.4shared.com/doc/tNjECmqb/preview.html http://www.docstoc
.com/docs/31282440/mineral-silikat
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|
id&u=http://imnh.isu.edu/Exhibits/Online/RLO/GeoOutreach/index.php
%3Fr%3Dmineral%26s
%3Dnonsilicates&ei=G_jKUMvQFMjtrAeC7ICgAw