Anda di halaman 1dari 3

6.

Agama adalah cara masyarakat mengekspresikan dirinya dalam bentuk fakta social
non material. Disini diuraikan tentang agama merupakan suatu "system kepercayaan
dan praktek yang telah dipersatukan dan berkaitan dengan hal-hal yang kudus,
kepercayaan-kepercayaan, dan praktek-praktek yang bersatu menjadi suatu komunitas
moral yang tunggal". Dan dapat diketahui pula bahwasanya agama selalu memiliki
hubungan dengan masyarakatnya, dan memiliki sifat yang historis terlihat di dalam
masalah ritual.1
7. Prof. Mr. Cornelis van Vollen Hoven
Hukum adat adalah keseluruhan aturan tingkah laku masyarakat yang berlaku dan
mempunyai sanksi dan belum dikodifikasikan.
Dr. Sukanto, S.H.
Hukum adat adalah kompleks adat-adat yang pada umumnya tidak dikitabkan, tidak
dikodifikasikan dan bersifat paksaan, mempunyai sanksi jadi mempunyai akibat
hukum. 2

Persamaan Perbedaan
Aturan yang menyeluruh Mnyertakan sifat (paksaan)
Adanya sanksi Akibat (hukum)
Belum dikodifikasikan atau dikitabkan Objek aturan (masyarakat)

8. A. Pendekatan moral terhadap hukum


Menegaskan bahwa hukum adalah berakar pada kepercayaan tentang the nature of
human being dan juga berdasar pada kepercayaan tentang apa yang benar dan apa
yang salah.

B. Pendekatan ilmu hukum (jurisprudence) terhadap hukum


Pendekatan yang memiliki tipe independen dalam penalarannya(penalaran hukum),
dan memiliki asas-asa hukum yang secara internal bersifat logis dan justifikatif,
legistimasi dari pendekatan hukum ini seharusnya bersandar pada kapasitasnya untuk
membangkitkan suattu perangkat hukum yang bertalian secarra logis (koheren),
dengan tanpa menimbulkan hal yang bersifat ambiguitas (makna ganda).3
C. Pendekatan sosiologis terhadap hukum
Pada pendekatan sosiologis menunjukkan bahwa undang-unndang dapat dianalisis
mengenai UU itu dalam kenyataannya dan bagaimana pengaruh berlakunnya UU
sering tidak seperti yang dmaksud oleh pembuat undang-undang. Pendekatan
sosiologi hukum berusaha untuk mengembangkan yang berakar dengan
mengkoparatifkan studi hukum dan masyarakat.
9. Fungsi hukum
1. Menjaga Hubungan Manusia

1
http://www.goodreads.com/book/show/332155.The_Elementary_Forms_of_Religious_ Lifediakses pada
27oktober2021/10:28pm
2
Bega Rawagino, “PENGANTAR DAN ASAS-ASAS HUKUM ADAT INDONESIA”, Disertasi Doktor,
(Bandung: Unversitas Padjajaran,2008),4.
3
Achmad Ali, Wiwie Heryani, Menjelajahi Kajian Empiris Terhadap Hukum (Jakarta: Kencana ,2012), 79.
mengatur hubungan manusia agar tercipta ketertiban dan diharapkan mampu
mencegah terjadinya gangguan kepentingan yang berpotensi menimbulkan
konflik.
2. Melindungi Kepentingan Bersama
dengan menegakkan hukum secara baik, manusia dapat terhindar dari berbagai
ancaman di sekelilingnya. Dengan mematuhi, menegakkan, serta melaksanakan
hukum yang berlaku, maka kepentingan bersama dapat terealisasikan.
3. Mewujudkan Keadilan Sosial
sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial. Hukum diciptakan dalam
rangka melindungi serta menjaga kepentingan bersama agar keadilan sosial dapat
terwujud.
4. Menciptakan Ketertiban dan Keteraturan Masyarakat
Hukum juga berfungsi untuk menciptakan ketertiban serta keteraturan masyarakat.
Hukum dapat membatasi gerak seseorang dalam melakukan berbagai aktivitas,
sehingga hukum berperan penting dalam mencegah terjadinya perilaku yang
menyimpang.
5. Menyelesaikan Pertikaian
Hukum dapat menjadi penengah untuk mengatasi serta menyelesaikan masalah
tersebut. Selain itu, hukum juga berperan penting dalam menciptakan perdamaian
dunia.
Pengendalian sosial dapat diartikan sebagai cara yang digunakan masyarakat
untuk menertibkan anggota yang membangkang. Dan juga mencakup proses-
proses yang dapat kita klasifikasikan sebagai proses sosialisasi.4

10. A. Teori perubahan sosial evolusi


Teori evolusi ini merupakan perubahan yang memiliki arah tetap dan dialami setiap
masyarakat. Evolusi ini berlandaskan pada teori Darwin yang dipengaruhi oleh
Herbert Spencer. Teori evolusi ini mempunyai dua tokoh paling berpengaruh yaitu;
Emile Durkheim dan Ferdinand Tonnies.
B. Teori perubahan sosial konflik
Teori Konflik menjelaskan perubahan sosial dapat terbentuk dari konflik. Konflik
berasal dari pertentangan kelas antara kelompok penguasa dengan kelompok
masyarakat yang termajinalkan atau tertindas, sehingga melahirkan sebuah perubahan
sosial yang mengubah sistem sosial. Tokoh yang berpengaruh teori konflik: Karl
Marx
C. Teori perubahan sosial fungsionalis
Teori fungsionalis ini merupakan suatu yang konstan dan tidak memerlukan
penjelasan. Teori ini hanya menerima perubahan yang bermanfaat bagi masyarakat,
yang dimana perubahan sering kali tidak bermanfaat akan dibuang atau tidak
digunakan.
D. Teori perubahan sosial siklus
Teori siklus merupakan sebuah tahap yang sama seperti teori evolusi. Namun,
perubahan tidak akan berhenti pada tahap “terakhir” yang sempurna, namun akan
4
Syahrial Syarbaini dan Rusdiyanta, Dasar-Dasar Sosiologi, (Yogyakarta: Graha Ilmu,2009), 92.
berputar kembali seperti awal untuk peralihan ke tahap selanjutnya. Perubahan ini
sering kali digambarkan dengan berputar melingkar.
E. Teori perubahan sosial pembangunan Teori pembangunan terbagi atas tiga bagian
1. Teori Modernisasi merupakan proses bertahap, modernisasi ini juga melibatkan
proses homogenitas yang melalui berbagai masyarakat dengan karakter serta struktur
yang serupa.. 2. Teori dependensi Teori ini merupakan teori dependensia.
Kemunculan teori ini sebagai perbaikan sekaligus antithesis dari kegagalan teori
pembangunan maupun modernisasi
3. Teori sistem dunia Teori ini sering disebut dengan teori sistem ekonomi kapitalis
dunia5

5
https://tirto.id/pengertian-perubahan-sosial-dan-teorinya-menurut-ahli-sosiologi-gabY diakses pada
28oktober2021/4.50pm

Anda mungkin juga menyukai