Anda di halaman 1dari 15

Nama : ANITA OKTOVIA RAHAYU

NIM : 1914401004

Ujian Tengah Semester

Metodologi Penelitian

Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Dosen : Nila Kusumawati

Kelas : DIII Keperawatan

Instruksi:

Jawablah pertanyaan berikut dengan baik

1. Apa saja hal-hal yang perlu ditulis pada latar belakang bab 1, sebutkan minimal 3 hal penting
yang harus ada pada latar belakang secara spesifik? (3 point)

2. Apakah yang dimaksud dengan rumusan masalah? (2 point)

3. Apa perbedaan tujuan umum dan tujuan khusus yang ada pada bab 1? (3 point)

4. Buatlah BAB III untuk tugas karya ilmiah yang sudah kalian kerjakan (92 point)
Jawaban:

1). BAB I

- Latar belakang

- Batasan masalah

- Rumusan masalah

- Tujuan penelitian

- Manfaat studi kasus

Hal penting yang harus ada pada latar belakang

B. Kondisi ideal tentang bagaimana seharusnya suatu keadaan berjalan, bisa ditulis dalam
bentuk visi dan misi yang hendak dicapai.

C. Kondisi faktual tentang keadaan yang benar-benar terjadi saat ini, bisa berupa masalah
sehingga menjadi dasar dibuatnya suatu penelitian atau kegiatan. Kamu bisa memberikan
data atau fakta terkait supaya lebih kredibel, Quipperian.

D. Membahas penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti baik dari negara atau
tempat lain tentang topik terkait.

2). Rumusan masalah adalah suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui
pengumpulan data bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian ini berdasarkan penelitian
menurut tingkat eksplanasi.

3). Tujuan umum adalah tujuan penelitian secara keseluruhan dari yang ingin dicapai
dalam penelitian itu sendiri.

Tujuan khusus adalah tujuan yang lebih spesifik. Umumnya tujuan khusus menggunakan
kata-kata operasional sehingga lebih jelas untuk dicapai.
4.) Hasil Anamnesis Biodata Pasien dengan Ca Ovarium Stadium III di
RSUD Abdul Wahab Sjahranie

IDENTITAS PASIEN PASIEN I


Nama Nn. P
Jenis kelamin Perempuan
Kelamin 13 tahun
Status perkawinan Belum menikah
Pekerjaan Pelajar
Agama Islam
Pendidikan terakhir SD
Alamat Jl. Cut Nyak Dien, Sangatta
Diagnosa medis Ca Ovarium St. III
Nomor Register 01.05.92.61
MRS/Tgl pengkajian 1 Mei 2019
10 Mei 2019
Hasil Riwayat Biodata Pasien dengan Ca Ovarium Stadium III di RSUD Abdul
Wahab Sjahranie

Data Subjektif PASIEN I


Keluhan utama Pasien mengeluh mual muntah
setelah
kemoterapi
Riwayat penyakit Pasien terdiagnosa Ca Ovarium
sekarang sejak 2 bulan yang lalu. Pasien
masuk rumah sakit pada tanggal 1
Mei 2019 dan merupakan pasien
rujukan dari RSUD Kudungga
Sangatta. Keadaan umum lemah,
kesadaran composmentis. Perut
pasien terlihat membesar karena
penumpukkan cairan. Pasien
mengatakan nyeri pada perutnya,
nyeri seperti disayat benda tajam
dan terasa diseluruh lapang
perutnya, skala nyeri 7 dengan
waktu terus menerus. Pasien
mengatakan merasa mual dan
muntah serta kurang nafsu
makan. Setelah menjalani
kemoterapi. Selama sakit pasien
mengalami penurunan berat badan
SMRS 48 kg sekarang menjadi 40
kg. Pasien terlihat lemah dan
aktifitas dibantu oleh keluarga.

Riwayat kesehatan Sebelumnya tidak pernah


dahulu pasien
dirawat di
rumah sakit
Riwayat kesehatan Ibu pasien mengatakan tidak
keluarga ada anggota keluarga lain
yang memiliki penyakit yang
sama
dengan pasien.

ditemukan datadari pengkajian riwayat kesehatan pada pasien I dan pasien II dalam
keluhan utama ditemukan ada persamaan yaitu mual muntah. Pada riwayat penyakit
sekarang pasien I dan pasien II memiliki persamaan mengalami penurunan berat badan
selama sakit. Pada riwayat kesehatan dahulu pasien I sebelumnya tidak pernah masuk
rumah sakit sedangkan pada pasien II sudah pernah dirawat di rumah rumah sakit dengan
diagnosa yang sama. Pada riwayat kesehatan keluarga memiliki persamaan pada pasien I
dan pasien II yaitu anggota keluarga lain tidak ada yang memiliki riwayat penyakit yang
sama dengan pasien.

.
Hasil pengkajian Klien dengan Ca Ovarium Stadium III di RSUD
Abdul Wahab Sjahranie

Observasi PASIEN I
Keadaan umum Posisi pasien supine, pasien
terpasang IVFD, Nasal Kanul,
Drain, dan Kateter Epidural
Kesadaran Kesadaran composmentis dengan
GCS E4V5M6
Pemeriksaan tanda- TD : 110/80 mmHg N :
tanda vital 92x/menit
RR : 20x/menit
T : 36,7oC
Kenyamanan/Nyeri P : Perubahan posisi
Q : seperti disayat benda tajam R :
seluruh lapang perut
S:4
T : Terus menerus
Status Mengendalikan rangsangan defekasi
fungsional/aktivitas (BAB) : skor 2 Mandiri
dan mobilitas Barthel Mengendalikan rangsang
indeks berkemih (BAK) : skor 2
Mandiri
Membersihkan diri (cuci muka, sisir
rambut, sikat gigi) : skor 0 Butuh
pertolongan orang lain
Penggunaan jamban masuk dan
keluar (melepaskan, memakai,
celana, membersihkan, menyiram) :
Skor 1 Perlu bantuan
Makan : Skor 1 perlu ditolong
memotong makanan
Berubah sikap dari berbaring ke
duduk : skor 0 tidak mampu
Berpindah/berjalan: skor 0 tidak
mampu
Memakai Baju : skor 1
sebagian dibantu
Naik turun tangga : skor 0 Tidak
mampu
Mandi : Skor 0 tergantung orang
lain
TOTAL : 7 Ketergantungan Berat

ditemukan data dari pengkajian observasi kedua pasien sama kesadaran compos
mentis, GCS E4 V5 M6, pasien I memiliki masalah nyeri sedangkan pasien II tidak, dan
untuk aktivitas pasien I ketergantungan Berat sedangkan pasien II ketergantungan Ringan.
Tabel 4.4 Hasil Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pasien dengan
Ca Ovarium Stadium III di RSUD Abdul Wahab Sjahranie
Pemeriksaan Pasien terlihat sesak, tidak ada batuk dan
thorak secret. Bentuk dada simetris, irama nafas
sistem teratur, pola nafas normal, tidak ada
pernafasan pernafasan cuping hidung, otot bantu
Pemeriksaan Fisikpernafasan, vocal
Inspeksi PASIEN I dan ekspansi
permitus
A. Pemeriksaan kepala
Palpasi Kulit kepala
paru anterior bersih,dada
dan posterior tidak ada
normal,
Perkusidan leher perkusi ketombe dan tidak suara
sonor, auskultasi ada nafas
lesi.

AuskultasiKepala dan Penyebaran rambut merata berwarna


vesikuler
Pemeriksaan
rambut Pada pemeriksaan inspeksi
hitam, rambut CRTpatah, tidak
mudah
jantung > 2 bercabang,
detik tidak dan ada sianosis.
tidak ada kelainanPada
2. Mata
Inspeksi Mata lengkap,
dan pemeriksaan simetris
palpasi iktus kananteraba
kordis dan

palpasi hangat. kiri.,


Perkusikornea
batas mata
jantungjernih kanan
: Basic dan
jantung
Perkusi kiri.
batas berada di ICSKonjuntiva anemis
II dari lateral dan sklera
ke media linea ,
jantung tidaksinistra, tidak
para sterna ikterik Kelopak
melebar, Pinggang
Auskultasi jantung mata/palepebra tidak linea para
berada di ICS III dari ada
pembengkakan.
sterna kiri, tidak melebar,Adanya reflek
Apeks jantung
berada cahaya
di ICSpada pupillinea
V dari dan bentuk isokor
midclavikula
sinistra,kanan
tidakdan melebar.
kiri, iris Pemeriksaan
kanan kiri
berwarna
auskultasi : bunyihitam, tidak
jantung ada kelainan
I saat auskultasi
3. Hidung Tidak ada pernafasan cuping hidung,
terdengar bunyi jantung normal dan regular,
posisi septum nasal ditengah, lubang
bunyi jantung II : saat auskultasi terdengar
hidung bersih, tidak ada secret,
bunyi jantung normal dan regular, bunyi
tulang hidung dan septum nasi tidak
jantung tambahan : tidak ada bunyi jantung
ada pembengkakan dan tidak ada
tambahan, dan tidak ada kelainan.
Pemeriksaan Inspeksipolip
: Bentuk abdomen bulat dan asites,
4. Mulut & Lidah Keadaan mukosa bibir kering dan
Abdomen terdapat massa pada perut, dan tampak
pucat. Tonsil ukuran normal uvula
Inspeksi bayangan pembuluh darah pada abdomen,
letak simetris ditengah .
Auskultasi
5. Telinga tidak ada luka operasi
Bentuk telinga. sedang, simetris
Palpasi Auskultasi
kanan : peristaltic
dan kiri.25x/menit
Lubang Palpasi
telinga :
Perkusi Tegangbersih, tidak ada serumen berlebih,
nyeri tekan, massa , berfungsi
pendengaran Hepar Lien tidakbaik
dengan ada
6. Leher kelainanKelenjar getah bening tidak teraba,
kelenjar
Ginjal tidak tiroidtekan,
ada nyeri tidaktidak
teraba, posisi
ada asietas.
E. Pemeriksaan Memory Panjang,
trakhea perhatian
letak ditengah dan tidakdapat
ada
Neurologis mengulang, bahasa baik, kongnisi baik,
kelainan
orientasi orang, saraf sensori nyeri tusuk.
Tingkat kesadaran compos mentis. Tanda
rangsangan otak (meningeal sign) :
1. N I (olfaktorius) : penciuman baik, bisa
membedakan bau- bauan.
N II (optikus) : jarak pandang baik
Berdasarkan tabel 4.4 ditemukan data dari pemeriksaan fisik pada pasien I dan
pasien II ditemukan masalah pada pemeriksaan mulut dan faring terdapat masalah bibir
kering dan pucat. Pada pasien I di pemeriksaan mata terdapat masalah konjungtiva anemis
sedangkan pada pemeriksaan abdomen pada pasien I dan pasien II didapatkan hasil
terdapat luka bekas operasi. Pada pasien I terlihat bayangan vena sedangkan pada pasien II
terdapat luka kolostomi.

Tabel 4.6 Hasil Anamnesis Pemeriksaan Penunjang Pasien dengan Ca Ovarium


Stadium III di RSUD Abdul Wahab Sjahranie

Tindakan PASIEN I
Pengkajian spiritual Sering
sebelum sakit
Pengkajian spiritual Kadang-kadang
selama sakit
Pemeriksaan penunjang Tgl : 08/05/2019
Hb : 8,3 g/dl

Tgl : 09/05/2019
Hb : 5,4 g/dl
Hematokrit : 17,5 %
Leukosit : 12,6 Eritrosit
: 2,11 g/dl

Tgl 10/05/2019
Hb : 7,7 g/dl
Leukosit : 9,1
Hematokrit : 23%

Pada tabel 4.7 terdapat persamaan pada kedua pasien tentang jenis terapi yang
didapatkan, yaitu obat yang digunakan untuk proses kemoterapi. Pada pasien I
mendapatkan tambahan terapi Morphin dan Levica untuk mengatasi nyeri yang dirasakan.
Diagnosa Keperawatan
Tabel 4.8 Daftar Diagnosa Keperawatan pada pasien dengan Ca
Ovarium Stadium III di RSUD Abdul Wahab Sjahranie

PASIEN I
No Tanggal
Diagnosa Kep
ditemukan
1. 10/05/2019 Defisit nutrisi b/d kurang asupan
makanan (D.0019)
DS :
Pasien mengatakan nafsu makan
berkurang dan merasa mual muntah
Pasien mengatakan cepat
kenyang saat makan

DO :
Pasien mengalami penurunan
BB 8 kg
Pasien hanya mau makan 2
sendok dari porsi makan yang
sudah sediakan
Antropometri Lila : 17 cm
BB SMRS : 48 kg
BB sekarang : 40 kg TB :
150 cm
Biokimia Hb : 7,7 g/dl
Klinik
KU : lemah Bibir :
kering
Konjungtiva : anemis
Diit : BTKTP
2. 10/05/2019 Nausea b/d efek agen
farmakologis (D.0076)
DS :
Pasien mengeluh mual
Pasien merasa ingin muntah
Pasien mengeluh tidak nafsu makan

DO :
Pasien hanya mau makan 2 sendok
saja dari porsi makan yang sudah
disediakan
Pasien terlihat pucat

TGL
DIAGNOS INTERVENSI
NO DITEMU
KEP KEPERAWATAN
- KAN

1. 10/05/19 Defisit nutrisi 1. 1 Identifikasi status nutrisi


b/d kurang 1. 2 Identifikasi makanan
asupan yang disukai
makanan 1. 3 Beritahu makan sedikit
(D.0019) tapi sering
1. 4 Kolaborasi dengan ahli
gzi untuk pemberian diit
tinggi kalori tinggi
protein

2. 10/05/19 Nausea b/d 2. 1 Identifikasi faktor


efek agen penyebab mual
farmakologis 2. 2 Monitor asupan nutrisi
(D.0076) dan kalori
2. 3 Anjurkan makanan
dalam jumlah kecil
namun sering
2. 4 Kolaborasi

pemberian antiemetik
(bila perlu)
Implementasi Keperawatan

Tabel 4.11 Implementasi keperawatan paisen I dengan Ca Ovarium Stadium


III di RSUD Abdul Wahab Sjahrani Samarinda
N Tanggal Tindakan keperawatan
o / jam
1. 10/05/19 4.1 Mengidentifikasi

lokasi,
08.05 karakteristik, durasi, skala,
kualitas, dan intensitas
nyeri

2. 08.10 4.3 Mengajarkan tehnik


relaksasi
nafas dalam

3. 08.14 1.1 Mengidentifikasi status


nutrisi
pasien

4. 08.18 2.1 Identifikasi faktor


penyebab
mual

5. 08.20 1.1 Mengidentifikasi


makanan
yang disukai pasien
6. 08.21 1.2 Memberi tahu pasien untuk
makan dengan porsi kecil tapi
sering
7. 08.25 1 Memeriksasirkulasi
perifer pasien

mengidentifikasi
8. 08.30 pola
tidur
pasien

mengidentifikasi
9. 08.33

penyebab susah tidur


pada pasien
10. 08.35

6.1 mengidentifikasi
kemampuan beraktifitas
pasien

1. 11/05/19 4.1 mengidentifikasi


lokasi,
08.00 karakteristik, durasi, skala,
kualitas, dan intensitas nyeri
pasien

2. 08.05 4.3 memberitahu keluarga


untuk
melakukan kompres hangat
diarea
yang terasa nyeri
3. 08.10 5.1 mengidentifikasi pola
tidur
pasien

4. 08.12 5.4 menjelaskan pentingnya


tidur
yang cukup selama sakit

5. 08.15 2.2 memonitor asupan nutrisi


dan
kalori

6. 08.17 2.3 menganjurkan makan


dalam
jumlah kecil namun sering

7. 09.20 3.2 memonitor adanya tanda-


tanda
infeksi pada ekstermitas

Evaluasi Keperawatan
Tabel 4.13 Evaluasi Asuhan Keperawatan Pasien I dengan Ca Ovarium
Stadium III di RSUD Abdul Wahab Sjahranie

Diagnosa
No Evaluasi (SOAP) Paraf
Keperawatan
1. Dx 1 : defisit nutrisi S : pasien mengatakan masih merasa mual
b/d kurangnya dan kurang nafsu makan
asupan makanan O : pasien hanya menghabiskan sedikit
makanan yang telah disediakan oleh tim
diit A : masalah defisit nutrisi belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi
Identifikasi status nutrisi
Identifikasi makanan yang disukai
Beritahu makan sdikit tapi sering
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
pemberian diit
DAFTAR PUSTAKA

1. Birrer M. Ovarian Cancer: Targeting the Untargetable. American Society


of Clinical Oncology Educational Book. 2014;34:13-15.
2. Sahil F.M. Penatalaksanaan Kanker Ovarium pada Wanita Usia Mudan
dengan Mempertahankan Fungsi Reproduksi. [Internet]. 1st ed. Medan:
Repository USU; 2007 [cited 17 April 2016]. Available from:
http://www.repository.usu.ac.id
3. Badan Registrasi Kanker. Kanker di Indonesia tahun 2006 Data
Histopatologik. Jakarta: Yayasan Kanker Indonesia; 2006.
4. Coleman R.L., Gerhenson D.M. Neoplastic Disease of The Ovary, in: Katz
V.L., Lentz G.M., Lobo R.A., Gerhenson D.M. Comprehensive
Gynecology. 5th ed. Philadelphia: Mosby Elsevier. 2007.
5. World Health Organization. WHO Classification of Tumours of Female
Reproductive Organ. 4th ed. World Health Organization; 2014.
6. Berek J.S., Natarajan S. Ovarian and Fallopian Tube Cancer, in: Berek $
Novak’s Gynecology. 14th ed. California: Lippincot William & Wilkins.
2007. p: 1457-1531.
7. Copeland L.J. Epithelial Ovarian Cancer, in : Clinical Gynecologic
Oncology. 7th ed. Mosby Elsevier inc. 2007. p: 317-371.
8. Fujin C., Zhongli C., Minshan C., Yingbo C., Zhongping C., Nianji C., et
al.,editors. Buku Ajar Onkologi Klinis. Edisi 2. Jakarta: Badan Penerbit
FK UI; 2013.

Anda mungkin juga menyukai