Anda di halaman 1dari 7

RESUME BAGIAN 5

“MOTIVASI”

Disusun Oleh Kelompok 5 :

Azas-Azas Manajemen - A

1. Anita Safa Trista Maheswari (215030101111068)


2. Angeline Margareth Sianipar (215030100111071)
3. Altriara Khusnul Ramadhani (215030100111091)
4. Aurellia Regina Resta (215030101111100)
5. Anndya Suri Nareshwari (215030100111075)

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI


ADMINISTRASI PUBLIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Motivasi
Cara Memotivasi Laporan Langsung
Sebagian besar manajer menganggap bahwa motivasi dilihat sebagai kata yang sopan
untuk menggambarkan apa yang dianggap sebagai otoritas mereka. Seperti “apakah anda
menyukainya atau tidak saya akan membuat anda melakukan apa yang ingin saya lakukan.”
Motivasi seperti ini merupakan motivasi ekstrinsik yang dianggap sebagai ancaman bagi
suatu individu. Hal ini menyebabkan dampak berupa kebencian, permusuhan, dan
demotivasi. Motivasi yang efektif untuk diterapkan adalah motivasi intrinsik. Kita tidak dapat
memaksa orang lain untuk termotivasi melainkan membuat lingkungan dimana seorang
individu termotivasi dengan cara memahami apa yang bisa menciptakan motivasi pada orang
lain.

Di Mana Motivasi Berasal


Frecerick Herzberg, seorang penulis The Motivation to Work mengembangkan teori
motivasi khusus untuk tempat kerja yaitu Motivator-Hygiene Theory. Teori ini berdasarkan
karya Abraham mas-low. Hal-hal yang berbeda memotivasi orang yang berbeda pula dan
setiap motivator memeiliki peran yang berbeda untuk orang-orang dari berbagai kalangan
dengan pengalaman hidup yang berbeda.

Teori Dua Faktor


Teori Motivator-Hygiene Herzberg menekankan bahwa beberapa faktor pekerjaan
mengarah pada kepuasan sementara yang lain hanya dapat mencegah kepuasan. Herzberg
berpendapat bahwa ada unsur-unsur di tempat kerja yang harus ada agar motivasi ada,
elemen-elemen itu disebut dengan faktor Hygiene dan pemeliharaan yang meliputi:
 Pay. gaji atau upah harus setara dengan yang ada di industry yang sama di wilayah
geografis yang sama.
 Status. status seseorang dalam perusahaan, biasanya diidentifikasi dengan gelar dan harus
diakui
 Security. laporan keuangan harus dapat memeberikan rasa aman untuk para anggotannya
di lingkungan kerja saat ini.
 Working Condition. tempat kerja harus bersih, memiliki jendela atau elemen lingkungan
lainnya.
 Fringe Benefits. Perawatan kesehatan, perawatan lansia, penitipan anak, program
bantuan karyawan, dan manfaat lainnya yang disarankan.
 Policies and Administrative Practices. Jam fleksibel, jadwal liburan, kode berpakaian,
penjadwalan, dan praktik lainnya yang mempengarauhi pekerja.
 Interpersonal Relation. Harus ada tingkat kontak interpersonal yang dapat diterima
termasuk tidak adanya ancaman, konflik yang sedang berlangsung, penghinaan, dan
sebagainya.
Herzberg menyatakan, dalam lingkungan kerja, faktor-faktor tersebut berhubungan
dengan konteks pekerjaan dan cenderung menghilangkan ketidakpuasan kerja jika hadir
dalam bentuk yang tepat untuk individu. Meskipun kehadiran mereka dapat menciptakan
kepuasan kerja jangka pendek dan membantu mempertahaankanorganisasi. Missal,
memberikan kebebasan berpakaian dapat memuaskan mereka. Namun, beberapa saat kondisi
seperti itu akan diterima begitu saja. Faktor pemeliharaan tidak mampu mendorong kepuasan
atau motivasi jangka panjang yang kuat.
Faktor Motivasi
Karena keyakinan Herzberg bahwa faktor hygiene bukanlah motivator, dia berkonsentrasi
pada apa yang dapat dilakukan manajer untuk mengatasinya kebutuhan individu yang
berhubungan dengan pencapaiannya harga diri dan keyakinannya sendiri.
 Prestasi. Pekerjaan harus memberikan kesempatan kepada individu untuk memperoleh
rasa berprestasi. Harus memiliki awal dan akhir, dan memiliki beberapa macam produk.
 Tanggung jawab. Agar pencapaian tersebut dapat dirasakan, individu harus bertanggung
jawab atas pekerjaannya.
 Kebermaknaan. Karya itu sendiri harus bermakna bagi individu untuk meningkatkan
motivasi.
 Pengakuan. Motivasi ini harus digunakan luas untuk memastikan laporan secara
langsung bahwa manajer sadar akan prestasi mereka.
 Kesempatan untuk Pertumbuhan dan Kemajuan. Kesempatan ini harus ada agar
individu termotivasi.

Melihat Tempat Kerja Anda dan Menangani Faktor Pemeliharaan


Karya Herzberg menyarankan proses dua tahap untuk mengelola kepuasan dan
motivasi karyawan. Pertama, manajer harus mengatasi faktor pemeliharaan, agar kebutuhan
dasar terpenuhi dan karyawan menjadi puas. Manajer harus memastikan bahwa karyawan
dibayar cukup, kondisi kerja aman dan bersih, pekerja memiliki peluang untuk interaksi
sosial, dan perlakuan oleh manajer adil dan manusiawi.
Hari ini, faktor pemeliharaan seperti tunjangan, waktu liburan, lokasi kerja, jadwal
dan jam kerja, serta lingkungan harus diperhatikan agar karyawan merasa puas. Dalam
beberapa kasus, faktor-faktor ini tidak berada di bawah manajerial kontrol.

Apa Ketidakpuasan di Tempat Kerja?


1. Pertumbuhan Karier yang Terbatas, tidak memiliki kesempatan untuk naik tangga dan
menumbuhkan karier adalah bidang lain yang dapat menumbuhkan ketidakpuasan dengan
suatu posisi.
2. Peluang untuk Pertumbuhan atau Insentif untuk Pekerjaan yang Bermakna, mudah
melepaskan diri dari pekerjaan dan organisasi yang tidak menghargai karyawannya atau
menawarkan insentif untuk pertumbuhan pekerjaan. Ketika karyawan merasa kontribusi
mereka signifikan, mereka merasa bahagia di tempat kerja dan bekerja lebih keras.
3. Keseimbangan Pekerjaan dan Kehidupan, perusahaan yang gagal mengenali
kebutuhan karyawan untuk mempertahankan kehidupan yang sehat dan keseimbangan
kerja pada akhirnya memengaruhi tingkat produktivitas mereka sendiri.

Apa yang Dapat Anda Lakukan?


Meskipun tidak benar-benar mengubah masalah yang menyebabkan ketidakpuasan
bawahan, namun penting untuk mengatasi ketidakpuasan ini. Jika ketidakpuasan tersebut
diabaikan, maka akan menghambat kemajuan motivasi. Oleh karena itu, berikut ini adalah
saran untuk mengatasi masalah yang muncul:
 Akui situasinya. Mengakui situasinya, dan mendiskusikannya dan fakta bahwa kita telah
menempatkan masalah di atas meja dan bersedia mendengar kekhawatiran orang tersebut
bisa untuk meminimalkan, dan menghilangkan ketidakpuasan.
 Berkomunikasi. Sering kali, karyawan tidak menyadari alasan kebijakan perlu diubah.
Manajer harus sedia untuk menjelaskan mengapa situasi terjadi dan mendiskusikannya
dengan staf.
 Bekerja menuju solusi. Bertemu bawahan langsung dan bersama memetakan kursus,
mendiskusikan rencana untuk bergerak menuju menyelesaikan masalah mungkin
diperlukan untuk meminimalkan ketidakpuasan.
 Ambil tindakan. Terkadang mengambil tindakan dan mendapatkan hasil adalah satu-
satunya cara untuk memenuhi laporan langsung.

Faktor Motivasi
Tahap kedua untuk mengelola kepuasan dan motivasi bawahan langsung adalah
menangani dan memastikan bahwa anggota staf kita mengalami internal motivator yang
mendorong mereka untuk sukses. Karena motivator alami bersifat internal dan subjektif, apa
yang secara alami memotivasi satu orang mungkin berbeda untuk orang lain. Motivator ini
terkait dengan hasil pekerjaan atau tugas-tugas yang berhubungan dengan lingkungan kerja.
Ingat! Apa yang Memotivasi Anda Mungkin Tidak Memotivasi Orang Lain
Melihat motivator sebelumnya lebih dekat, kita dapat melihat bahwa ada beberapa
masalah spesifik yang dapat mempengaruhi tingkat motivasi laporan langsung individu kita.
Ini adalah daftar periksa yang baik untuk mengevaluasi apa yang mungkin hilang dari
pekerjaan laporan langsung kami.
 Pencapaian
 Apakah ada kesempatan untuk rasa penyelesaian?
 Apakah ada tujuan dan target yang dapat dihubungkan dengan individu?
 Apakah ada rasa memiliki? dsb;
 Tanggung jawab
 Apakah ada tingkat kebebasan dalam pekerjaan?
 Apakah orang tersebut mengendalikan perilakunya sendiri?
 Apakah ada tingkat risiko yang terlibat? dsb;
 Pengakuan
 Apakah ada peluang untuk visibilitas?
 Apakah ada peluang untuk diakui oleh manajemen?
 Apakah pencapaiannya diperhatikan atau dipublikasikan? dsb;
 Kebermaknaan
 Apakah pekerjaan itu memiliki nilai tersendiri?
 Apakah itu memungkinkan dia untuk berkembang secara pribadi?
 Apakah itu meningkatkan kepercayaan dirinya? dsb;
 Peluang untuk Pertumbuhan dan Kemajuan
 Dapatkah karyawan belajar dari pekerjaan mereka?
 Apakah promosi (lateral atau vertikal) mungkin?
 Dapatkah karyawan mempelajari keterampilan baru? dsb;

Tindakan Apa yang Dapat Anda Lakukan dengan Kelompok Kerja Anda?
Meningkatkan Peluang Motivasi?
Tindakan yang dapat kelompok kami ambil untuk meningkatkan kesempatan untuk
motivasi, yang pertama dengan cara menciptakan peluang bagi seluruh karyawan untuk
Mengembangkan Keterampilan mereka, dengan cara ini karyawan merasa dihargai dan
diperhatikan oleh pemimpin serta staff manajemen. Karena perusahaan tidak hanya
memikirkan kemajuan suatu perusahaan, namun juga perkembangan karyawan mereka.
Yang kedua ada Memberikan Kepercayaam dan Kesempatan bagi karyawan unutk
Bertanggung Jawab atas Pekerjaannya. Setiap karyawan pasti ingin mendapatkan otonomi
dan peluang kemandirian yang diberikan oleh sebuah pemimpinnya agar dapat mengambil
langkah yang tepat terhadap segala yang dikerjakannya.
Selanjutnya dengan memberi Apresiasi, Pengakuan, dan Penghargaan kepada para
Karyawan yang Unggul. Cara ini akan berhasil, bahkan sudah banyak perusahannya yang
menerapkannya untuk meningkatkan motivasi karyawannya dalam melakukan pekerjaan.
Karyawan juga ingin hasil kerjanya diakui dan diapresiasi oleh orang lain, itulah mengapa
Pemberian Apresiasi, Pengakuan, dan Penghargaan kepada karyawan yang telah berhasil
memberikan kinerja terbaiknya adalah hal sangat dianjurkan.

Mengidentifikasi Faktor Motivasi dalam Individu


Salah satu cara untuk mempelajari informasi ini adalah dengan mengamati tindakan
laporan langsung. Cara lain adalah dengan hanya meminta laporan langsung apa yang
memotivasi dia. Ingatlah bahwa mengajukan pertanyaan dengan cara yang mendukung
menunjukkan bahwa Anda peduli dengan individu dan keinginannya. Gunakan informasi
yang Anda pelajari dengan cara yang positif. Sangat penting bahwa Anda mendengarkan apa
yang dikatakan anggota staf Anda dan dengan hati-hati mengamati apa yang mereka lakukan.
Setelah faktor-faktor diidentifikasi, selanjutnya mengambil tindakan untuk
mengatasinya. Bekerja dengan orang lain, jika perlu menentukan perubahan apa yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan motivasi. Memberikan ronment lingkungan, arah, dan
dukungan untuk situasi yang diberikan. Motivasi adalah konsep manajemen utama karena
dengan menciptakan lingkungan motivasi, Anda membantu meningkatkan kinerja karyawan
Anda.

Memanfaatkan Motivasi Laporan Langsung Anda


Saat Anda merencanakan tindakan yang dapat Anda ambil di lingkungan kerja, adalah
pertimbangkan untuk menerapkan motivator berikut dalam diri organisasi anda:
 Memuaskan Kebutuhan Berprestasi
 Memberikan umpan balik yang berkelanjutan tentang pencapaian tujuan.
 Tawarkan kepada laporan langsung Anda kesempatan untuk bekerja sama orang lain
untuk mempelajari keterampilan baru.
 Memuaskan Kebutuhan Tanggung Jawab
 Berikan peluang agar laporan langsung terlihat dan/atau untuk menggunakan
pengaruh.
 Delegasikan, yaitu memberikan kesempatan kepada bawahan langsung untuk
mengatur dan mengarahkan suatu kegiatan.
 Memuaskan Kebutuhan Pengakuan
 Berikan kesempatan kepada bawahan langsung untuk bekerja dengan orang lain bila
memungkinkan.
 Memberikan kesempatan agar laporan langsung terlihat.
 Memuaskan Kebutuhan Kebermaknaan
 Berikan kesempatan kepada bawahan langsung untuk mengambil tanggung jawab
baru sebagai bagian dari tugasnya.
 Tanyakan kepada karyawan apa yang akan membuat pekerjaan lebih bermakna.
 Memuaskan Pertumbuhan dan Kebutuhan Peluang
 Temukan kesempatan pelatihan silang dan rotasi bagi karyawan.
 Memberikan kesempatan pelatihan kepada karyawan tentang suatu subjek dia ingin
belajar.
Menempatkan Rencana—Memanfaatkan Laporan Motivasi Langsung
Sekarang setelah memiliki beberapa ide spesifik tentang apa yang harus
dipertimbangkan, pikirkan seorang individu di organisasi Anda yang menjadi tantangan:
produktivitas rendah, tidak hadir, atau kesal. Berdasarkan apa yang telah Anda pelajari,
kembangkan rencana untuk mengatasi motivasi orang itu.
1. Dengan menggunakan daftar berikut, identifikasi apa yang memotivasinya individu. Buat
daftar contoh yang memvalidasi persepsi Anda.
 Pencapaian: Dengan memberikan reward bagi anggota berprestasi atas suatu
pencapaian, cara ini cukup ampuh mendongkrak semangat anggota lain untuk
menorehkan prestasi yang terbaik bagi perusahaan.
 Tanggung jawab: Bertanggung jawab akan setiap pekerjaan yang ada, dengan
mendelegasikan suatu tanggung jawab dan kepercayaan sepenuhnya kepada anggota
akan menjadi satu cara yang baik untuk membuat mereka merasa termotivasi dalam
mengerjakan pekerjaan.
 Kebermaknaan: Makna yang dihasilkan dalam organisasi kerja berarti memberikan
referensi kolektif bagi para karyawan. Pemberian makna ke dalam pekerjaan sebagai
misi baru untuk memikat, mempertahankan, dan memotivasi karyawan.
 Pengakuan: Ketika anggota tidak merasa menjadi bagian dari organisasi, pekerjaan
mereka akan terganggu. Apresiasi sesingkat "kerja bagus” hal sederhana ini dapat
meningkatkan motivasi karyawan untuk bekerja lebih baik lagi kedepannya. Apresiasi
ini akan memberikan pengakuan terhadap setiap anggota.
 Peluang untuk Pertumbuhan dan Kemajuan: Penilaian kinerja sangat besar
pengaruhnya terhadap organisasi/perusahaan, maka adanya ukuran yang dapat
menjadi acuan dalam penilaian kinerja untuk mencapai pertumbuhan dan kemajuan
dari organisasi.

2. Tentukan apa yang dapat diterapkan untuk memotivasi karyawan dan membuatnya tetap
termotivasi?
1) Mendengarkan dan menghargai ide-ide karyawan. Menjadi atasan yang mau
mendengarkan dan menghargai pendapat atau ide dari karyawan. Tentunya setiap
orang ingin pendapatnya didengarkan, tidak terkecuali karyawan.
2) Apresiasi sekecil apapun kinerja yang dihasilkan. Sebagai pemimpin sudah
semestinya anda memperhatikan peningkatan kerja dari setiap karyawan anda, baik
dalam skala besar maupun kecil. Selama hal tersebut merupakan hal yang positif, anda
harus tetap mengapresiasinya.
3) Pelihara interaksi sosial yang baik. Komunikasi yang baik antara atasan dan
karyawan dapat membuat hubungan menjadi lebih baik.
4) Membuat suasana kerja yang positif dan menyenangkan. Dengan membuat
lingkungan kerja senyaman mungkin. Lingkungan kerja yang nyaman tentunya
membuat karyawan menjadi semangat untuk bekerja.
Memotivasi karyawan dapat membuat kinerja mereka menjadi meningkat. Hal ini
tentunya membuat kinerja perusahaan ikut meningkat. Selain itu, memotivasi karyawan
juga membuat karyawan menjadi betah berada di lingkungan kerja. Setiap pimpinan
tentunya memiliki cara tersendiri dalam memotivasi karyawannya, namun hal tersebut
harus dilakukan secara konsisten agar mencapai hasil yang maksimal.

Ringkasan Motivasi
Poin penting saat menerapkan rencana untuk meningkatkan lingkungan motivasi antara lain:
 Setiap orang termotivasi secara berbeda.
 Akan ada campuran faktor motivasi di antara laporan langsung Anda. Beberapa orang
termotivasi oleh kebermaknaan sementara yang lain dimotivasi oleh pengakuan.
 Sebagai seorang manajer, Anda juga harus fokus pada motivasi Anda karena jika Anda
tidak termotivasi, Anda tidak dapat memotivasi orang lain.
 Berjalan bicara. Bertindak termotivasi dan laporan langsung Anda akan memodelkan
perilaku Anda.
 Sebagai seorang manajer, Anda perlu menyadari bahwa faktor motivasi langsung Anda
mungkin berbeda. Itu adalah tanggung jawab Anda, terlepas dari perbedaannya, untuk
melakukan apa pun, memberikan peluang dan penugasan untuk laporan langsung Anda
yang akan memanfaatkan faktor motivasi personal mereka bila memungkinkan.
Intinya adalah bahwa sebagai manajer, bertanggung jawab untuk mendapatkan laporan
langsung Anda untuk melakukan dan menciptakan lingkungan yang tepat akan memastikan
bahwa Anda akan mendapatkannya.

Memotivasi dengan Pembinaan dan Pendelegasian


Memberikan lingkungan yang tepat kepada bawahan langsung Anda dengan arah dan
dukungan yang tepat akan meningkatkan potensi karena memiliki individu yang termotivasi
dalam tim Anda.

Catatan Perencanaan Tindakan


Untuk mencapai kesuksesan dengan kinerja sebagai manager dan memiliki tim yang
sukses, penting untuk meluangkan waktu untuk mempertimbangkan tindakan apa yang akan
diambil di tempat kerja. Beberapa contoh adalah:
 Tentukan faktor motivasi utama untuk semua laporan Anda dengan mengamati mereka
atau melalui diskusi dengan mereka.
 Memecah produksi laporan data tahunan menjadi komponen yang lebih kecil (bagi
mereka yang termotivasi oleh pencapaian).
Individual Action
Apa yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan motivasi untuk setiap laporan langsung
Anda?
1. Membangun dan menjaga komunikasi dengan anggota agar tidak terjadi miskomunikasi.
2. Menetapkan tujuan atau target yang akan dicapai.
3. Mengadakan diskusi bersama/meeting untuk membahas kemajuan kinerja, mencari solusi
masalah, mencurahkan ide-ide inovatif.
4. Saat merasa gagal dalam mencapai tujuan/target, jangan menyerah karena kegagalan
adalah bagian dari proses pembelajaran.
5. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif agar saat melakukan pekerjaan terasa
nyaman dan tenang.

Anda mungkin juga menyukai