Anda di halaman 1dari 5

Fokus penelitian

Penelitian ini ingin melihat konsep interaksi edukatif

Penelitian seperti ini sangat urgen untuk dilakukan dalam rangka menambah khazanah keilmuan
di bidang pendidikan Islam. Sehingga Para pengembang pendidikan Islam sekarang ini harus
mampu mengadakan survey tentang struktur dan peta lektur kependidikan Islam klasik dan
bagian bagian yang masih relevan dan bermanfaat untuk ditiru dan dipraktikkan kembali dalam
aktivitas pendidikan Islam masa sekarang ini. Sehingga mampu mendayagunakan lektur tersebut
yang kita jadikan sebagai sumber sekunder dan sebagai jembatan kita dalam meniti ke sumber
primer yaitu Alquran dan Hadis. Dengan demikian aktivitas pendidikan Islam klasik yang
melahirkan sejumlah besar penafsiran-penafsiran para ulama, dapat dijadikan penghubung bagi
kita dalamrangka mewujudkan pendidikan yang Islami.

Sebagai ilmu pengetahuan. Sejarah Pendidikan Islam yang sedemikian


panjang dipelajari untuk mengetahui perkembangan pendidikan Islam
dari masa ke masa dan dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Dasar-dasar
ajaran Islam dengan sangat tegas menyatakan bahwa ilmu pengetahuan
adalah sesuatu yang positif dan sangat penting. Ilmu pengetahuanlah
yang menentukan keberhasilan sebuah masyarakat dalam pengembangan
peradabannya. Dengan mengetahui Sejarah Pendidikan Islam maka
seseorang paham sejauh mana praktik pendidikan Islam saat sekarang
ini mengacu pada akar-akar kesejarahannya atau malah sebaliknya.
Sebagai contoh untuk ditiru. Sebagai sebuah sejarah pendidikan yang
membentang lima belas abad lamanya, pastilah dalam Sejarah Pendidikan
Islam ada banyak hal yang istimewa. Dalam pengalaman generasi
atau masa keemasan Islam terpendam berbagai praktik terbaik (best
practices) yang perlu digali dan dipahami secara baik oleh geneasi
sekarang. Lalu dari berbagai praktik yang baik tersebut dilihat bagianbagian
yang masih relevan dan bermanfaat untuk ditiru dan dipraktikkan
kembali
dalam aktivitas pendidikan Islam masa sekarang ini.
Sebagai contoh untuk dikritik dan dihindari. Bagaimana pun juga, adalah
naif untuk mengasumsikan bahwa Sejarah Pendidikan Islam sepenuhnya

Berikut ini adalah ulama-ulama yang masyhur pada masa TurkiUtsmani:


13
1. Sementara perpustakaan yang masyhur padamasa Turki

Ketika kaum Muslimin terendam darah kesedihan, serangan Mongol sedang menghebat,
pembunuhan. Penghancuran, perampokan dan pemusnahan merajalela, masih juga umat Islam
dapatberfikir, menciptakan sesuatu yang besar, Pada masa ini sekolah-sekolah yang teratur
tumbuh subur, terutama di Mesir dan Syam, dan yang menjadi pusatnya adalah Kairo dan
Damaskus. Berdirilah berbagai corak sekolah baik karena perbedaan Mazhab ataupun karena
kekhususan Ilmu. Ada sekolah untuk ilmu tafsir dan Hadis, ada sekolah untuk Fiqh berbagai
mazhab, ada sekolah untuk ilmu Thib dan filsafat, ada sekolah untuk ilmu riyad-hiya’at ( ilmu
pasti, ilmu musik dan ilmu eksakta lainnya ). Dari sekolah ini keluarlah para ulama dan sarjana
yang jumlahnya banyak. Kecuali banyaknya sekolah, zaman ini istimewa dengan lahirnya
mausu’at dan majmu’at ( buku kumpulan berbagai ilmu dan masalah, kira-kira
sepertiEncyclopedia). ( Sunanto, 2003 : 196)1 dan melahirkan ilmuwan ilmuwan
terkemuka,yang buah pikirannya sebagian besar masih digunakan khususnya dalam bidang
pendidkan antara lain

a. Taqiy ad-Din Ahmad bin „Abd Hakim bin Taimiyah atau yang lebih di kenal dengan
ibnu taimiyah, lahir di kota Harran wilayah syiria, lima tahun setelah baghdad dikuasai
oleh pasukan Mongol dibawah Hulagu Khan. Beliau lahir pada hari senin tanggal 10
Rabi‟ul Awal 661 H/ 22 Januari 1263 M. Dan wafat di damaskus malam senin, 20
Dzulqa‟idah 728 H/26 September 1328 M. Ayahnya bernama Syihab ad-Din al-Halim
Ibn „Abd Salam (627-672 H) seorang faqih bermazhab Hambali. Ia juga guru dalam
bidang tafsir, hadis dan nahwu. Jabatan lainnya adalah sebagai Direktur Madrasah Dar
al-Hadis as-Sukriyah,salah satu lembaga pendidikan islam bermazhab Hambali yang
sangat maju dan berkualitas di masanya ( referensi)

b. Nashir ad-Din Tusi, nama lengkapnya adalah Abu Jafar Muhammad ibn Muhammad ibn
Hasan Nasir ad-Din Tusi,wafat tahun 676 H/ 1274 M. Nasir ad-Din Tusi mendirikan
sebuah observatorium di Maragha, sebuah tempat yang terletak di Asia kecil. Dari
Obesrvatorium inilah iadapat memperbaharui ilmu Bintang. Diperbuatnya jadwal
perjalanan Bintang baru yang dinamaijadwal Elkhaniyah, sebagai penghormatan kepada
raja Mongol yang memberi bantuan untukmendidirikan observatorium ini. Nasir ad-Din
Tusi sama saja mashurnya dalam bidang ilmubintang dan ilmu ukur ( geometri )
(referensi)
c. Ulugh Bek. Pada tahun 1437 umat Islam juga masih melahirkan seseorang yang
menciptakan jadwal astronomi baru, jadwal itu diberi nama Ulugh Bek. Ulugh Bek
adalah seorang cucu Timur Lenk dari keturunan Hulagodi samarkand,yang memerintah
1447 - 1452 M. dia memerintah tidakkejam sebagaimana nenek moyangnya ,bahkan
beliau masyhur karena alimnya dalam bidang agamadan ahlinya sebagai seorang sarjana
ilmu pasti. ( Sunanto, 2003: 199-207)
d. Syaikh Hasan Al-Atthar (w. 1250 H/1834 M) ahli ilmu pasti dan ilmu kedokteran.
(referensi)
e. Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Arfah Al-Dusuqy Al-Maliki (w. 1230 H/1814 M) ahli
Filsafat dan ilmu falak sertailmu ukur.(referensi )

1
Judul : Sejarah Islam Klasik perkembangan ilmu pengetahuan islam
Pengarang : Musyrifah Sunanto
Edisi : Cet.4
Terbitan : Kencana, 2003.; Jakarta
Deskripsi Fisik : xi, 268 hlm. ; 21 cm.
ISBN : 9793465069
f. Abu Zakaria Muhyi ad-addin ibnu Syaraf Al-Nawawi (631-678/12331278) yang lebih
dikenal dengan Imām Al-Nawawi adalah salah satu ulama yang termasyhur dengan
keilmuannya dalam sejarah Islam dalam bidang pendidikan

G. Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi, Imaduddin Abu Al-Fida
Al-Hafizh Al-Muhaddits Asy-Syafi'i) adalah seorang pemikir dan ulama Muslim. Namanya
lebih dikenal sebagai Ibnu Katsir] Ia lahir pada tahun 1301 M di Busra, Suriah dan wafat
pada tahun 1372 M di Damaskus, Suriah. Tercatat guru pertama Ibnu Katsir adalah
Burhanuddin al-Fazari, seorang ulama penganut mazhab Syafi'i. Ia juga berguru kepada
Ibnu Taymiyyah di Damaskus, Suriah, dan kepada Ibnu al-Qayyim. Ia mendapat arahan dari
ahli hadis terkemuka di Suriah, Jamaluddin al-Mizzi, yang di kemudian hari menjadi
mertuanya. Ia pun sempat mendengar langsung hadis dari ulama-ulama Hejaz serta
memperoleh ijazah dari Al-Wani. Tahun 1366, oleh Gubernur Mankali Bugha Ibnu Katsir
diangkat menjadi guru besar di Masjid Ummayah Damaskus. Ulama ini meninggal dunia
tidak lama setelah ia menyusun kitab Al-Ijtihad fi Talab al-Jihad (Ijtihad Dalam Mencari
Jihad) dan dikebumikan di samping makam gurunya, Ibnu Taimiyah. ( REFERENSI )

Bukti dari keahlian Imam An-Nawawῑ dalam bidang pendidikan dapat ditelusuri dari salah satu
karya ilmiah beliau tentang etika seseorang yang berprofesi sebagai pendidik dan etika sebagai
peserta didik. Karya ilmiah tersebut terdapat di dalam muqaddimah kitab al-Majmuʻ Syaraḥ al-
Muhazzab li asy-Syirazi. Pada muqaddimah kitab tersebut, Imam An-Nawawῑ memaparkan adab
atau etika yang harus dimiliki oleh seorang pendidik dan membahas tentang etika yang harus
dimiliki oleh seorang peserta didik dalam kegiatannya menuntut ilmu pengetahuan.

ada pertentangan sengit antara firqah - firqah agama, atau karena rusaknya kertas dan
mengaburnya tinta akibat lapuk dimakan usia. (Sunanto, 2003: 195)

erkembanganIslam, mengalami dua fase yaitu fase kemajuan dan fase kemunduran. Fase
kemajuanterjadi pada tahun 650 -1250 Myang ditandai dengan sangat luasnya kekuasaan Islam,
ilmu dan sain mengalami kemajuan dan penyatuan antar wilayah Islamdan fase kemunduran
terjadi pada tahun 1250 – 1500 M. yang ditandai dengan kekuasaan Islam terpecah-pecah dan
menjadi kerajaan-kerajaan yang terpisah pisah.

Kemunduran Islam pada abad pertengahan, pada umumnya yang menjadi penyebab diantaranya
adalah sebagai berikut:

Para penguasanya lemah dalam kepemimpinannya, Dekadensi moral yang tidak terkendali,
Konflik antar kerajaan Islam, Terlebih lagi setelah, pasukan Mughal yang dipimpin oleh Hulagu
Khan berhasil membumihanguskanBaghdadyang merupakan pusat kebudayaan dan peradaban
Islam yang kaya dengan ilmu pengetahuan, hal ini terjadi pada tahun 1258 M.Saat itu
kekhalifahannya dipimpin oleh khalifah Al Mu’tashim, penguasa terakhirBani Abbas di
Baghdad. Setelah Baghdad ditaklukkan Hulagu, umat islam dikuasai oleh Hulagu Khan yang
beragama Syamanism tersebut, kekuatan politikIslam mengalami kemunduran yang sangat luar
biasa. Wilayah kekuasaannya terpecah-pecah dalam beberapa kerajaan kecil yang tidak bisa
bersatu, satu dan lainnya saling memerangi. Peninggalan-peninggalan budaya dan peradaban
Islam hancur

Dalam proses interaksi antara siswa dengan guru, dibutuhkan komponen-komponen, komponen-
komponen tersebut dalam berlangsungnya proses belajar tidak dapat dipisah-pisahkan

Salah satu temuan dalam penelitian ini adalah ayat-ayat yang ada hubungannya dengan interaksi yang diambil dari
kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa diawali perjalanan dengan tujuan untuk menuntut ilmu pada seorang yang
dianggap memiliki ilmu yang sangat tinggi, dalam ayat tersebut terdapat beberapa wujud interaksi seperti: 1) Musa
memohon kepada Nabi Khidir untuk memberikan izin agar ia berguru kepada Nabi Khidir, 2) Nabi Khidir dapat
menerima Musa dengan syarat; 3) Nabi Khidir memberikan ilmu, dan ilmu itu tidak akan dapat dimengerti oleh
musa, 4) Nabi khidir memutuskan untuk berpisah karena ia tidak dapat menerapkan persyaratan yang diberikan Nabi
khidir tersebut, 5) Nabi Khidir menjelakan ta‟wil dari perilaku yang selama ini dia lakukan terhadap Nabi Musa as.

wujud interaksi yang terkandung pada ayat 102 sampai 107 surah al-Shaffat ditandai dengan beberapa bentuk
seperti: 1) perintah Allah untuk menyembelih anaknya Ismail melalui mimpi, 2) terjadi dialog antara Ibrahim dan
ismail terkait bagaimana pendapat Ismail tentang mimpi itu, 3) Ismail memberikan kenyakinan kepada Ibrahim
untuk menjalankan mimpinya, 4) peristiwa penyembelihan tidak terjadi karena Allah menggantinya dengan seekor
domba.

Interaksi sebagai berikut; 1) Luqman diberi hikmah oleh Allah Swt. 2) rasa syukur yang ada pada Luqman
menujukkan hikmah yang ada pada dirinya, 3) syukur Luqman dilakukan dengan menasehati anak-anaknya dengan
sebutan penuh rasa kasih dan sayang, 4) isi nasehat Luqman memuat masalah pendidikan, aqidah, syari’ah dan
akhlak.

Dalam proses belajar- mengajar sebagai guru dengan anak didik. Tujuan, Bahan
Pelajaran, Metode, Sumber, Evaluasi
Berikut adalah komponen-komponen tersebut :
Tujuan merupakan hal yang pertama kali harus dirumuskan dalam kegiatan interaksi edukatif.
Sebab, tujuan dapat memberikan arah yang jelas dan pasti kemana kegiatan pembelajaran dibawa
oleh guru. Dengan berpedoman pada tujuan guru dapat menyeleksi tindakan mana yang harus
dilakukan dan tindakan mana yang harus ditinggalkan.     Bahan Pelajaran Bahan pelajaran
adalah unsur inti dalam kegiatan interaksi edukatif, sebab tanpa bahan pelajaran proses interaksi
edukatif tidak akan berjalan, dalam pemilihan pelajaran harus disesuaikan dengan kondisi
tingkatan murid yang akan menerima pelajaran. Selain itu bahan pelajaran mutlak harus dikuasai
guru dengan baik.
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Karakteristik metode yang memiliki kelebihan dan kelemahan maka guru
menggunakan metode yang bervariasi.

Anda mungkin juga menyukai