Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM

MAGANG GURU PRODUKTIF MULTIMEDIA


SMK NASYRUL ULUM GEGESIK
TAHUN PELAJARAN 2021 / 2022

SMK NASYRUL ULUM GEGESIK


YAYASAN NASYRUL ULUM GEGESIK
Jalan Raya Jagapura Kulon Kec. Gegesik – Kab. Cirebon 45164
Website : www.smknasyrululumgegesik.com
1. LATAR BELAKANG
Masalah magang telah diatur dalam Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan khususnya pada pasal 21 – 30, lebih spesifiknya diatur dalam Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. Per.22/Men/IX/2009 tentang penyelenggaraan
magang di dalam negeri. Dalam peraturan tersebut, magang dapat diartikan sebagai :
“Bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan
di lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan
pengawasan instruktur atau pekerja yang lebih berpengalaman dalam proses produksi
barang dan/atau jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian
tertentu”.
Magang guru merupakan salah satu program yang harus dilaksanakan bagi
sekolah-sekolah yang terletak di kawasan industri dan kawasan berikat dan sekolah
tersebut diberikan sejumlah bantuan dari direktorat untuk melaksanakan program guru
magang ini. Selain program guru magang, ada sejumlah program lain yang harus
dilaksanakan guna memenuhi persyaratan sekolah yang menerima bantuan tersebut.
Sebenarnya, latar belakang diwajibkannya guru magang adalah agar tercipta “link and
match” antara kurikulum yang dilaksanakan disekolah dengan sejumlah kualifikasi yng
diharapkan oleh pihak industri. Dengan adanya kesesuaian kurikulum maka kesenjangan
skill yang selama ini terjadi dapat diminimalisir.
SMK Nasyrul Ulum Gegesik sebagai salah satu sekolah yang terletak di sekitar
kawasan Industri tentunya harus menyelenggarakan program magang guru agar para siswa
yang lulus dari sekolah ini memiliki keahlian yang sesuai dengan harapan pihak industri
yang berada di sekitarnya. Dengan demikian, setelah lulus SMK diharapkan mereka akan
langsung terserap di industri-industri yang letaknya tidak jauh dari sekolah. Bukankan
tujuan mereka masuk SMK adalah agar cepat memperoleh pekerjaan? Untuk dapat
diterima dengan cepat, maka mereka harus dibekali dengan ilmu-ilmu kejuruan yang saat
ini tengah berkembang di lapangan. Mereka harus “up-date” dengan perkembangan yang
terjadi. Untuk mengetahui apa saja yang saat ini tengah berkembang di lapangan, maka
diutuslah guru-guru agar dapat memutakhirkan pola-pola pengajaran mereka sehingga
mereka tidak hanya berkiblat pada kurikulum dinas pendidikan akan tetapi pada kurikulum
dunia usaha dan dunia industri. Oleh karena itu, program magang guru harus pula
dilengkapi dengan program sinkronisasi kurikulum sekolah agar apa yang menjadi misi
SMK untuk mencetak generasi yang siap kerja dapat terwujud.

2. VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH


a. VISI :

Menjadi SMK yang UNGGUL, KOMPETITIF dan BERWAWASAN LINGKUNGAN

b. MISI :

• Menghasilkan tamatan yang berakhlaq mulia dan berkarakter kebangsaan


• Membentuk tamatan yang mandiri, kreatif, inovatif, dan mampu bersaing di pasar
global.
• Menjadi pusat pengetahuan dan pelatihan yang berperan dalam pelayanan pendidikan
masyarakat.
• Menjadi sekolah yang berwawasan lingkungan

3. TUJUAN SEKOLAH

• Menghasilkan tamatan yang memiliki kompetensi yang memadai sehingga mampu


bersaing di dunia global.
• Menghasilkan tamatan mampu menempati karir dan memiliki kemampuan untuk
mengembangkan diri.
• Menghasilkan tamatan yang dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.
• Menjadikan sekolah yang berkualitas dengan manajemen yang ditangani oleh tenaga
professional.
• Menyiapkan masyarakat agar memiliki kompetensi melalui kegiatan pendidikan dan
pelatihan.
• Program magang guru adalah untuk meningkatkan relevansi kompetensi keahlian guru
produktif dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada di dunia
usaha dan di dunia industri. Guru akan mendapatkan pengalaman lebih terlibat
langsung di industri ataupun melihat secara langsung perkembangan yang terkini.
• Program magang guru produktif yang dilaksanakan selama satu bulan menggadeng
industri yang relevan sesuai dengan program keahlian.
• Proke Multimedia di Radar TV Cirebon
• Proke Multimedia di PT. CGI
• Proke Multimedia di Percetakan Rekamedia
Program magang guru juga bermanfaat untuk mengatasi kesenjangan anatara
kompetensi yang diajarkan di sekolah dengan yang dibutuhkan di Industri dalam rangka
meningkatkan profesionalitas guru
4. TUJUAN GURU MAGANG
Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian latar belakang bahwa program magang
guru sebenarnya bertujuan untuk meningkatkan relevansi kompetensi keahlian guru
produktif dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada di dunia usaha
dan dunia industri. Terkadang, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) di
dunia usaha dan industri sering berjalan lebih cepat daripada perkembangan Iptek yang ada
di sekolah. Hal ini menyebabkan kompetensi keahlian yang diajarkan di sekolah sering
mengalami kesenjangan dengan kompetensi yang dibutuhkan dunia usaha dan dunia
industri sehingga lulusan SMK belum siap bekerja saat mereka lulus nanti.

5. MANFAAT GURU MAGANG


Manfaat yang diperoleh melalui program magang diantaranya guru dapat melihat
secara nyata, tamatan seperti apa yang dicari oleh dunia usaha dan dunia industri. Lulusan
sekolah kejuruan seyogyanya adalah orang-orang yang kompeten, dan profesional di
bidangnya. Mampu bersaing dengan calon-calon tenaga kerja tamatan sekolah lainnya.
Oleh karena itu di SMK ada program praktik kerja industri (prakerin) yang bertujuan agar
peserta didik mendapat pengalaman kerja yang sesuai dengan standar kerja.
Program magang guru juga bermanfaat untuk mengatasi kesenjangan antara
kompetensi yang diajarkan di sekolah dengan yang dibutuhkan di industri. Oleh sebab itu
diberikan kesempatan kepada guru bidang studi keahlian di SMK untuk magang di dunia
usaha dan industri yang relevan dengan kompetensi yang diajarkan.
Program lain yang dapat dilakukan adalah mendatangkan staf ahli sebagai guru
tamu dari dunia usaha dan industri yang ada. Hal ini bermanfaat untuk memberikan
bimbingan kepada guru-guru produktif di sekolah tanpa guru tersebut meninggalkan
sekolah.
Magang guru dapat meningkatkan relevansi kompetensi keahlian guru produktif
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada di dunia usaha dan dunia
industri. Guru dapat melihat secara nyata, tamatan seperti apa yang dicari, yang
dibutuhkan oleh dunia usaha dan dunia industri itu nantinya. Tamatan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) seyogyanya adalah orang-orang yang kompeten, dan profesional di
bidangnya. Mampu bersaing dengan calon-calon tenaga kerja tamatan sekolah lainnya.
Soalnya, keberhasilan pendidikan kejuruan, diukur berdasarkan seberapa banyak lulusan
dapat bekerja di dunia usaha dan dunia industri maupun berwirausaha mandiri. Saat ini,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) di dunia usaha dan industri sering
berjalan lebih cepat daripada perkembangan Iptek yang ada di SMK itu sendiri. Hal ini
menyebabkan kompetensi keahlian yang diajarkan di SMK sering mengalami kesenjangan
dengan kompetensi yang dibutuhkan dunia usaha dan dunia industri sehingga lulusan SMK
belum siap bekerja saat mereka lulus.
Untuk mengatasi kesenjangan ini, SMK harus mengirimkan peserta didiknya
melalui program praktik kerja industri (prakerin) ke dunia usaha dan dunia industri
dimaksud agar peserta didik mendapat pengalaman kerja yang sesuai dengan standar kerja.
Bagi guru, salah satu cara untuk mengatasi kesenjangan itu, yakni dengan memberi
kesempatan pula kepada guru bidang studi keahlian di SMK untuk magang di dunia usaha
dan industri yang relevan dengan kompetensi yang diajarkan atau mendatangkan staf ahli
sebagai guru tamu dari dunia usaha dan industri yang ada. Hal ini untuk memberikan
bimbingan kepada guru-guru produktif di sekolah tanpa guru tersebut meninggalkan
sekolah.
Pada kenyataannya, masih banyak guru SMK yang belum memiliki pengalaman
magang di dunia usaha dan industri sehingga kompetensi yang diajarkan ada yang belum
sesuai dengan kebutuhan kompetensi di dunia usaha dan industri itu sendiri. Padahal,
magang guru itu sangat banyak manfaatnya bagi guru apalagi bagi seorang guru produktif
di SMK.
Dengan demikian, guru dapat mengetahui kompotensi mana yang harus dipertajam
dalam pembelajaran agar dapat melahirkan peserta didik yang kompeten sesuai dengan
kompetensi yang dibutuhkan. Dalam hal ini guru bisa memulainya dari langkah pertama,
yaitu menganalisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang akan dipelajari.
Kemudian indikator apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai kompetensi
dasar dan standar kompetensi tersebut. Berikutnya, guru dapat merancang persiapan
mengajar dan mengatur strategi serta metode pembelajaran yang cocok untuk diberikan
kepada peserta didik. Hal ini agar peserta didik dapat dengan mudah memahami dalam
mempelajari kompetensi tersebut sehingga peserta didik bisa kompeten serta dapat
mengaplikasikannya di dunia usaha atau dunia industri setelah tamat nantinya. Magang
guru dapat menambah pengetahuan dan keterampilan yang mendukung guru produktif
SMK untuk lebih aktual pada saat mengajar dan memperoleh gambaran bagaimana
prosedur kerja di dunia usaha atau dunia industri. Bila guru melaksanakan magang, artinya
guru bukan saja melihat prosedur kerja, namun juga ikut terlibat dalam mengerjakan tugas-
tugas sebagaimana karyawan (pekerja) lainnya. Guru tidak lagi mengira-ngira apa dan
bagaimana sebenarnya untuk mencapai kompetensi yang dibutuhkan peserta didik tersebut.
Kemudian, guru akan dapat mengatasi masalah jika terjadi dalam mengerjakan
tugas karena ada instruktur yang membimbing guru dalam melaksanakan pekerjaan.
Mungkin, selama ini guru menggali pengetahuan dan keterampilan hanya dengan membaca
buku atau literatur yang membuat guru menghayalkan yang akan disampaikan kepada
siswa.
Kadang-kadang guru ragu-ragu dalam mentransfer ilmu kepada siswa karena
belum melihat dan melakukan yang sebenarnya terjadi di lapangan. Dengan ikut terlibatnya
guru dalam proses pengerjaan kompetensi yang diinginkan, membuat guru bertambah
wawasanya dan leluasa, percaya diri, mudah dalam mengambil keputusan dalam mengajar.
Mudah dalam penyampaian materi, terampil dalam menyelesaikan kompetensi, tidak perlu
menghayal lagi. Tidak perlu mengira-ngira lagi karena sudah fakta yang disampaikan
kepada peserta didik. Peserta didik pun merasa senang dan mudah menyerap ilmu dan
keterampilan dari guru yang punya pengetahuan, punya wawasan serta terampil dengan
kompetensi yang diajarkan.
Magang guru juga dapat menambah wawasan guru produktif SMK untuk merintis
pengembangan teaching factory. Pelaksanaan teaching factory dapat meningkatkan
kompetensi dan jiwa kewirausahaan siswa di sekolah.
Teaching factory merupakan kegiatan pembelajaran dimana siswa secara langsung
melakukan kegiatan produksi, baik berupa barang atau jasa di dalam lingkungan
pendidikan sekolah. Barang atau jasa yang dihasilkan memilk kualitas sehingga layak jual
dan diterima oleh masyarakat atau konsumen. Teaching factory di SMK bertujuan untuk
menghasilkan lulusan yang profesional di bidangnya, meningkatkan kualitas pembelajaran
melalui wahana belajar sambil berbuat (learning by doing). Pembelajaran dengan
pendekatan ini akan menumbuhkan jiwa entrepreneurship bagi siswa. Selain bertujuan
untuk meningkatkan kompetensi siswa, barang dan jasa yang dihasilkan dari kegiatan
teaching factory juga harus dapat diterima oleh masyarakat atau konsumen. Produk
maupun jasa yang dihasilkan harus memiliki kriteria yang layak jual sehingga dapat
menghasilkan nilai tambah untuk sekolah. Keuntungan yang didapatkan dipergunakan
untuk menambah sumber pendapatan untuk membiayai kegiatan pembelajaran di sekolah.
Dengan adanya teaching factory membuat sekolah akan lebih maju.
Guru SMK yang punya wawasan dan terampil dapat menyiapkan lulusannya
kompeten sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh setiap bagian di dunia usaha.
Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai yang direfleksikan
dalam kegiatan berfikir dan bertindak. Kompetensi juga merupakan pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari
dirinya sehingga dia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif dan psikomotor
dengan sebaik-baiknya. Bagi guru yang telah melakukan magang di dunia usaha atau dunia
industri akan terasa bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan atau kelemahan-
kelemahan yang harus dibenahi oleh seorang guru dalam membelajarkan siswa. Program
magang gurulah salah satu untuk menutupi kekurangan dan kelemahan guru tersebut.

Anda mungkin juga menyukai