SLIDE 2
Sumber daya manusia merupakan faktor produksi yang harus ada dan
karyawan yang sesuai dengan persyaratan atau standar yang telah ditetapkan.
Seleksi disini untuk menentukan pelamar apakah diterima atau ditolak untuk
dengan kata lain proses mengetahui karakter atau syarat-syarat yang diperlukan
SLIDE 3
Kemudian yang kedua ada tes penerimaan atau ujian. Nah ini ada 3 macam tes.
Yaitu ada tes psikologis, tes pengetahuan dan performance test atau tes
pelaksanaan kerja. Untuk tes psikologis itu sendiri yaitu untuk mengukur
kepribadian dan temperament seseorang yang diharapkan untuk menduduki
jabatan tingkat puncak, menengah dan rendah. Kemudian adalagi tes pengetahuan
ini contohnya tes yang mengukur pengetahuan seseorang tentang teori dan
waktu dan angka. Selanjutnya ini tes pelaksanaan pekerjaan, ini adalah tes
kemampuan koordinasi fisik bagi mereka yang bekerja atau untuk mengukur
Selanjutnya Langkah yang ketiga adalah wawancara. Yang ada 5 tahap yaitu
kedua ada pengarahan untuk menciptakan hubungan yang relax dengan pelamar,
yang ketiga ada pertukaran informasi untuk menimbulkan komunikasi dua arah
pelamar, keempat ada terminasi yaitu untuk memberi isyarat bahwa wawancara
akan segera diakhiri, dan kelima ada evaluasi yaitu setelah berakhir,
diputuskan langsung oleh atasan dan pelamar yang ditolak juga diberitahu, atau
Langkah terakhir adalah hasil seleksi dan umpan balik. Hasil akhir proses seleksi
diikuti secara benar. Dan untuk mengevaluasi baik karyawan baru maupun proses
seleksi diperlukan umpan balik. Umpan balik ini mungkin mencakup informasi
SLIDE 4
Sekarang kita masuk ke apa saja kesalahan dalam wawancara. Yang pertama
dari sipelamar. Misalnya, cenderung menerima orang yang murah senyum atau
cantik dan menolak orang yang memakai jeans atau terlihat lusuh tanpa melihat
apakah saudara setuju bahwa laba adalah penting? atau Apakah anda suka
Misalnya: menagnggap seseorang tenaga penjual yang baik harus berpostur tinggi
atau menganggap pekerjaan tertentu lebih cocok untuk pria dan pekerjaan yang
SLIDE 10
Selanjutnya kita masuk ke kendala apa saja dalam memilih metode seleksi dan
penempatan. Yang pertama adalah tolak ukur, yaitu kesulitan untuk menentukan
Misalnya: kejujuran dan kesetiaan dari pelamar mengalami kesulitan. Bobot nilai
Terakhir pelamar, yaitu kesulitan untuk mendapatkan jawaban yang jujur dari
secara bertingkat, karena semakin banyak tingkatan seleksi yang dilakukan, maka
SLIDE 12
Nah kita masuk kebentuk penempatan tenaga kerja. Dipenempatan ini terkait
tidak hanya berlaku bagi karyawan baru melainkan juga bagi karyawan lama yang
mengalami alih tugas dan mutasi. Nah untuk bentuk penempatan yang pertama
dari satu pekerjaan kepekerjaan lainnya dan tentu saja dengan level yang lebih
tinggi , tanggung jawab yang lebih tinggi dan pembayaran yang lebih tinggi.
Kemudia umumnya diberikan sebagai penghargaan atau reward atas usaha atau
tentu saja terkait dengan prestasi kerja dan tentu saja mengenai senioritas. Dan
dilihat dari loyalitas atau juga dengan penilaian yang bersifat objektif dengan
dengan melakukan pertimbangan yang 3 ini yaitu pegawai belum tentu produktif,
Yang kedua kita masuk ke bentuk penempatan mengenai transfer . jadi terdapat
2 bentuk yang pertama penempatan seseorang pada tugas baru dengan tanggung
jawab, hirarki jabatan dan penghasilan yang relative sama dengan statusnya yang
lama atau pekerjaan yang sama, penghasilan tidka berubah, tanggung jawab sama
Ketiga yaitu terkait dengan demosi, jadi terjadi bila seorang karyawan
dipindahkan dari satu posisi keposisi lainnya yang lebih rendah tingkatnya entah
itu baik berdasarkan gaji yang lebih rendah, tanggung jawab yang lebih rendah
karena penilaian negative oleh atasan karena prestasi kerja yang kurang bagus
atau tidak bagus. Atau mungkin juga karena perilaku pegawai yang disfungsional
misalnya mangkirnya terlalu banyak. Mangkir ini artinya tidak masuk ya . nah
kehilangan motivasi kerja tapi tujuan demosi ini sebenarnya baik yaitu
PENUTUP