2
NCE (NEW CHEMICAL ENTITY)
Pembuatan produk inovator
Dilakukan dengan melakukan penelitian dan
studi secara mendalam terhadap sifat-sifat
fisika, kimia, dan biologis yang dimiliki oleh
senyawa tersebut
Biaya penelitian yang tinggi menyebabkan
release produk inovator juga mahal bila
dibandingkan dengan produk me too
3
ME TOO PRODUCT
Yang harus diperhatikan bila memproduksi
produk me too:
survey terhadap produk sejenis
Studi pustaka tentang sifat-sifat fisiko-kimia zat
aktif, sediaan, formula, serta metode produksi
Informasi supplier bahan baku
Perbandingan informasi sifat fisiko-kimia bahan
baku antara supplier dengan pustaka
4
PRE-FORMULASI SEDIAAN
1. Sifat-sifat organoletis
2. Kemurnian
3. Kristalinitas dan Polimorfisme
4. Bentuk, ukuran, dan luas permukaan partikel
5. Disolusi
6. Parameter absorpsi
7. Koefisien partisi
8. Konstanta ionisasi
9. Permeasi melewati membran biologi
10. Stabilitas
11. Densitas / Kerapatan
12. Higroskopisitas
13. Flowability
14. Kompaktibilitas / Kompresibilitas 5
15. Wettability
Sifat Organoleptis
• Meliputi bau, warna, rasa
• Sangat mudah, cukup mengandalkan panca indera
• Diamati secara cermat dan terdokumentasi dengan
baik.
• Sebagai identifikasi awal terhadap suatu senyawa
terutama terkait kemurnian dan stabilitas.
• Berhubungan dengan pemilihan eksipien atau tipe
tablet yang akan dibuat, misal penyalutan.
6
Con’t......
Sifat Organoleptis
• Terminilogi umum yang digunakan untuk
mendeskripsikan sifat bahan sesuai Farmakope
8
Con’t.......
Kemurnian
• Sumber-sumber ketidakmurnian:
• 1. Starting material (bahan utama) baik untuk
bahan sintetis maupun bahan alam
• 2. Proses pembuatan/sintesis senyawa
• 3. Proses pemurnian
• 4. Pengemasan
• 5. Kontaminasi dari luar 9
Con’t.......
Kemurnian
• Kualitas bahan untuk pembuatan obat adalah
pharmaceutical grade
• Bahan-bahan yang digunakan harus memenuhi
persyaratan yang ditentukan oleh farmakope dari
negara yang bersangkutan.
• Perbedaan spesifikasi farmakope antar negara
diambil persyaratan yang paling ketat atau
minimal sesuai dengan persyaratab negara tempat
pembuatan atau pemasaran produk. 10
KRISTALINITAS &
POLIMORFISME
• Polimorfisme perbedaan bentuk kristalin
• Perbedaan bentuk kristal akan mempengaruhi
berbagai sifat berikut:
• a. Kelarutan dan disolusi
• b. True density
• c. Titik leleh
• d. Bentuk kristal
• e. Kompaktibilitas
• f. Sifat alir
11
• g. Stabilitas
Con’t.....
KRISTALINITAS &
POLIMORFISME
• Contoh:
• Novobiosin dan kloramphenikol palmitat tidak
aktif dalam bentuk kristalinnya, namun dalam
bentuk amorf akan diabsorpsi dengan cepat dan
memberikan respon terapi
12
Con’t.....
KRISTALINITAS &
POLIMORFISME
• KELARUTAN DAN BIOAVAILABILITAS
• Partikel dalam bentuk kristalin memiliki energi yang lebih
rendah dan memiliki stabilitas yang baik secara
termodinamik sehingga memiliki kelarutan dan
biavailabilitas yang lebih rendah.
• Bentuk kristalin lebih keras daripada amorf, walaupun lebih
lebih mudah pecah (more brittle)
• Bentuk amorf memiliki kelarutan yang tinggi dan juga lebih 13
bioavailable karena kurang stabil secara termodinamika.
Con’t.....
KRISTALINITAS &
POLIMORFISME
• Selama proses manufaktur dapat terjadi
transformasi polimorfi, sehingga perlu dilakukan
prediksi long-term physical stability, melalui
metode berikut:
• 1. Microscopy
• 2. X-Ray powder difraction
• 3. Differential scanning calorimetry
• 4. Gravimetric methods
• 5. Vibrational spectroscopy 14
• 6. NMR spectroscopy
Bentuk, Ukuran,
Luas Permukaan
• Perbedaan bentuk dan distribusi ukuran partikel
berpengaruh pada bioavailabilitas, proses
pencampuran (homogenitas), sifat alir, dan
stabilitas.
• i. Permeametri
• j. Trayektori
Disolusi
TABLET
Disintegrasi
Granul
Deagregasi
Disolusi 18
Con’t..... Disolusi
Keterangan :
M = massa zat terlarut pada waktu t
dM / dT = Laju disolusi
D = Koefisien difusi
S = Luas permukaan zat padat yang kontak dengan larutan
H = Tebal lapisan difusi
Cs = Kelarutan dari zat padat
C = konsentrasi zat terlarut pada waktu t 19
Con’t..... Disolusi
Sink Condition kondisi C jauh lebih kecil
dibandingkan dengan Cs
KELARUTAN
TINGGI RENDAH
TINGGI 1 2
PERMEA
BILITAS
RENDAH 3 4
21
Con’t..... Disolusi
Modifikasi untuk meningkatkan kelarutan
(secara fisika-kimia) :
1. pendekatan pro-drug
2. sintesis bentuk garam (salt synthesis)
3. pengecilan ukuran partikel ( particle size
reduction)
4. pembentukan komplex (complexation)
5. perubahan bentuk fisik (change in physical form)
6. dispersi padat (solid dispersion)
7. pengeringan (spray dispersion)
8. hot-melt extrusion
22
Koefisien Partisi
23
Konstanta Ionisasi
Mayoritas obat terdapat dalam bentuk
asam/basa lemahnya dalam suatu larutan
akan terion tergantung pada pH nya
25
Permeasi Melewati
Membran Biologi
Prediksi : pKa, Kelarutan, Koefisien Partisi, Laju
Disolusi
30
Sifat alir / Flowability
Berpengaruh pada proses pencampuran dan
keseragaman bobot, serta pada metode
pembuatan.
31
Kompaktibilitas /
Kompresibilitas
Tergantung sifat deformasi yang dimiliki bahan
32
Wettability
Daya pembasahan : sudut kontak yang terbentuk
antara suatu cairan dengan prartikel.