Anda di halaman 1dari 44

ANIMAL HUSBANDRY UNIVERSITY OF LAMPUNG

CONTOH PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA (PKM) PENELITIAN YANG DIDANAI DIKTI

October 15, 2015

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENGARUHPEMBERIAN KIAMBANG (Salvinia molesta) TERHADAP PRODUKTIFITAS DAN KUALITAS TELUR


ITIK TEGAL FASE LAYER

BIDANG KEGIATAN:

PKM PENELITIAN

Diusulkanoleh:

Nia Yuliyanti 1114141054/ 2011

Ayu Astuti 1114141012/2011

Jenny Marthika Sari 1114141041/ 2011

Indra Cahya A rdi Perdana 1214141041/2012

Deva Aziz Nanda Martin 1214121052/2012


UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................................ii

DAFTAR ISI ..........................................................................................................iii

RINGKASAN .....................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................3

BAB III METODE PENELITIAN...... ...............................................................5

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ....................................................9

4.1. Anggaran Biaya ...........................................................................................9

4.2. Jadwal Kegiatan .........................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

RINGKASAN

Kiambang (Salvinia molesta) dikenal masyarakat sebagai gulma air.Penggunaan kiambang dalam ransum
itik dapat meningkatkan perkembangan bakteri sekum dan Pembentukan VFA (Volatil Fatty Acid).Lina
(2002) menyatakan penggunaan optimal pada itik pejantan lokal adalah 10%. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut diharapkan dengan persentase yang sama dapat digunakan pada itik betina lokal dan
menghasilkan korelasi positif terhadap produksi dan kualitas telur.

Target yang ingin dicapai dengan diadakannnya penelitian, nantinya diharapkan peternak itik dapat
memanfaatkan Kiambang (Salvinia molesta) sebagai bahan pakan alternatif dalam ransum itik petelur
sehingga dapat menurunkan biaya produksi dan meningkatkan penghasilan peternak.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen (Uji T) dengan 2 perlakuan dan 15 satuan percobaan,
setiapp satuan percobaan terdiri dari 2 ekor itik. Sehingga, penelitian ini menggunakan 60 ekor
itik.Perlakuan:

P1: Ransum itik menggunakan 100% konsentrat yang mengandung protein kasar 18% (Ransum Basal)

P2: Ransum itik menggunakan 90% Ransum basal dan 10 % Kiambang (Salvinia molesta).

Penelitian dilaksanakan selama 5 minggu, dengan minggu pertama sebagai masa adaptasi. Peubah yang
akan diamati adalah:

1. Produksi telur, produksi telur dihitung berdasarkan jumlah produksi baik berdasarkan bobot
maupun jumlah telur yang dihasilkan ditiap perlakuan kemudian data yang diperoleh diuji dengan
menggunakan uji t dengan taraf nyata 5% dan taraf nyata 1%.

2. Kualitas external telur, pengujian kualitas eksternal telur dapat dilakukan dengan specific gravity
dan peneropongan. Parameter yang akan diamati adalah kondisi kulit telur, warna kulit telur, bentuk
telur, dan ukuran telur.
3. Kualitas internal telur, pengujian kualitas internal telur dilakukan di Laboratorium untuk
mengetahui nilai HU (Haught unit) yaitu untuk mengetahui kesegaran telur, menggunakan
peneropongan dan pengukuran dengan mikrometer dan pengujian kualitas kuning telur dengan
membandingkannya dengan warna standar dari kipas warna Roche yolk colour fan.

Pengujian kualitas internal dan eksternal telur dilakukan setiap minggu dengan pengambilan sampel
secara acak dari kedua perlakuan, sehingga dilakukan 4 kali pengujian.

BAB 1 PENDAHULUAN

Itik merupakan ternak unggas penghasil telur yang berpotensial selain peternakan ayam petelur. Di
Indonesia, ternak ini banyak dikembangkan terutama didaerah pedesaan. Manajemen pemeliharan itik
lebih mudah serta tahan terhadap penyakit dari pada ayam petelur. Sehingga peternakan itik lebih
berpotensi untuk dikembangkan.

Hal terpenting dalam pemeliharaan itik selain manajemen dan pembibitan adalah pakan. Pakan adalah
faktor yang sangat penting karena zat-zat dalam pakan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok,
produksi dan reproduksi. Selain itu biaya penyediaan pakan dapat mencapai 60—80% dari total biaya
produksi. Oleh karena itu, pakan harus memperoleh perhatian serius baik dalam segi ketersediaan,
kandungan zat-zat makanan, maupun harganya.

Pakan yang dikonsumsi oleh ternak itik dapat berupa konsentrat maupun pakan berserat. Itik adalah
unggas yang paling tahan terhadap pakan berserat kasar tinggi, hal ini disebabkan itik memiliki
sekum yang berkembang lebih baik dibandingkan ayam.

Salah satu pakan sumber serat yang dapat digunakan adalah gulma tanaman, yaitu Kiambang (Salvinia
molesta). Kiambang banyak dijumpai di permukaan air danau, sunggai ataupun rawa. Populasi tanaman
kiambang sangat melimpah dengan pertumbuhan yang sangat pesat dan tidak terpengaruh degan
musim karena tumbuh di permukaan air.
Besarnya kandungan zat-zat makanan pada tanaman kiambang menurut Fachrudin (2012) cukup tinggi
yakni dengan protein kasar, lemak kasar, dan serat kasar berturut-turut 23,70%, 2,84% dan 24,66 %.
Kiambang (Salvinia molesta) selain tinggi kandungan zat-zat makanan juga memiliki kandungan
betakaroten yang dapat menghasilkan warna kuning telur semakin baik (semakin orange). Warnakuning
telur yang semakin baik tersebut akan meningkatkan kualitas telur karena lebih disukai konsumen.

Penggunaan Kiambang pada persentase 10% dalam Ransum itik pejantan lokal mampu mengoptimalkan
perkembangan bakteri sekum dan penyerapan VFA (Volatile Fatty Acid), sehingga diharapkan dengan
persentase yang sama akan berkorelasi positif terhadap produksi dan kualitas telur itik lokal fase layer,
sehingga tanaman Kiambang (Salvinia molesta) yang selama ini hanya dikenal masyarakat sebagai gulma
air dapat dioptimalkan penggunaannya sebagai bahan pakan untuk itik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ItikTegal

Itik Tegal merupakan itik Indian Runner dari jenis itik Jawa (Anas javanicus).Dinamakan itik Tegal karena
berkembang dan banyak dipelihara di Tegal.Itik ini mempunyai karakteristik berbadan langsing dengan
bulu bewarna totol-totol cokelat, atau cokelat muda sampai abu-abu.postur tubuh tegak, dan tinggi
badannya 45—50 cm.

Itik Tegal mulai bertelur umur 22—24 minggu. Apabila dibandingkan dengan produksi itik petelur lokal
lainnya, itik tegal dinilai cukup produktif menghasilkan telur seperti yang tertera pada Tabel 1.

Tabel 1. Kemampuan produksi telur dan berat telur dari beberapa jenis itik petelur lokal

Jenis Itik

Jumlah Telur (butir/tahun)

Bobot Telur (gram/butir)

Itik Tegal

150-250
65-70

Itik Alabio

130-250

65-70

Itik Bali

153-250

59-65

Sumber: Nova K (2003)

2.2 Ransum itik

Ransum merupakan salah satu faktor penentu keberhasil usaha peternakan, karena zat-zat makanan
dalam pakan digunakan untuk memenuhi kehidupan pokok, produksi dan reproduksi.

Pada pemeliharaan itik intensif semua kebutuhan pakan disediakan oleh peternak sehingga pakan yang
tersedia harus memenuhi semua zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh itik.Kebutuhan pakan seekor itik fase
layer adalah 160 gram/hari dengan kebutuhan nutrisi seperti pada tabel 2. (Prasetyo, 2010)

Tabel 2. Angka kebutuhan gizi itik fase layer

Kebutuhan

Jumlah

Energi Metabolis (kkal)

2.700

Protein (%)

17-20

Calcium (%)

2,9-3,3

Fosfor (%)
0,6

Sumber: Prasetyo, 2010

2.3 Kiambang (Salvinia molesta)

Kingdom: Plantae – Plants

Subkingdom: Tracheobionta – Vascular plants

Division: Pteridophyta – Ferns

Class: Filicopsida –

Order: Hydropteridales –

Family: Salviniaceae– Floating Fern family

Genus: Salvinia Séguier – watermoss

Species: Salvinia molesta Mitchell – kariba-weed

Sumber : USDA (2002)

Salvinia molesta adalah tumbuhan yang hidup mengapung pada permukaan air. Biasanya ditemukan di
sawah, kolam, sungai dan saluran-saluran air. Tumbuhan ini dalam bahasa Sunda disebut Kayambang
dan dalam bahasa Jawa disebut Kiambang (Soerjani et al, 1987 dikutip dari Rosani, 2002 ).

Tabel 1. Kandungan Nutrisi Salvinia molesta

Zat Makanan

Kandungan

1. EnergiMetabolisme (kkal/kg)

2. Protein Kasar (%)

3. Lemak Kasar (%)

4. Serat Kasar (%)


5. Kalsium (%)

6. Phospor (%)

7. Lysin (%)

8. Methionin (%)

9. Sistin (%)

2200,00 (1)

23,70 (2)

2,84 (2)

24,66 (2)

1,27 (3)

0,789 (3)

0,611 (3)

0,765 (3)

0,724 (3)

Sumber : 1) Setiowati (2001)

2) Fachrudin (2012)

3) Rosani (2002)

Sebagai pakan unggas, kiambang kaya juga akan karoten sehingga baik untuk meningkatkan kualitas
kuning telur dan kulit telur. Menurut Syahruddin (2006) kiambang dapat diberikan pada ayam broiler
sebanyak 2,5%, broiler finisher 7,5% dan ayam petelur sebanyak 10%. Lina (2002) menyatakan
penggunaan optimal Kiambang untuk perkembangan bakteri sekum dan Pembentukan VFA (Volati Fatty
Acid) pada itik pejantan lokal adalah 10%

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen (Uji T) dengan 2 perlakuan dan 15 satuan percobaan,
setiapp satuan percobaan terdiri dari 2 ekor itik. Sehingga, penelitian ini menggunakan 60 ekor itik.

Perlakuan:

P1: Ransum itik menggunakan 100% konsentrat yang mengandung protein kasar 18% (Ransum Basal)

P2: Ransum itik menggunakan 90% Ransum basal dan 10 % Kiambang (Salvinia molesta).

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2014 di Kandang Jurusan Peternakan,
Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

3.3 Tahap Pelaksanaan

Poduksi telur

Dihitung jumlah dan bobot produksi telur lalu disimpan dalam boks telur

Uji Kualitas Eksternal dan Internal Telur

Eksternal:

Bentuk Telur

Ukuran Telur

Warna kerabang

Tebal kerabang

Lebar Rongga Udara

Ransum Basal

Itik tegal fase layer


Ransum basal 90 % + Kiambang 10 %

Poduksi telur

Internal:

Haught Unit

Warna Yolk

Indeks Albumen

Indeks Yolk
a. Pemesanan itik Tegal fase layer

Rencana pemesanan ini dilakukan di pembibitan itik milik Bapak Suparlan di daerah Pringsewu.

b. Pembuatan Petak Kandang

Tahap awal sebelum itik datang adalah menyiapkan petak-petak kandang.Alat yang dibutuhkan untuk
membuat petak kandang yaitu golok, gergaji paku, dan palu, sedangkan bahan yang digunakan adalah
bambu.Bambu dibelah menjadi bilah-bilah bambu dengan lebar sekitar 3-4 cm.Kemudian bilah-bilah
bambu tersebut dirangkai menjadi petak-petak kandang dengan ukuran 1x1 m sebanyak 60 petak.

c. Persiapan Kandang

Proses persiapan ini meliputi penyiapan alat, bahan, serta membersihkan peralatan dan kandang. Alat
dan bahan yang dibutuhkan yaitu sekam, kapur, desinfektan, tempat makan dan tempat minum, bak air,
ember, baskom, timbangan, dan peralatan penunjang lainnya.Tahap selanjutnya yaitu membersihkan
peralatan dan kandang.Peralatan dicuci dengan detergen dan dibilas dengan larutan desinfektan
(biosid), sedangkan kandang dibersihkan dengan air dan setelah kering disemprot dengan larutan biosid
kemudian dikapuri.Pemberian larutan biosid ditujukan untuk membunuh kuman/bibit penyakit,
sedangkan pangapuran bertujuan untuk memutus siklus hidup kutu dan serangga perusak lantai.Setelah
kering, alas pada petak kandang ditaburi dengan sekam dan melengkapi kandang dengan perlengkapan
lainnya seperti tempat minum, tempat makan, dan lampu.

d. Pencarian pakan

Pakan harus telah tersedia beberapa hari sebelum itik tiba.Pakan yangdigunakan adalah konsentrat itik
fase layer dengan kandungan protein 20% dan tanaman limbah Kiabang.Kiambang dapat diperoleh dari
danau yang terletak di Way Jepara, Kabupaten Lampung timur, sedangkan konsentrat dapat diperoleh di
Poultry shopterdekat.
e. Analisis limbah Kiambang (Salvinia molesta)

Analisis ini dilakuakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas
Pertanian, Universitas Lampung.Analisis ini meliputi analisis proksimat.

f. Penyusunan ransum

Ransum yang digunakan ada 2 jenis, yakni jenis pertama menggunakan 100% konsentrat dengan
kandungn protein kasar 18% (Ransum Basal) dan ransum kedua menggunakan 90% Ransum basal dan
10% Kiambang.

g. Pemindahan itik ke kandang

Pemindahan itik ke dalam kandang perlu dilakukan dengan hati-hati agar, jangan sampai diperlakuan
kasar.Setelah itik tiba, diberikan air minum yang telah dicampur dengan vitastess di dalam air
minumnya.

h. Pemeliharaan

Pemeliharaan dilakukan selama 5 minggu penelitian dengan minggu pertama dilakukan adaptasi
kandang.Tatalaksana pemeliharaan harian meliputi pemberian pakan dan minum, pengadukan litter dan
pemberian zeolit pada litter, sanitasi kandang, serta pengawasan.

i. Panen

Proses pengumpulan telur itik dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 7.00 sampai dengan 9.00 WIB.
Setelah dipanen, telur dibersihkan dan simpan di tempat yang kering dan dicatat produksi tiap hari
untuk setiap perlakuan.

j. Pengujian Kualitas External dan Internal Telur

Pengujian kualitas telur ini dilakukan di Laboratorium Produksi ternak Jurusan Peternakan Fakultas
Pertanian Universitas Lampung.Pengujian kualitas eksternal telur dilakukan dengan specific gravity dan
peneropongan. Parameter yang akan diamati adalah kondisi kulit telur, warna kulit telur, bentuk telur,
dan ukuran telur.Sedangkan pengujian kualitas internal telur menggunakan peneropongan dan
pengukuran dengan micrometer untuk mengetahui nilai HU (Haught unit) yaitu untuk mengetahui
kesegaran telur, dan pengujian kualitas kuning telur menggunakan kipas warna Roche yolk colour fan

k. Analisis Data

Data produksi telur yang diperoleh selama penelitian akan diuji menggunakan metode Uji T
menggunakan perhitungan Analisis sidik ragam dengan taraf nyata 5% dan taraf nyata 1%.

l. Penyusunan Laporan

Penyusunan laporan akan dibimbing oleh dosen pembimbing dan akan dipresentasikan hasilnya.
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Rancangan Biaya

Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menyusun rancangan biaya sebagai berikut.

No

Jenis Pengeluaran

Biaya (Rp)

1.

Peralatan penunjang

a. Timbangan

b. Kuas Cat

c. Paku

d. Bambu

e. Meteran

120.000,00

25.000,00

25.000,00

30.000,00

35.000,00

Jumlah

830.000,00
2

Biaya Habis Pakai

a. Itik Tegal

b. Konsentrat

c. Kiambang

d. Zeolit

e. Kapur

f. Sekam

g. Desinfektan

h. Vitastress

3.000.000,00

3.017.000,00

68.000,00

90.000,00

50.000,00

120.000,00

100.000,00

120.000,00

Jumlah

6. 565.000,006

Perjalanan

a. Transportasi pengangkutan pakan

b. Transportasi pengangkutan itik


c. Transportasi pengumpulan bahan penunjang

1.000.000,00

500.000,00

800.000,00

Jumlah

1.900.000,00

Lain lain

a. Sewa kandang litter

b. Administrasi analisis proksimat

c. Administrasi Uji Kualitas eksternal telur

d. Administrasi Uji Kualitas Internal telur

e. Pembuatan laporan

900.000,00

300.000,00

800.000,00

800.000,00

50.000,00
Jumlah

2.850.000,00

Total Pengeluaran

12.145.000,00

4.2 Jadwal Kegiatan

Adapun rencana jadwal kegiatan ini adalah sebagai berikut.s

Jenis Kegiatan

Bulan I

Bulan II

Bulan III

4
Persiapan dan pembuatan kandang

Pencarian bahan pakan


Pemesanan itik

Analisis kandungan nutrisi limbah Kiambang (Salvinia molesta)


Penyusunan ransum

Persiapan pemeliharaan dan adaptasi itik


Pemeliharaan

Panen

Pengujian kualitas eksternal telur

Pengujian kualitas internal telur


Analisis data produksi

Pembuatan laporan

Presentasi hasil penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Fachrudin, R. 2012. Evaluasi Kandungan Zat-zat Makanan Kiambang (Salvinia molesta) di Waduk Tegi
Kecamatan Air Naningan Kabupaten Tanggamus.Skripsi. Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian,
Universitas Lampung
Lina,A. 2002.Kadar VFA dan Total Bakteri Pada Sekum Itik Lokal Jantan yang Diberi Beberapa Taraf
Kayambang (Salvinia molesta) Dalam Ransumnya.Skripsi Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak,
Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Bogor: IPB

Nova, Khaira, Tintin Kurtini, Rr Riyanti. Manajemen Usaha Ternak Unggas. Bandar Lampung: Universitas
Lampung

Rosani, U., 2002. Performa itik lokal jantan umur 4-8 minggu dengan pemberian kayambang (Salvinia
molesta) dalam ransumnya.Skripsi Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor. Bogor: IPB

Setiowati, A. N, 2001. Pengukuran retensi nitrogen dan energy metabolis kayambang (Salvinia molesta)
pada itik lokal.Skripsi Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan Institut Pertanian
Bogor. Bogor: IPB

Soerjani, M., A. J. G. H. Kostermans, G. Tjitrosoepomo, and Editor. 1987. Weeds of Rice in Indonesia.
Bogor: Balai Pustaka

USDA. 2002. Classification Salvinia molesta Michell,


http://plants.usda.gov/classification/output_report.cgi?SAM05. Diakses pada 12 September 2013

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota

Biodata Ketua Pelaksana

A. Identitas Diri

1
Nama Lengkap

Nia Yuliyanti

Jenis Kelamin

Perempuan (P)

Program Studi

Peternakan

NIM

1114141054

Tempat dan Tanggal Lahir

Way Jepara, 01 Mei 1993

E-Mail

niayuliyanti@gmail.com

No Telepon/HP

085758736418

B. Riwayat Pendidikan

SD

SMP
SMA

Nama Institusi

SD Negeri 1 Sumur Bandung

SMP Negeri 1 Way Jepara

SMA Negeri 1 Way Jepara

Jurusan

IPA

Tahun Masuk-Lulus

1999-2005

2005-2008

2008-2011

C. Permakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No

Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)
No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

Juara III LCT Matematika tingkat Kecamatan

Panitia Pelaksana Perayaan Hardiknas

2005

Biodata Anggota 1

A. Identitas Diri

Nama Lengkap

Ayu Astuti

Jenis Kelamin

Perempuan (P)

Program Studi

Peternakan

NIM

1114141012

Tempat dan Tanggal Lahir


Bandar Jaya, 6 Mei 1993

E-Mail

Aiu.odong@gmail.com

No Telepon/HP

085658969707

B. Riwayat Pendidikan

SD

SMP

SMA

Nama Institusi

SD Kristen No 3 Bandar Jaya

SMP Negeri 3 Bandar Jaya

SMA Negeri 1 Terbanggi Besar

Jurusan

IPA

Tahun Masuk-Lulus

1999-2005

2005-2008

2008-2011
C. Permakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No

Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)

No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

Biodata Anggota 2

A. Identitas Diri

1
Nama Lengkap

Jenny Marthika Sari

Jenis Kelamin

Perempuan (P)

Program Studi

Peternakan

NIM

1114141041

Tempat dan Tanggal Lahir

Bandar Lampung, 14 Maret 1993

E-Mail

jmarthika@yahoo.co.id

No Telepon/HP

085380140967

B. Riwayat Pendidikan

SD

SMP
SMA

Nama Institusi

SD Fransiskus 1 Tanjung Karang

SMP Al-Kautsar Bandar Lampung

SMA Negeri 1 Petanahan

Jurusan

IPA

Tahun Masuk-Lulus

1999-2005

2005-2008

2008-2011

C. Permakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No

Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)
No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

Biodata Anggota 3

A. Identitas Diri

Nama Lengkap

Indra Cahya Ardi P

Jenis Kelamin

Laki-laki (L)

Program Studi

Peternakan

NIM

1114141041

5
Tempat dan Tanggal Lahir

Jakarta, 21 April 1995

E-Mail

indracapjempol@gmail.com

No Telepon/HP

085768213596

B. Riwayat Pendidikan

SD

SMP

SMA

Nama Institusi

SD 4 Rejosari Natar

SLTP PGRI 1 Natar

SMA Negeri 1 Natar

Jurusan

IPA

Tahun Masuk-Lulus

2000-2006

2006-2009
2009-2012

C. Permakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No

Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

Seminar Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan

Nutrisi dan Teknologi Pakan Untuk Peternakan Berkelanjutan

2013

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau institusi lainnya)

No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

Peserta Olimpiade MTQ Se-Lampung di Polinela

Politeknik Negeri Lampung

2011

Keluarga Muda Terbaik acara Holiday Award

UKM-BIROHMAH Universitas Lampung

2012
Lampiran2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang

Material

Justifikasi Pemakaian

Kuantitas

Harga Satuan (Rp)

Keterangan

Timbangan

1 buah

120.000,00

120.000,00

Penimbangan bobot telur

Kuas Cat

2 buah

50.000,00

25.000,00

Pengapuran kandang

Paku

1 kg

25.000,00

25.000,00

Pembuatan petak kandang


Bambu

30 batang

600.000,00

30.000,00

Pembuatan petak kandang

Meteran

1 buah

35.000,00

35.000,00

Pembuatan petak kandang

Jumlah

830.000,00

2. Bahan Habis Pakai

Material

Justifikasi Pemakaian

Kuantitas

Harga Satuan (Rp)

Keterangan

Itik Tegal

60 ekor
3.000.000,00

50.000,00

Satuan percobaan

Konsentrat

431 kg

3.017.000,00

7.000,00

Ransum basal

Kiambang

68 kg

68.000,00

1000,00

Ransum penguji

Zeolit

15 kg

90.000,00

6000,00

Netralisis amoniak kandang

Kapur

5 bungkus

50.000,00

10.000,00

pengapuran

Sekam

20 karung
120.000,00

6.000,00

Litter kandang

Desinfektan

2 botol

100.000,00

50.000,00

Sanitasi kandang

Vitastress

20 kotak

120.000,00

6.000,00

Anti stress

Jumlah

6. 565.000,00

3. Perjalanan

Material

Justifikasi Perjalanan

Kuantitas

Harga Satuan (Rp)


Keterangan

Transportasi pengangkutan pakan

2 kali

1.000.000,00

500.000,00

Jarak kandang dengan poltry shop terdekat ± 15 km,

Jarak Danau tempat pengambilan Kiambang ± 120 kg

Transportasi pengangkutan itik

1 kali

500.000,00

500.000,00

Itik dibeli dari Kecamatan Pringsewu ± 40 Km

Transportasi pengumpulan bahan penunjang

4 kali

400.000,00

100.000,00

Pembelian peralatan penunjang di tokoterdekat

jumlah

1.900.000,00

4. Lain-lain

Material
Justifikasi Pemakaian

Kuantitas

Harga Satuan (Rp)

Keterangan

Sewa kandang litter

3 bulan

900.000,00

300.000,00

Penyewaan kandang milik Jurusan Peternakan, Universitas Lampung

Administrasi analisis proksimat

1 kali

300.000,00

300.000,00

Analisis dilakukan di Lab. Nutrisi Makanan Ternak, Universitas lampung, analisis meliputi Kadar Air,
Kadar Protein, Serat Kasar, Abu dan Lemak

Uji Kualitas eksternal telur

4 kali

800.000,00

200.000,00

Analisis meliputi Pengukuran tebal Kerabang, warna kerabang, lebar rongga udara, bentuk dan ukuran
telur

Uji Kualitas internal telur

4 kali

800.000,00

200.000,00

Analisis meliputi Penilaian Haught Unit, Warna Yolk, Ph, Indeks Yolk dan Albumen
Pembuatan laporan

1 buah

50.000,00

50.000,00

Laporan Hasil Kegiatan

2.850.000,00

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No

Nama/NIM

Program Studi

Bidang Ilmu

Alokasi Waktu

(Jam/Minggu)

Uraian Tugas

Nia Yuliyanti/ 1114141054

Peternakan
Peternakan

24

Penanggugjawab dan ketua pelaksana kegiatan

Ayu Astuti/ 1114141012

Peternakan

Peternakan

20

Pendataan produksi, penilaian Kualitas Internal dan eksternal telur

Jenny Marthika/ 1114141041

Peternakan

Peternakan

20

Pendataan produksi, penilaian Kualitas Internal dan eksternal telur

Indra Cahya/ 12141411041

Peternakan

Peternakan

20

Pembelian Itik, bahan pakan, dan persiapan kandang

Deva Aziz Nanda/ 1214141052

Agroteknologi

Agroteknologi
20

Pembelian itik, bahan pakan dan peralatan serta persiapan kandang

Comments

Popular posts from this blog

PROSES PEMBUATAN SUSU KENTAL MANIS

November 25, 2013

Image

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena
mengandung zat-zat makanan yang lengkap dan seimbang seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral,
dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Nilai gizinya yang tinggi juga menyebabkan susu
merupakan medium yang sangat disukai oleh mikrooganisme untuk pertumbuhan dan
perkembangannya sehingga dalam waktu yang sangat singkat susu menjadi tidak layak dikonsumsi bila
tidak ditangani secara benar. Mikroorganisme yang berkembang didalam susu selain menyebabkan susu
menjadi rusak juga membahayakan kesehatan masyarakat sebagai konsumen akhir. Disamping itu
penanganan susu yang benar juga dapat menyebabkan daya simpan susu menjadi singkat, harga jual
murah yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi pendapatan peternak sebagai produsen susu.
Kerusakan pada susu disebabkan oleh terbentuknya asam laktat sebagai hasil fermentasi laktosa oleh
koli. Fermentasi oleh bakteri ini

READ MORE

SIFAT FUNGSIONAL TELUR

April 07, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Telur merupakan bahan pangan yang sempurna yakni
merupakan bahan pangan hasil ternak unggas yang memiliki sumber protein hewani yang memiliki rasa
yang lezat, mudah dicerna dan begizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya relatif
murah. Dalam perkembangannya, telah banyak dilakukan teknik pengolahan telur untuk meningkatkan
daya tahan serta kesukaan konsumen selain itu, pemanfaatan telur sebagai bahan pangan tidak hanya
melalui pola konsumsi langsung tetapi juga digunakan dalam berbagai produk olahan pangan, misalnya
kue, saus, puding, mayonaise, cake, salad, dan lain-lain. Telur dapat berfungsi untuk meningkatkan
volume dan memperbaiki kecerahan dan memberi warna kilap pada produk olahan pangan,
mengandung nutrisi, dan membentuk tekstur yang halus pada adonan. Selain itu, dalam pengolahan
pangan, protein putih telur memberikan sifat sebagai pembentukan busa dan juga mampu mengikat
berbagai bahan dasar panggan l

READ MORE

BIOSECURITY DAN LAYOUT KANDANG

June 25, 2014

Image

#MODEL #TIPE #KANDANG #BROILER #AYAM PEDAGING #LAYOUT #GAMBAR #PETERNAKAN


#KESEHATAN #YANG BAIK I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan protein
hewani terus mengalami peningkatan. Protein hewani di Indonesia sebagian besar berasal dari ternak
broiler dan juga sapi potong. Broiler adalah istilah untuk menyebutkan strain ayam hasil budidaya
teknologi yang memiliki karakteristik ekonomis dengan ciri khas yaitu pertumbuhan yang cepat, konversi
pakan yang baik, dan dapat dipotong pada usia yang relatif muda (Murtidjo, 1992). Sedangkan sapi
potong adalah sapi lokal maupun import yang memiliki pertumbuhan yang cepat dan di pelihara untuk
produksi dagingnya. Populasi broiler dan sapi potong memang mengalami peningkatan tiap tahunnya,
namun hal ini belum mencukupi kebutuhan protein hewani dalam negeri. Hal ini disebabkan masih
rendahnya produktifitas dan angka kelahiran yang dihasilkan peternakan lokal. Produktifitas ternak
dipengaruhi oleh fa

READ MORE

Powered by Blogger

Theme images by Michael Elkan

NIA

Indonesia

VISIT PROFILE

Popular posts from this blog


METABOLISME KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LIPID/LEMAK

April 26, 2012

PROSES METABOLISME KARBOHIDRAT Lintasan metabolisme dapat digolongkan menjadi 3 kategori: 1.


Lintasan anabolik (penyatuan/pembentukan) Ini merupakan lintasan yang digunakan pada sintesis
senyawa pembentuk struktur dan mesin tubuh. Salah satu contoh dari kategori ini adalah sintesis
protein. 2. Lintasan katabolik (pemecahan) Lintasan ini meliputi berbagai proses oksidasi yang
melepaskan energi bebas, biasanya dalam bentuk fosfat energi tinggi atau unsur ekuivalen pereduksi,
seperti rantai respirasi dan fosforilasi oksidatif. 3. Lintasan amfibolik (persimpangan) Lintasan ini
memiliki lebih dari satu fungsi dan terdapat pada persimpangan metabolisme sehingga bekerja sebagai
penghubung antara lintasan anabolik dan lintasan katabolik. Contoh dari lintasan ini adalah siklus asam
sitrat (Siklus Kreb). Karbohidrat, lipid dan protein sebagai makanan sumber energi harus dicerna menjadi
molekul-molekul berukuran kecil agar dapat diserap. Berikut ini adalah hasil akhir pencernaan nu

READ MORE

ESTRUS DAN SIKLUS ESTRUS

May 10, 2018

BAB VIII. ESTRUS DAN SIKLUS ESTRUS 8.1 Pendahuluan 8.1.1 Deskripsi Pada bab ini akan dibahas
tentang (1) estrus pada ternak; (2) fase-fase siklus estrus; (3) pengaturan hormonal pada siklus estrus;
(4) siklus estrus pada berbagai ternak; (5) estrus postpartus pada sapi. 8.1.2 Relevansi Sistem
repro hewan betina pada umumnya menampakkan perubahan-perubahan yang teratur setelah hewan
betina mengalami pubertas. Pada kondisi ini, siklus repro telah siap dimulai. Dalam siklus estrus selalu
melibatkan organ-organ repro dan diatur oleh hormon-hormon repro. Oleh karena itu, pemahaman
pada bab-bab selanjutnya akan mempermudah dalam mengikuti materi pada bab ini. 8.1.3 Tujuan
instruksional khusus Tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai pada bab ini adalah agar
mahasiswa mampu: (1) Menjelaskan pengertian estrus pada ternak; (2) Membedakan fase-fase
estrus pada siklus estrus; (3) Memahami pengaturan hormonal pada

READ MORE

HORMON-HORMON REPRODUKSI

April 06, 2013

Image

BAB V. HORMON-HORMON REPRODUKSI 5.1 Pendahuluan 5.1.1 Deskripsi Pada bab “Hormon-hormon
Reproduksi” ini akan dibahas tentang (1) definisi, klasifikasi, dan fungsi hormon-hormon reproduksi; (2)
pengaturan sekresi hormon-hormon reproduksi. 5.1.2 Relevansi Proses reproduksi merupakan
fungsi tubuh yang secara fisiologik tidak vital bagi kehidupan individual tetapi sangat penting bagi
kelanjutan keturunan suatu makhluk hidup. Fungsi reproduksi baru bisa berlangsung sesudah hewan
ternak mencapai masa pubertas dan diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon-hormon yang
dihasilkannya. Hampir pada semua individu, peristiwa reproduksi merupakan mata rantai yang saling
tergantung serta merupakan reaksi-reaksi yang siklik dan saling mengontrol. Suatu peristiwa pada siklus
reproduksi merupakan produk seluruh fenomena yang semuanya harus terjadi dalam rentetan waktu
yang tepat. Untuk dapat memahami tentang pengaruh hormon yang kompleks maka diharuskan unt

READ MORE

Archive

Report abuse

Anda mungkin juga menyukai