Animal Husbandr-Wps Office
Animal Husbandr-Wps Office
CONTOH PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA (PKM) PENELITIAN YANG DIDANAI DIKTI
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkanoleh:
BANDAR LAMPUNG
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
RINGKASAN .....................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RINGKASAN
Kiambang (Salvinia molesta) dikenal masyarakat sebagai gulma air.Penggunaan kiambang dalam ransum
itik dapat meningkatkan perkembangan bakteri sekum dan Pembentukan VFA (Volatil Fatty Acid).Lina
(2002) menyatakan penggunaan optimal pada itik pejantan lokal adalah 10%. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut diharapkan dengan persentase yang sama dapat digunakan pada itik betina lokal dan
menghasilkan korelasi positif terhadap produksi dan kualitas telur.
Target yang ingin dicapai dengan diadakannnya penelitian, nantinya diharapkan peternak itik dapat
memanfaatkan Kiambang (Salvinia molesta) sebagai bahan pakan alternatif dalam ransum itik petelur
sehingga dapat menurunkan biaya produksi dan meningkatkan penghasilan peternak.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen (Uji T) dengan 2 perlakuan dan 15 satuan percobaan,
setiapp satuan percobaan terdiri dari 2 ekor itik. Sehingga, penelitian ini menggunakan 60 ekor
itik.Perlakuan:
P1: Ransum itik menggunakan 100% konsentrat yang mengandung protein kasar 18% (Ransum Basal)
P2: Ransum itik menggunakan 90% Ransum basal dan 10 % Kiambang (Salvinia molesta).
Penelitian dilaksanakan selama 5 minggu, dengan minggu pertama sebagai masa adaptasi. Peubah yang
akan diamati adalah:
1. Produksi telur, produksi telur dihitung berdasarkan jumlah produksi baik berdasarkan bobot
maupun jumlah telur yang dihasilkan ditiap perlakuan kemudian data yang diperoleh diuji dengan
menggunakan uji t dengan taraf nyata 5% dan taraf nyata 1%.
2. Kualitas external telur, pengujian kualitas eksternal telur dapat dilakukan dengan specific gravity
dan peneropongan. Parameter yang akan diamati adalah kondisi kulit telur, warna kulit telur, bentuk
telur, dan ukuran telur.
3. Kualitas internal telur, pengujian kualitas internal telur dilakukan di Laboratorium untuk
mengetahui nilai HU (Haught unit) yaitu untuk mengetahui kesegaran telur, menggunakan
peneropongan dan pengukuran dengan mikrometer dan pengujian kualitas kuning telur dengan
membandingkannya dengan warna standar dari kipas warna Roche yolk colour fan.
Pengujian kualitas internal dan eksternal telur dilakukan setiap minggu dengan pengambilan sampel
secara acak dari kedua perlakuan, sehingga dilakukan 4 kali pengujian.
BAB 1 PENDAHULUAN
Itik merupakan ternak unggas penghasil telur yang berpotensial selain peternakan ayam petelur. Di
Indonesia, ternak ini banyak dikembangkan terutama didaerah pedesaan. Manajemen pemeliharan itik
lebih mudah serta tahan terhadap penyakit dari pada ayam petelur. Sehingga peternakan itik lebih
berpotensi untuk dikembangkan.
Hal terpenting dalam pemeliharaan itik selain manajemen dan pembibitan adalah pakan. Pakan adalah
faktor yang sangat penting karena zat-zat dalam pakan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok,
produksi dan reproduksi. Selain itu biaya penyediaan pakan dapat mencapai 60—80% dari total biaya
produksi. Oleh karena itu, pakan harus memperoleh perhatian serius baik dalam segi ketersediaan,
kandungan zat-zat makanan, maupun harganya.
Pakan yang dikonsumsi oleh ternak itik dapat berupa konsentrat maupun pakan berserat. Itik adalah
unggas yang paling tahan terhadap pakan berserat kasar tinggi, hal ini disebabkan itik memiliki
sekum yang berkembang lebih baik dibandingkan ayam.
Salah satu pakan sumber serat yang dapat digunakan adalah gulma tanaman, yaitu Kiambang (Salvinia
molesta). Kiambang banyak dijumpai di permukaan air danau, sunggai ataupun rawa. Populasi tanaman
kiambang sangat melimpah dengan pertumbuhan yang sangat pesat dan tidak terpengaruh degan
musim karena tumbuh di permukaan air.
Besarnya kandungan zat-zat makanan pada tanaman kiambang menurut Fachrudin (2012) cukup tinggi
yakni dengan protein kasar, lemak kasar, dan serat kasar berturut-turut 23,70%, 2,84% dan 24,66 %.
Kiambang (Salvinia molesta) selain tinggi kandungan zat-zat makanan juga memiliki kandungan
betakaroten yang dapat menghasilkan warna kuning telur semakin baik (semakin orange). Warnakuning
telur yang semakin baik tersebut akan meningkatkan kualitas telur karena lebih disukai konsumen.
Penggunaan Kiambang pada persentase 10% dalam Ransum itik pejantan lokal mampu mengoptimalkan
perkembangan bakteri sekum dan penyerapan VFA (Volatile Fatty Acid), sehingga diharapkan dengan
persentase yang sama akan berkorelasi positif terhadap produksi dan kualitas telur itik lokal fase layer,
sehingga tanaman Kiambang (Salvinia molesta) yang selama ini hanya dikenal masyarakat sebagai gulma
air dapat dioptimalkan penggunaannya sebagai bahan pakan untuk itik.
2.1 ItikTegal
Itik Tegal merupakan itik Indian Runner dari jenis itik Jawa (Anas javanicus).Dinamakan itik Tegal karena
berkembang dan banyak dipelihara di Tegal.Itik ini mempunyai karakteristik berbadan langsing dengan
bulu bewarna totol-totol cokelat, atau cokelat muda sampai abu-abu.postur tubuh tegak, dan tinggi
badannya 45—50 cm.
Itik Tegal mulai bertelur umur 22—24 minggu. Apabila dibandingkan dengan produksi itik petelur lokal
lainnya, itik tegal dinilai cukup produktif menghasilkan telur seperti yang tertera pada Tabel 1.
Tabel 1. Kemampuan produksi telur dan berat telur dari beberapa jenis itik petelur lokal
Jenis Itik
Itik Tegal
150-250
65-70
Itik Alabio
130-250
65-70
Itik Bali
153-250
59-65
Ransum merupakan salah satu faktor penentu keberhasil usaha peternakan, karena zat-zat makanan
dalam pakan digunakan untuk memenuhi kehidupan pokok, produksi dan reproduksi.
Pada pemeliharaan itik intensif semua kebutuhan pakan disediakan oleh peternak sehingga pakan yang
tersedia harus memenuhi semua zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh itik.Kebutuhan pakan seekor itik fase
layer adalah 160 gram/hari dengan kebutuhan nutrisi seperti pada tabel 2. (Prasetyo, 2010)
Kebutuhan
Jumlah
2.700
Protein (%)
17-20
Calcium (%)
2,9-3,3
Fosfor (%)
0,6
Class: Filicopsida –
Order: Hydropteridales –
Salvinia molesta adalah tumbuhan yang hidup mengapung pada permukaan air. Biasanya ditemukan di
sawah, kolam, sungai dan saluran-saluran air. Tumbuhan ini dalam bahasa Sunda disebut Kayambang
dan dalam bahasa Jawa disebut Kiambang (Soerjani et al, 1987 dikutip dari Rosani, 2002 ).
Zat Makanan
Kandungan
1. EnergiMetabolisme (kkal/kg)
6. Phospor (%)
7. Lysin (%)
8. Methionin (%)
9. Sistin (%)
2200,00 (1)
23,70 (2)
2,84 (2)
24,66 (2)
1,27 (3)
0,789 (3)
0,611 (3)
0,765 (3)
0,724 (3)
2) Fachrudin (2012)
3) Rosani (2002)
Sebagai pakan unggas, kiambang kaya juga akan karoten sehingga baik untuk meningkatkan kualitas
kuning telur dan kulit telur. Menurut Syahruddin (2006) kiambang dapat diberikan pada ayam broiler
sebanyak 2,5%, broiler finisher 7,5% dan ayam petelur sebanyak 10%. Lina (2002) menyatakan
penggunaan optimal Kiambang untuk perkembangan bakteri sekum dan Pembentukan VFA (Volati Fatty
Acid) pada itik pejantan lokal adalah 10%
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen (Uji T) dengan 2 perlakuan dan 15 satuan percobaan,
setiapp satuan percobaan terdiri dari 2 ekor itik. Sehingga, penelitian ini menggunakan 60 ekor itik.
Perlakuan:
P1: Ransum itik menggunakan 100% konsentrat yang mengandung protein kasar 18% (Ransum Basal)
P2: Ransum itik menggunakan 90% Ransum basal dan 10 % Kiambang (Salvinia molesta).
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di Kandang Jurusan Peternakan,
Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
Poduksi telur
Dihitung jumlah dan bobot produksi telur lalu disimpan dalam boks telur
Eksternal:
Bentuk Telur
Ukuran Telur
Warna kerabang
Tebal kerabang
Ransum Basal
Poduksi telur
Internal:
Haught Unit
Warna Yolk
Indeks Albumen
Indeks Yolk
a. Pemesanan itik Tegal fase layer
Rencana pemesanan ini dilakukan di pembibitan itik milik Bapak Suparlan di daerah Pringsewu.
Tahap awal sebelum itik datang adalah menyiapkan petak-petak kandang.Alat yang dibutuhkan untuk
membuat petak kandang yaitu golok, gergaji paku, dan palu, sedangkan bahan yang digunakan adalah
bambu.Bambu dibelah menjadi bilah-bilah bambu dengan lebar sekitar 3-4 cm.Kemudian bilah-bilah
bambu tersebut dirangkai menjadi petak-petak kandang dengan ukuran 1x1 m sebanyak 60 petak.
c. Persiapan Kandang
Proses persiapan ini meliputi penyiapan alat, bahan, serta membersihkan peralatan dan kandang. Alat
dan bahan yang dibutuhkan yaitu sekam, kapur, desinfektan, tempat makan dan tempat minum, bak air,
ember, baskom, timbangan, dan peralatan penunjang lainnya.Tahap selanjutnya yaitu membersihkan
peralatan dan kandang.Peralatan dicuci dengan detergen dan dibilas dengan larutan desinfektan
(biosid), sedangkan kandang dibersihkan dengan air dan setelah kering disemprot dengan larutan biosid
kemudian dikapuri.Pemberian larutan biosid ditujukan untuk membunuh kuman/bibit penyakit,
sedangkan pangapuran bertujuan untuk memutus siklus hidup kutu dan serangga perusak lantai.Setelah
kering, alas pada petak kandang ditaburi dengan sekam dan melengkapi kandang dengan perlengkapan
lainnya seperti tempat minum, tempat makan, dan lampu.
d. Pencarian pakan
Pakan harus telah tersedia beberapa hari sebelum itik tiba.Pakan yangdigunakan adalah konsentrat itik
fase layer dengan kandungan protein 20% dan tanaman limbah Kiabang.Kiambang dapat diperoleh dari
danau yang terletak di Way Jepara, Kabupaten Lampung timur, sedangkan konsentrat dapat diperoleh di
Poultry shopterdekat.
e. Analisis limbah Kiambang (Salvinia molesta)
Analisis ini dilakuakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas
Pertanian, Universitas Lampung.Analisis ini meliputi analisis proksimat.
f. Penyusunan ransum
Ransum yang digunakan ada 2 jenis, yakni jenis pertama menggunakan 100% konsentrat dengan
kandungn protein kasar 18% (Ransum Basal) dan ransum kedua menggunakan 90% Ransum basal dan
10% Kiambang.
Pemindahan itik ke dalam kandang perlu dilakukan dengan hati-hati agar, jangan sampai diperlakuan
kasar.Setelah itik tiba, diberikan air minum yang telah dicampur dengan vitastess di dalam air
minumnya.
h. Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan selama 5 minggu penelitian dengan minggu pertama dilakukan adaptasi
kandang.Tatalaksana pemeliharaan harian meliputi pemberian pakan dan minum, pengadukan litter dan
pemberian zeolit pada litter, sanitasi kandang, serta pengawasan.
i. Panen
Proses pengumpulan telur itik dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 7.00 sampai dengan 9.00 WIB.
Setelah dipanen, telur dibersihkan dan simpan di tempat yang kering dan dicatat produksi tiap hari
untuk setiap perlakuan.
Pengujian kualitas telur ini dilakukan di Laboratorium Produksi ternak Jurusan Peternakan Fakultas
Pertanian Universitas Lampung.Pengujian kualitas eksternal telur dilakukan dengan specific gravity dan
peneropongan. Parameter yang akan diamati adalah kondisi kulit telur, warna kulit telur, bentuk telur,
dan ukuran telur.Sedangkan pengujian kualitas internal telur menggunakan peneropongan dan
pengukuran dengan micrometer untuk mengetahui nilai HU (Haught unit) yaitu untuk mengetahui
kesegaran telur, dan pengujian kualitas kuning telur menggunakan kipas warna Roche yolk colour fan
k. Analisis Data
Data produksi telur yang diperoleh selama penelitian akan diuji menggunakan metode Uji T
menggunakan perhitungan Analisis sidik ragam dengan taraf nyata 5% dan taraf nyata 1%.
l. Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan akan dibimbing oleh dosen pembimbing dan akan dipresentasikan hasilnya.
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menyusun rancangan biaya sebagai berikut.
No
Jenis Pengeluaran
Biaya (Rp)
1.
Peralatan penunjang
a. Timbangan
b. Kuas Cat
c. Paku
d. Bambu
e. Meteran
120.000,00
25.000,00
25.000,00
30.000,00
35.000,00
Jumlah
830.000,00
2
a. Itik Tegal
b. Konsentrat
c. Kiambang
d. Zeolit
e. Kapur
f. Sekam
g. Desinfektan
h. Vitastress
3.000.000,00
3.017.000,00
68.000,00
90.000,00
50.000,00
120.000,00
100.000,00
120.000,00
Jumlah
6. 565.000,006
Perjalanan
1.000.000,00
500.000,00
800.000,00
Jumlah
1.900.000,00
Lain lain
e. Pembuatan laporan
900.000,00
300.000,00
800.000,00
800.000,00
50.000,00
Jumlah
2.850.000,00
Total Pengeluaran
12.145.000,00
Jenis Kegiatan
Bulan I
Bulan II
Bulan III
4
Persiapan dan pembuatan kandang
Panen
Pembuatan laporan
DAFTAR PUSTAKA
Fachrudin, R. 2012. Evaluasi Kandungan Zat-zat Makanan Kiambang (Salvinia molesta) di Waduk Tegi
Kecamatan Air Naningan Kabupaten Tanggamus.Skripsi. Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian,
Universitas Lampung
Lina,A. 2002.Kadar VFA dan Total Bakteri Pada Sekum Itik Lokal Jantan yang Diberi Beberapa Taraf
Kayambang (Salvinia molesta) Dalam Ransumnya.Skripsi Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak,
Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Bogor: IPB
Nova, Khaira, Tintin Kurtini, Rr Riyanti. Manajemen Usaha Ternak Unggas. Bandar Lampung: Universitas
Lampung
Rosani, U., 2002. Performa itik lokal jantan umur 4-8 minggu dengan pemberian kayambang (Salvinia
molesta) dalam ransumnya.Skripsi Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor. Bogor: IPB
Setiowati, A. N, 2001. Pengukuran retensi nitrogen dan energy metabolis kayambang (Salvinia molesta)
pada itik lokal.Skripsi Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan Institut Pertanian
Bogor. Bogor: IPB
Soerjani, M., A. J. G. H. Kostermans, G. Tjitrosoepomo, and Editor. 1987. Weeds of Rice in Indonesia.
Bogor: Balai Pustaka
A. Identitas Diri
1
Nama Lengkap
Nia Yuliyanti
Jenis Kelamin
Perempuan (P)
Program Studi
Peternakan
NIM
1114141054
niayuliyanti@gmail.com
No Telepon/HP
085758736418
B. Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
Nama Institusi
Jurusan
IPA
Tahun Masuk-Lulus
1999-2005
2005-2008
2008-2011
No
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)
No
Jenis Penghargaan
Tahun
2005
Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
Nama Lengkap
Ayu Astuti
Jenis Kelamin
Perempuan (P)
Program Studi
Peternakan
NIM
1114141012
Aiu.odong@gmail.com
No Telepon/HP
085658969707
B. Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
Nama Institusi
Jurusan
IPA
Tahun Masuk-Lulus
1999-2005
2005-2008
2008-2011
C. Permakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)
No
Jenis Penghargaan
Tahun
Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Perempuan (P)
Program Studi
Peternakan
NIM
1114141041
jmarthika@yahoo.co.id
No Telepon/HP
085380140967
B. Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
Nama Institusi
Jurusan
IPA
Tahun Masuk-Lulus
1999-2005
2005-2008
2008-2011
No
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)
No
Jenis Penghargaan
Tahun
Biodata Anggota 3
A. Identitas Diri
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Laki-laki (L)
Program Studi
Peternakan
NIM
1114141041
5
Tempat dan Tanggal Lahir
indracapjempol@gmail.com
No Telepon/HP
085768213596
B. Riwayat Pendidikan
SD
SMP
SMA
Nama Institusi
SD 4 Rejosari Natar
Jurusan
IPA
Tahun Masuk-Lulus
2000-2006
2006-2009
2009-2012
No
2013
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)
No
Jenis Penghargaan
Tahun
2011
2012
Lampiran2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Keterangan
Timbangan
1 buah
120.000,00
120.000,00
Kuas Cat
2 buah
50.000,00
25.000,00
Pengapuran kandang
Paku
1 kg
25.000,00
25.000,00
30 batang
600.000,00
30.000,00
Meteran
1 buah
35.000,00
35.000,00
Jumlah
830.000,00
Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Keterangan
Itik Tegal
60 ekor
3.000.000,00
50.000,00
Satuan percobaan
Konsentrat
431 kg
3.017.000,00
7.000,00
Ransum basal
Kiambang
68 kg
68.000,00
1000,00
Ransum penguji
Zeolit
15 kg
90.000,00
6000,00
Kapur
5 bungkus
50.000,00
10.000,00
pengapuran
Sekam
20 karung
120.000,00
6.000,00
Litter kandang
Desinfektan
2 botol
100.000,00
50.000,00
Sanitasi kandang
Vitastress
20 kotak
120.000,00
6.000,00
Anti stress
Jumlah
6. 565.000,00
3. Perjalanan
Material
Justifikasi Perjalanan
Kuantitas
2 kali
1.000.000,00
500.000,00
1 kali
500.000,00
500.000,00
4 kali
400.000,00
100.000,00
jumlah
1.900.000,00
4. Lain-lain
Material
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Keterangan
3 bulan
900.000,00
300.000,00
1 kali
300.000,00
300.000,00
Analisis dilakukan di Lab. Nutrisi Makanan Ternak, Universitas lampung, analisis meliputi Kadar Air,
Kadar Protein, Serat Kasar, Abu dan Lemak
4 kali
800.000,00
200.000,00
Analisis meliputi Pengukuran tebal Kerabang, warna kerabang, lebar rongga udara, bentuk dan ukuran
telur
4 kali
800.000,00
200.000,00
Analisis meliputi Penilaian Haught Unit, Warna Yolk, Ph, Indeks Yolk dan Albumen
Pembuatan laporan
1 buah
50.000,00
50.000,00
2.850.000,00
No
Nama/NIM
Program Studi
Bidang Ilmu
Alokasi Waktu
(Jam/Minggu)
Uraian Tugas
Peternakan
Peternakan
24
Peternakan
Peternakan
20
Peternakan
Peternakan
20
Peternakan
Peternakan
20
Agroteknologi
Agroteknologi
20
Comments
Image
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena
mengandung zat-zat makanan yang lengkap dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral,
dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Nilai gizinya yang tinggi juga menyebabkan susu
merupakan medium yang sangat disukai oleh mikrooganisme untuk pertumbuhan dan
perkembangannya sehingga dalam waktu yang sangat singkat susu menjadi tidak layak dikonsumsi bila
tidak ditangani secara benar. Mikroorganisme yang berkembang didalam susu selain menyebabkan susu
menjadi rusak juga membahayakan kesehatan masyarakat sebagai konsumen akhir. Disamping itu
penanganan susu yang benar juga dapat menyebabkan daya simpan susu menjadi singkat, harga jual
murah yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi pendapatan peternak sebagai produsen susu.
Kerusakan pada susu disebabkan oleh terbentuknya asam laktat sebagai hasil fermentasi laktosa oleh
koli. Fermentasi oleh bakteri ini
READ MORE
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Telur merupakan bahan pangan yang sempurna yakni
merupakan bahan pangan hasil ternak unggas yang memiliki sumber protein hewani yang memiliki rasa
yang lezat, mudah dicerna dan begizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya relatif
murah. Dalam perkembangannya, telah banyak dilakukan teknik pengolahan telur untuk meningkatkan
daya tahan serta kesukaan konsumen selain itu, pemanfaatan telur sebagai bahan pangan tidak hanya
melalui pola konsumsi langsung tetapi juga digunakan dalam berbagai produk olahan pangan, misalnya
kue, saus, puding, mayonaise, cake, salad, dan lain-lain. Telur dapat berfungsi untuk meningkatkan
volume dan memperbaiki kecerahan dan memberi warna kilap pada produk olahan pangan,
mengandung nutrisi, dan membentuk tekstur yang halus pada adonan. Selain itu, dalam pengolahan
pangan, protein putih telur memberikan sifat sebagai pembentukan busa dan juga mampu mengikat
berbagai bahan dasar panggan l
READ MORE
Image
READ MORE
Powered by Blogger
NIA
Indonesia
VISIT PROFILE
READ MORE
BAB VIII. ESTRUS DAN SIKLUS ESTRUS 8.1 Pendahuluan 8.1.1 Deskripsi Pada bab ini akan dibahas
tentang (1) estrus pada ternak; (2) fase-fase siklus estrus; (3) pengaturan hormonal pada siklus estrus;
(4) siklus estrus pada berbagai ternak; (5) estrus postpartus pada sapi. 8.1.2 Relevansi Sistem
repro hewan betina pada umumnya menampakkan perubahan-perubahan yang teratur setelah hewan
betina mengalami pubertas. Pada kondisi ini, siklus repro telah siap dimulai. Dalam siklus estrus selalu
melibatkan organ-organ repro dan diatur oleh hormon-hormon repro. Oleh karena itu, pemahaman
pada bab-bab selanjutnya akan mempermudah dalam mengikuti materi pada bab ini. 8.1.3 Tujuan
instruksional khusus Tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai pada bab ini adalah agar
mahasiswa mampu: (1) Menjelaskan pengertian estrus pada ternak; (2) Membedakan fase-fase
estrus pada siklus estrus; (3) Memahami pengaturan hormonal pada
READ MORE
HORMON-HORMON REPRODUKSI
Image
BAB V. HORMON-HORMON REPRODUKSI 5.1 Pendahuluan 5.1.1 Deskripsi Pada bab “Hormon-hormon
Reproduksi” ini akan dibahas tentang (1) definisi, klasifikasi, dan fungsi hormon-hormon reproduksi; (2)
pengaturan sekresi hormon-hormon reproduksi. 5.1.2 Relevansi Proses reproduksi merupakan
fungsi tubuh yang secara fisiologik tidak vital bagi kehidupan individual tetapi sangat penting bagi
kelanjutan keturunan suatu makhluk hidup. Fungsi reproduksi baru bisa berlangsung sesudah hewan
ternak mencapai masa pubertas dan diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon-hormon yang
dihasilkannya. Hampir pada semua individu, peristiwa reproduksi merupakan mata rantai yang saling
tergantung serta merupakan reaksi-reaksi yang siklik dan saling mengontrol. Suatu peristiwa pada siklus
reproduksi merupakan produk seluruh fenomena yang semuanya harus terjadi dalam rentetan waktu
yang tepat. Untuk dapat memahami tentang pengaruh hormon yang kompleks maka diharuskan unt
READ MORE
Archive
Report abuse