Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SOSIOLOGI DAN PENGAJARAN IPS

NAMA KELOMPOK 11

1) NATALIA KRISTINA LADJA


2) RUTH LITA DUKA
3) EMELINDA BAKU OBE
4) PANCE FEOH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2021
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 3
BAB I.PENDAHULUAN................................................................................................... 4
A. LatarBelakang................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 4
C. Tujuan............................................................................................................... 4

BAB II. PEMBAHASAN .................................................................................................. 5


A. Pengertian sosilologi ........................................................................................ 5
B. Pengajaran IPS ................................................................................................. 6
C. Sosiologi dalam pengajaran IPS ...................................................................... 11
BAB III. PENUTUP........................................................................................................... 12
Simpulan........................................................................................................... 12
DAFTAR RUJUKAN.......................................................................................................... 13
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Ips merupakan bidang study yang merupakan paduan dari sejumlah disiplin ilmu
sosial.ilmu sosial adalah bidang-bidang keilmua yang mempelajari manusia di
masyarakat dan mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat.ilmu-ilmu sosial
merupakan dasar dari ips.akan tetapi tdi semua ilmu sosial secara otomatis dapat
menajadi bahan atau pokok bahasa dalam ips.
Ide dasar IPS di Indonesia banyak mengadopsi pendapat bangsa AmerikaSerikat.
Sedangkan materi, tujuan, dan pelaksanaanya disesuaikan dengantujuan pendidikan
negara Indoesia. Hal ini disebabkan Amerika Serikatmerupakan salah satu negara yang
memberikan perhatiaan yang sangat besardalam pengembangan kajian sosial.Secara
konseptual hubungan antara IPS dengan ilmu-ilmu sosial dapatdiuraikan sebagai berikut:

1. Disiplin ilmu sosial dijadikan kerangka utama berpikir dalam


mengembangkan kurikulum.
2. Bahan untuk IPS dikembangkan terlebih dahulu, serta memilih dan

memilah disiplin-disiplin ilmu sosial kemudian diidentifikasikan konsepkonsep


dasar yang perlu diketahui peserta didik. Konsep-konsep dasar ini
dipilih dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam
kurikulum IPS. Konsep dasar yang dipilih dijadikan pokok bahasan daa
kurikulumDengan kata lain, ilmu-ilmu sosial secara langsung memberikan bahan
pembelajaran untuk kurikulum IPS. Oleh karena itu, topik-topik yang
diajarkan dalam kurikulum IPS ialah hasil dan inventarisasi konsep dasar dari
disipin ilmu-ilmu sosial.tidak salah jika dikatakan bahwa IPS ialh gabungan
ilmu-ilmu sosial yang diajarkan di sekolah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sosiologi dan pengjaranya ?
2. Apa hubungan ilmu sosial dengan IPS?
3. Apa itu ilmu sosial sebagai sumber IPS?
4. Apa itu masyarakat sebagai sumber dan materi IPS?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sosiologi dan pengajaran IPS
2. Untuk mengetahui Ilmu Sosial dengan IPS
3. Untuk mengetahui Ilmu Sosial sebagai Sumber IPS
4. Untuk mengetahui Masyarakat sebagai Sumber dan Materi
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGAJARAN IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ialah ilmu-ilmu sosial yang dipilih dan disesuaikan bagi
penggunaan program pendidikan di sekolah atau bagi kelompok belajar lainnya yang sederajat.
Menurut Ali Imran Udin Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ialah ilmu-ilmu sosial yang
disederhanakan untuk tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah.
Menurut Abu Ahmadi IPS ialah bidang studi yang merupakan paduan (fusi) dari sejumlah
disiplin ilmu sosial. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa materi IPS diambil
dari berbagai disiplin ilmu sosial seperti geografi, sejarah, sosiologi, antropologi, psikologi
sosial, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, dan ilmu-ilmu sosial lainnya yang dijadikan sebagai
bahan baku bagi pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan
menengah
` tujuan pendidikan nasional menjadi acuan dalam pengembangan tujuan pendidikan IPS. Tujuan
pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), secara umum dikemukakan oleh Fenton adalah
mempersiapkan anak didik menjadi warga negara yang baik, mengajar anak didik agar
mempunyai kemampuan berpikir dan dapat melanjutkan kebudayaan bangsa. Selanjutnya, Clark
dalam bukunya “Social Studies in Secondary School”: A Hand Book, menyatakan bahwa IPS
menitikberatkan pada perkembangan individu yang dapat memahami lingkungan sosialnya,
manusia dengan segala kegiatannya dan interaksi antarmereka. Peserta didik diharapkan dapat
menjadi anggota yang produktif, berpartisipasi dalam masyarakat yang merdeka, mempunyai
rasa tanggung jawab, tolong menolong dengan sesamanya, dan dapat mengembangkan nilai-nilai
dan ide-ide dari masyarakatnya. Menurut Hartono dan Arnicun Aziz (1990: 3) IPS bertujuan
untuk pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual peserta didik. Menurut Bruce
Joyce dalam Cheppy (tt: 14-15), ada 3 (tiga) tujuan IPS, yaitu: IJTIMAIYAH Vol.2 No.1
Januari-Juni 2018 ISSN 2541-660X 5
a. Humanistic education: diharapkan IPS mampu membentuk anak didik untuk
memahami segala pengalamannya serta diharapkan lebih mengerti tentang arti
kehidupan ini.
b. Citizenship education: setiap anak didik harus dipersiapkan untuk mampu
berpartisipasi secara efektif di dalam dinamika kehidupan masyarakatnya.
masyarakat diliputi segala aktivitas yang menyandarkan setiap warganegara untuk
bekerja secara benar dan penuh tanggungjawab demi kemajuannya.
c. Intellectual education: tiap anak didik ingin memperoleh cara dan sarana untuk
mengadakan analisis terhadap gagasan-gagasan serta mengadakan pemecahan
masalah seperti yang telah dikembangkan oleh ahli-ahli ilmu sosial. Bersamaan
dengan pertumbuhan kemamapuannya, anak didik seharusnya belajar untuk
menjawab sebanyak mungkin pertanyaan serta menguji data secara kritis dalam
berbagai situasi sosial.
A. SOSIOLOGI DALAM PENGAJARAN IPS

  Obyek studi sosiologi adalah interaksi manusia.  Konsep dasar sosiologi, diantaranya :

a.   Norma adalah aturan tidak tertulis yang berlaku di masyarakat. Mula-mula norma


tersebut terbentuk secara tidak sengaja, namun lama kelamaan norma-norma
tersebut dibuat secara sadar. Terdapat empat (4) macam norma yang berlaku di
masyarakat yaitu norma agama, norma susila, norma kesopanan dan norma hukum.
b.  Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai keinginan untuk menjadi
satu dengan manusia lain di sekelilingnya. Kriteria utamanya, seperti kepentingan,
bertempat tinggal di suatu wilayah tertentu, sikap yang sama dari anggota-anggota
kelompok yang bersangkutan, organisasi sosial yang temporer (tidak tetap) dan
perbedaan dalam kedudukan, prestise, kesempatan dan tingkat ekonomis.
c.   Peran Sosial adalah peran dan kedudukan seseorang dalam masyarakat. Biasanya
berhubungan dengan kedudukan sosial yang diartikan sebagai tempat atau posisi
seseorang dalam suatu kelompok sosial.
d.  Perubahan Sosial, disebabkan oleh :
B. Sesuatu yang dianggap sudah tidak memuaskan lagi adanya.
C.  Masyarakat mengadakan perubahan karena menyesuaikan dengan faktor-faktor lain yang
sudah mengalami perubahan terlebih dahulu.
D.  Masyarakat mengadakan perubahan karena terpaksa.
e. Tradisi sering diartikan sebagai adat maupun kebiasaan yang berlaku di masyarakat.
f. Etnis (suku atau ras) merupakan ciri-ciri fisik manusia.
2.2 Hubungan Ilmu Sosial dengan IPS
Secara konseptual hubungan antara IPS dengan ilmu-ilmu sosial dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Disiplin ilmu sosial dijadikan kerangka utama berpikir dalam
mengembangkan kurikulum.
1Toni Nasution dan Maulana Arafat Lubis, Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial
(Yogyakarta:Samudra Biru, 2018), hlm. 61.

2. Bahan untuk IPS dikembangkan erlebih dahulu, serta memilih dan


memilah disiplin-disiplin ilmu sosial kemudian diidentifikasikan konsepkonsep
dasar yang perlu diketahui peserta didik. Konsep-konsep dasar ini
dipilih dan disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai dalam
kurikulum IPS. Konsep dasar yang dipilih dijadikan pokok bahasan daa
kurikulum. Dengan kata lain, ilmu-ilmu sosial secara langsung
memberikan bahan pembelajaran untuk kurikulum IPS. Oleh karena itu,
topik-topik yang diajarkan dalam kurikulum IPS ialah hasil dan
inventarisasi konsep dasar dari disipin ilmu-ilmu sosial.tidak salah jika
dikatakan bahwa IPS ialh gabungan ilmu-ilmu sosial yang diajarkan di
sekolah.

2.3 Ilmu Sosial sebagai Sumber IPS


Dalam dunia pengajaran, Ilmu-ilmu sosial telah mengalami
perkembangan sehingga timbullah paham studi sosial (social studies) yang
dikenal sebagai Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Paham studi sosial atau Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu-ilmu sosial yang di sederhanakan untuk
tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah.
Materi dari berbagai disiplin ilmu sosial, seperti geografi, sejarah, sosiologi,
ekonomi, antropologi, psikologi sosial, ilmu politik, ilmu hukum dan ilmuilmu
sosial lainnya, dijaikan bahan baku bagi pelaksanaan program
pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah.3
Geografi yang mengungkapkan kesuburan tanah, jenis dan penyebaran
tanah jenis mata pencaharian penduduk, jenis dan penyebaran sumber daya,
transportasi-komunikasi, iklim dan pengaruhnya terhadap kehidupan,
pemukiman, tenaga air, globe, peta dan lain-lain harus menjadi sumber dari
materi IPS.
Sejarah dengan proses sejarah yang mengungkapkan peristiwa-peristiwa
kehidupan berdasarkan kurun waktunya merupakan sumber dan materi IPS
yang sangat berharga.

Mata pelajaran ekonomi yang merupakan usaha memenuhi kebutuhan


materi dari sumber daya dengan modal yang terbatas, produsi bahan
kebutuhan, pengangkutannya, distribusinya dan lain-lain kegiatan usaha
saling memenuhi kebutuhan antara berbagai kelompok manusia diantara
berbagai daerah menjadi sumber dan materi IPS.
Antropologi yang mengungkapkan bagaimana kemampuan manusia
menciptakan hasil-hasil kebudayaan dengan perkembangannya dari keadaan
yang sederhana kepada keadaan yang makin maju, merupakan sumber dan
materi yang harus dipelajari pada pengajaran IPS.

2.4 Masyarakat sebagai Sumber dan Materi IPS


Ilmu Pengetahua Sosial ialah bidang pengetahuan yang digali dari
kehidupan praktis sehari-hari di masyarakat. Oleh karena itu, pengajaran IPS
yang melupakan masyarakat sebagai sumber dan objeknya merupakan suatu
bidang pengetahuan yang tidak berpijak pada kenyataan. IPS yang tidak
bersumber kepada kenyataan tadi, tidak mungkin akan mencapai sasaran dan
tujuannya, tidak akan memenuhi tuntutan kemasyarakatan.
Pengajaran IPS tidak hanya sekadar menyajikan materi yang akan
memenuhi ingatan para siswa, melainkan lebih jauh, kebutuhannya sendiri
dan sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Oleh karena itu,
pengajaran IPS harus mampu menggali materi-materi yang bersumber kepada
masyarakat. Secara wajar, pada pelaksanaan pengajaran IPS, kita harus
menggunakan masyarakat sebagai sumbernya, materinya dan sebagai
laboratorium tempat mencocokkan pengetahuan teoritis dan praktisnya. Pada
pengajaran IPS ini, guru harus membawa anak didik kepada kenyataan hidup
sebenarnya yang dapat dihayati mereka. Ditanggapinya, dianalisisnya dan
pada akhirnya dapat membina kepekaan sikap dan mental keterampilan dalam
menghadapi kehidupan yang nyata
Sosiologi menaruh perhatian antara lain pada peristiwa sehari-hari,dimana seseorang membentuk
dan memberi makna terhadap orang lain melalui tindakan-tindakan yang terjadi secara tertur atau
berulang. Dalam bidang pengetahuan sosial, ada bebrapa istilah yang memiliki kesan yang
bersinonim. Mirip atau serupa. Instilah tersebut meliputi:

a. Ilmu sosial (sicial science)


Menurut Gross (Kokasih Djahiri 1981), Ilmu sosial merupakan disiplin
intelektual yang mempelajari manusia sebagai makluk sosial secara
ilmiah,memusatkan pada manusia sebagai anggota masyarakat dan pada
kelompok atau masyarakat yang dibentuk. Oleh karena itu, Ilmu sosial
adalah ilmu yang mempelajari tingkahlaku manusia dan mempelajari
manusia sebagai anggota masyarakat
b. Studi Sosial (social studies)
Studi sosial bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin
akademis,melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang
gejala dan masalah sosial.
c. Pengetahuan Sosial (IPS)
IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial,seperti
sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi,
ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya.

B. Pendidikan IPS di Indonesia

Pemikiran mengenai konsep pendidikan IPS di indonesia banyak dipengaruhi oleh


pemikiran “social studies” di Amerika Serikat sebagai salah satu negara yang memiliki
pengalaman panjang dan reputasi akademis yang signifikan dalam bidang itu.
Untuk menelusuri perkembangan pemikiran atau konsep pendidikan IPS di indonesia
secara historis epistemologis terasa sangant susah karena dua alasan yaitu:

1. Di indonesia belum ada lembaga profesional bidang pendidikan IPS setua


dan sekuat pengaruh NCSS atau SSEC. Lembaga serupa yang dimiliki
indonesia, yakni HISPIPSI (Himpunan Serjana Pendidikan IPS Indonesia)
usianya masih sangat mudah dan produktivitas akdemisnya masih belum
optimal, karena masih terbatas pada pertemuan tahunan dan komunikasi
antar anggota masih insindental.
2. Perkembangan kurikulim dan pembelajaran IPS sebagai ontologi ilmu
pendidikan (disiplin) IPS sampai saat ini tergantung pada pemiiran
invidual dan atau kelompok pelakar yang ditugasi secara insidental untuk
megembangkan perangkat kurikulum IPS melalui pusat pengembangan
kurikulum dan Sarana Pendidikan Balitbang Dikbut (Puskur).

Pada masa Repelita 1 (1969-1974) Tim Peneliti Nasional dibidang pendidikan menemukan lima
masalah nasional dalam bidang pendidikan sebagai berikut:

a) Kuantitas, berkenaan dengan perluasan dan pemerataan


kesempatan belajar.
b) Kualitas, menyangkut peningkatan mutu lulusan.
c) Relevansi, berkaitan dengan kesesuian sistem pendidikan dengan
kebutuhan pembangunan .
d) Efektifitas sistem pendidikan da efisiensi penggunaan sumber daya
dan dana.
e) Pembinaan generasi muda dalam rangka menyiapkan tenaga
produktif bagi kepentingan pembangunan nasional.

Dalam kurikulum 2006, mata pelajaran IPS disebutkan sebagai salah satu mata pelajaran
yang diberikan melalui dari SD/MI sampai SMP/MTS. Melalui mata pelajaran IPS,
peserta didik disiapkan dan diarahkan agar mampu menjadi warga negara indonesia yang
demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.
Tentu dengan tidak dilipakan bahwa tujuan utama pendidikan di SD/MI adalah sesui
dengan jenjang, bentuk dan jenisnya. Secara umum adalah memberikan bekal kepada
siswa dalam mengembangkan kehidupan sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga
egara, makhluk Tuhan serta mempersiapkan diri untuk melanjutkan ke jenjang
pendidikan berikutnya yang lebih tinggi, baik pada jenjang menengah maupun perguruan
tinggi.

Dilihat dari perkembangan pemikiran yang berkembangan diindonesia sampai saat ini
pendidikan IPS terpilih dalam dua arah :

1. IPS untuk sekolah merupakan penyederhanaan dari ilmu-ilmu sosial, dan


humaniora yang terorganisasi secara psikopedagogis untuk tujuan pendidikan
persekolahan.
2. Ilmu sosial untuk perguruan tinggi merupakan penyeleksian dan pengorganisasian
secara ilmiah dan metapsiko-pedagogis dari ilmi-ilmu sosial, humaniora, dan
disiplin lain yang relevan, untuk tujuan pendidikan profesional guru IPS
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
IPS ialah bidang studi yang merupakan paduan (fusi) dari sejumlah
disiplin ilmu sosial. Ilmu sosial ialah bidang-bidang keilmuan yang
mempelajari manusia di masyarakat dan mempelajari manusia sebagai
anggota masyarakat. Ilmu-ilmu sosial merupakan dasar dari IPS. Akan tetapi,
tidak semua ilmu-ilmu sosial secara otomatis dapat menjadi bahan atau pokok
bahasan dalam IPS. Tingkat usia, jenjang pendidikan, dan perkembangan
pengetahuan siswa sangat menentukan materi-materi ilmu-ilmu sosial mana
yang tepat menjadi bahan atau pokok bahasan dalam IPS. Disiplin ilmu-ilmu
sosial yang dikembangkan dalam social studies di Indonesia meliputi ilmu
ekonomi, sejarah, geografi, sosiologi, politik dan antropologi.

3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan
baru tentang Hubungan antara Ilmu Sosial dengan IPS (sumber dan materi
IPS). Diharapkan calon pendidik dapat lebih mengerti tentang strategi
pembelajaran apa yang cocok dan efektif untuk diterapkan. Diharapkan calon
pendidik dapat menjadikan sebagai suatu acuan dalam menerapkan suatu
strategi pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Mawardi dan Nur Hidayati. 2000. IAD ISD IBD. Bandung: Pustaka Setia.
Nasution, Toni dan Maulana Arafat Lubis. 2018. Konsep Dasar IlmuPengetahuan Sosial.
Yogyakarta: Samudra Biru.

Anda mungkin juga menyukai