Anda di halaman 1dari 4

VISI

Pada tahun 2025 menghasilkan Ners yang unggul dalam


Asuhan Keperawatan lanjut usia dengan menerapkan
Ilmu dan Teknologi Keperawatan

TUGAS PRAKTIKUM KEBUTUHAN DASAR MANUSIA III


ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN BERBAGAI LINGKUP
KEBUTUHAN

Disusun oleh:
Fitriyani
P3.73.20.2.18.014

Dosen : Ratna Ningsih, S.Kp., M.Kes.

PRODI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA TERAPAN DAN PRODI


PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM PROFESI JURUSAN
KEPERAWATANPOLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
TAHUN 2020
LINGKUP KEBUTUHAN AMAN DAN NYAMAN

Seorang laki-laki umur 50 tahun dirawat dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnosis
demam thypoid. Penampilan pasien tampak lemah, berkeringat dan tampak hyperemia pada
daerah muka , bibir kering dan pecah-pecah serta pasien mengeluh haus. Hasil pengkajian
didapatkan data suhu: 39,5 ® C, N: 124 x/mnt TD: 130/90 mmHg. Hasil pemeriksaan palpasi
didapatkan data panas pada seluruh tubuh . Menurut keluarga pasien mengalami panas sejak lima
hari yang lalu. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan data HB 12, 6 gr %, Leucosit 20.000 uc,
LED 26 menit

IDENTIFIKASI ANALISA RENCANA KEPERAWATAN


IDENTIFIKASI DATA MASALAH TERJADINYA (tujuan,kriteria hasi,intervensi
KEPERAWATAN MASALAH dan rasional)
DATA SUBJEKTIF: Gangguan rasa Kuman salmonella Setelah dilakukan tindakan
1. Pasien mengeluh nyaman: hipertermi b.d typhi masuk kedalam keperawatan selam 1x24 jam
haus proses infeksi saluran cerna diharapkan suhu tubuh pasien
2. Keluarga salmonella thypi dalam batas normal, dengan
mengatakan pasien kriteria hasil:
panas sejak 5 hari Kuman 1. Tanda - tada vital dalam
lalu berkembangbiak batas normal
dalam usus 2. Tidak kemerahan pada
DATA OBJEKTIF : kulit
1. Tanda – tanda vital 3. Melaporkan rasa nyaman
TD : 130/90 Masuk aliran darah setelah suhu normal
Suhu : 39,5˚C
N : 124x/menit
RR: 20x/menit Reaksi inflmasi Intervensi keperawatan :
2. Pasien tampak 1. Monitor tanda-tanda vital
lemah tiap 2 jam
3. Pasien tampak Merangsang Rasional : deteksi dini
berkeringat banyak pelepasan zat terjadinya perubahan
dan hyperemia pirogen oleh leukosit abnormal fungsi tubuh
pada daerah muka (adanya infeksi)
4. Seluruh tubuh 2. Anjurkan pasien berpakaian
pasien teraba Zat pirogen beredar tipis dari bahan yang
panas dalam darah menyerap keringat
Rasional : bahan yang tipis
akan mengurangi evaporasi
Memperngaruhi tubuh sehingga pasien
termoregulasi merasa nyaman
hipotalamus 3. Berikan kompres air
biasa(suhu normal)
Rasional : panas akan
Suhu tubuh berpindah dari pasien ke
meningkat handuk kompres secara
(hipertermi) konduksi
4. Kolaborasi pemberian
antipiretik
Rasional : merangangsang
pusat pengatur panas otak
untuk menurunkan panas
DATA SUBJEKTIF : Kekurangan volume Kuman salmonella Setelah dilakukan tindakan
1. Pasien mengeluh cairan b.d kehilangan typhi masuk kedalam keperawatan selam 1x24 jam
haus cairan aktif saluran cerna diharapkan kekurangan volume
2. Keluarga cairan dapat teratasi dengan
mengatakan pasien kriteria hasil :
panas sejak 5 hari Kuman 1. TTV dalam batas
lalu berkembangbiak normal
dalam usus 2. Turgor kulit baik
DATA OBJEKTIF : 3. Membrane mukosa
1. Tanda – tanda vital lembab
TD : 130/90 Masuk aliran darah 4. intake dan output cairan
Suhu : 39,5˚C seimbang
N : 124x/menit
2. RR: 20x/menit Reaksi inflmasi intervensi keperawatan :
3. Klien tampak 1. Monitor tanda-tanda vital
berkeringat banyak rasional : membantu dalam
4. bibir tampak kering Merangsang mengevaluasi tingkat
dan pecah-pecah pelepasan zat defisit cairan,efektivitas
5. penurunan turgor pirogen oleh leukosit cairan terapi penggantian,
kulit dan respon terhadap obat
6. Seluruh tubuh 2. Amati kulit dan kekeringan
pasien teraba Zat pirogen beredar membrane mukosa dan
panas dalam darah turgor.
7. Pasien tampak Rasional : hypovolemia,
muntah - muntah perubahan cairan, dan
Memperngaruhi deficit nutrisi berkontribusi
termoregulasi dalam turgor kulit yang
hipotalamus buruk dan jaringan
edematus yang kencang
3. Pantau keluaran urin.
Suhu tubuh Mengukur atau
meningkat memerkirakan kehilangan
(hipertermi) cairan
Rasional : Kebutuhan
penggantian cairan di
Evaporasi jaringan dasarkan pada koreksi
defisit dan kerugian yang
berkelanjutan. output urin
Penurunan turgor menurun dapat
kulit mengidindikasikan perfusi
ginjal atau hypovolemia
yang tidak mencukupi
Kekurangan volume 4. Pastikan preferensi
cairan minuman klien, dan
siapkan jadwal 24 jam
untuk asupan cairan,
Muntah anjurkan makanan dengan
cairan tinggi
Rasional : meredakan rasa
haus dan
Pemusnahan oleh ketidaknyamanan pada
asam lambung selaput lendir yang kering
5. Kolaborasi pemberian
cairan secara IV.
Masuk kelambung Rasional : pilihan cairan
tergantung pada kondisi
yang mendasari klien yang
Kuman salmonella menyebabkan kekurangan
typhi masuk kedalam volume cairan
saluran cerna

Referensi :
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Demam Tifoid. Available at:
https://www.slideshare.net/mobile/ameeraffanya/hasil-laporan-seven-jump-demam-
tifoid-amee-30078648. Accessed on : 9 Mei 2020
Asuhan keperawatan Tifoid. Available at : https://id.scribd.com/document/363143417/askep-
tifoid. Aceessed on : 9 Mei 2020
Doenges, Marilyn. E. (2014). Nursing Care Plane : Guidelines for Individualizing Client Care
Across the Life Span Edition 9. USA: David Company.
DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan. Ed. 1 cetakan ll. PPNI. Jakarta
PPNI.2016. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI). Jakarta
WOC demam thypoid. Available at:https://id.scribd.com/doc/255383458/woc-demam/typhoid

Anda mungkin juga menyukai