Anda di halaman 1dari 6

HUMIDIFIKASI DAN DEHUMIDIFIKASI

I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini, Anda diharapkan dapat:
a. Memahami prinsip Humidifikasi dan Dehumidifikasi
b. Dapat mengoperasikan peralatan dengan baik
c. Mengukur temperatur humidity baik temperatur bola basah maupun
bola kering
d. Mencari selisih humidity sebelum dan sesudah masuk kolom
humidifikasi dan air yang terserap
e. Mencari selisih entalpi sebelum dan sesudah masuk kolom
dehumidifikasi

II. DASAR TEORI


Dalam pemrosesan bahan sering diperlukan untuk menentukan uap air
dalam aliran gas. Operasi ini dikenal sebagai proses humidifikasi. Sebaliknya,
untuk mengurangi uap air dalam aliran gas sering disebut proses
dehumidifikasi. Dalam humidifikasi, kadar dapat ditngkatkan dengan
melewatkan aliran gas di atas cairan yang kemudian akan menguap ke dalam
aliran gas.
Perpindahan ke aliran utama berlangsung dengan cara difusi dan pada
perbatasan (interface) perpindahan panas dan massa yang berlangsung terus
menerus, sedangkan dalam dehumidifikasi dilakukan pengembunan
(kondensasi) parsial dan uap yang terkondensasi dibuang.
Penggunaan yang paling luas dari proses humidifikasi dan
dehumidifikasi menyangkut system udara air. Contoh paling sederhana adalah
pengeringan padatan basah dengan pengurangan jumlah kandungan air
sebagai tujuan utama dan dehumidifikasi aliran gas sebagai efek sampingan.
Pemakaian AC dan pengeringan gas juga menggunakan proses
humidifikasi dan dehumidifikasi. Sebagai contoh kandungan uap air harus
dihilangkan dari gas klor basah, sehingga gas ini bias digunakan pada
peralatan baja untuk menghindari korosi. Demikian juga pada proses
pembuatan asam sulfat, gas yang digunakan dikeringkan sebelum masuk ke
konventor bertekanan yaitu dengan jalan melewati pada bahan yang
menyerap air (dehydrating agent) seperti silica gel, asam sulfat pekat, dan
lain-lain.
Contoh proses humidifikasi adalah pada menara pendingin, air panas
dialirkan berlawanan arah dengan media pendingin yaitu udara.
Istilah dalam proses humidifikasi
1. Kelembaban yaitu massa uap yang dibawa oleh satu satuan massa gas
bebas uap, karena itu humidity hanya bergantung pada tekanan bagian
uap di dalam campuran bila tekanan total tetap.
2. Suhu bola basah yaitu suhu pada keadaan tunak dan tidak
berkesetimbangan yang dicapai bila suatu massa kecil dari zat cair
dikontakkan dalam keadaan adiatik di dalam arus gas yang kontinu.
3. Kelembaban jenuh yaitu udara dalam uap air yang berkesetimbangan
dengan air pada suhu dan tekanan tertentu. Dalam campuran ini,
tekanan parsial uap air dalam campuran udara-air adalah sama tekanan
uap air murni pada temperatur terntentu.
4. Kelembaban relatif yaitu ratio antara tekanan bagian dan tekanan uap
zat cair pada suhu gas. Besaran ini dinyatakan dalam persen (%)
sehingga kelembaban 100% berarti gas jenuh sedang kelembaban 0%
berarti gas bebas uap.
5. Kalor lembab yaitu energi kalor yang diperlukan untuk menaikkan
suhu satu satuan massa beserta uap yang dikandungnya sebesar satu
derajat satuan suhu.
6. Entalpi lembab adalah entalpi satu satuan massa gas ditambah uap
yang terkandung di dalamnya.
7. Volume lembab adalah volume total stu satuan massa bebas uap
beserta uap yang dikandungnya pada tekanan 1 atm.
8. Titik embun campuran udara-uap air adalah temperatur pada saat gas
telah jenuh oleh uap air.

Proses pelembaban (humidifikasi).


Proses pelembaban adalah proses penambahan kandungan uap air ke udara
sehingga terjadi kenaikan entalpi dan ratio kelembaban. Pada proses ini terjadi
perubahan kalor laten tanpa disertai perubahan kalor sensibel . Garis proses pada
karta psikometrik adalah garis vertikal ke arah atas.

Twb2

w2
Twb1

w1

Tdb
Ga
mbar 3 Pelembaban

( G Pita, Edward . 1981 . Air Conditioning Principles and Systems . USA .


John Wily and Sons. Inc.)

Proses penurunan kelembaban (dehumidifikasi).

Proses penurunan kelembaban adalah proses pengurangan kandungan uap air


ke udara sehingga terjadi penurunan entalpi dan ratio kelembaban. Pada proses ini
terjadi perubahan kalor laten tanpa disertai perubahan kalor sensibel. Garis proses
pada karta psikometrik adalah garis vertikal ke arah bawah.

Twb1

w1
Twb2

w2

Tdb
III. ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan
1. Seperangkat alat humidifikasi dan dehumidifikasi
2. Termometer ayunan
3. Termometer biasa
4. Kain basah
5. Stopwatch
6. Kompresor
Bahan yang digunakan:
1. Air dan udara tekan

IV. LANGKAH KERJA


Perlu diperhatikan:
 Banyak uap alkohol dari “leaching” (mudah terbakar dan karsinogen)
 Peralatan mudah pecah (gelas dan elektronik)
 Lingkungan banyak loose nuts/screw dan bahan kimia (jas lab/over-
all)

Percobaan humidifikasi tanpa pemanasan

1.      Putar switch utama searah jarum jam pada posisi ON

2.      Putar juga switch air pressure pada posisi ON

3.      Atur katup-katup berikut :


V1 Buka V4 Buka
V2 Tutup V5 Tutup
V3 Tutup V6 Tutup

4.      Tekan tombol P2 (kompressor) ON

5.      Atur katup utama (V9) sehingga didapat perbedaan tekanan orifice 50
mBar

6.      Lakukan pencatatan data pertama (laju alir sirkulasi air = 0 setelah 10
menit)

7.      Tekan tombol P1 (centrifugal pump) ON

8.      Atur kecepatan alir sirkulasi air mulai dari 70 L/menit dan lakukan
pengambilan data setelah 10 menit.
9.      Naikkan kecepatan air menjadi 80, 90, 100, 110 L/menit

Percobaan humidifikasi dengan pemanasan

1.      Atur katup-katup berikut :


V1 Tutup V4 Buka
V2 Buka V5 Buka
V3 Tutup V6 Tutup

2.      Atur katup utama (V9) sehingga perbedaan tekanan orifice 50 mBar

3.      Atur pemanasan

4.      Lakukan seperti pada percobaan sebelumnya (tanpa pemanasan)

Percobaan dehumidifikasi tanpa pemanasan

1.      Atur katup-katup berikut :


V1 Tutup V4 Buka
V2 Buka V5 Tutup
V3 Tutup V6 Buka

2.      Tekan tombol P2 (kompressor) dan atur perbedaan tekanan orifice


sebesar 40 mBar

3.      Tunggu 10 menit kemudian lakukan pengambilan data

4.      Ubah perbedaan tekanan orifice pada 60 mBar

Percobaan dehumidifikasi dengan pemanasan

Dilakukan seperti langkah-langkah percobaan sebelumnya (tanpa


pemanasan) dengan tambahan pemanasan (heaternya ON pada posisi
3)

V. DATA PENGAMATAN
Temperatur Temperatur
Laju Alir Waktu Masuk °C Keluar °C
(Liter/Jam) (Menit)
T Bola Basah T Bola T Bola Basah T Bola
Kering Kering
3 29 31 27 30
100
6 29 32 27 31

9 29,5 32 28 31,5

Temperatur Temperatur
Laju Alir Waktu Masuk °C Keluar °C
(Liter/Jam) (Menit)
T Bola T Bola T Bola Basah T Bola
Basah Kering Kering
3 30 33 28 32
140
6 30 34 28,5 32

9 30 34 28,5 33

Anda mungkin juga menyukai