TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pemasaran
Sejak orang mengenal kegiatan pemasaran, telah banyak ahli mengemukakan
definisi tentang pemasaran yang kelihatannya berbeda tetapi memiliki arti yang sama.
Perbedaan ini disebabkan karena mereka meninjau pemasaran dari segi-segi yang
berbeda, ada yang menitik beratkan pada segi fungsi, segi barang dan segi
kelembagaan. Dapat diketahui bahwa kegiatan pemasaran adalah kegiatan-kegiatan
yang saling berhubungan dengan orang lain sebagai suatu sistem. Kegiatan
pemasaran tersebut beroperasi dalam suatu lingkungan yang terus-menerus
berkembang sebagai konsekuensi hubungan antar perusahaan yang sama atau antar
perusahaan yang berbeda, yang dapat menimbulkan persaingan tetapi juga dibatasi
oleh sumber daya dari perusahaan itu sendiri dan peraturan yang ada.
Organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan
penyerahan produk yang memuaskan secara efektif dan efisien dibanding pesaing.
Konsep pemasaran menyatakan bahwa untuk mencapai suatu tujuan perusahaan,
maka harus diketahui kebutuhan dari konsumen karena dengan mengetahui
kebutuhan konsumen perusahaan akan lebih mudah dalam memuaskan konsumen.
Konsep pemasaran mempunyai tiga unsur pokok antara lain :
2. Perilaku Konsumen
Berikut ini beberapa ciri-ciri dari Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional :
a. Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak
maupun elektronik
Pada tahap ini konsumen akan merasakan kebutuhan terhadap suatu barang
atau jasa, untuk itu mereka akan mencari solusi atas masalah yang dihadapi
yaitu pemenuhan kebutuhan akan produk dan jasa. Internal search merupakan
hasil dari proses menyaring informasi yang dilakukan konsumen pada suatu
produk atau jasa. Internal search didapat dari menggali ingatan konsumen
yang berasal dari marketing stimuli yang dilakukan oleh pemasar berupa
bauran pemasaran yang meliputi : Product, Price, Place, Promotion,
Physical, Evidence, Process, dan People. Proses penerimaan informasi
konsumen melalui tahap exposure, attention, comprehension, accepted, dan
retention.
Kedua tahap ini merupakan hasil dari pemecahan masalah akan pilihan suatu
produk atau jasa. Jika konsumen merasa puas, maka kemungkinan yang
terjadi selanjutnya ia akan melakukan pembelian kedua dan seterusnya, serta
pola pengambilan keputusannya menjadi tidak sekompleks sebelumnya.
Namun apabila konsumen merasa tidak puas, konsumen akan menjauhi
produk atau jasa yang pernah dibelinya dan ditambah negatif WOM (Word of
Mouth) kepada orang lain atas kekecewaannya terhadap produk atau jasa
tersebut.
a. Faktor budaya Budaya, sub budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi
perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku
paling dasar.
4. Harga
Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari
memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli
dan penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga
yang sama terhadap semua pembeli (Husein Umar, 2000).
Harga menurut Kotler dan Amstrong (2001) adalah sejumlah uang yang
ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi, harga adalah sejumlah
nilai yang konsumen tukarkan untuk jumlah manfaat dengan memiliki atau
menggunakan suatu barang atau jasa. Harga merupakan hal yang diperhatikan
konsumen saat melakukan pembelian. Sebagian konsumen bahkan
mengidentifikasikan harga dengan nilai. Harga memiliki dua peranan utama dalam
proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan
informasi (Tjiptono, 2001). Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi di mana
pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara
objektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan
kualitas yang tinggi (Tjiptono, 2002) Pada umumnya penjual mempunyai beberapa
tujuan dalam penetapan harga produknya. Tujuan tersebut antara lain :
5. Promosi
a. Personal selling : Komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon
pelanggan untuk memperkenalkann suatu produk kepada calon pelanggan dan
membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka akan
mencoba dan membelinya.
6. Desain Produk
Menurut Kotler & Amstrong (2001) produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau
dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual
produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan
sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan
kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya
beli pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang
dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya.
b. Wujud luar : Wujud luar seperti bentuk, warna, dan susunannya. Bila wujud
luar dari produk tersebut tidak menarik meskipun kualitas barangnya baik
maka belum tentu menarik minat konsumen.
c. Biaya barang : Produk pada umumnya biaya dan harga suatu barang akan
dapat menentukan mutu suatu barang tersebut.
d.
Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari
memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli
dan penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga
yang sama terhadap semua pembeli (Husein Umar, 2000). Pada produk yang umum,
penurunan harga dapat menaikkan penjualan, sedangkan pada produk yang
membawa citra yang bergengsi kenaikkan harga akan menaikkan penjualan karena
produk dengan harga tinggi akan menunjukkan prestasi seseorang. Harga sering kali
digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan
manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pada tingkat harga tertentu, bila manfaat yang dirasakan
konsumen meningkat, maka nilainya akan meningkat pula. Pernyataan tersebut di
buktikan dari penelitian yang dilakukan oleh Wibowo (2011), Setyowati (2012),
Sari (2011). Harga memepengaruhi keputusan pembelian.
Desain adalah pemberian penampilan atau sentuhan yang berbeda pada suatu
produk (Kotler, 2005). Sedangkan menurut Saladin (2007) desain merupakan
bagian dari teknis pengembangan produk. Hasil pengalaman konsumen dalam
melihat orang lain menggunakan suatu produk akan menghasilkan penilaian
konsumen terhadap produk teknologi tersebut. Apabila produk tersebut dapat
memuaskan keinginan konsumen maka konsumen akan memberikan penilaian positif
terhadap produk tersebut. Dengan penilaian tersebut maka konsumen akan
mempertimbangkan spesifikasi produk seperti desain sebagai pertukaran
pengorbanan uang yang digunakan konsumen untuk membeli sebuah produk.
Berdasarkan pada teori dan hasil penelitian terdahulu maka di rumuskan hipotesis sebagai
berikut :
E. Kerangka Pemikiran
Keterangan :